Ketua Senat Itu Suamiku

By KAL05010211

2.2M 117K 1.5K

No sinopsis. Penasaran? Baca aja...! More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
lanjutan
part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
curhatan Arka
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Extra part
promosi
extra part II

Part 9

61.4K 3.3K 21
By KAL05010211

Happy reading!!

¥¥¥

Mahasiswa - mahasiswa yang memiliki kelas terlihat mendengarkan dengan seksama para dosennya yang sedang menerangkan pelajaran. Termasuk kelas yang berisikan tiga pasang suami istri itu.

"Li." Ucap Prilly memanggil Ali yang duduk di depannya dengan berbisik.

Ya, Ali duduk dibangku yang berada tepat didepan Prilly.

"Hmm..."Jawab Ali dengan deheman saja.

"Ali..." Ucap Prilly tetap berbisik.

"Apa?" Jawab Ali ikut berbisik seraya menengok ke arah Prilly.

"Gue pengen nyium."

"Jorok kamu ah."

"Ali, Prilly ngapain kalian?" Ucap Mrs. Rani tiba tiba. Prilly pun langsung berdiri menghadap Mrs. Rani. Sedangkan Ali, ia langsung menghadap ke depan. Tetapi masih duduk di bangkunya.

Ya, dosen yang sedang mengajar di kelas mereka saat ini adalah Mrs. Rani.

"Mrs. Rani suruh Ali ke ruang khusus ya." Ucap Prilly saat sudah berada di depan Mrs. Rina dengan berbisik.

"Dasar bumil! ya udah gih, daripada anaknya ileran. Yang ada nanti saya yang harus tanggungjawab." Jawab Mrs. Rina dengan berbisik juga.

Selang beberapa menit...

"Ali." Panggil Mrs. Rina.

"Iya." Jawab Ali.

"Bisa kesini sebentar." Ucap Mrs. Rina.

"Iya, kenapa?" Ucap Ali saat ia sudah berada didepan Mrs. Rina.

"Kamu ditunggu Prilly di ruang khusus." Ucap Mrs. Rina berbisik..

"Jadi saya keluar kelas nih?" Tanya Ali meyakinkan.

"Iya lah, kamu mau anak kamu..." belum selesai Mrs. Rina berbicara, sudah dipotong oleh Ali.

"Gak mau!" Teriak Ali yang membuat semua mahasiswa yang ada di kelas itu melihat ke arah Ali. Sedetik kemudian, Ali pun tersadar.

"Saya pergi." Tambah Ali lalu pergi meninggalkan kelas. Sedangkan Mrs. Rina, ia tersenyum melihat kelakuan mahasiswanya yang sudah menikah itu.

¥¥¥

Pemberitahuan pemberitahuan, bagi para anggota senat diharapkan meluncur ke ruang senat 15 menit lagi untuk menghadiri rapat yang akan dibawakan oleh pemilik kampus.

Begitulah isi pemberitahuan dari salah satu mahasiswa kampus yang disiarkan dari ruang siaran.

"Gila, yang bawa rapat senat bapaknya. Tapi anak ama mantunya kagak ada ditempat." Ucap Kirun setelah mendengar pemberitahuan itu.

"Udah wakil ama ketua lagi. Bener bener tuh anak dua." Tambah Dahlia.

"Udah udah, gak usah ngomongin mereka. Mendingan kita cari mereka sekarang. Kalo kagak ketemu berabe tuh anak dua." Ucap Mila menengahi.

"Tau, laki bini kompak bener." Tambah Kevin.

Mereka berempatpun mencari Ali dan Prilly dari lantai atas sampai lantai bawah.

"Haduh.... capek gue! Nih anak dua kemana sih? Udah dicariin dari lantai atas sampai lantai bawah, kagak ketemu ketemu juga." Keluh Kirun.

"Tunggu, tadi gue denger kalo si Prilly bilang ke Ali kalo dia pengen nyium. Tapi gue kagak tau yang mau dicium sama si Prilly itu apa." Ucap Mila mengingat ingat.

"Gue kagak denger yang Prilly bilang itu, tapi gue denger kalo Ali bilang jorok ke Prilly. Habis itu si Prilly maju ke depan. Udah, itu aja sih yang gue tau." Tambah Dahlia.

"Berarti kita udah nemuin kuncinya. Sesuatu yang bisa dicium tapi jorok. Apa ya?"

"Bukan itu aja! Ada dua ruangan yang belum kita cek." Ucap Kirun tiba tiba.

"Apa tuh?" Tanya Mila.

"Ruang dosen ama ruang khusus." Tambah Kirun.

"Bener juga." Ucap Mila.

"Menurut gue, kalo ruang dosen itu gak mungkin. Karena dosen dosen pada rapat." Ucap Dahlia.

"Ya udah kalo gitu, berarti kita ke ruang khusus sekarang. Kita udah telat dateng rapat." Ajak Kevin.

¥¥¥

Kevin, Mila, Dahlia, dan Kirun sudah sampai di dalam ruang khusus. Mereka semua dikagetkan dengan pemandangan yang membuat mereka kesal. Bagaimana tidak, didalam ruangan itu ada Ali dan Prilly yang sedang tidur di sofa sambil berpelukan.

"Nih anak dua bener bener dah, kita capek capek nyariin dari kelas ke kelas, mereka malah enak enakan tidur berdua disini." Ucap Dahlia yang sebal dengan Ali dan Prilly.

"Udah udah, gak usah ribut. Kita bangunin nih anak dua aja sekarang." Ucap Mila yang menengahi.

"Li... Ali... bangun Li, kita ada rapat." Ucap Kevin membangunkan Ali.

"Apa sih Prill, masih ngantuk ah!" Jawab Ali setengah sadar.

"Li, ini gue Kevin... Bukan Prilly." Jawab Kevin.

"Hah! Ngapain lo ada di kamar gue?" Tanya Ali kaget.

"Sadar woy! Ini ruang khusus kampus, bukan kamar lo." Omel Kirun.

"Oh, iya ya. Ada apa? Gue ngantuk banget nih..." Jawab Ali santai.

"Lo ngantuk kita capek Ali." Omel Dahlia.

"Udah, cepet bangun. Ada mertua lo tuh." Ucap Kevin terus membangunkan Ali.

"Mertua gue? Ngapain?" Ucap Ali kaget.

"Ngebawa rapat senat." Ucap Mila.

"Kapan rapatnya?" Tanya Ali santai.

"Udah dimulai 8 menit yang lalu." Jawab Kirun santai.

"Gawat! Prill Prill, bangun Prill." Ucap Ali membangunkan Prilly.

"Apa sih Li....?" Ucap Prilly setengah sadar.

"Bangun Prill... papa ada di sini. Lagi bawa rapat senat." Ucap Ali terus membangunkan Prilly.

"Haduh.... mati kita... ayo cepat ke ruang senat." Ajak Prilly terburu buru.

¥¥¥

3 part untuk minggu ini. Terima kasih pada para pembaca cerita ini... karena sudah sabar dalam menunggu cerita ini di up. Sekali lagi, terimakasih.

Jangan lupa voth dan comment! Ok!

Continue Reading

You'll Also Like

997K 56.9K 83
baby queen adalah putri dari keluarga wijaya latuconsina, keluarga konglomerat yang memiliki perusahaan diberbagai negara. Nicolle alyansyah syari...
1.2M 161K 59
BAD BOY! -Cherry COMPLETED [CHAPTERS END ARE PRIVATE] Highest rank: -12 in short story.- -21 in fanfiction- This is my third book! Copyright; Ceyeahh...
33.8K 1.7K 26
PERNIKAHAN CEO DINGIN mampir dulu siapa tau suka:) "pernikahan ceo dingin " CAST: Kim Jisoo/ Kim Taehyung Gendre: kekerasan.campuran ________________...
175K 10.1K 38
"Besok kalau udah nikah kamu mau ajak aku ke mana? Jalan-jalan ke Eropa, ke Canada, atay ke hati kamu juga boleh, sih. Hehe. Ali, kamu jangan diam...