Starlight🌟BaekYeon

By unknowie

203K 17.1K 708

Byun Baekhyun diramal akan menikah tahun ini. Awalnya ia menanggap remeh, tapi hal itu benar-benar terjadi. B... More

Prolog
1 - Start
2 - It's a Good Day
3 - First Meet
4 - Shock
5 - Unfortunately
6 - Story Begin
7 - Burdening
8 - Clear
9 - Is She?
10 - Dating?
11 - The Ring
Chap 12 - Dinner
Chap 13 - The Kisses
Chap 14 - Press Conference
Chap 15 - Marry Your Daughter
Chap 16 - Prepare
Chap 17 - Wedding Day
Chap 18 - That Name
Chap 19 - Honeymoon
Chap 20 - Honeymoon(2)
Chap 21 - Kiss?
Chap 22 - Love Like Chocolate
Chapt 23 - Blossom Tears
Chap 24 - I'll Smile Even If It Hurts
Chap 25 - I'm With You
Chap 26 - Beautiful Memories
Chap 27 - Beautiful Memories (2)
Chap 28 - The Past
Chap 29 - Jealous
Chap 30 - Midnight Show
Chap 31 - Relationship Goals?
Chap 32 - Haunted House
Chap 33 - One More Step
Chap 35 - Happiness
Chap 36 - Sadness
Chap 37 - Lucky
Chap 38 - Dream
Chap 39 - Mad
Chapt 40 - Joo Hyun
Chap 41 - Rain
42 - Can't Let Go
43 [Last] - Already Home
Epilogue
Bonus : Starlight
Hi!
⚠baekyeon is real⚠
🚨BAEKYEON BALIKAN🚨
🌟Kim Jonghyun🌟

Chap 34 - Byuntae!

4.4K 333 11
By unknowie

Hari masih sangat pagi untuk pria itu membuka mata, namun cahaya matahari menembus jedela kamarnya tanpa izin membuatnya mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupilnya.

Baekhyun terbangun, tidak ada Taeyeon. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar, tetap tidak ada.

Baekhyun bangkit dari kasur dan melakukan peregangan, ia menyeret kakinya keluar kamar.

Pemandangan yang tidak biasa, entah kenapa batin Baekhyun damai melihatnya membuat senyumnya merekah melihat pmandangan itu.

Taeyeon dan halmoni sedang masak bersama. Halmoni sesekali tampak kesal sedangkan Taeyeon memberikan senyum cengingirannya. Mereka sedang memasak, tepatnya Taeyeon yang sedang belajar memasak dibantu oleh halmoni.

"Halmoni!!!"

Baekhyun memanggil halmoni dengan nada girang dan terdengar manja membuat dua wanita yang special di hidupnya itu menoleh.

Baekhyun memeluk halmoni dari belakang dan mencium pipi halmoni, membuat perempuan yang umurnya lebih dari setengah abad itu tertawa geli.

"Kau sudah bangun? Aku memasakkan makanan kesukaanmu." Halmoni menunjukkan dengan bangga masakan buatannya.

Taeyeon hanya tersenyum melihat interaksi mereka, melihat Baekhyun yang masih manja benar-benar tidak tau umur.

"Wah, wanginya lezat! Apa halmoni membuatnya sendiri? Ia tidak mengacaukan masakanmu'kan?" Baekhyun tersenyum licik dan menunjuk Taeyeon dengan dagunya.

"Dia mengacaukannya dengan memberi garam tanpa perasaan." Halmoni mengadu.

"Ah, aku'kan sudah minta maaf halmoni. Lagi pula aku sudah bilang tidak ingin memasak tapi halmoni memaksa." Taeyeon memanyunkan bibirnya.

Baekhyun tersenyum puas melihat ekspresi Taeyeon yang seperti ini

"Kau harus bisa memasak sup rumput laut  karena itu masakan kesukaan Baekhyun." Halmoni berkata dan masih mengaitkan tangannya dengan tangan Baekhyun.

"Ne, araseoyo." Taeyeon hanya menunduk dan tak berani menatap mata halmoni.

"Kalau begitu ayo kita makan halmoni. Aku lapar dan tidak sabar mencicipinya." Baekhyun membantu halmoni berjalan ke meja makan diikuti Taeyeon di belakangnya.

Baekhyun menyandukkan nasi untuk halmoni, setelahnya Taeyeon menyendokkan nasi untuk Baekhyun dengan porsi yang tidak biasanya.

"Manhi mogo yeobo." Taeyeon memberikan senyum manis dan di matanya terdapat sorot dendam.

Baekhyun terkejut karena nasi diatas piringnya banyak sekali, ia hanya melototi Taeyeon seolah bertanya kenapa sebanyak ini?!

Taeyeon sekali lagi tersenyum, membuat Baekhyun memberikan tatapan lasernya.

Baekhyun menatap nasi di hadapannya, semalam ia juga makan banyak karena kelaparan, sekarang ia harus makan banyak lagi.

Baekhyun mendapat ide dan tersenyum smirk, "Ah aku lupa yeobo, aku harus diet karena aku akan comeback, kau tak mau kan wajah bulatku memenuhi layar televisi. Jadi kau makan yang ini ya."

Baekhyun menukar pirinya dengan piring Taeyeon yang masih kosong, Taeyeon dengan susah payah menahan piringnya, "gwencanha yeoboya, kau harus makan banyak karena kau akan latihan keras sekali." (Tidak papa sayang)

"Andwe, aku harus diet yeoboya. Makan yang banyak agar kau makin tinggi, ya?"

Baekhyun menarik paksa piring Taeyeon dan meletakkan piring yang berisi nasi segunung di hadapan Taeyeon.

Taeyeon mengalah, ia memberikan tatapan lasernya kepada Baekhyun, laki-laki yang ditatap itu hanya tersenyum penuh kemenangan.

Baekhyun menyanduk sendiri nasi ke piringnya yang pasti tidak sebanyak nasi di piringnya tadi.

Sarapan mereka hanya di penuhi cerita dari halmoni dan beberapa gurauan dari Baekhyun sebagai pelepas rindu.

"Aku akan pergi pagi ini ke restoran kita yang di Gangnam." Halmoni berkata setelag ia meneguk setenagh air di gelasnya.

"Aku akan mengantar halmoni kesana." Jawab Baekhyun yang masih menguyah nasi dimulutnya.

"Ani. Aku akan diantarkan oleh sopir Oh. Bukankah kau juga akan mengantarkan Taeyeon bekerja?"

"Halmoni telfon saja Tuan Oh agar jangan menjemput kemari. Aku sudah lama tidak mengantar halmoni aku juga ingin melihat restoran halmoni itu."

Halmoni mengangguk dan tersenyum senang, "baiklah, kau bagaimana Taeyeon?"

"Gwencansumnida halmoni, aku akan naik bus, aku suda biasa pergi sendiri ke kantor."

"Kau tidak berangkat dengan Baekhyun?"

Yang namanya disebut tersedak dan langsung terbatuk, "maksudnya ia sudah biasa naik bus dari sini jika aku tidak bisa menjemput atau mengantarnya." Baekhyun tersenyum kikuk.

"Kalau begitu aku ke kamar mandi dulu, kamar mandinya dimana?"

"Ayo aku antar halmoni." Taeyeon menggaet tangan halmoni dan membawa halmoni berjalan ke kamar mandi tamu.

Taeyeon mengambil baju di lemari kamarnya dan membawanya ke kamar Baekhyun, ia harus cepat bergegas hari ini karena ia naik bus bukan diantar Baekhyun.

Setelah itu Taeyeon membuka bajunya dan memakai jubah mandi, ia menampuang air di bath tub dan memasukkan sabun cair membuat air tersebut berbusa banyak.

Taeyeon tersenyum senang, di kamar mandinya tidak ada bath tub jadi ia harus memanfaatkan kesempatan langka ini. Niatnya untuk bergegaspun terlupakan.

Baekhyun masuk ke kamarnya, setelah mencuci muka tadi pagi ia ingat kalau jam tangan kesayangnnya ia tinggalkan di atas westafel di kamar mandinya.

Ia membuka pintu kamar mandi. Pemandangan yang mengejutkan, ia melihat Taeyeon membelakanginya dan sedang berendam, ia bermain bersama beberapa bebek mainan yang mengapung dan lilin aroma terapi di sekitarnya, Baekhyun menelan ludah punggung mulus Taeyeon meruntuhkan dinding pertahanannya, bagaimanapun ia laki-laki normal.

Taeyeon yang sedang asik berendam memutar kepalanya kesamping dan melihat sosok Baekhyun yang sedang menatapnya dengan tatapan om-om yang sedang mencari mangsa.

"AAAAKKK!!" Taeyeon berteriak dan menenggelamkan badannya sampai leher kedalam air yang membuat Baekhyun terkesiap.

"BYUNTAE! Apa yang kau lakukan disini?" Taeyeon masih berteriak dan melempar bebek mainan kearah Baekhyun.

"A-aku hanya ingin mengambil jamku yang tertinggal disitu." Baekhyun menunjuk jamnya di atas westafel dan bergerak cepat mengambil jam tersebut.

"Cepat keluar!! Dasar byuntae!!" Taeyeon mengambil ancang-ancang akan melempar lilin aroma terapi namun Baekhyun sudah buru-buru menutup pintu.

Terdengar cekikikan diluar sana, dan itu pasti Baekhyun.

Apa ia melihat semuanya? Andwe!!

Taeyeon menutup mukanya yang memerah, mengutuk kecerobohannya yang tidak mengunci pintu karena terlalu senang bisa mandi di bath tub.

Niat bermain air Taeyeon berkurang ia dengan cepat membilas badannya dan keluar dengan jubah mandi yang ia ikat kuat.

Taeyeon keluar dengan wajah kesal beberapa detik kemudian Baekhyun masuk ke kamar.

"Kkamjjagiya! Apa kau tidak tau sopan santun? Kau seharusnya ketuk pintu sebelum masuk." Taeyeon bicara dengan nada naik. Tubuhnya terasa mendidih sudah sampai di ubun-ubun.

"Wae? Ini kamarku, kenapa aku harus mengetuk pintu?" Baekhyun berkata acuh.

Mendengar jawaban Baekhyun Taeyeon hanya meremas kepalan tangannya, tidak tau lagi harus bagaimana dengan makhluk menyebalkan satu ini.

Baekhyun menatap Taeyeon dengan tatapan seperti tadi. Dan itu sangat menjijikkan.

Taeyeon menyadari arah tatapan Baekhyun langsung menyilangkan tangannya di depan dada.

"Apa yang kau lihat ha? Dasar byuntae!"

"Aku sudah melihat semuanya. Kita sudah hampir setengah tahun bersama kau pikir aku tidak melihatnya? HAHAHA." Baekhyun tertawa seperti seorang penyihir kejam dalam film-film Barbie yang ia Taeyeon tonton di televisi.

Taeyeon berjalan menghentak dengan posisi tangan yang masih menyilang did eoan dada, ia berjalan ke sudut kasur karena bajunya terletak disitu.

Baekhyun melangkah saat Taeyeon membelakanginya, saat membalik badan tau-tau Baekhyun sudah berdiri di hadapannya.

"Mwoya? Minggir sana atau aku teriak?"

"Teriak saja. Kita sudah menikah jadi tidak akan ada yang curiga." Baekhyun makin mencondongkan wajahnya dan Taeyeon makin mundur sampai setengah badannya tertidur dikasur sedangkan kakinya terjulai.

Makhluk ini benar-benar sudah gila.

"Ya pikyoragu! Minggir sebelum aku merusak masa depanmu!" Taeyeon menatap Baekhyun dengan tatapan laser. (Aku bilang minggir!)

"Tidak apa masa depanku rusak asal aku melakukannya denganmu." Baekhyun tersenyum smirk yang menurut Taeyeon itu sungguh-sungguh menjijikkan apalagi di situasi seperti ini.

"Ya! Apa kau sudah gila?" Baekhyun semakin mendekat, membuat Taeyeon kehilangan akal.

Dengan gerakan cepat Taeyeon melipat kakinya sehingga lututnya terangkat dan tepat mengenai selangkan Baekhyun membuat pria itu berteriak kesakitan dan berguling-guling di lantai.

"Aku sudah memperingatimu tapi kau tidak mendengarkanku! Kau pantas mendapatkan itu karena meremehkanku!" Taeyeon dengan nada memperingati mengambil bajunya di sudut kasur dan berjalan keluar kamar meninggalkan Baekhyun.

"Aish! Dasar perempuan gila!" Umpatan Baekhyun tidak terlalu keras karena tubuhnya sekarang tidak kuat untuk berteriak.

Sekarang sudah pukul tujuh, semuanya sudah siap. Taeyeon sudah siap berangkat kerja, Baekhyun sudah siap menghantarkan halmoni dan pergi latihan, halmoni juga sudah berdandan cantik.

"Halmoni aku pergi dulu ya." Taeyeon berkata kepada halmoni tepat saat mereka bertiga berjalan di lobby apartemen tersebut.

"Hati-hati di jalan, jangan sampai kau salah naik bus. Jam berapa kau pulang?"

"Baiklah halmoni. Aku akan pulang cepat nanti, akan aku usahakan sebelum jam 6 aku akan pulang." Taeyeon memberikan senyum terbaiknya sebelum ia pergi ke kantor.

"Na galge!" Taeyeon dengan nada malas-malasan berbicara kepada pria yang berdiri di belakang halmoni. (Aku pergi)

Pria tersebut mengalihkan tatapannya ke pemandangan di luar apartemen dan berkata dingin, "ga." (Pergilah)

"Sampai ketemu nanti halmoni." Perempuan itu tersenyum ramah dan pergi meninggalkan halmoni sedangkan pria itu masih tak mau menatapnya.

"Ayo halmoni kita pergi." Baekhyun menggiring halmoni ke mobilnya dan membukakan pintu.

♡♡♡

Taeyeon sampai di kantornya, ia mengerjakan benerapa file di laptopnya. Ia makin terbiasa dengan beberapa file yang berisi ketikan-ketikan tentang beberapa berita yang akan di siarkan di televisi. Walaupun masih melakukan beberapa kesalahan setidaknya ia tak sedungu yang dulu.

Baekhyun mengahantar halmoni sampai ke Gangnam, lalu meninggalkan halmoni dan pergi ke Cheongdamdong untuk kembali latihan.

Ia latihan seperti biasanya, musiknya juga sudah selesai, Baekhyun dengan semangat latihan untuk comebacknya kali ini, karena ada banyak hal berbeda yang akan ia tampilkan untuk comeback kali ini.

Taeyeon seperti biasa ia makan siang bersama rekan-rekannya di toko burger subway di depan kantornya.

"Kau sering melamun belakangan ini, apa terjadi suatu?" Ji Yong membuyarkan lamunan Taeyeon.

Perempuan yang sedang bermenung itu mengalihkan pandangannya dari pemandangan di luar lalu menatap pria bersenyum manis tersebut.

"Amugotdo aniya. Kami menunggumu." Taeyeon memberikan senyumnya dibalas anggukan oleh Ji Yong. (Bukan apa-apa)

"Kenapa kau lama sekali?" Tiffany mengeluarkan suaranya sambil memberikan gigitan pertama pada burgernya.

"Dompetku tinggal di laci, lalu sebelum kesini aku bertemu CEO toko properti disebelah kantor kita dan kami bertukar salam."

"Memang susah menjadi pengusaha tenar seperti hyung." Jungkook berkata sok paham.

"Ah, aku harap bisa bertemu kapten Yoo Si Jin disini." Krystal mengeluh sambil mengunyah burger pesanannya.

"Korban drama. Akan lebih baik dokter Kang Mo Yeon membeli burger lagi disini." Perkataan Jungkook di balas tatapan dingin Krystal.

Taeyeon hanya tersenyum mendengar pertengkaran Krystal dan Jungkook, mereka lucu.

Taeyeon mencek handphonenya, tidak ada notif satupun dari pria itu.

Apa dia marah?

Taeyeon menggeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan pikiran negatif dan pastinya menghilangkan bayang-bayang kejadian tadi pagi.

Lagi pula siapa suruh dia main-main denganku? Mau makan atau tidak, toh dia tidak akan mati gara-gara tidak makan siang. Buktinya dia masih hidup kemarin.

Taeyeon menyeruput minuman soda di hadapannya, ia juga melahap burger ditangannya.

Baekhyun selesai latihan pukul dua siang. Perutnya terasa lapar dan cacing-cacing di dalamnya meminta untuk di beri makan. Baekhyun berjalan ke sudut ruangan meminum air mineral dan mengipas-ngipaskan pakaiannya yang basah karena keringat.

Baekhyun mendorong pintu di hadapannya, ia melihat pria bertubuh jangkung itu sedang berbincang dengan hoobaenya. Baekhyun memanggil Chanyeol yang sedang berbincang dengan Taeyeong NCT.

"Chanyeol-ah temani aku makan siang."

Yang di panggil menoleh dan mengatakan sesuatu kepada Taeyeong, setelah itu Taeyeong meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun dan tidak lupa memberi salam, "mwo? Istrimu tidak mengantarkan makan siang?" Chanyeol bertanya sambil mengikuti langkah Baekhyun.

"Dia sibuk." Baekhyun berjalan mendahului Chanyeol memecah lorong gedung entertaimennya.

"Kau bertengkar?"

"Tidak. Cepatlah! Aku lapar." Baekhyun memerintahkan Chanyeol untuk jalan lebih cepat.

Sahabat seperjuangan Baekhyun itu hanya menggeleng, ia tau betul gelagat Baekhyun. Tak perlu berdusta karena Chanyeol tahu sesuatu terjadi pada Baekhyun dan mungkin berkaitan dengan istrinya, Taeyeon.

"Ppalli. Pakai ini." Chanyeol menyodorkan sebuah helm putih membiarkan Baekhyun memakainya sendiri.

Chanyeol menggas motornya memecah jalanan Kota Seoul. Sudah lama Baekhyun tak menghirup udara segar seperti ini. Mungkin udaranya tidak 100% sehat karena sudah bercampur dengan asap-asap kendaraan tapi cuaca yang cukup dingin membuat otaknya rilex.

Chanyeol memberhentikan motornya di depan toko yang terkenal karena masuk dalam set adegan drama terkenal.

"Kenapa harus kemari? Ada banyak tempat makan di sini."

"Aku sedang ingin burger."

"Apa kau ngidam?" Baekhyun bertanya dengan nada kesal.

Baekhyun hanya cemberut, ia malas. Bukan karena toko burgernya yang ramai. Mungkin itu salah satu alasannya. Namun alasan yang membuatnya lebih malas adalah toko makanan cepat saji ini di sebrang kantor Taeyeon.

"Bukankah di depan sana kantor istrimu?"

"Eoh." Baekhyun lemas mengangguk tanpa penjiwaan.

Yang bertanya hanya mengangguk paham, "kau ingin membelikannya juga?"

"Siapa?" Tanya Baekhyun sambil melepas helmnya dan memasang masker dan kaca mata hitamnya.

"Tetanggamu. Ya istrimulah!" Chanyeol menjawab dengan nada yang ditekankan pada kalimat akhirnya.

"Dia pasti sudah makan siang. Cepat aku lapar! Apa kita akan berdiri di sini sampai negara api menyerang?" Baekhyun berupaya membuat lelucon yang menurut Chanyeol itu sangat jayus.

Pukul 6 sore Taeyeon sudah sampai di rumah, ternyata halmoni juga sudah pulang.

"Aku pulang." Taeyeon membuka sepatunya dan menggantinya dengan sendal berkepala  panda dengan bulu hitam putih.

"Oh! Halmoni, kapan halmoni pulang?"

"Sekitar satu jam yang lalu. Kau cepat pulang?"

"Iya, pekerjaanku sudah selesai. Apa halmoni sudah makan?"

"Nanti saja, kita makan bersama Baekhyun. Dia kira-kira pulang jam berapa?"

"Aku akan menelfonnya supaya dia pulang cepat hari ini. Tunggu sebentar ya halmoni."

Taeyeon berjalan ke kamarnya, mengganti baju dan mencek kontak di handphonenya. Setelah kontak yang ia maksud bertemu, Taeyeon men-slide ke kanan kontak tersebut bermaksud untuk menghubungi.

"Yeobuseyo?"

"Yeobuseyo."

"Apa aku mengganggu?"

"Ani. Wae?"

Baekhyun menatap layar handphonenya dan menekan tombol kunci. Ia menghembuskan nafas dan berjalan keluar gedung entertaimennya.

Jalanan yang masih cukup ramai karena waktunya makan malam. Baekhyun memarkirkan mobilnya di base ment dan berjalan menuju lift.

"Aku pulang." Baekhyun masuk ke dalam apartemennya dan melihay halmoni yang sedang duduk bersama Taeyeon di sofa menghadap ke televisi.

"Halmoni apa kau lapar?" Baekhyun memeluk halmoni yang sedang asik menonton drama di televisi.

Halmoni hanya mengangguk dan berusaha masih tetap fokus kepada tayangan di televisi.

"Apa dia yang menagajarkan halmoni menonton drama ini?"

Taeyeon menggeleng. Bisa-bisanya pria ini masih menuduhnya, seharusnya ia minta maaf karena perbuatannya tadi pagi.

"Apa kau sudah makan malam?" Halmoni akhirnya melepas pandangannya dari televisi dan menatap pria manja di hadapannya.

Baekhyun menggeleng dan tersenyum, "belum. Aku ingin mengajak halmoni makan diluar."

Bagus hanya halmoni. Apa aku debu? Aku bagaimana? Dia tidak melihatku yang juga harus menahan lapar karena menunggunya?

"Kajja." Halmoni mengangguk senang dan berjalan ke kamarnya berganti dengan pakaian yang lebih bagus.

Taeyeon tetap duduk di tempatnya, apa sebaiknya ia berdiri dan berganti baju juga? Tapi jelas-jelas Baekhyun tidak mengajaknya.

"Apa kau akan pergi dengan baju itu?" Baekhyun berkata sambil menuju dappur mengambil minum.

"Aku juga ikut?" Taeyeon mati-matian menahan senyumnya.

"Aku tidak keberatan jika kau tinggal." Baekhyun mengangkat bahunya acuh.

Taeyeon hanya mendecah dan berjalan ke kamar diikuti Baekhyun yang mengiringinya seperti anak bebek.

Ia dengan cepat menutup pintu sehingga kening Baekhyun mencium pintu. Baru saja hendak memaki Baekhyun menahan mulutnya.

Dia beruntung karena ada halmoni disini.

"10 menit lebih hanya untuk berpakaian seperti ini. Mengesankan. Kau ganti baju ke Amerika?"

Taeyeon dengan sweater biru dan lagging hitam keluar dari kamar hanya mencibiri Baekhyun dan menghampiri halmoni ke kamarnya atau lebih tepatnya kamar Taeyeon.

"Halmoni apa kau sudah siap?" Taeyeon mengetuk pintu dan melihat halmoni yang sedang bercermin di meja rias.

"Apa Baekhyun belum selesai?" Halmoni menatap pintu kamar Baekhyun dari ruang tamu.

"Ya! Baekhyun-ah. Ayo cepat! Apa kau mengganti baju ke Amerika?"

Taeyeon bersorak, beberapa detik kemudian Baekhyun keluar dari kamar sambil mendecah.

"Araseo!" Ia berjalan ke pintu depan dengan Taeyeon dan halmoni yang sudah berdiri disana.

Baekhyun menggas mobilnya, di sebelahnya duduk halmoni dengan senyum mengembang suasana hatinya baik malam ini dan di belakang Baekhyun duduk Taeyeon yang menatap pemandangan diluar sana mengikuti benda-benda bergerak cepat yang hanya sepersekian detik lenyap dari hadapnnya.

Baekhyun membawa mereka kesebuah restoran masakan China. Mereka memesan makanan yang tampak lezat pada buku menu. Baekhyun memesan makanan favoritenya, Chow Mien sejenis mie goreng khas China. Ia juga merekomendasikan makanan kesukaannya kepada Taeyeon karena wanita ini bilang kalau ia pertama kali pergi ke restoran China.

Tak lama makanan datang dan memenuhi meja, Baekhyun dengan antusias menyambut makanan kesukaannya.

Taeyeom menggulung mie di hadapannya, beberapa detik kemudia ekpsresinya berubah, "masissji?" Tanya Baekhyun.

"Eoh masisseo!" Taeyeon mengangguk senang.

"Halmoni bagaimana? Apa itu enak?"

"Iya, aku sudah lama sekali tidak makan ke restoran China."

"Sama, aku makan ini terakhir 2 tahun lalu bersama halmoni dan omma."

Taeyeon hanya menggangguk mendengar percakapan mereka, bisa di bilang Taeyeon pemersatu mereka kembali. Karena waktu itu omma bercerita kalau Baekhyun sangat jarang menengoknya semenjak ia menjadi artis sampai kabar ia menikah dan Taeyeon. Barulah Baekhyun sering berkunjung walau hanya sebentar.

Setelah makan malam mereka pulang. Setiba di rumah halmoni langsung ke kamar karena ingin cepat beristirahat.

Taeyeon berjalan masuk ke kamar. Baekhyun, pria itu tidak terlihat di kamar. Taeyeon masuk ke kamar mandi, ia berniat mengambil pembersih kutek di lemari kecil di sebelah cermin westafel.

"Kkamjjagiya! Ya! kenapa kau diam saja?" Taeyeon berteriak kearah Baekhyun yang sedang menggosok gigi.

Pemandangan ini. So hot!

Taeyeon menggelengkan kepalanya menghentikan khayalannya sebelum bertali-tali dan menjalar kemana-mana.

Pria yang ditegur itu hanya menoleh, "lalu aku harus apa? Bergendang? Menari? Bersorak-sorak? Ini kamar mandi bukan kebun binatang jika kau lupa."

"A-ani maksudku seharusnya kau berteriak saat aku membuka pintu."

"Berteriak saat sedang menggosok gigi? Bisa-bisa sikat gigi ini menyangkut di tenggorokkanku."

"Aku menyuruhmu berteriak buka menelan sikat gigi."

Taeyeon membuka tutup laci tersebut dan mengambil pembersih kuteknya lalu berjalan keluar kamar mandi. Baekhyun hanya menatap Taeyeon dengan tatapan heran.

Taeyeon duduk di sofa yang menghadap ke televisi di depan ranjang Baekhyun.

Ia menhapus kutek berwarna merah bata di jari-jari tangannya dan menggantinya dengan warna dan nail art yang lebih sederhana.

Baekhyun keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil di lehernya, ia menghapus air yang tersisa di wajahnya, ujung poninya juga basah karena habis mencuci muka.

"Mwohae?"

"Aku sedang mencoba kutek yang aku beli 3 hari yang lalu." Taeyeon menjawab sambil masih fokus mengoles kutek bewarna pink kecoklatan di kuku jari manisnya.

Baekhyun memanyunkan bibirnya dan mengangguk paham. Ia duduk disebelah Taeyeon dan menyalakan televisi. Melihat beberapa berita seputar dunia entertain.

Baekhyun tampak bosan, tak ada tayangan yang menarik untuk di tonton. Wanita di sebelahnya juga terlalu sibuk dengan dunianya.

Menjahilinya mungkin lebih menyenangkan.

Baekhyun duduk melonjak-lonjak di atas sofa membuat permukaanbsofa yang di duduki Taeyeon juga bergoyang-goyang

"Tidak bisakah kau duduk dengan tenang?" Taeyeon memberikan tatapan datarnya, namun ada intimidasi dari nada yang keluar dari mulutnya.

Baekhyun berhenti, tak sampai situ kali ini Baekhyun dengan sengaja menyenggol tangan kiri Taeyeon yang sedang mengolesi kutek di jari kanannya.

"Ups, sorry," Baekhyun berkata sambil menegakkan jari tekunjuk dan tengahnya, "Ya! Kau ini mengacau saja sih!" Taeyeon membalas dengan tatapan melotot.

Taeyeon dengan susah payah memasang kutek di jari kanannya, umumnya wanita juga merasakan kesulitan saat fase ini, memasang kutek sendiri untuk jari di tangan kanan.

"Mau aku bantu?" Baekhyun menawarkan

"Kau bisa?" Taeyeon mengangkat sebelah alisnya.

Baekhyun mengangguk, ia mengambil alih kuas kutek di tangan kiri Taeyeon lalu mengoleskan kutek tersebut ke jempol kanan Taeyeon dengan belepotan dan tidak rata.

"Ya! Ini belepotan, kau pikir mau membuat nastar? Kenapa mengoleskannya seperti itu?" Taeyeon dengan kesal mengambil alih kuas ditangan Baekhyun.

"Aku tau hasilnya akan seperti ini," Taeyeon menggeleng, "kau harus mengoleskannya satu arah agar rata." Taeyeon menambahkan.

"Araseo." Baekhyun menghapus kutek yang ia pasangkan tadi dengan pembersih kutek dan memasangkannya lagi dengan mempraktekkan cara yang diajari Taeyeon.

Baekhyun tampak mulai mahir, "jarimu cantik, lentik seperti perempuan." Taeyeon memuji jari tangan Baekhyun yang membuatnya iri.

"Kau harus pakai nail-polish juga!" Taeyeon terlihat antusias dan melirik jari-jari Bakhyun.

Pria yang ditatap tangannya itu sadar, "shireo!" Baekhyun menyembunyikan tangannya ke belakang punggungnya.

"Hanya di kelingking, ayolah!" Taeyeon memohon dan memaksa menarik tangan kiri Baekhyun.

Wanita itu mengeluarkan kotaknya yang cukup besar, di dalamnya terdapat kutek dengan berbagai warna dan beberapa alat untuk nail-artnya.

Taeyeon memasangkan kutek bewarna peach ke jari kelingking Baekhyun, "yeppune." Ia meniup-niup kuku kelingking Baekhyun agar kuteknya cepat kering.(Cantik)

Baekhyun hanya menatap Taeyeon, ia terlihat sangat berbeda dengan senyum yang terkembang di wajahnya, mata yang berbinar tampak cantik dan itu membuat Baekhyun bahagia.

Baekhyun baru menyadari kalau merasakan bahagia akan sesederhana itu, hanya dengan hal kecil itu ia bisa bahagia.

Taeyeon menguap, "aku tidur duluan," ia bangkit dari sofa dan naik ketempat tidur dan menarik selimut, tak lupa ia membatasi batas wilayah tidurnya dan Baekhyun dengan dua bantal guling. Baekhyun hanya bisa tertawa melihat pekerjaan wanita mungil yang mulai menutup mata dan terlelap.

Baekhyun bangkit dari sofa dan tidur menghadap Taeyon. Walaupun di batasi dua guling tapi ia masih bisa dengan jelas wajah tidur wanita tersebut.

Baekhyun menat wajah damai Taeyeon yang tertidur pulas dan berbisik, "jalja."

♡TBC♡
First update in 2017. I'm sorry for being late:(
VOTEMENTNYA JANGAN LUPA #CAPSLOCKJEBOL
See ya in the next chapter. Don't be a sider! Don't delete this story from ur library or readimg list bcs something amazing will be happen to them in the next chapter. So just wait and see #grammarkacau Typo? egp XD
SALAM BAEKYEON SHIPPERS! HUHAPER! HUHAH!

Continue Reading

You'll Also Like

43.8K 4.7K 40
Kisah kehidupan pernikahan layaknya sinetron drama india ©Fatmah Nay 2020 Start : 05/08/20 Finish : #3 Wonrin (30/10/20) #6 Verji (30/10/20) #10 eung...
75.8K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
22.2K 3.7K 50
╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝If we are together, I'm not afraid anymore❞ ______ +au +semibaku +lokal [ chwe vernon x kim yewon // #VERJI #HAMSSOLLIE ft. 9...
12.8K 590 14
"jadi idol susah ya. Kita ngelakuin ini salah, kita ngelakuin itu salah. Apalagi kalo kita dating?" - Irene