He's From The Fast

由 Angsaulya

479K 11.9K 292

Perjalanan hidup seorang wanita muslimah yang harus menerima perjodohan dari orang tuanya saat ia baru pulang... 更多

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52

Chapter 20

9.7K 201 3
由 Angsaulya


Tiga hari berlalu Alya tidak pulang ke apartemen, bukan Irfan tidak mencari Alya bahkan Irfan menyewa orang untuk terus mencari keberadaan Alya, tapi sayang hasilnya hanya nihil

Irfan berdiri melamun di balkon kamarnya, ia terus merutuki kesalahan nya tempo hari yang sudah membentak Alya

Ceklekk

Pintu kamar terbuka membuat Irfan menoleh tapi ia kembali melamun tanpa menghiraukan siapa orang yang masuk

Membuat Alya semakin kesal, ekspresi Irfan hanya biasa saja ketika Alya pulang padahal Alya sudah tiga hari ngga pulang kerumah, harusnya Irfan menyambutnya dengan kebahagiaan dan menyesali perbuatannya tempo hari karena sudah membentak Alya ehh ini malah cuek bebek aja

Tak lama Irfan sadar siapa yang membuka pintu kamarnya dan ia pun langsung menoleh lagi

"Alya..." kata Irfan sambil berhambur memeluk alya dan yang di peluk hanya diam tanpa membalas pelukan sang suami, karena bingung dengan sikap Irfan tadi cuek bebek, sekarang malah meluk

"Alya aku minta maaf udah ngebentak kamu kemaren, aku minta maaf banget bukan maksud aku kaya gitu, aku cuman khawatir sama kamu takut yang di bilang wisal itu bener, kamu maukan maafin aku " kata irfan tulus dan mempererat pelukannnya seolah tidak ingin melepas Alya lagi

"Jujur fan sebenernya aku juga takut sama rifa, dan mungkin kemaren aku egois sama kamu dan wisal, tapi sekarang aku udah mulai percaya kok sama wisal dan ngelupain kejadian dulu, aku juga minta maaf sama kamu karena udah keras kepala" batin Alya dalam hati

"Kamu kok diem al, kamu masih marah ya sama aku" kata Irfan melepas pelukan dan menatap mata Alya

"Aku capek, mau mandi" kata Alya dingin dan pergi ninggalin Irfan yang kebingungan

.
.
.

Alya sudah berbaring di tempat nya tidur memunggungi Irfan dan Irfan tidur mengahadap Alya di tengah tengahnya di simpan guling untuk pembatas

"Alya.." panggil Irfan pelan

"Hmmm" jawab Alya

"Kamu belum tidur" tanya Irfan

"Kalo udah tidur ngga mungkin ngejawab" ketus Alya

"Kamu kok gitu, masih marah ya" kata Irfan lirih

"Mungkin" jawab Alya dingin

"Maafin aku dong, kamu jangan dingin lagi" manja Irfan sambil memegang bahu Alya

"Apaan sih pegang pegang" ketus Alya

"Cuman megang kok ngga lebih" polos Irfan

Alya pun bangkit dari tidurnya

"Jangan megang bisa ngga sih" ketus Alya lagi

"Kamu kok ketus gitu, nanti cantiknya ilang loh, maafin aku iya" kata Irfan memegang tangan Alya

"Bodo, lepasin ih" kata Alya sambil melepaskan tangan Irfan kasar

"Aku kan cuman mau minta maaf" kata Irfan menunduk

"Aku ngga mau maafin kamu" kata Alya

Irfan mendongak menatap mata Alya dan tersenyum jahil

Tak lama Irfan bergerak cepat dan sekarang tubuh Alya sudah di tindih Irfan

"Ka...kamu ma..mau ngapain?" kata Alya ketakutan

"Cuman mau kamu maafin aku" kata Irfan santai

"Aku ngga mau" kata Alya memalingkan wajahnya

Irfan memegang dagu Alya agar Alya menatapnya dan Irfan mendekatkan wajah nya ke wajah Alya

"Masih ngga mau maafin aku" tanya Irfan sambil menaik turunkan sebelah alisnya

"Ng..ngga" jawab Alya lirih

"Bener?" tanya Irfan lebih mendekatkan lagi wajahnya sampai hidung mereka bersentuhan dan Alya bisa menghirup aroma mint dari hembusan nafas Irfan

"Oke oke aku maafin kamu" kata Alya ketakutan

"Bener kamu maafin aku?" tanya Irfan masih dengan posisi sama

Alya hanya mengguk pelan

"Ngga akan marah, dingin atau ketus lagi sama aku" tanya Irfan

Alya kembali mengangguk

Irfan langsung mengangkat tubuhnya agar tidak menindih Alya lagi

Alya menghembuskan nafas leganya akhirnya Irfan tidak menindihnya lagi

"Kamu kenapa? Kok keliatan gugup kaya gitu sih" tanya Irfan

"Tau ah, aku mau tidur ngantuk" kata Alya sambil menutup tubuhnya dengan selimut

Irfan mengangkat bahunya "Yaudah aku juga mau tidur, good night my wife" kata Irfan membaringkan tubuhnya

Terlihat Alya tersenyum di balik selimut mendengar perkataan Irfan barusan

.
.
.

"Pagi wife" kata Irfan menghampiri Alya di meja makan

"Pagi" kata Alya canggung

"Ohh iya, al besok kamu udah mulai kuliah" kata Irfan sambil menyantap sarapannya

"Besok? Kok cepet banget" kata Alya

"Iya soalnya aku udah urus semuanya, lebih cepat lebih baik" kata Irfan

.
.
.

"Aku berangkat dulu, kamu jaga rumah baik baik" kata Irfan sambil mendekatkan wajahnya

"Mau ngapain?" protes Alya

"Mau cium kening kamu, bukannya itu kebiasaan suami ke istrinya" kata Irfan polos

"Ngga ngga, lain kali aja" kata Alya merona

Irfan menaikan satu alisnya, "Udah sana pergi nanti kesiangan" kata Alya mendorong Irfan keluar dan menutup pintunya

Alya tersenyum di balik pintu

.
.
.

"Hallo ada apa rini?" tanya Irfan sedang mengangkat telpon

"Ada perempuan yang ingin bertemu dengan bapak" kata sekertaris Irfan

"Siapa?" tanya Irfan

"Katanya nama nya mitha anggraeni" kata Rini

Degg

Mau ngapain wanita itu datang kesini?? batin Irfan

"Ohh, suruh dia masuk" perintah Irfan

"Oke baiklah pak" kata rini

Tak lama pintu ruangan pun terbuka

Irfan menatapnya sinis dan tajam

"Kamu ngga usah liatin aku sampe segitunya" kata wanita itu

"Cihh...sudah ngga perlu basa basi, kamu mau apa kesini" tanya Irfan sinis

"Oke aku ngga akan basa basi, aku cuman mau ngasih ini" kata mitha sambil menyodorkan sebuah tespack

Irfan mengerutkan keningnya "Apa maksudnya ini?" tanya Irfan tak mengerti

"Aku hamil fan" kata mitha

"Hamil? Lalu hubungannya sama aku apa?" kata Irfan

"Hubungan nya sama kamu apa? Ini anak kamu Irfan" kata mitha menahan air matanya

"Ngga mungkin" kata Irfan dingin

"Kamu lupa, waktu malam itu kita melakukannya Irfan" kata mitha sambil menangis

"Mana mungkin aku ngelakuin itu tanpa sadar" kata Irfan

"Tapi ini bener anak kamu Irfan, aku mau kamu bertanggung jawab" kata mitha dengan tangis yang pecah

"Aku ngga bisa mith aku udah punya istri" kata Irfan lirih

"Aku ngga mau tau Irfan ini anak kamu kamu harus tanggung jawab" kata Mitha

"Oke aku bakal pikirin dulu bgaimana baiknya, tapi tolong kamu pergi dari sini" pinta Irfan

"Oke aku tunggu keputusan kamu, semoga yang terbaik" kata Mitha meninggalkan ruangan Irfan

"Argghh....." geram Irfan sambil mengacak rambutnya

.
.
.

Tok tok

"Siapa? Tumben malem malem ada tamu" heran Alya

Alya berjalan menuju pintu dan membuka nya, betapa terkejutnya Alya melihat seseorang laki laki dengan pakaian yang sudah acak acakan dan berjalan sempoyongan kearahnya

"Ya alloh Irfan kamu mabuk" kata Alya sambil memapah tubuh Irfan agar tidak menabrak sesuatu

"Aku ngga mabuk sayang.." racau Irfan

Alya membawanya kedalam kamar, mebaringkan Irfan di kasur dan membuka sepatu, jas dan dasi yang di pakainya

Tapi setelah itu Irfan menarik Alya kepelukan nya dan menindih tubuh Alya

"Kamu mau ngapain Irfan lepasin" teriak Alya memberontak

Bersambung....

繼續閱讀

You'll Also Like

2.1M 98.7K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
377 50 12
Sering dibanding-bandingkan, selalu ngerasa orang tua pilih kasih itulah yang dirasakan oleh gadis remaja berusia 17 tahun ini. Semenjak kehadiran sa...
576 190 29
Blurb: Kejadian ketika musim panas panjang yang membuat tanah dan tumbuhan mengering, bahkan hingga kekurangan air. Begitu juga cinta yang hampir men...