DESTINO, YES SILBATOS 『✓』

By softfrilovie

89.6K 9.5K 2.4K

🌠PCY x JEJ🌠 [BELUM REVISI, ISI KONTEN MASIH SAMA SEPERTI SAAT PERTAMA KALI DIPUBLISH TAHUN 2016: BAHASA BER... More

Prolog
Author's Note
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Nine
Ten
Eleven
Twelve
thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two (END)
Epilog
🎁Kado dari Author🎁

Eight

2.5K 260 35
By softfrilovie

Seorang gadis sedang sibuk mengganti pakaian yang dipakainya menjadi baju santai yang nyaman untuk dikenakan sehari-hari sedangkan Seorang pria tengah berdiri di depan pintu gadis tersebut, menunggu gadis itu membuka pintu yang sejak tadi tertutup rapat.


"Eunji, kenapa lama sekali? Kau tidak tidur kan?" Teriak Chanyeol dari luar kamar Eunji. Pria itu sudah menunggu sekitar lima belas menit tapi sang gadis tak kunjung selesai mengganti pakaiannya.

"Sabar bodoh. Sebentar lagi selesai." Balas Eunji berteriak dari dalam kamarnya.

Mereka baru saja menyelesaikan resepsi pernikahan di gereja, sekarang mereka berada di kediaman Keluarga Jung. Ibu dan ayah Chanyeol sedang berbincang-bincang dengan sang besan di ruang tamu. Kedua orangtua Chanyeol berencana menginap di rumah sang mempelai wanita untuk semalam ini sebelum besok pagi-pagi sekali harus kembali ke Busan karena ayah Chanyeol bekerja disana.

Krekk...

Akhirnya pintu kamar itu terbuka menampakan Jung Eunji dengan piyama motif polkadotnya. Chanyeol tersenyum tipis ketika mendapati sang istri yang sudah selesai mengganti pakaiannya.

"Apa liat-liat?" Tanya Eunji ketika melihat Chanyeol memperhatikannya secara seksama.

"Aku ini suamimu. Tidak apa jika aku melihatmu."  Ujar Chanyeol sembari melenggang masuk ke dalam kamar Eunji dengan melewati Eunji begitu saja.

"Kenapa kau masuk ke kamarku?" Ujar Eunji memandang Chanyeol yang kini duduk manis di ranjang miliknya.

"Hey, ini kamarku juga sekarang. Kenapa? Kau mau melarangku?" Sewot Chanyeol. Kini ia mengambil posisi berbaring di kasur dengan menaikan selimut sebatas lehernya.

"Nyaman juga di kasurmu, mungkin karena ini bekas tempat istriku tidur." Ujar Chanyeol disertai kekehan kecil. Eunji hanya mendengus pelan seraya tetap berdiri di ambang pintu.

"Kau tidak berniat tidur sekamar denganku kan? Kita masih sekolah, kau ingat peraturan dari para guru dan orangtua kita?" Tanya Eunji mengingatkan Chanyeol mengenai peraturan dari sekolah bahwa mereka boleh melanjutkan sekolah asalkan Eunji tidak berbadan dua setelah menikah.

"Aku tahu! Aku hanya sedang mencoba-coba kasur istriku." Jawab Chanyeol dengan senyum lebarnya.

"Kalau begitu cepatlah coba-cobanya karena aku ingin tidur." Tambah Eunji lagi, sebenarnya gadis itu ingin sekali mengusir paksa Chanyeol dari kamarnya tapi Eunji urungkan niat itu setelah mengingat Chanyeol telah menawarkan kalimat damai kemarin.

"Berapa lama lagi kau mau tiduran di kasurku? Aku lelah." Ujar Eunji lagi setelah sekitar sepuluh menit Park Chanyeol tak juga pergi dari kamar gadis itu.

"Tidurlah! Aku akan kembali ke kamarku." Jawab Chanyeol sembari turun dari kasur empuk yang ditidurinya tadi. Eunji pun menghela nafas lega.

"Selamat malam. Mimpi yang indah." Tambah Chanyeol dengan senyum manisnya sebelum keluar dari kamar sang istri.

"Emm." Jawab Eunji. Gadis itu segera menarik selimut dan memejamkan matanya.

~~~

"Eunji Bangun! Eunji!" Chanyeol terus saja menarik-narik selimut yang dikenakan Jung Eunji tapi gadis itu tak juga membuka matanya padahal sekarang sudah menunjukan pukul 06.40 KST. Kebiasaan telat Jung Eunji sepertinya sudah mengakar.

"Aish! Eunji bangun! Sayang!" Teriak Chanyeol dengan menarik bantalan yang menopang kepala sang gadis. Eunji mengerang kecil dan menguap lebar sesudahnya.

"Cepatlah kita akan terlambat!" Ujar Chanyeol tak sabaran, lelaki itu langsung menarik tangan Eunji membuat gadis itu terpaksa bangun dengan keadaan mata masih setengah tertutup.

Chanyeol mendorong Eunji masuk ke dalam kamar mandi dan dengan telaten membasuh wajah gadis itu menggunakan air dari wastafel. Setelah seperkian detik akhirnya Eunji dapat membuka matanya secara sempurna.

"Aish yang benar saja. Cepat mandi, ini sudah jam berapa?" Ucap Chanyeol panik, dengan gerakan cepat lelaki itu berlari ke arah lemari pakaian Eunji. Setelah mendapatkan handuk yang dicari, Chanyeol segera melemparkan handuk itu kearah sang gadis yang masih diam sembari menguap lebar.

"Pakai handuk ini. Cepat mandi!" Ujar Chanyeol setelah melemparkan handuk yang tadi diambilnya kemudian menutup pintu kamar mandi, membiarkan Eunji mandi.

"Kenapa jadi aku yang repot mengurusnya sih? Harusnya kan dia yang repot mengurus suaminya." Gumam Chanyeol sembari menunggu Eunji selesai mandi.

"Jung Eunji cepatlah! Kau tidak mau telat lagi kan?" Teriak Chanyeol. Lelaki itu terus saja mondar-mandir tanpa henti.

"Keluar dari kamarku! Aku mau ganti baju." Ujar Eunji dengan menyembulkan kepalanya di kamar mandi. Chanyeol pun menurut saja.

**

Pasangan suami istri itu berlari kencang ketika mendapati pintu gerbang yang nyaris saja tertutup. Mereka menghembuskan nafas lega ketika berhasil menembus masuk pintu gerbang yang sedikit lagi tertutup itu.

"Tumben kalian tidak telat!" Cibir pak security melirik dua orang yang tengah mengatur nafasnya itu.

"Aku yang membangunkannya makanya kami tidak tel—emphh" Ucap Chanyeol terpotong karena Eunji membekap mulut lelaki itu menggunakan tangannya. Bisa tamat mereka jika pak security tau bahwa mereka sudah menikah.

"Ayo!" Ujar Eunji sembari menyeret Chanyeol meninggalkan gerbang sekolah. meskipun tinggi mereka terbilang berbeda jauh, Eunji tetap masih bisa membekap mulut lelaki itu.

"Kau ingin membunuhku ya?" Ujar Chanyeol ketika Eunji melepas bekapan mulutnya. Eunji kini sedang melipat tangan di dada dengan gemertak digiginya, ini pertanda buruk!

"Kau lah yang ingin membunuhku Park Chanyeol. Jagalah mulutmu itu, kita bisa ketahuan karenamu." Geram Eunji seraya menunjuk-nunjuk dada lelaki di depannya.

"Baiklah aku minta maaf. Tapi sadarkah kau hampir membuatku kehabisan nafas tadi? bukan hanya mulutku yang kau bekap, hidungku juga!" Oceh Chanyeol dengan ekspresinya yang lucu. Bahkan rasanya Jung Eunji ingin tertawa melihat wajah panik lelaki didepannya itu.

"Hahaha. Wajahmu jelek sekali bodoh!" Tawa Eunji akhirnya meledak, gadis itu memegangi perutnya saat tawa keras terus saja keluar dari mulutnya.

"Apanya yang lucu Jung Eunji? Aku hampir mati." Ujar Chanyeol dengan wajah paniknya lagi, Eunji bersumpah bahwa ekspresi yang ditampakan Chanyeol hari ini adalah ekspresi terjelek yang pernah ia lihat.

"Pftt..kenapa wajahmu jelek sekali sih?" Ujar Eunji yang kini berusaha menahan tawanya. Bahkan mata gadis itu sedikit berair karena tertawa.

"Oke, tertawalah sepuasmu. Kau lah yang akan menderita hidup menjanda jika saja aku mati kar—" ujar Chanyeol terpotong lagi karena untuk kedua kalinya Jung Eunji membekap mulut lelaki itu.

"Emphh.." Erang Chanyeol ketika merasakan nafasnya kembali terhambat.

"Aku tidak bisa bernafas!" Ucap Chanyeol kemudian setelah Eunji menjauhkan tangannya dari mulut Chanyeol.

"Kuingatkan kau Park Chanyeol. Sekali lagi kau mengumbar aib kita, aku tidak akan segan-segan menjahit mulutmu." Ancam Eunji dengan sedikit emosi. Sepertinya janji berdamai mereka kemarin tidak lagi berlaku karena Jung Eunji kembali ke sifat aslinya.

~~~

"Eunji kau tahu tidak? Aku ada kabar gembira." Ujar Bomi berlari menghampiri Eunji yang tengah sibuk mencatat pelajaran di papan tulis.

"Kabar apa?" Tanya Eunji sembari tetap fokus pada papan tulis.

"Chorong dan Suho sudah jadian. Akhirnya ada satu orang dari kita yang tidak jomblo." Ucap Bomi girang dengan bertepuk tangan meriah, Chorong hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kapan dia menyatakan perasaannya?" Tanya Eunji pada Chorong yang kini memunculkan semburat merah di wajahnya.

"Kemarin di kedai coffee." Jawab Bomi ceria, Eunji dan Chorong hanya terkekeh melihat tingkah gadis yang satu itu.

"Aku bertanya pada Chorong, bukan padamu bom-ah. Kenapa kau yang terlihat sangat bahagia sih? Makanya carilah juga pacar." Ujar Eunji dengan menepuk pundak sahabatnya itu.

"Hell, kau saja tidak punya pacar. Kenapa menyuruhku mencari pacar?" Balas Bomi dengan menjulurkan lidahnya. Eunji hanya bisa menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Bagaimana jadinya jika Bomi tahu bahwa Eunji yang anti lelaki itu kini sudah menikah? Mengetahui Chorong berpacaran saja Bomi sudah girang setengah mati apalagi jika gadis itu tahu Eunji sudah menikah.

"Iya aku lupa Bom-ah." Ucap Eunji dengan senyum lebarnya. Sungguh ia tak berniat berbohong pada sahabat-sahabatnya tapi mengingat mulut kedua sahabatnya yang seperti baskom bocor, Eunji jadi tidak berniat memberitahukan hal tabuhnya tersebut.

"Kapan kau mentraktirku dan Bomi?" Tanya Eunji lagi. Chorong tersenyum cerah atas pertanyaan yang diajukan Eunji.

"Nanti sore Suho menyuruhku mengajak kalian makan di Bumpky italic Restaurant."

"Wow! Sekaya apa pacarmu itu sampai mengajak kami makan di restaurant terkenal seperti itu?" Ujar Eunji dengan matanya yang membulat sedangkan Bomi kembali bertepuk tangan meriah.

"Suho tidak sekaya itu. Ia hanya punya dua mobil sport pribadi dan satu villa warisan." Ujar Chorong dengan senyum jahilnya. Eunji dan Bomi bertepuk tangan super heboh selepas Chorong mengucapkan kalimatnya itu, dua orang itu memang kelewat hyperactive.

"Daebak! Kalau begitu aku akan pesan makanan yang super mahal nanti." Sambung Bomi dengan mengelus-elus perutnya.

**

Bel pulang pun berbunyi, Eunji segera mengemasi barang-barangnya dan menghampiri meja Chorong.

"Cepatlah! Aku sudah tidak sabar ingin ditraktir makanan mahal." Titah Eunji menarik-narik tangan Chorong, Bomi pun ikut menghampiri meja Chorong.

"Kau itu kaya raya Jung Eunji. Kenapa berjiwa miskin seperti itu sih?" Terang Chorong dengan terkekeh, Bomi pun ikut terkekeh.

"Hey, asal kau tahu ya makanan gratisan itu rasanya beda." Ungkap Eunji dengan senyum lebarnya. Chorong dan Bomi menganggukan kepala pertanda setuju.

Akhirnya mereka bertiga berjalan beriringan menuju parkiran sekolah untuk menemui Suho —kekasih Chorong—.

"Chorong!" Teriak Suho dengan melambaikan tangannya.
Eunji hanya bisa cengo melihat pemandangan di depannya. Tidak, Eunji bukan terkejut karena ketampanan kekasih Chorong. Tapi Eunji terkejut karena Chanyeol juga berada di parkiran bersama Suho dan satu lagi lelaki yang jika Eunji tidak salah ingat namanya Baekhyun. Eunji benar-benar tidak tahu bahwa kekasih Chorong yang bernama Suho itu adalah teman dekat Chanyeol yang dulu pernah ia lihat di kelas Chanyeol.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Eunji ketika akhirnya ia tiba di parkiran. Suho dan Baekhyun hanya tersenyum penuh arti melihat Eunji dan Chanyeol. Mereka bahkan tak tahu jika dua orang itu telah menikah.

"Suho akan mentraktirku makan, kau juga ditraktir?" Ujar Chanyeol berusaha tidak salah tingkah didepan teman-temannya. Bisa bahaya kalau Baekhyun dan Suho tahu.

"Emm." Jawab Eunji. Kemudian mereka semua masuk kedalam mobil sport milik Suho. Suho dan Chorong duduk didepan sedangkan dibelakang duduk secara terurut pojok kanan Bomi, kemudian Eunji, lalu Chanyeol dan pojok kiri Baekhyun.

Tanpa mereka semua sadari, sedari tadi Chanyeol berusaha menggenggam tangan Eunji yang duduk disampingnya walaupun berulang kali digagalkan oleh Eunji. Chanyeol mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengetikan sesuatu disana.

Drtt..Drtt..

Ponsel Eunji bergetar, dengan sedikit malas Eunji merogoh saku miliknya. Dan membuka satu pesan masuk.

From: Manusia bodoh!

Ini terasa seperti kita akan pergi berkencan, sayang.

Eunji melirik sekilas lelaki yang duduk disampingnya tersebut. Dengan cepat Eunji memencet tombol-tombol di layar ponsel miliknya.

Drtt..Drtt..

Kini ponsel milik Chanyeol yang bergetar menandakan adanya pesan masuk, dua orang ini benar-benar kurang kerjaan karena saling mengirim pesan padahal posisi mereka bahkan tidak lebih dari satu jengkal, kaki mereka pun saling bersentuhan akibat tidak adanya jarak diantara mereka.

From: My lovely

Bermimpi saja kau tebar!

Drtt..Drtt..

From: Manusia Bodoh!

Tenang saja, aku akan memimpikanmu nanti malam istriku:*

"Aww.." Chanyeol meringis tertahan sembari mengelus-elus paha saat Eunji mencubitnya dengan keras dari samping.

"Kenapa Yeol?" Tanya Baekhyun heran.

"Tidak papa, Baek. Sepertinya ada semut yang menggigit pahaku. Benar-benar semut sadis!" Ujar Chanyeol dengan menekankan kalimat 'semut'. Tentu semut yang dimaksud Chanyeol dan yang diartikan Baekhyun berbeda.

TBC.

A/N: Chap 8 publish, yeayy!! Mau sekedar info chap selanjutnya mungkin bakal publish agak lama dari biasanya. Sekitar seminggu atau mungkin juga bakal lebih karena saya mau fokus try out dulu:'(

Continue Reading

You'll Also Like

185K 17.2K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
245K 14.6K 28
{BOOK 2 OF BAD HABITS} Jika kau mencintainya, nikahi pula lah dia. Copyright ©2014 by Desmarmen , All Rights Reserved.
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.3K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
26K 3.2K 30
keseharian aku sama kak brian deh pokoknya