Memolity

8K 793 176
                                    

BEBERAPA PART SEBELUM INI DI PRIVATE YA...SILAHKAT DELETE DARI READING LIST. LALU FOLLOW AUTHOR DAN ADD LADI, MAKA SEMUA PART AKAN TERBUKA. THANKSS

Aira masih menangis mendengar cerita Aiden.

Dia sama sekali tidak menduga bahwa kematian Aaron ada hubungannya dengan Arthur.

" Memang benar yang melukai Arthur itu papa. Tapi yang membunuh kakek bukan dia." Ucap Aiden dengan tatapan tajam pada ibunya

" Lalu Dira?"

" Papa sudah menyuruh tante genit ( maksud Aiden si Bella ) untuk menculik adikku dengan tujuan melindunginya. Tapi terlambat, kurasa aku tidak perlu memberi tahumu siapa yang membunuhnya. yang jelas kau harus tahu. Pangeran Raidif, Papaku, tidak sejahat dirimu!" Tunjuk Aiden kemudian berdiri meninggalkan Aira yang menangis penuh penyesalan

" Maafkan aku, maafkan aku.. apa yang telah aku lakukan padamu." Isaknya meremas gaun yang dia kenakan. Aira benar benar menyesal. Dan memang benar, sebenci apapun Raidif pada dirinya dan keluarganya selama ini, Raidif tidak pernah menyakitinya.

Aira melangkah menyusul Aiden kesebuah ruangan tempat Raidif terbaring. Melihat Aiden begitu telatennya membersihkan darah dibibir papanya dengan lap basah. Begitu merasa bersalahnya Aira melihat akibat perbuatannya pada pria yang sangat dia cintai itu.
Raidif terbaring pucat, wajah tampannya terlihat sedingin es mirip seperti pangeran yang sedang tertidur. Dia seolah terlihat terbuat dari porselin, kulitnya seakan membeku dengan darah yang terus menguar dari bibirnya.

" Aiden.. boleh aku saja yang melakukannya?"Tanya Aira berdiri dibelakang putranya. Aiden menoleh pelan mengerutkan kening

" Apa kau akan meracuni papa lagi?" Tanyanya dingin

" Kumohon.. izinkan aku yang melakukannya, nak... sayangku, aku mengitu mencintai papamu. Aku tahu aku bersalah, tapi itu karna aku begitu bodoh, sayang ibu mohon." Ucap Aira menyeka air matanya. Tanpa basa basi Aiden berdiri menyerahkan lap basah itu ketangan Aira.

" Aku harap kau tidak melukai ayahku lagi, atau kau akan berurusan denganku!" Tekan Aiden, matanya berkilat merah menatap Aira lalu melangkah keluar ruangan dan menutup pintunya rapat. Aira tidak tahu diluar sana Aiden tersenyum senang.

Akan kubuat kalian bersama kembali
Aaah serem juga yaa kalau aku sesinis itu.
"Awas saja kalau kau menyakiti ayahku lagi, kau akan berurusan denganku." Wiih keren banget kata kataku tadi. Ada gunanya juga ngikutin ayah kemana mana hehe

Pada akhirnya, Aiden tetaplah Aiden, Noblasse terkocak yang pernah tercipta. Pemuda itu melangkah menuju ketaman Salvador, menikmati udara yang segar meniup rambut brownnya, sebelum tatapannya meruncing saat melihat beberapa mobil mewah mendarat disana.

Siapa itu?? - Pikirnya menghampiri.

Diruangan Raidif

Aira dengan tangan gemetar duduk disisinya kemudian menatap wajah pria itu lekat. Dengan gugup, wanita itu mulai membersihkan wajah Raidif, Keningnya, pipinya, dagunya..
sedikit menelan ludah saat melihat kearah leher kokohnya. Seakan akan semua kenangan saat mereka bersama terulang kembali

Bagaimana songong dan congkaknya pria ini
Tapi dia selalu ada saat Aira menangis

Dilihat dari manapun..
Dia masih terlihat sama

Perlahan, Aira mengelap leher Raidif lalu membuka kancing kemejanya untuk membersihkan tubuhnya. Namun...

Napasnya seolah tercekat saat tiba tiba pria itu menggenggam erat pergelangan tangannya.

" Apa yang kau lakukan. Biarkan Aiden melakukannya!" Ucapnya pelan.

Aira terkesiap melihat kedalam mata Raidif yang terbuka, dia tersenyum pucat.

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISIWhere stories live. Discover now