Ungkapan Hati

11.3K 964 154
                                    

Raidif kembali menghapus air matanya jika teringat masa lalu.
Tangannya berhenti menulis di kertas terakhir dari diarynya. Hari itu, dia hanya berdiam diri di kamar tanpa mau diganggu siapapun

Penampilannyapun terlihat casual, berbeda dari biasanya hanya mengenakan celana longgar dan kaos putih tanpa lengan.

Raidif meletakkan tangannya di atas meja lalu menidurkan kepalanya di atas lengannya, menatap kertas itu dengan mata emasnya yang mulai membiru

" Sehari saja, aku ingin jadi diriku sendiri, aku merindukan masa laluku." Ucapnya kemudian memejamkan mata.

Namun,
Barusaja dia ingin menenangkan pikiran, tiba tiba...

" Pa...papa banguun.. papa..!!!" Aiden sudah muncul bagai penampakan dan menggoyang goyang punggungnya, mirip seakan akan Raidif sudah mati, bahkan orang matipun bisa terbangun kalau digoncang seperti itu.

" Ah ya tuhan Aiden apa aku bilang? Jangan berteriak papa papa, jangan menggangguku terus. Lama lama aku bisa menyesal telah memiliki anak!"  Gerutu Raidif kesal.

" Aku mau pinjam mobil." Senyum pemuda berambut blonde itu slengean

Raidif mengernyit,

" Eng......

Belum sempat Raidif menjawab, tiba tiba...

" Makasih pa.. bye..!!!" Aiden sudah mencium pipi Raidif girang lalu berlalu ke luar membuat Raidif mengangkat bahunya lalu berdecak pelan

" Anak anak selalu punya dunianya sendiri, jika dia tidak perlu izinku mengapa dia membangunkanku." Raidif menggelengkan kepalanya lalu menutup Diarynya dan kembali merobohkan diri ke tempat tidur.

" Aawww."  Keluh Raidif merasakan panas di dadanya. Dia masih merasakan sakit akibat air suci yang disiramkan Arthur beberapa waktu lalu

Sementara itu,

Di sana, Aira menangis saat mendengarkan semuanya dari Arthur. Saat tahu bagaimana pengorbanan Arthur demi dia, saat tahu betapa bodohnya dia selama ini bersikap sangat sombong padahal dia bukan siapapun.

" Aku sudah berkorban banyak untukmu tanpa berharap apapun, aku hanya minta satu hal padamu.. bisakah kau memikirkan aku dan perasaanku sekali saja?" Arthur memegang tangan Aira lembut. Dia duduk di lantai menatap Aira dengan mata ambernya yang berkaca kaca.

" Maafkan aku Arthur." Ucap Aira sesenggukan menatap leontine yang sengaja Arthur berikan sebagai bukti. hatinya sangat terluka karna walaupun Aaron menyayanginya sepenuh hati, dia tetap bukan ayah kandungnya.

" Aku akan selalu memaafkanmu.. karna aku sangat mencintaimu Aira. Apapun kesalahanmu, aku akan selalu memaafkanmu." Ucap Arthur pasi.
Aira menatap Arthur kelu. Pemuda itu yang selama hidupnya mengabdi pada Aira, menjaganya, melindunginya, selalu ada di sisinya, menuruti permintaannya.

" Aku tahu, aku tidak akan bisa menerima cinta yang lebih besar dari yang kau berikan. Aku tahu tak ada yang mencintaiku melebihi kamu, tapi ini terlalu menyakitkan untukku.. karna aku... aku."  Aira tak sanggup berkata apapun saat melihat ke dalam mata amber Arthur yang penuh harap

" Aira aku mohon.. aku akan melakukan segalanya buatmu." Ucap Arthur mencium punggung tangan Aira lembut. Kemudian berlutut di depannya

" Aku sangat mencintaimu." Ujarnya gemetar

Aira memejamkan matanya, menarik napas panjang lalu berdiri pelan.

" Aku tidak bisa membohongi hatiku Arthur.. aku masih mencintai Raidif dan selamanya akan begitu." Jawab Aira berat, mendengar itu Arthur menundukkan wajah

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang