THE LORD NOBLASSE 2 ( The Dev...

By PrincessKhaisy

395K 29.2K 4.1K

( Baca Dulu The Lord Noblasse 1) #highrankinfantasi Aku datang dimusim gugur tanpa ingatan kecuali kebencian ... More

( Prologue) IM BACK !!
Perasaan
Im not yours
Arthur
Who Are You?
Mine
New Story
Keyakinan
Life without heart
Still Me
Absurt
Our Childern
Pembunuhan pertama...
Back
Something Special
Dont say love to me!
King Of Salvador
Api, kepercayaan dan harapan
Kebenaran
Diary of The Prince
Ungkapan Hati
Maafkan aku
Menyesal
Till The End
Love
Pelayan Berdasi kupu kupu
Memolity
Masa lalu
Pengorbanan Terakhir
Kutukan Yang Abadi
Cuplikan Ova

ENDING

10.7K 879 291
By PrincessKhaisy

Barengin sama dengerin lagunya deh hehe

Prank! Gelas darah di tangannya pecah ke lantai. Ia lagi lagi menghapus air mata di pipi pucatnya. Raidif menatap matahari dari balik tirai kamar lalu kembali menangis. Hingga....

Klek

" Aiden?"

Ia menatap putranya pucat yang entah sejak kapan berdiri di balik pintu kamarnya.

" Ya, aku.. papa." Senyum Aiden pasi

" Kau benar benar terlihat sangat menyedihkan, yang mulia pangeran Raidif Michael Salvador." Ujar Aiden menyindir. Mata biru mereka saling beradu

" Diamlah Aiden!" Tekan Raidif memalingkan wajah

" Tidak.. kau harus mendengarkan aku sekarang!!" Tegas Aiden.

" Kau tidak boleh membentak ayahmu!" Senyum Raidif melirik putranya

" Ya, kau benar benar ayah yang egois."

" Aiden jaga ucapanmu!" Kali ini Raidif benar benar menatapnya tajam

" Tidak lagi! Dengarkan aku papa, apa ini yang kau harapkan dari 800 tahun penantianmu hah? Kau bahkan egois untuk kebahagiaanmu sendiri!" Bentak Aiden.

" Kau tidak mengerti Aiden jadi diam dan pergilah! Urus urusanmu sendiri!"

" Kalau kau mencintainya mengapa kau begini, kau benar benar meyedihkan!" Teriak Aiden emosi.

Mendengar itu, Raidif membalikkan tubuhnya lalu menyibaknya sedikit tirai membuat sinar matahari sedikit menembus masuk.

" Kau lihat ini!" Tekan Raidif. Dia menjulurkan lengannya ke sinar itu. Perlahan, asap mulai ke luar dan lengan itu mengelupas hangus lalu jatuh ke lantai membuat Aiden ternganga ngeri. Raidif kembali menutup tirainya dan seketika, tangannya menumbuh dan kembali seperti sedia kala.

" Aku menanggung kutukan Aiden. Benar, aku mencintai Aira dan buktinya adalah keberadaanmu. Tapi aku tidak ingin membahayakan dirinya di sisiku. Aku bahkan sangat ingin meminum darahnya. Mengertilah!" Ucap Raidif penuh penekanan.

" Kalau begitu jadikan ibu sepertimu!"

" Aiden apa kau tidak mengerti? Cinta yang sebenarnya itu adalah rasa ingin melindungi bukan merusak!" Tekan Raidif

Sebelum tiba tiba...

" Apa kau pikir kau tidak merusakku dengan menjauh dariku?" Suara itu terdengar dari balik pintu.

Raidif menatap wajah putranya yang menunduk.

" Maafkan aku pa. Mama memaksaku membawanya ke mari." Ucapnya penuh sesal.

Klek.

Aira melangkah ke dalam ruangan gelap itu pelan, tatapannya lekat ke arah wajah Raidif.

" Kalau kau haus, kau bisa meminum darahku. Raidif apa kau tidak mengerti aku sangat mencintaimu." Ucap Aira dengan mata berkaca kaca.

Langkahnya berhenti di hadapan Raidif.

" Aira aku mohon menjauhlah dariku!" Raidif menatap mata Aira dalam. Tapi Aira malah membelai wajah dinginnya tanpa rasa takut

" Jika kau tidak memiliki siang, maka aku akan menjadi siangmu dan jadilah malamku. Jika keabadian adalah kutukanmu, maka jadikan kutukan itu sebagai kutukanku juga. Jika kau tidak memiliki jantung untuk berdetak, aku akan menjadi jantungmu. Sayang, menjauh darimu adalah kutukan yang lebih menyakitkan daripada mati bagiku. Aromamu adalah napasku, sentuhanmu adalah kehidupan bagiku, tidakkah kau mengerti kalau kau adalah segalanya bagiku? Aku sangat mencintaimu.. sangat mencintaimu Deril." Aira menjatuhkan dirinya menangis di pelukan Raidif.

" Aku sangat mencintaimu Raidif." Ulangnya sesenggukan.

Aidenpun menangis..

" A.. aira." Raidif gemetar,

" Tolong.. jangan berikan aku kutukan dengan perpisahan ini, aku tidak bisa jauh darimu sayang." Aira menenggelamkan dirinya ke dada bidang raidif.

Tak terasa, Air mata Raidif menetes turun. Perlahan, tangannya gemetar memeluk punggung Aira.

" Apa kau benar benar ingin berada di sisiku? Aku bisa menyakitimu Aira. Kau tahu aku tidak bisa merubahmu menjadi sepertiku." Tanya Raidif getir

Perlahan, Aira menatapnya

" Aku tidak perduli. Hidup dan melihatmu sampai akhir hayatku nanti sudah cukup bagiku. Itu lebih dari keabadian. Raidif aku bahkan rela mati sejak aku menyerahkan diriku padamu, sejak aku mengandung Aiden demi cintaku padamu, saat malam malam kita dulu, aku rela kau menyakitiku tapi aku akan sangat sedih berpisah satu detik saja darimu. Meskipun kau racun, aku akan tetap memelukmu, meskipun suatu saat aku tahu kau bisa kehilangan kesadaran aku tidak perduli. Kau Derilku, suamiku, ayah dari putraku, belahan jiwaku. Aku sangat mencintaimu." Jawab Aira di sela tangisnya. Mendengar itu, Raidif tersenyum lalu kembali memeluknya

" Kalau begitu, aku akan menjanjikan selamanya bagimu, menikahlah denganku dan kembalilah padaku Aira kecilku." Ucap Raidif membuat Aira kembali menangis bahagia.

Akhirnya...

Akhirnya...

Akhirnya..

" Hellooowww kalian tidak melupakanku kan?" Senyum Aiden melambaikan tangannya. Melihat itu, Raidif tersenyum menyeka air matanya.

" Kemarilah nak!" Ujarnya merentangkan salah satu tangannya dan Aidenpun segera berhambur memeluk ayah dan ibunya

" Aku sayang kalian." Ujarnya bahagia.

♡♡♡

Letusan kembang api terdengar di mana mana..
Lampu lampu menyorot di sana sini
Ribuan mawar menghiasi halaman rumah Smithraigon.

Ya, ini adalah pesta pernikahan yang dibuatkan Aiden untuk Aira dan Raidif. Pesta yang tidak pernah mereka punya dulu.

" Aiden.. tidak ada kamera kan? Kau tau bayanganku tidak akan muncul di kamera?" Bisik Raidif di altar pada putranya.

Aiden menggeleng santai

" Tenang saja pa.. semuanya bereess." Jawabnya mengacungkan jempol

Raidif terlihat sangat tampan dengan kemeja pengantinnya. Begitupula Aira yang tampak sangat cantik menggandeng lengannya di altar

" Apa kau benar benar akan menikahi benalu, Aira?" Goda Raidif mengingatkan panggilan masa kecil mereka

" Apa kau juga benar benar mau menikahi gadis manja Raidif?" Aira memainkan mata, dan merekapun tertawa.

Ini benar benar lucu..
Sepanjang masa kecil mereka selalu bertengkar satu sama lain dan sekarang... mereka saling mencintai.

Aiden tersenyum haru kemudian melangkah bergabung bersama para tamu saat tiba tiba... ada yang menggenggam tangannya hangat. Pemuda itu tersentak saat menoleh dan mendapati sang putri yang begitu cantik berdiri di sisinya

" Aiden, apa kamu tidak mau menikah seperti mereka?" Tanya sang putri gamblang

Aiden melepas tangannya

Apa katanya?

" Menikah? Dengan siapa? Tidak tidak.. aku tidak mau. Aku masih kecil." Celetuk Aiden memalingkan wajah

Sang putri mendekatkan wajahnya, menatap Aiden lekat.

" Masih kecil." Bisiknya memainkan mata, membuat bocah itu berkeringat dingin. Lalu...

" Aku jatuh cinta padamu Aiden." Ucapnya lagi seketika membuat Aiden menelan ludah kikuk.

" Aku mau ke toilet!" Jawab Aiden sekenanya mau ngacir. Tapi, sang putri justru semakin memegang lengannya erat

" Aku membawakan coklat import untukmu.. kau suka kan?" Tanya sang putri menunjukkan sesuatu dari balik tangan yang satunya. Melihat itu, mata biru Aiden langsung berbinar.

Dia sangat menyukai coklat kan...
Aku yakin dia tidak akan menolak ini

Dan benar saja,

" Itu untukku?" Tanyanya girang dengan cahaya mata yang langsung kedap kedip berbinar terang

" Ehem.. tapi dengan satu sarat." Senyum sang putri mendekati wajah elok Aiden.

" Apa?" Aiden mengernyit.

" Ciuman." Pinta sang putri manja lalu mengaitkan tangannya di tengkuk pria berambut blonde itu dan mulai mencium bibirnya lembut.

Aiden memejamkan mata.

Perasaan apa ini?
Ini lebih menarik dari pada..
Coklat..

Perlahan, ciuman itu mulai semakin dalam, hingga...

Klek. Seluruh lampu tiba tiba mati, membuat semua tamu undangan panik setengah mati, para pelayan langsung berhambur mencari saklar.

Apa yang terjadi?

Klek. Dan saat lampu kembali menyala...

" Loh mana pengantinnya?" Tanya mereka keheranan. Altar itu kosong.

Kemana pengantinnya?














Di sana...

" Aira lepaskan tanganku!" Teriak Raidif

Aira menarik Raidif ke sebuah tempat di rumah itu, lebih tepatnya memaksa Raidif.

" Gudang." Jawabnya santai

" Kenapa kau membawaku kemari apa kau sudah benar benar gila hah?" Celetuk Raidif kesal

Aira tak menjawab, dia hanya tersenyum menatap ke arah suaminya

" Rai...... aku sudah lama ingin mencoba ini." Senyum Aira mencurigakan.

Wajah Raidif berubah pucat

" Apa? Mencoba apa?" Tanyanya dengan Alis bertaut.

Apalagi saat Aira memegang dan membuka jasnya lalu melemparnya asal.

" Bercinta denganmu di gudang." Bisiknya nakal lalu mencium leher Raidif mesra. Tapi, Raidif langsung menahan pundaknya dan menatapnya dalam.

" Hei kau sadar siapa aku hah? Aku pangeran Raidif Michael salvador!" Tukas Raidif. Wajahnya begitu menawan terkena sinar rembulan yang mencuri masuk di antara celah celah gudang

Aira tertawa.

" Ya.. itu 800 tahun yang lalu Raidif, 800 tahun yang lalu. Sekarang kau hanya suamiku, milikku. Hanya milikku." Seringainya nakal menatap lekat tubuh Raidif

" Gila, Aku menikahi monster." Celetuk Raidif membuang muka. Sebelum...

" Jangan banyak bicara ah." Aira tiba tiba menangkup pipi Raidif dengan ke dua tangannya lalu mencium bibirnya intens. Gadis itu tersenyum kemudian mendorong tubuh Raidif ke lantai.

" Baiklah Pangeran, kita lihat sampai di mana perubahan tubuhmu." Aira menggigit bibirnya

" Kau benar benar gadis mesum Aira. Bagaimana kalau Aiden ke mari?" Raidif mengangkat sebelah alisnya saat Aira mulai menduduki pahanya

" Dia juga diciptakan dengan ini kan? Jadi kenapa dia keberatan?" Jawab Aira sambil menurunkan tali dressnya

" Jangan bilang kau tidak suka ini?" Bisiknya memainkan mata menunjukkan kemolekan tubuhnya yang membuat Raidif tersenyum

" Kau gila." Ujarnya menarik pinggang Aira agar memeluknya

" Tidak sayang, aku tergila gila." Balas Aira yang kemudian kembali mencium bibir sexi Raidif. Sementara pemuda itu mulai mengusap punggungnya mesra.

Mereka kemudian saling memeluk dan mencumbu mesra.

" Katakan, bagaimana aku bisa menjaga diriku jika memiliki suami sepertimu hmmmmm ayolah." Bisik Aira mencium mesra leher Raidif kemudian melepas kemejanya asal lalu menciumi dadanya membuat Raidif tertawa

" Kau benar benar monster Aira." Senyumnya

" Aku tidak mau kau kabur dariku pangeran, kau milikku." Balas Aira merangkak di atas tubuh Raidif lalu mencium perut sixpacknya, lehernya, dan kembali memeluknya.

Raidif menoleh ke arah pintu gudang yang masih terbuka. Dengan sekali mengedipkan mata, pintu itu terkunci dengan sendirinya.

" Ok mari kita mulai." Ucapnya manis..

Sangat manis..

Sementara di luar sana,

" Aiden... di mana pengantinnya?" Cemas sang putri.

Aiden hanya tersenyum sambil memakan coklatnya

" Di suatu tempat." Ucapnya acuh.

" Emm kau mau coklat lebih banyak?" Sang putri memegang tangan Aiden hangat. Lalu menghapus bekas coklat dari bibir Aiden dengan lembut, membuat Noblasse muda itu terhenyak menatapnya

" Apa kau akan memberiku lebih banyak?" Tanyanya berbinar

" Tentu, setiap hari."

" Huwooo??" Mata Aiden langsung berbinar membuat sang putri tertawa renyah

" Tapi ada syaratnya? Kau... emmm.. kau mau menikahiku?" Tanya sang putri malu malu

" Manikah?"

Jujur aku tidak terlalu mengerti sebenarnya arti kata ini.

" Ya, menikah. Seperti......

" Apa menikah itu lebih enak dari coklat?" Potong Aiden polos

" Tentu, lebih enak dari apapun. Kau mau?" Tanya sang putri lagi

" Aku akan memberi tahu ayah nanti." Senyum Aiden kembali memakan coklatnya

Beberapa detik kemudian..

" Tuan puteri!" Sapa seorang pelayan menunduk hormat

" Ratu meminta anda kembali. Ini sudah larut." Imbuhnya.

Mendengar itu, sang putri melangkah ke hadapan Aiden. Lalu...

Cup

Deg

" Aku menunggu jawabanmu." Bisiknya setelah mengecup pipi Aiden tiba tiba, kemudian melangkah pergi.

Takdir ke dua...

Pemuda itu lalu melangkah menjauh dari tamu tamu yang hadir menuju ke kamar ayahnya dan menutup pintunya dari dalam.

" Akhirnya, aku memiliki keluarga lagi, akhirnya." Gumamnya kemudian menatap lukisan bayi dirinya dengan Dira di meja.

Air matapun jatuh dari paras tampan Pemuda itu.

" Dira adikku, andai kau masih ada di sini." Ucapnya.

" Haaaaaahhhhh." Aiden menelentangkan dirinya di ranjang empuk milik ayahnya lalu tersenyum menghapus air mata.
Tatapan mata birunya begitu menenangkan mengingat semua cerita yang telah mereka lalui.

Aaron
Damian
Arthur

Semua yang dia ingat.

Akhirnya semuanya berakhir bahagia..

" Kisah ini berakhir sampai di sini readers.. terimakasih sudah setia mengikuti cerita papaku ya. Entah apa yang sekarang mereka lakukan di sana.. yang pasti aku sangat bahagia. Kalian juga kan? Tapi ini bukan berarti aku akan meninggalkan kalian semua, aku dan papa ini abadi dan mungkin saat ini kita berada di sekitar kalian dengan penyamaran. Aku bisa saja menjadi seorang penyanyi.. ayolah suaraku kan merdu. Pokoknya aku mungkin selalu ada di antara kalian. Sekali lagi makasih ya readers dan doakan papa mamaku bahagia ya. Mereka pasangan yang unik." Senyum Aiden lalu memejamkan matanya.

Sementara itu,

Di luar sana, saat kembang api bertiup di langit dan seluruh tamu menyambut dengan suka cita, sebuah bayangan berkelebat di taman. Bayangan yang tersenyum menatap langit lepas, senyum yang lepas.

" Akhirnya.. aku bisa bebas dari rasa bersalahku selama ini." Ucapnya yang tak lain adalah Arthur.

Dia menatap ke arah riuh kembang api yang indah dengan senyum menawannya

" Aku meminta maaf kepada readers jika selama hidupku di cerita ini, aku membuat kalian geram. Jujur, aku melakukan itu karna perasaan tersisihku. Sejak kecil, aku tersisih dan saat aku mendapatkan satu cinta aku ingin memilikinya, itu saja. Sekarang aku bisa tenang. Tapi jangan khawatir readers, kita akan berjumpa di cerita Catatan Kenangan, aku janji aku akan jadi pria yang baik di sana. Aku harap kalian tetap setia padaku. Oh iya dan satu lagi.. aku ingin berpesan pada kalian.. jangan pernah melakukan sesuatu yang membuat kalian terlihat jahat, meskipun itu demi cinta. Jangan menjadi budak iblis sepertiku di cerita ini. Percayalah, Iblis seperti Hans selalu ada di sekitar kalian." Senyum Arthur lalu perlahan, tubuhnya mulai menghilang.

So Guys..

Ini salam dari Author, seneng banget cerita ini akhirnya ending dan author harap kalian tidak kecewa untuk menunggu cerita cerita author yang lain.

Author juga minta maaf ya, kalau ada salah. Author belajar menulis dari komentar komentar kalian. Taulah kalian...... 1 komentar saja dari kalian rasanya seharian mengetik itu terbayar. Komentar kalian, vote kalian, pesan kalian adalah semangat tiada tara. Author sampe hafal kalian kalian yang selalu comment di manapun di cerita author, love you more more more readers

princess khaisy ( @vallenalice ( instagram) )

Tunggu OVA khususnya ya

-----------------The End --------------------

Continue Reading

You'll Also Like

5.6M 100K 7
TERSEDIA DI TOKO BUKU SELURUH INDONESIA Copyright © Queen Nakey Hanya tersisa 9 chapter "Aku akan melindungimu, melakukan segalanya demi kepentinganm...
3.1M 319K 30
[M] Mikasa kabur dari rumah sang Bibi yang berniat menjualnya kerumah bordil. Gadis itu berlari masuk kesebuah hutan terlarang di daerahnya. Hutan At...
Terjerat Masa Lalu By za

Mystery / Thriller

11.5K 514 6
Psycho, thriller, misteri, romance. Bagaimana jika genre-genre tersebut disatupadukan menjadi sebuah serial cerpen bersambung?
190K 25.4K 25
[ 𝐄𝐫𝐞𝐦𝐢𝐤𝐚 ] Singkatnya, Gadis pemilik surai segelap malam itu mampu menarik atensi seorang Eren Yeager yang dikenal tidak pernah melirik wanit...