Eureka!

By cynophel

446K 51K 3.2K

Copyright © 2016 by cynophel Tenang saja, penulisnya enggak gila. Yang gila adalah kehidupan yang kadang lupa... More

Eureka!
1. Setelah ini..
2. TK Kasih
3. Siang Lapar Warung Bi Inah
4. Patah Hati : Mau dan Tidak
5. Dongeng Kisah Kontrakan
6. Acar dan Dejavu
7. Halte Sosmed dan Patah Hati
8. Hold on little girl!
9. Jadian-jadian
10. Dialog
11. Ogah Patah Hati
12. Cemas
13. Es Degan
14. Drama
15. Labora!
16. Labora ! - 2
17. Close to you
18. Pengakuan Setelah Hujan
19. Perasaan bukan Gurauan
20. dr. ALLYSA
21. Begini Saja
22. Kolak
23. Sore Menggelitik
24. Pengakuan Setelah Ciuman
25. I really love you, Acha
26. Semenanjung Korea
28. Good Luck
29. Berhak atas Rasa
30. Tentang Praha
31. Dicintai bukan Berarti...
32. Harley Quinn
33. Jangan Pernah Pergi
34. Stop, Yuka..
35. Karena kamu Hadir
36. Bergegas menuju Bandara
37. Aku mencintai kamu
38. Patah sepatah-patahnya
39. Mendarat di Praha
40. dengan Alle - END

27. Pulau Jeju

8K 1K 56
By cynophel

Indahnya pulau Jeju
Bermata biru di pantai
Menggenggam tangan nirwana
Mempersembahkan-mu senja

Berkabut di sela matamu
Tiada yang perlu disesali
Bila hati berlabuh
Meski jauh di pulau Jeju

Dudududuuu ~

Acha membidikkan kamera, mengambil setiap moment lucu antara Yuka dan kedua adiknya.

"Indahnya pulau Jejuuuu...."

Teriak Demian sambil menari, menyanyikan lagu berjudul Indahnya Pulau Jeju yang entah mengapa terdengar catchy dan gampang dihapal.

"Lagu ciptaan siapa?"

"Aku sendiri, bagus ya?"

Bisik Yuka sambil meniup poninya. Mengawasi si kembar yang mulai berlari kesana kemari di tepi pantai.

"Kamu bahagia?"

Tanya Acha dengan lembut, dibalas anggukan mantap dari Yuka.

"Nggak pernah sebahagia ini."

"Baguslah."

"Tahu darimana?" tanya Yuka dengan tiba-tiba.

"Apanya?"

"Menurut kamu?"

Acha tidak mampu menjawab, ia tahu apa yang dimaksud Yuka dengan pertanyaan itu. Tentu saja karena rajin membaca memoir yang ditulis Yuka, salah satunya yang berjudul 'Menjelajahi Semenanjung Korea', yang menuliskan betapa inginnya Yuka mendatangi tiap kota di Korea Utara.

"Tapi kenapa di Jeju? Harusnya Pyongyang." lanjut Yuka dengan terkekeh.

"Karena seumur hidup aku nggak akan mau kesana." timpal Acha sambil menggeleng, lantas menyenderkan bahunya pada Yuka.

"Harus! Kalau di Korea Utara sudah mengijinkan pernikahan sejenis, kita harus ke sana, okay?"

Lagi-lagi Acha menggeleng, memukul atau mencubit Yuka yang terus menerus menyebutkan Korea Utara. Seolah-olah Kim Jong Un adalah idola sejatinya.

"Kenapa Korea Utara?"

"Um?"

"Kenapa harus Korea Utara? I mean, di belahan bumi yang indah ini---kebapa kamu pilih Korea Utara?" tanya Acha penuh penasaran.

"Katanya, rakyat disana adalah rakyat yang paling tidak bahagia."

"Terus?"

"Karena aku sudah kelebihan dosis bahagia, aku mau berbagi kebahagiaan disana." lanjutnya dengan penuh percaya diri, memasang kacamata hitam dan berlagak seperti Lionel Messi.

"Astaga! Apa-apaan kamu ini, hahaha." Acha tak mampu menahan tawa, berkali-kali memukul, menunjukkan betapa nggak banget-nya sikap Yuka barusan.

"Skip, aku mau kita bahas hal lain."

"Seperti....?"

"Hubungan kita, maybe?" tandas Acha dengan mantap.

"Oh, sampai kamu menikah dengan mas Arya, aku kira kita bakal putus."

"Semudah itu?"

Acha terlihat sedih, ia bahkan menyesal kenapa harus membahas ini.

"Aku bahkan nggak yakin, apa kamu juga punya perasaan sama aku."

Suara Yuka berubah serak,

"Aku berdoa setiap hari, bertanya-tanya setiap malam, apakah kamu ini nyata atau tidak... Karena dekat dengan kamu luar biasa bahagia... Aku...."

"Acha, kamu boleh pergi selama aku tahu kamu dalam keadaan baik-baik aja. Lagipula, yang aku tahu kamu cuma mau have fun dengan hubungan ini...."

"Have fun?"

"Yaps. Kamu nggak pernah tahu seberapa seriusnya aku jatuh cinta sama kamu. Begitu saja, entah di halte, atau di TK waktu kita bertemu. Kamu menarik, Acha. Kamu jadi salah satu pengeculian mengapa selama ini aku menghindar buat jatuh cinta---"

"Kalau aku bilang , aku jatuh cinta sama kamu---kamu nggak akan percaya?" sela Acha dengan frustasi, matanya terlihat berkaca-kaca.

"Selama ini aku selalu takut, Cha.. Aku takut kamu cuma pura-pura...."

Acha merasakan dadanya mencelos....

"Aku takut kamu cuma seseorang yang dibayar yang dikirim papaku, atau mungkin saja dokter. Atau---"

"Yuka, stop---"

"Waktu kamu bilang kamu itu dokter, tanpa sadar kamu mengacaukan semuanya. Aku bahagia sebelumnya, dengan sendiri, meski itu tanpa kamu. Karena aku takut kamu cuma pura-pura, itu nggak fair....."

Acha berusaha tenang. Dalam hati ia mengaku ; ya, dulu pura-pura. Dulu semua diatur buat dekat dengan kamu. Tapi sekarang, bisakah kamu percaya kalau aku benar-benar jatuh cinta sama kamu Yuka?

"Kalau semisal kamu memang sama cintanya dengan aku, boleh aku tanya, apa yang buat kamu jatuh cinta sama aku?"

"Karena kamu spesial."

"Hanya itu? Spesial?"

"Ya...."

"Acha, thanks. Thankyou sudah menerima perasaan aku. Tapi, sekali lagi---jangan memaksakan diri buat balas mencintai aku, itu bukan hal yang mudah--"

"Memaksakan diri?"

"Ya, itu istilah yang tepat. Apalagi?"

"Kamu egois, Yuka."

Acha menarik diri dari pelukan, napasnya naik turun menahan emosi ;

"Kalau memang nggak sanggup dicintai, jangan sok-sok an menyatakan cinta ke aku."

"......."

Yuka terdiam, ditengah suara ramai pantai, ia mencoba tenang.

"Aku nggak pernah menyangka, atau malah kepikiran buat jatuh cinta sama kamu. Kamu baik, aku pikir kita bisa jadi teman. Tapi lama-lama, sikap kamu berubah, kamu menyatakan cinta, aku berusaha buat nggak terpengaruh dan berpikir kamu cuma bercanda. Tapi kamu tulus, Yuka! Kamu tulus dan aku jatuh cinta dengan ketulusan kamu. That's all. Please, stop berpikiran buruk tentang aku dan prasangka kamu tentang orang tua kamu---"

"Memangnya kamu tahu? Selama ini aku tertutup, kamu nggak pernah tanya apapun tentang masa laluku."

"Kalau aku tanya, apa kamu bersedia cerita?" balas Acha lebih sengit, melengkapi perdebatan keduanya.

"Nope. Kalau kamu tahu, mungkin kamu bakal menjauh sejauh Jakarta ke Pulau Jeju."

Tutup Yuka dengan santai, matanya ikut berkaca-kaca. Membuat keduanya mulai memalingkan muka masing-masing, merasa sakit, begitu saja--sangat sakit.

"Tapi aku  bakal beri tahu kamu secepat mungkin"

"Aku juga" sahut Acha cepat.
"Kita bakal saling tahu, saling memahami, lebih terbuka. Okay?"

Yuka mengangguk, mendekatkan keningnya dan berbisik ;

"Terbuka dan jujur pada mas Arya kalau kamu berselingkuh...."

"Nevermind, i'll do...."

Angin mengalahkan keraguan keduanya, dengan sangat tenang, ombak di pantai Jeju menyatukan mereka...

Indahnya pulau Jeju
Bermata biru di pantai
Menggenggam tangan nirwana
Mempersembahkan-mu senja

Berkabut di sela matamu
Tiada yang perlu disesali
Bila hati berlabuh
Meski jauh di pulau Jeju

Dudududuuu ~


Lagu ini beneran ada dan saya composed sendiri. Next time saya bakal upload lagunya di youtube / soundcloud.

Thankyou!

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 5.7K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..
135K 10.1K 39
Tuhan Maha Baik. Pada setiap kesalahanku, IA menitipkan malaikat sepertimu. Untuk memaafkannya.
561K 40.7K 35
[ℂ𝕆𝕄ℙ𝕃𝔼𝕋𝔼𝔻] | ZH | yellowbii | Debut Genre: Romance, Drama, School Life, Mystery, Slice of Life, Psychological ⚠️mental illness & self-harm⚠️ ...
112K 10.6K 42
Bagaimana rasanya menyukai sahabatmu sendiri? Update-nya terserah saya. Another story from Back To You's author.