Maafkan aku

10.9K 910 85
                                    

Siang itu, sinar matahari semakin terik. Udara yang mulai terasa panas seakan membelai kulit indahnya. Perlahan, bulu mata lentik itu mulai terbuka saat mendengar alunan musik yang mendayu merdu di telinganya

" Ah nona.. anda sudah terbangun?" Senyum seorang pelayan di sisinya kemudian membantunya duduk.

Aira melihat ke segala sudut ruangan dengan perasaan asing.

" Aku di mana?" Tanyanya, pelayan itu tersenyum

" Anda berada di kediaman Smithraigon nona. Rumah utama tuan Jack."

Deg

Deg

Aira memegang dadanya yang seolah berdetak lebih cepat hanya dengan mendengar nama itu disebut. Ia kemudian berdiri dengan senyum simpul dan melirik ke luar.

Benar.. pelayannya yang menjemputku

" Itu tuan jack nona. Dia selalu meniup harmonika setiap pagi." Tunjuk pelayan pada arah yang sama yang sedang Aira lihat.

" Apa anda butuh sesuatu nona?"

Aira menggeleng dengan senyum manis, pelayan itupun mengerti lalu beranjak pergi.

Aira menatap lekat ke arah Raidif yang tampak elegant dengan kemeja putih yang serupa dengan warna kulitnya. Pemuda itu duduk menghadap taman sambil meniup harmonika di tangannya.

Perlahan, Aira melangkah ke luar. menatapnya lebih dekat. Dia berjalan ke arah ruang depan dan tersenyum melihatnya dari balik kaca.

Raidif menghentikan permainan harmonikanya, alisnya mengernyit

" Kenapa aku mencium bau penghianat itu di sekitar sini. Apa indra penciumanku juga sudah mulai menurun?" Gumam Raidif.

Dia kemudian berdiri dan melihat sekitarnya tapi tak ada siapapun. Raidifpun melangkah masuk. Sebelum...

Waktu seolah berhenti saat menatap matanya
Aku tidak tahu..
Harus menatapnya dengan cinta
atau membencinya dengan semua yang dia lakukan.
Cinta membuatku melihatnya dengan sangat indah,
Walaupun keburukan dan kejahatannya sudah tampak di depan mata.

" Kau??" Raidif mengernyit saat melihat Aira yang tak sempat menghindar berdiri di depannya dengan wajah pasi

" Iya.. aku! Kenapa?" Tanya Aira mengangkat dagunya berusaha tegas.

" Kau datang juga akhirnya." Raidif mengangkat sebelah alisnya lalu mencibir. Khas Deril waktu masih kecil dulu

" Di mana anakku, brengsek?" Tegas Aira. Ngucap brengseknya tapi setengah hati.

Raidif mengernyit

" Brengsek?" Tanyanya mengkerutkan kening.

" Ya tentu.. kau menculik anakku dan membunuh yang lainnya. Kau juga membunuh Ayahku dan melukai orang orang yang aku sayangi. Apalagi kalau bukan brengsek namanya. Aku bersumpah aku akan membalasmu!!" Kecam Aira.

Lagi lagi Raidif tersenyum

Ya tuhan.. dia memang ibunya Aiden..
cara bicara mereka sama.

" Kenapa tersenyum? Apa penderitaanku lucu bagimu? Aaa tentu saja.. kau yang menyebabkan semua ini tentu saja kau senang!" Tekan Aira mengembungkan pipinya kesal.

" Kalau begitu ayo tampar aku, kau bisa memukulku. Kau mahir melakukan itu kan? Ayo!" Balas Raidif acuh kemudian menabrak pundak Aira dan melangkah ke arah tangga.

" Heeeiii mana Aiden? Kenapa pergi!! Heeeeiiiii, sok kecakepan banget sih kamu, jawab ayoo!!" Aira mengikutinya kesal.

Hingga...

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISIWhere stories live. Discover now