Eureka!

By cynophel

446K 51K 3.2K

Copyright © 2016 by cynophel Tenang saja, penulisnya enggak gila. Yang gila adalah kehidupan yang kadang lupa... More

Eureka!
1. Setelah ini..
2. TK Kasih
3. Siang Lapar Warung Bi Inah
4. Patah Hati : Mau dan Tidak
5. Dongeng Kisah Kontrakan
6. Acar dan Dejavu
7. Halte Sosmed dan Patah Hati
8. Hold on little girl!
9. Jadian-jadian
10. Dialog
11. Ogah Patah Hati
12. Cemas
13. Es Degan
14. Drama
15. Labora!
16. Labora ! - 2
17. Close to you
18. Pengakuan Setelah Hujan
19. Perasaan bukan Gurauan
20. dr. ALLYSA
21. Begini Saja
22. Kolak
23. Sore Menggelitik
24. Pengakuan Setelah Ciuman
25. I really love you, Acha
26. Semenanjung Korea
27. Pulau Jeju
28. Good Luck
29. Berhak atas Rasa
30. Tentang Praha
31. Dicintai bukan Berarti...
32. Harley Quinn
33. Jangan Pernah Pergi
35. Karena kamu Hadir
36. Bergegas menuju Bandara
37. Aku mencintai kamu
38. Patah sepatah-patahnya
39. Mendarat di Praha
40. dengan Alle - END

34. Stop, Yuka..

7K 1K 139
By cynophel

"Kak. Stop. Aku mohon, stop."

Labora mengguncang bahu kakaknya. Ini sudah kesekian kalinya Yuka menggunakan obat terlarang. Katanya, dia butuh itu untuk tenang.

"Labora...." Yuka menelan ludah. Menunjuk adiknya dengan gemetar.

"Kamu nggak nyata."

"Kata siapa! Hah?"

Labora menunduk, memperhatikan kakaknya yang nyaris hilang kesadaran.

"Kakak harus ketemu psikiater. Sekarang."

"Aku sudah punya---"

"Kamu nggak punya psikiater!"

Yuka dan adiknya beradu pandang. Di apartemen luas milik ayahnya, Yuka berusaha mengusir adiknya.

"Sebentar lagi Acha datang. Ka-kamu harus pulang---"

"Mana? Mana psikiater sialan yang katamu datang setiap hari? Mana? Mana, hah?"

Labora seperti kerasukan. Amarah tidak terbendung membuatnya berani menarik kerah Yuka.

"Kakak harus ke psikiater sekarang. Aku mohon. Aku mohon....."

Labora terisak. Tangannya gemetar karena ketakutan. Kkenapa halusinasi kakak semakin parah? Siapa Acha? Siapa orang-orang yang selama ini dia sebut....

"Kamu nggak tahu...karena kamu bukan adikku.."

Yuka mundur. Matanya ikut berkaca-kaca.

"Acha bilang... kamu bukan adikku...." ulangnya dengan tercekat.

"Kamu bukan adikku."

Labora tidak sanggup lagi berkata-kata. Raganya menyerah. Jiwanya tak sanggup lagi menatap kakaknya yang mulai kesakitan.

Yuka baru saja bercerita. Tentanf halusinasinya yang tak berujug. Tentang cintanya yang besar terhadap seseorang yang labora sendiri tidak tahu keberadaannya.

Yang jelas. Ini fatal. Ini tidak boleh dibiarkan...

Labora mengusap air matanya dengan baju. Bergegas, ia memaksa kakaknya untuk segera bertemu dengan psikiater.

***

"Acha punya adik.. Demian da Frieska. Punya pacar namanya mas Arya..."

Yuka duduk tenang ketika berhadapan dengan psikiater. Tangannya diborgol, namun matanya berkaca-kaca.

"Acha sudah punya partner buat memeriksa saya. Bi Inah pun juga. Dokter nggak perlu susah-susah membantu saya buat sembuh dari lupa ingatan..."

Psikiater tidak menjawab. Senyumnya mengembang setiap kali Yuka bercerita. Seolah-olah ia menghargai setiap kisah pasiennya itu.

"Tapi, saudari Yuka tidak lupa ingatan..."

"Ya...kalau gitu... saya nggak sakit apa-apa. Saya nggak perlu diborgol. Saya bukan penjahat." Timpal Yuka dengan sendu. Tubuhnya ikut lemas karena lelah berontak.

"Tentu. Kamu akan lepas dari borgol. Sebentar saja. Saya mau meluruskan satu hal..."

Psikiater itu mulai bicara untuk mengimbangi emosi Yuka. Meski sulit dipercaya, dokter memvonis dirinya terlibat halusinasi. Termasuk Acha dan orang-orang yang terlibat dalam kisahnya.

"Apa saya segila ini sampai kekasih saya tidak nyata, dok?"

Suara Yuka gemetar. Ia tak percaya psikiater sialan itu berani-beraninya bicara omong kosong.

"Saya dan Acha bertemu sudah lama. Kami pacaran. Kami bahkan pergi ke Pulau Jeju bersama-sama---"

"Siapa yang mengajak?"

Dokter menyela, mengatur kacamatanya yang mulai melorot.

"Acha..."

"Kamu selama ini hidup sendiri, Yuka. Kamu tidak pernah bertemu secara nyata dengan Acha."

"Bagaimana dokter bisa semudah itu---"

"Ada ketidaksamaan dari waktu ke waktu. Kamu tahu benar berapa usia Acha? Dimana dia lahir? Pernah bertemu dia dengan adikmu? Atau, bisa suruh Acha untuk datang kemari sebagai sesama psikiater?"

Pertanyaan psikiater itu seketika membungkam mulutnya. Yuka memperhatikan sekeliling. Seperti diterjang patah hati... ia merasa begitu rindu dengan Acha...

Meski sebenarnya.....

Yuka merasa sakit untuk hal yang tidak nyata. Tapi, bukankah segala perasaan bisa dirubah menjadi nyata, dan tinggal diam dalam hati?

***

"Selama ini saudari Yuka tidak minum obat teratur. Dia makan permen. Halusinasi membuatnya percaya bahwa permen itu adalah obat yang disediakan Acha untuk diminum."

Labora mendesis kaku. Salam kenal untuk Acha, lain kali, berani muncul lah di depanku.

"Tentang halusinasi.. Saya kira itu wajar dialami oleh pasien. Tapi, emosinya juga kuat. Saya tidak tahu bagaimana itu bisa bekerja pada pasien Yuka."

Meski menyesal tidak pernah secepat ini membawa kakaknya ke psikiater, Labora merasa lega untuk beberapa saat.

Katanya, Yuka sedang belajar dengan sungguh untuk membedakan antara halusinasi dan kenyatan.

Meski Labora sempat pesimis.... kakaknya sangat tergila-gila dengan halusinasinya sendiri, bagaimana bisa dia mengatasinya dengan semudah itu?

Continue Reading

You'll Also Like

60.9K 4.2K 28
A Fanfiction of NCT's Jung Jaehyun x Na Jaemin 🛑Mature🔞 🛑BxB 🛑Harsh Words 🛑21+ Scene/s 🛑Boys Pregnant start: 22/12/2021 end: 12/01/2022 Written...
102K 9.8K 59
𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 Cinta pada pandangan pertama. Apakah ini cinta nyata, atau hanya sebatas kagum akan sosoknya? El Viera Ardhinata. Seorang gadis peri...
112K 10.6K 42
Bagaimana rasanya menyukai sahabatmu sendiri? Update-nya terserah saya. Another story from Back To You's author.
347K 2.1K 4
Akurnya pas urusan Kontol sama Memek doang..