Keyakinan

9.7K 828 106
                                    

" Saya sangat beruntung bisa satu meja dengan anda tuan Jack, saya sudah mendengar tentang andà dan saya sangat bahagia anda mau menunjukkan diri anda di pesta keluarga kami." Ucap Aaron di meja makan pada pesta jamuan malam itu. Raidif tersenyum kemudian meletakkan sendok di tangannya, menatap ke arah Aaron.

" Tak masalah." Jawabnya singkat. Beberapa saat kemudian dia menatap ke arah Aira yang sedari tadi hanya mematung di meja makan menatap ke arahnya. Seolah melihat orang lain dalam dirinya
Wajah cantiknya tak hentinya menegang

" Apa ada yang salah denganku nona? Pertanyaan Jack/ Raidif membuat Aira tercekat. Dia seolah tak bisa bernapas. matanya berkaca kaca.

" Boleh aku melihat. Maaf maksudku boleh aku melihat lengan kirimu?" Pinta Aira tiba tiba. Sejenak, meja makan itu menjadi hening.

" Aira aku mohon .. hentikan semua ini!" Pinta Arthur memegang tangannya. Airapun menunduk mengerti.

" Tolong maafkan ketidak sopanan putri saya tuan Jack. Anda pasti merasa tidak nyaman." Sesal Aaron

" Tak apa. Aku hanya merasa sedikit aneh saja." Raidif meneguk segelas anggur di mejanya.

" Tuan anda adalah 4 dari bangsawan ratu. Kehebatan anda tersiar di mana mana. Kenapa selama ini anda bersembunyi?" Arthur yang cerdas memberikan pertanyaan. Raidif menatapnya tajam.

" Seperti yang kalian tahu. Begitu banyak orang yang gila akan kekuasaan di dunia ini. Aku harus menjaga diriku dari orang orang seperti itu. Orang orang yang bisa melakukan apapun padaku demi jabatan!" Raidif menjawab sembari menatap dingin ke arah Arthur. Pemuda itu meletakkan tangannya di bawah dagu menambah cute wajah vampirnya yang menawan.

" Lalu kenapa anda menunjukkan wajah anda hari ini?" Tanya Arthur lagi.

Raidif tersenyum
Menyadari Arthur sedang memancingnya

" Karna aku sudah dewasa. Aku pikir seseorang harus berpikir berkali kali untuk melukaiku segores saja setelah ini." Jawab Raidif singkat.

" Anda benar tuan." Senyum Aaron.

" Kalau begitu saya permisi dulu." Raidif berdiri mengawali.

" Anda mau kemana? Bukankah ini belum terlalu larut, mengapa anda tidak menginap saja di sini?" Aaron menawarkan.

Raidif hanya tersenyum santai lalu menunduk hormat

" Maaf. Saya masih punya banyak tugas. Lain kali saya akan mampir kalau ada waktu." Tolaknya kemudian melangkah ke luar ruangan diikuti oleh Aaron dan beberapa pengawalnya.

" Terimakasih tuan, kehadiran anda adalah sebuah kehormatan besar." Aaron menjabat tangan Raidif. Pemuda itu hanya tersenyum dingin.

Sementara itu..
Aira terus saja menatapnya. tangannya gemetar dan giginya menggerutuk.

Tidak..
Dia.. sejauh apapun aku memandangnya
Kenapa aku merasa dia benar benar Derilku?
Dia benar benar derilku
Aku yakin itu!
Tapi kenapa?
Dia..


Lalu,

Aira berdiri menjinjing gaun pengantinnya

" Kau mau kemana?" Tanya Arthur menahan lengannya.

" Tolonglah Art, aku tidak akan tenang setelah ini.. please.. aku harap kau mengerti maksudku!"

Arthur menatap ke dalam mata Aira yang berkaca kaca. Dia mengerti apa yg Aira inginkan. Walaupun itu menyakitkan, perlahan, genggamannya di lengan Aira terlepas.

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISIWhere stories live. Discover now