Kita ibarat nada-nada yang berdendang, berdenting, bertiup, bernada-nada rindu.
Setiap petik dan setiap hiruk pikuknya, ketika mencipta dalam tenang.
Padahal, kita seakan tertusuk pada waktu.
Sekian dalam nada, sekian pula dengan gemerutuk nada--yang tak sumbang.
Kita ibarat nada yang sepi.
Meriangkan hati dengan cara membungkus hari.
Arif Rahman Hakim
LM, 11 April 2017