Pelayan Berdasi kupu kupu

9.7K 812 104
                                    

" Arthuurr!!" Aira melepaskan tubuh Raidif ke lantai. Dia berlari mencoba menggapai Arthur.

Senyum yang indah
Senyum yang membuatku jatuh cinta padanya dulu..
Tatapan yang teduh
Mengingatkanku pada perlindungannya sejak aku kecil.
Nama yang aku teriakkan saat aku ketakutan..
Tangan yang selalu menghapus air mataku saat aku menangis,
Malaikat tanpa sayapku
Yang mematuhi perintahku tanpa sekalipun membantah.

Arthur,


" Arthuuuurrr!!!" Teriak Aira keras terjatuh di atas lututnya. Dress peach yang dia kenakan berubah warna menjadi merah, dia menangis.

" Aaaaarrkkhhh Tuhaaaaan!!" Teriaknya serak memeluk sesuatu yang terjatuh di depannya " Kepala sang pelayan "

Ini salahku...
Salahku yang begitu bodoh ini
Aku menarik dia yang begitu baik ke dalam pesonaku dan meninggalkannya sendiri dalam kegelapan saat aku menemukan cahaya yang baru.
Ini semua salahku
Maafkan aku...
Maafkan aku...
Arthur tidak pernah sekalipun berpaling dariku. Tapi aku... ini semua kesalahanku. Aku selalu meninggalkan harapan bersamanya saat aku bertemu Raidif.
Ini semua salahku
Salahku...

Ya, Arthur memenggal kepalanya sendiri.

" Nona.. biar saya yang melakukannya." Senyum Arthur waktu itu ketika menggantikan Aira mengelap seluruh kaca karna dihukum ayahnya

---

" Nona kenapa anda menangis?" Aira teringat tatapan teduh Arthur ketika dia menangis di Asrama. Pemuda itu mengambilkan sapu tangan dari sakunya lalu mengusap Air mata Aira lembut.

--------

" Saya akan berada di sisi anda sampai kapanpun nona." Ucap Arthur saat Aira tak memiliki satu temanpun.

Aira tersenyum lalu memegang tangan kokohnya.

" Begitu banyak gadis yang menyukaimu kenapa kau memilih selalu di sisiku Arthur? Apa kau tidak bosan selalu aku marahi?" Senyum Aira menatap wajah eloknya. Senyum dan lesung pipit indahnya yang khas

" Saya akan tetap berada di sisi anda."

" Walaupun aku selalu marah dan meyebalkan?"

" Walaupun anda ingin membunuh saya." Jawab Arthur tenang

" Kau akan bosan Arthur."

" Saya pelayan anda nona, mungkin suatu saat anda akan bosan tapi saya tidak akan pernah bosan berada di sisi anda."

Mendengar itu Aira tertawa lalu memeluknya.

Saya akan selalu berada di sisi anda nona

" Mari kita mulai dengan kata selamanya."


" Arthurrr!!" Teriak Aira.

Bahkan sampai akhir hayatpun,
Arthur tetap menatap ke arahnya, tersenyum seolah tanpa rasa sakit.

" Mama...!!"  Teriak Aiden saat melihat Aira menangis serak. Wajahnya bertambah cemas ketika melihat Ayahnya terkapar.

Aira menatap Aiden hampa,
tatapan matanya kosong.

Aiden menutup mulutnya kaget saat melihat kepala Arthur di pangkuan ibunya.

" Kalau kau Aidenku, tolong peluk aku. Siapapun di dunia ini yang masih menyayngiku tolong peluk aku. Agar aku tidak merasa sendirian lagi. Aku mohon.. aku mohon.. kalau kau memang Aidenku.. tolong peluk aku. " Ucap Aira dengan wajah menyedihkan. Aiden menyeka air matanya lalu memeluk Aira

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISIWhere stories live. Discover now