DESTINO, YES SILBATOS γ€Žβœ“γ€

By softfrilovie

89.6K 9.5K 2.4K

🌠PCY x JEJ🌠 [BELUM REVISI, ISI KONTEN MASIH SAMA SEPERTI SAAT PERTAMA KALI DIPUBLISH TAHUN 2016: BAHASA BER... More

Prolog
Author's Note
One
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two (END)
Epilog
🎁Kado dari Author🎁

Two

2.9K 299 26
By softfrilovie

Kring..kring..

Seorang gadis meraba-raba meja kecil disamping kasurnya, mematikan alarm yang membangunkannya dari tidur nyenyaknya.

Dengan mata setengah tertutup ia melirik jam weker dan dengan tergesa-gesa menyampirkan selimut tebal yang dipakainya.

"Ibu!! Aku terlambat lagi." Setelah berteriak histeris, Eunji segera masuk ke kamar mandi dengan sedikit membanting pintunya.

~~~

Jung Eunji memang sudah terbiasa terlambat ke sekolah. Tapi hari ini adalah hari terburuk sepanjang sejarah Eunji telat sekolah karena hari ini bertepatan dengan hari "kedatangan kepala sekolah" dan itu artinya sekolah akan mengadakan upacara, dan artinya lagi Eunji tidak akan bisa masuk sampai upacara bendera selesai.

Dan benar saja pintu gerbang telah tertutup rapat. Disaat seperti ini Eunji hanya punya dua opsi pilihan. Pertama mengemis pada security sekolah dan yang kedua menunggu hingga lumutan. Tapi sepertinya opsi pertama tidak akan bisa berfungsi hari ini karena security sekolah tidak berada di posnya melainkan ikut upacara bersama murid lainnya.

Dengan langkah lemas Eunji menjongkokan dirinya didepan gerbang sekolah.

"Ah! Kenapa harus telat juga dihari seperti ini sih?" Gerutu Eunji.

Chanyeol POV

Aku melihatnya sedang berjongkok di depan gerbang sekolah. Jangan tanya kenapa aku bisa melihatnya, Jelas karna aku juga terlambat ke sekolah. Tapi terlambatku di tipe yang keren karna aku terlambat bukan karna tidak disiplin melainkan karna unsur kesengajaan.

Aku putuskan mendekat kearahnya dan berjongkok disampingnya. Dia tidak bergerak sama sekali, sepertinya ia tidak sadar akan kehadiranku.

"Ehem.." aku berdehem keras dan sukses membuatnya menengok kearahku.

"Yaak..kau lagi?" Ucapnya dengan segera berdiri.

Aku hanya tersenyum melihatnya yang memasang wajah sebal.

"Kau benar-benar mengikutiku ya? Jangan menyangkal!" Kini kulihat Eunji memasang wajah garang dengan menunjuk-nujukku dengan jarinya.

Dengan senyum lebarku kupegang telunjuknya dan kuarahkan ke bagian dadaku.
Dan aku benar-benar tidak bisa melupakan ekspresi terkejutnya saat aku melakukan itu.

"Ish.. apa-apaan sih kau? Jijik tau." Ucap gadis itu dengan menarik telunjuknya.

"Apa? Kenapa melihatku begitu?" Kini Eunji berteriak padaku saat aku hanya menatapnya dengan tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Aku senang membuatnya marah karna ia akan memasang ekspresi imutnya itu.

Kulihat ia yang berjalan sedikit menjauhiku, dengan jahilnya aku mengikutinya.

"Hey, kau disana saja. Jangan mengikutiku!"

"Inikan kakiku. Terserah padaku." Itu kata-kata pertama yang kuucapkan padanya semenjak kami bertemu.

"Aku tahu itu kakimu, tapi aku tidak suka kakimu berdekatan dengan kakiku!" Aku hanya tertawa mendengar ucapannya. Dia benar-benar tipeku.

"Kenapa tertawa? Tidak ada yang lucu." Ucapnya lagi. Kini kulihat wajah Eunji memerah karena marah. Ingin rasanya aku menciumnya.

"Memangnya kenapa kalau aku tertawa? Ini kan mulutku bukan mulutmu." Pancingku. Dan benar saja gadis itu kini memandangku dengan kilatan emosi dimatanya.
Err menggemaskan.

"Aku tahu itu mulutmu bodoh!"

"Jadi kau tidak berhak mengaturku." Ucapku lagi. Eunji baru ingin mengeluarkan kata-katanya tapi aku mendahuluinya.

"Jadilah kekasihku maka kau berhak mengaturku." Ucapku dengan senyum andalan yang biasa kupamerkan untuk memikat wanita-wanita diluar sana.

Dan Eunji hanya memutar bola matanya ketika aku berbicara seperti itu. Aku heran kenapa dia tidak menyukai lelaki tampan sepertiku.

"Sudah selesai gombalnya? Dasar manusia batu." Ucap Eunji. Ia baru saja ingin berlalu dari hadapanku tapi aku menahan lengannya.

"Kau mau kemana?" Tanyaku melihatnya ingin meninggalkanku padahal gerbang sekolah belum dibuka.

"Jangan menyentuhku!" Ia menghempaskan tanganku dan mengusap-usap tangannya seperti sedang membersihkan kotoran.

"Benar-benar tidak ada tempat untukku dihatimu ya?" Aku menanyakan hal itu pada Eunji dan gadis itu hanya menatapku dalam diam.

"Tidak bisakah kau menerimaku? Aku serius padamu." Ucapku lagi tapi Eunji hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Aku akan menerimamu." Ucap Eunji.

Hatiku rasanya ingin terjun bebas mendengar ucapannya. Baru saja aku ingin memeluknya tapi ia menahan tubuhku dan meneruskan kalimatnya.

"Kalau kau bisa membawakan aku rambut Justin Bieber." Hell, dia hanya mengerjaiku padahal aku sudah berharap lebih padanya. Sakit tau!
Dan untuk apa ia meminta permintaan konyol seperti itu. Rambut Justin Bieber? Bagusan juga rambutku.

Kini aku yang menghembuskan nafas kasar. Pusing menghadapi gadis ini yang aku heran selalu menolak lelaki tampan sepertiku. Tapi aku tidak akan menyerah karena aku sudah terlalu cinta padanya.

"Aku serius dan kau malah bercanda." Ucapku  memandangnya dengan serius.

"Aku juga serius."

"Kalo aku sungguh membawakan rambut Justin Bieber, kau akan menerimaku?" Tanyaku. Sungguh aku tidak mungkin mendapatkan rambut Justin Bieber tapi aku hanya ingin melihat reaksinya.

"Eum.." Kulihat Eunji yang menggaruk-garuk rambutnya. Sepertinya ia takut aku nekat membawakan rambut Justin Bieber. Yang benar saja!

"Astaga, kalian lagi!! Masuklah! Ini sudah jam berapa. Telat terus telat terus." Omelan security sekolah memotong pembicaraanku dan Eunji. Sial, padahal aku masih ingin berlama-lama dengan pujaan hatiku.

Chanyeol POV End

~~~

Eunji masuk ke kelas dengan menghentak-hentakkan kakinya. Ia benar-benar kesal karna selain bertemu dengan Park Chanyeol pagi ini, ia harus menerima kenyataan bahwa pulang sekolah ia harus membersihkan aula sebagai hukuman dan buruknya lagi ia harus membersihkannya berdua bersama Park Chanyeol. Itu artinya hari ini kesialannya berlipat ganda.

"Muka kusut banget kaya karpet lesehan." Ucap Bomi menghampiri Eunji yang duduk dibangkunya.

"Jangan membuatku marah!" Jawab Eunji tanpa melihat Bomi sedikitpun.

"Wuish..lagi dapet Ji?" Lanjut Bomi. Dan setelahnya Bomi tidak berani lagi menggangu Eunji karena dengan tiba-tiba Eunji memukul mejanya lantas berdiri berpindah duduk ke bangku murid lain, meninggalkan Bomi.

"Upss..aku salah bicara ya." Tambah Bomi.

Akhirnya jam pelajaran berakhir. Dengan setengah hati Eunji melangkahkan kakinya menuju aula sekolah untuk menjalankan masa hukumannya.

"Akhirnya kau datang. Aku menunggumu beib!" Ucap Chanyeol dengan senyum lengkap lesung pipi nya.

"Beib? Kau minta dikubur huh?" Jawab Eunji sarkartis.

"Kenapa? Kau tidak suka aku memanggilmu beib?" Ucap Chanyeol lagi.

"Memangnya kau siapaku hah? Sampai berani-berani memanggilku begitu?" Eunji mengucapkannya dengan suara yang sedikit meninggi.

"Setelah aku mendapatkan rambut Justin Bieber, kau akan menjadi pacarku kan? Kau lupa?" Sambung Chanyeol lagi dengan tetap mempertahankan senyumannya.

"Terserah." Jawab Eunji sembari melangkah mengambil alat pel dan segera mengepel lantai aula.

Mereka berdua sibuk dengan kegiatan bersih-bersih masing-masing. Chanyeol masih sering mengajak Eunji berbicara tapi gadis itu tidak pernah menghiraukannya.

Akhirnya hukuman mereka berakhir setelah satu jam lebih mereka membersihkan aula. Eunji baru saja ingin melangkah pergi tapi Chanyeol menarik tasnya membuat gadis itu menoleh dengan malas.

"Apa?" Tanya Eunji dengan raut kesalnya.

Tanpa menjawab dan tanpa aba-aba Chanyeol membuka tas Eunji dan mengambil ponsel gadis itu.
Eunji yang  masih bingung dengan situasi yang terjadi hanya melihat apa yang dilakukan Chanyeol tanpa mengucapkan protes. Sampai Eunji mulai sadar ia segera merampas ponsel miliknya dari genggaman Chanyeol.

"Apa yang kau liat di ponselku?" Tanya Eunji dengan meluap-luap. Gadis itu benar-benar naik pitam.

"Tidak ada." Chanyeol menjawabnya dengan enteng lantas berlalu meninggalkan Eunji.

"Hey sialan! Aku akan membunuhmu besok!" Teriak Eunji dengan membanting alat pel ditangannya.

~~~

Seorang gadis tengah sibuk membolak-balik majalah ditangannya sampai tiba-tiba sebuah suara menghentikan aktivitasnya. Itu suara ponselnya.

Dengan sedikit malas Eunji berjalan ke arah meja belajarnya dan mengambil ponsel miliknya.

"Shit! Kenapa si bodoh mengirimiku pesan lagi?" Ucap Eunji ketika melihat nama pengirim pesan yang tertera di ponselnya.

From : Manusia Bodoh!

Terimakasih telah meminjamkan ponselmu padaku beib. Aku sangat bahagia disini:*

"Mati saja kau bodoh. Aku tidak meminjamkan ponselku tapi kau yang memakainya dengan tidak tahu diri!" Omel Eunji pada ponsel miliknya.

Baru saja Eunji ingin melempar ponselnya ke kasur, ponsel tersebut kembali berdering.

From : Manusia Bodoh!

Dan aku suka sekali dengan isi ponselmu. Terimakasih karena membiarkanku memilikinya. Sebentar, aku akan mengirimkan isi ponselmu yang sangat aku sukai:)

"What? Isi ponselku yang dia sukai? Dasar makhluk aneh!" Ucap Eunji dengan membanting ponselnya ke kasur"

Drtt..Drrt...

Eunji kembali terusik dari kegiatan membaca majalahnya ketika mendapati ponselnya yang kembali bergetar menandakan pesan masuk.

From : Manusia Bodoh!

"PARK CHANYEOL!!! AKU AKAN MENGUBURMU!!" Teriak Eunji dengan suara melengking, wajahnya merah padam. Park Chanyeol sukses membuat darah gadis itu mendidih.

"AHH!! KENAPA HARUS FOTO SEMASA SMP KU SIH!!!" Teriak gadis itu lagi. Dan masih banyak teriakan tidak jelas gadis itu sesudahnya.

TBC.

Continue Reading

You'll Also Like

Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words πŸ”ž Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
58.9K 9.3K 58
15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu ma...
159K 16.2K 64
FREEN G!P/FUTA β€’ peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
176K 16.3K 29
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...