Zayna

By nitulfah

3.3K 232 104

SEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DAHULU:>πŸ“Œ DILARANG KERAS PLAGIAT!! πŸ“Œ note: kemungkinan akan di revisi... More

β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 1 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Tom and Jerry-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 2 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Rival Baru-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 3 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Secerca Rasa? -
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 4 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Kok Sikapnya Beda Ya? -
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 5 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Bully-ing-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 6 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Terpaksa-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 7 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Merasa Bersalah-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 8 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Sayang?-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 9 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Kenyataan Pahit-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 10 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Maaf, Zay-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 11 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Hancur-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 12 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Rindu? -
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 13 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Kembali-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 14 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Perjodohan-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 15 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Menuju Halal-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 16 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Resepsi-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 17 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Kehidupan Baru-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 18 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Roti Pembawa Masalah-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 19 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Tiada Hari Tanpa Gelud-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 20 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Lembaran Baru-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 21 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Permintaan Mertua-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 23 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Manja-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 24 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Telur Gagal-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 25 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Kucing Ganteng-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 26 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Takut Kehilangan-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 27 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Healing-
β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 28 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Lo Jahat Zay-

β€§Ν™βΊΛš*ο½₯ΰΌ“β˜Ύ 𝑃𝐴𝑅𝑇 22 β˜½ΰΌ“ο½₯*ΛšβΊβ€§Ν™ -Malam Penting-

131 7 1
By nitulfah

Viona terbangun sekitar pukul 03.55, waktu subuh sudah dekat, cewek itu menatap Zayyan di sampingnya, cowok itu masih tertidur sangat pulas.

Viona mendudukkan tubuhnya, lalu sedikit mencondongkan tubuhnya kearah Zayyan, untuk melihat wajah cowok itu lebih jelas, ia memperhatikan tiap inci pahatan wajah suaminya itu, mulai dari alis yang tebal, bulu mata yang lumayan panjang nan lentik, hidung mancung, rahang yang terlihat tegas, bibir merah alami, nyaris begitu sempurna.

Tidak terasa bibir Viona tertarik membentuk senyuman yang sangat manis, yah......dirinya begitu terpanah dengan ketampanan cowok yang saat ini menyandang sebagai suaminya, tangannya bergerak mengusap pipi Zayyan pelan.

"Iihh, gemes deh pengen cubit, " gumam Viona pelan

"Toeng-toeng, aishh kayak bayikk. " Viona memainkan hidung mancung milik suaminya itu

Tiba-tiba Zayyan bergumam pelan, membuat Viona terkejut, dengan cepat cewek itu mengangkat tangannya dari wajah Zayyan, namun, Zayyan kembali menarik tangan istrinya itu dan meletakkan nya kembali di atas pipinya.

"Kenapa di angkat? sini aja, " ujar Zayyan dengan suara seraknya, bahkan matanya masih terpejam rapat. "Tadi katanya pengen nyubit, kok nggak jadi, hm? "

Viona di buat gugup olehnya, ternyata sejak Viona menyentuh pipi Zayyan, cowok itu sudah terbangun, namun ia urungkan niatnya untuk membuka kedua matanya, Zayyan ingin tau, apa yang akan Viona lakukan.

"Siapa juga yang pengen nyubit, " elak Viona

"Kamu lah siapa lagi, aku denger semua yang kamu omongin tadi lohh. "

Ohh...... Viona benar-benar malu sekali, ia terdiam dengan perasaan yang luar biasa gugup. Bundaaa tolong anakmu ini......cewek itu menarik napas panjang menetralkan detak jantung nya, ia mencoba untuk biasa saja.

"Udah, sekarang kamu bangun, sebentar lagi azan subuh, " suruh Viona, mengalihkan pembicaraan

"Hmm, " gumam Zayyan

"Zayyan bangun iiihh. " Viona mengguncang lengan suaminya itu

"Hmm."

"Zayyan cepetan bangun! Aku timpuk nih, " ancam Viona

Sontak Zayyan langsung membuka kelopak matanya. "Eh jangan! Ini udah bangun, " ujarnya mendudukkan tubuhnya

"Cepet ke kamar mandi. "

"Ayo."

"Kamu duluan, habis itu aku. "

"Kelamaan, bareng aja, " timpal Zayyan enteng

Viona menampol lengan suaminya itu, membuat Zayyan terkekeh ringan. "Buruan sana! " suruh Viona

"Ayo bareng. "

"Zayyan cepetan! Aku lempar nih, " Viona mengangkat bantal guling di dekatnya

"Ehhh jangan!!" sahut Zayyan cepat, bergegas cowok itu beranjak dari duduknya. "Bener, nggak mau bareng? "

"Zayyan! " teriak Viona menggelegar

"Eh iya! ya Allahu Rabbi, bini kalo ngamuk serem juga ya, " ucap Zayyan sembari berlari menghindari amukan Viona, cowok itu memasuki kamar mandi dan menutup pintunya rapat.

Viona menghela napasnya, mencoba bersabar. "Sabar-sabar, untung ganteng. "

Ceklek

Zayyan menyembul kan kepalanya dari dalam kamar mandi, " Aku denger loh, " ucapnya menaik turunkan kedua alisnya.

"Zayyan, diem!" seru Viona, Zayyan langsung menarik kepalanya kedalam dan menutup pintunya kembali, terdengar suara tawa Zayyan dari dalam sana, sungguh Viona greget sendiri di buatnya, suaminya itu benar-benar menguji kesabaran nya.

ˏˋ°•*⁀➷

Viona memasukkan sedikit penyedap rasa ke dalam semur yang ia buat, lalu mengaduknya kembali, di saat tengah fokus-fokus nya dengan masakan, Viona dikejutkan oleh tangan yang tiba-tiba melingkar di pinggangnya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Zayyan.

"Hampir aja, ini spatula melayang, " ucap Viona

Zayyan terkekeh, lalu meletakkan dagunya di salah satu bahu Viona. "Masak semur apa tuhh. "

"Ayam."

"Sayang, " lirih Zayyan, tepat di telinga Viona

Viona terkejut mendengar nya, Zayyan memanggilnya sayang? Ohhh jangan sampai dirinya tremor kembali.

"Di panggil kok diem? " ucap Zayyan. "Sayang."

Ohhh ya Allah, Viona benar-benar tidak bisa menahan senyumnya, bahkan jantungnya sudah mulai senam, seketika pipinya memanas, Zayyan benar-benar membuat dirinya salting!!

Viona mematikan kompornya, lalu memindahkan semur tersebut kedalam wadah.

"Sayang, " panggil Zayyan lagi

Viona membalikkan tubuhnya untuk menatap Zayyan. "Apa sih, Zay? "

"Jawabnya pake sayang, " pinta Zayyan

"Nggak mau. "

"Ohh yaudah, kamu nggak boleh lewat. "

"Minggir dulu, Zay. "

"Nggak."

"Zayyan."

"Nggak boleh. "

Viona menghela napasnya pasrah, " iya sayang, udah kan, sekarang kamu minggir aku mau lewat. "

"Belum ikhlas itu, " protes Zayyan. Apa maumu ganteng?!

Viona tidak menghiraukan Zayyan, ia menyelonong berjalan kearah meja makan dengan tangan yang membawa semangkuk semur buatannya, betapa terkejutnya ketika ia membalikkan tubuhnya, melihat Zayyan yang berdiri tepat di belakangnya sambil menatap dirinya.

"Apa lagi? " tanya Viona

Zayyan tidak menjawab, sambil terus menatap mata indah Viona, bahkan kini, cowok itu mulai berjalan pelan kearahnya, membuat Viona melangkah mundur, jujur Viona merasa takut sekaligus gugup, ada apa dengan cowok di depannya ini.

Zayyan terus berjalan hingga badan Viona menempel dengan meja, cowok itu menghentikan langkahnya dengan jarak yang sangat dekat, sejurus kemudian, Zayyan mencondongkan tubuhnya, membuat Viona refleks memundurkan kepalanya. Sungguh jantung Viona sudah tidak aman lagi, ia sampai bisa mendengar suara degup jantungnya sendiri.

"K-kamu mau ngapa-" ucapan Viona terhenti, kala wajah Zayyan semakin dekat dengan wajahnya, dan itu membuat dirinya menahan napas

Viona memejamkan kedua matanya erat, jarak mereka begitu dekat, bahkan Viona bisa merasakan hembusan napas Zayyan menerpa wajahnya.

"Viona, ngapain merem-merem begitu? " tanya Zayyan

Sontak Viona membuka kedua matanya, di lihatnya Zayyan yang sudah menjauh darinya dengan tangan yang memegang sebuah apel. "Nggak papa, kirain mau ngapain. "

"Emang kamu mau di apain, hm? " tanya Zayyan. " Ohhh kamu minta di ciu-"

"Zayyan! " potong Viona cepat. "Nggak minta apa-apa, sekarang cepat kamu sarapan, udah siang. "

"Beneran nggak minta apa-apa? " tanya Zayyan menaik turunkan kedua alisnya

"Zayyan! cepetan sarapan atau aku tinggal, " ancam Viona

"Ehh, iya ini mau sarapan, " sahut Zayyan cepat dan langsung mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi. "Sayang, kamu sarapan juga, oke. "

"Hmm."

ˏˋ°•*⁀➷

Setelah acara sarapan mereka selesai, Viona mengantarkan Zayyan ke depan, cewek itu membenarkan dasi Zayyan yang terlihat sedikit rusak.

"Nah, kalo gini kan jadi tampan ganteng, " ujar Viona tersenyum

"Aku emang udah ganteng dari dulu, " timpal Zayyan menaikkan satu alisnya

"Iya dehhh, yaudah berangkat. "

Zayyan mengulurkan tangan kanannya yang langsung di sambut oleh Viona, cewek itu mengecup punggung tangan suaminya itu.

Zayyan mengecup kening Viona lembut, "Aku berangkat ya. "

"Eh bentar, " ucap Viona, membuat Zayyan memancing. "Nunduk dulu, aku mau bisikin sesuatu, " suruh Viona

Tanpa bertanya, Zayyan langsung menurut, ia sedikit mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan telinganya kearah Viona.

Cup!

Viona mengecup pipi Zayyan singkat, walau singkat, tapi sangat berpengaruh besar pada cowok itu.

Zayyan masih diam, ia begitu terkejut dengan tindakan istrinya itu, perlahan ia menegakkan tubuhnya kembali dengan tangan yang masih memegangi bekas kecupan Viona.

"Ini bener nggak mimpi? gue di cium istri? " gumam Zayyan melongo

"Apaan sih, lebay banget! " ucap Viona. " Nih biar tau. "

"Aw! " pekik Zayyan karena cubitan di lengannya. "Nggak mimpi! gue di cium istri! gilakkk gue, ini beneran dongg!!!" seru Zayyan heboh, bahkan Viona di buat tertawa oleh tingkahnya

"Zayyan! "

"Iya, ona. "

"Ona? " beo Viona mengernyitkan dahinya

Zayyan tersenyum, sembari menaikkan satu alisnya. "Panggilan sayang dariku. "

Sial!! Viona tidak sanggup menahan bibirnya untuk tidak tersenyum, ia yakin, pasti pipinya sudah merona seperti badut.

"Iya, sayang. "

"Eh, apa tadi? " tanya Zayyan

"Bukan apa-apa. "

"Ona, coba ulangi lagi, tadi ngomong apa, hm? "

"Apa ya? " gumam Viona berlagak berpikir

"Onaaa."

Viona terkekeh geli, ia berjinjit untuk mendekatkan bibirnya ke telinga Zayyan. "Sayangnya ona yang ganteng, aku sayang kamu, " bisik Viona lembut, lalu menjauhkan bibirnya kembali

"Aku juga sayang kamu, " sahut Zayyan mencubit kedua pipi Viona gemas

"Aw! sakit, Zay. "

"Sakit ya? " Zayyan mengusap lembut pipi istrinya itu

"Udah nggak. "

"Gemes banget sih, jadi kelepasan. "

Viona terkekeh, " emang aku gemesin"

"Eh, Zay, aku izin ya, nanti mau kerumah bunda, " ucap Viona

"Ohh iya, apa mau aku anter dulu? "

"Ehh, nggak usah, aku naik taxi aja. "

"Bener? "

"Iya sayang, yaudah sana, nanti kesiangan. "

"Yaudah, aku berangkat ya, kamu hati-hati kerumah bundanya, " pesan Zayyan

"Siap! "

Zayyan terkekeh, ia kembali mengecup kening Viona. "Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Zayyan menaiki motornya, karena memang ia belum membeli mobil baru selepas kecelakaan kemarin. Setelah motor yang Zayyan naiki hilang dari pasangan Viona, cewek itu kembali masuk kedalam rumah dan menutup pintunya rapat.

ˏˋ°•*⁀➷


Ponsel Zayyan berdering, membuat atensi cowok itu yang sedang fokus di depan layar laptop teralihkan. Tangannya bergerak untuk mengambil ponsel yang berada di sampingnya.

'Ona sayangkuꨄ'
Begitulah tulisan yang terpampang di layar benda pipih itu. Dasar bucin.

Zayyan menggeser tombol berwarna hijau, lalu menempelkan ponselnya ke telinga.

"Assalamu'alaikum, Zay, " salam Viona dari seberang sana

"Wa'alaikumussalam."

"Udah pulang belum? "

"Udah nih, kenapa? "

Viona terdiam sebentar. "Em, kamu bisa jemput aku di taman deket komplek nggak? Mobil aku mogok. "

"Kamu bawa mobil? "

"Iya, ayah nyuruh bawa mobilnya satu, soalnya di rumah jarang di pake, kak Reza juga udah berangkat ke Semarang. "

"Ohhh gitu, yaudah aku jemput kamu sekarang. "

"Oke, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam, love you. "

Viona terkekeh kecil. "Love you, too. "

Setelah sambungan telepon terputus, bergegas Zayyan keluar rumah untuk menjemput Viona dengan berjalan kaki.

ˏˋ°•*⁀➷

Viona memasukkan ponselnya kedalam tas kecilnya, ia berdiri di depan mobilnya yang mogok, sembari menunggu Zayyan.

Di saat Viona tengah melihat-lihat mesin mobil, tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahunya dengan keras, membuat sang empu terlonjak kaget, sontak Viona membalikkan tubuhnya untuk melihat sang pelaku.

Viona melebarkan bola matanya, ketika tahu siapa orang yang berada di depannya saat ini. "Lo lagi! "

"Lo bener-bener nantangin gue ya! kenapa lo masih sama Zayyan?! " seru Meysa

Viona bersedekah dada. "Ada yang salah ya? wajar dong, kan gue istrinya, " jawab Viona santai

Meysa melotot tidak terima. "Lo udah berani sama gue! "

"Kenapa nggak berani? orang cuma ngelawan duri kaktus doang kok. "

"Mulut lo! " bentak Meysa. "Asal lo tau Viona, lo itu cuma jadi orang ketiga antara gue sama Zayyan! "

"Heh ngaca lo! sadar diri! " sarkas Viona cepat. "Atau-nggak punya kaca di rumah? mau gue pinjemin?! "

"Lo denger baik-baik, Zayyan itu nggak pernah cinta sama lo, tapi lonya aja yang masih ngejar-ngejar dia, sampai dia udah nikah sama gue pun-masih lo kejar, yang jelas-jelas nggak akan bisa lo miliki! " seru Viona, menunjuk wajah Meysa yang sudah memerah karena emosi

"Liat aja, gue bakal terus ganggu hidup lo, sampai kalian pisah! "

"Ohhh silahkannnn, " timpal Viona cepat. "Gue akan terus pertahanin Zayyan dan nggak akan ngelepasin dia hanya buat cewek yang nggak punya harga diri kayak lo!! "

"Masih banyak cowok di luar sana kok ngincer suami orang, " sindir Viona. " Dasar pelakor nggak tau diri, " bisik Viona tepat di telinga Meysa

Meysa mendelik tidak terima. "Berani lo, ngatain gue!! "

"Ngapain-aw! " pekik Viona, kala Meysa menjambak rambutnya yang tertutup hijab

Tidak mau kalah, Viona pun ikut menjambak rambut Meysa, membuat sang empu memekik kesakitan, alhasil terjadilah aksi adu jambak di tengah jalan yang terlihat sepi.

"Jangan lo pikir gue lemah ya, gue emang diem tapi bukan berarti gue nggak bisa ngelawan lo! Dasar parasit! " bentak Viona

"Lo perebut cowok orang! " seru Meysa

"Perlu gue kencengin jambak rambut lo?! biar lo sadar dan insyaf hah!"

"Gue bakal bikin kalian menderita! "

"Gue nggak takut-aw! sakit woy! " pekik Viona, karena Meysa menjambak rambutnya lebih kencang, Viona pun ikut memperkuat jambakan nya pada rambut cewek itu.

"A-aw! gila lo!" pekik Meysa

"Gue rontokin juga rambut lo! " seru Viona, sungguh ia sangat greget dengan cewek ini

Zayyan mengedarkan pandangan nya untuk mencari Viona, sedetik kemudian, ia di kejutkan dengan pemandangan dua cewek yang sedang bertengkar di tengah jalan.

"Viona-astagfirullah ona! awas!" teriak Zayyan, ketika matanya sebuah motor yang melaju cepat kearah Viona

Bergegas Zayyan berlari menghampiri mereka berdua, dengan sigap cowok itu memegang pinggang Viona lalu berputar seraya menepi dari tengah jalan.

Zayyan menahan tubuh Viona dengan tangan kanan nya, sedangkan Meysa sudah terduduk di atas aspal sambil meringis kesakitan.

"Kamu nggak papa? " tanya Zayyan, menatap Viona

Viona tersenyum lalu menggeleng. "Aku nggak papa. "

Zayyan menarik Viona pelan untuk membantunya berdiri tegap.

"Aaaaa sakittt, " rengek Meysa sambil mengusap kedua telapak tangannya

"Ulululuuu kesian jatoh, sakit ya? untung nggak nyium aspal, aaaa kesian aaaa, wkwk! " ejek Viona tertawa

Meysa mendengkus sebal, sembari menatap Viona tajam. "Zay, kenapa lo nggak nolong gue sih, " ujar Meysa

"Lo siapa gue, harus di tolong, " timpal Zayyan dingin

Viona tertawa mendengar itu. "Kena mental gak tuh, kasian deh lo!"

Meysa beranjak dari duduknya, ia berdiri sembari menatap nyalang kearah Viona. "Lo ngatain gue?! "

"Menurut lo? "

Meysa mengepalkan tangannya geram. "Lo jadi cewek bener-bener minta di hajar ya! " Meysa berjalan kearah Viona, tangannya terangkat untuk menampar cewek itu, namun, belum sempat mengenai wajah Viona, Zayyan sudah terlebih dahulu menepis tangannya dengan kasar.

"Sedikit aja lo nyakitin Viona, berhadapan sama gue, " ancam Zayyan tajam, Meysa hanya diam dengan melirik tajam kearah Viona. "Sekarang lo pergi dari sini. "

"Gue nggak mau, " tolak Meysa

Zayyan menatap Meysa nyalang. "Lo pergi, atau gue bakal laporin lo ke polisi. "

"Gue salah apa hah, lo mau ngelaporin gue. "

Zayyan terkekeh sinis, "Lo nggak usah sok polos deh jadi orang, gue udah tau semuanya, soal kecelakaan itu, gue ada bukti CCTV. "

Meysa terdiam, ia benar-benar sudah kalah telak. "Sial! Gue nggak mikir ada CCTV di rumah itu, ck! lo o-on banget sih Mey! " batin Meysa menggerutu. Sadar diri juga

"Nggak bisa jawab kan? mulai sekarang lo pergi jauh-jauh, dan jangan berani lo munculin muka di hadapan gue! gue udah muak sama kelakuan lo! " bentak Zayyan nyalang

"Dan ingat, jangan berani lo ganggu rumah tangga gue, atau gue bakal jeblosin lo ke penjara, " ancam Zayyan tegas

"Oke gue bakal pergi!! " jawab Meysa cepat. "Tapi bukan berarti gue kalah, ingat, peperangan kita belum usai dan gue bakal bales semuanya. "

"Dan lo, Zay, " Meysa menunjuk wajah Zayyan. "Gue benci sama lo, dan lo harus membayar semua rasa sakit gue dengan mahal! " bentak Meysa dengan sorot mata penuh kebencian dan permusuhan.

Setelah mengatakan itu, Meysa langsung melanggang pergi, Zayyan menoleh ke arah Viona yang berdiri di belakangnya.

"Yuk pulang, " ajak Zayyan

"Tapi, mobilnya masih mogok. "

Zayyan menoleh kearah di mana mobil tersebut berada. "Yaudah, aku cek mesinnya dulu, ya. "

Zayyan mulai mengecek dan mengotak-atik mesin mobilnya, tidak butuh waktu lama, akhirnya mobil tersebut bisa menyala kembali.

Tanpa berlama-lama, keduanya langsung masuk ke dalam mobil dan melesat menuju rumah mereka.

ˏˋ°•*⁀➷

Setelah sampai di rumah, mereka mendudukkan diri di atas sofa ruang keluarga. Viona menoleh ke arah Zayyan yang duduk di sampingnya sembari memejamkan kedua matanya.

"Zay, " panggil Viona

Zayyan membuka kelopak matanya lalu bergumam sembari menoleh kearah Viona. "Maksud lo ngomong tdi apa? sama Meysa, " tanya Viona

Zayyan membenarkan posisi duduknya. "Tadi, aku tuh sempet ngecek rekaman CCTV kemaren, nah di situ terlihat Meysa sama satu cowok sedang ngelakuin sesuatu sama mobilku, dan ternyata memang bener, dia yang udah bikin mobilku blong. "

"Astagfirullah, " lirih Viona. "Kamu mau memaafkan nya atau melaporkan nya ke polisi? "

"Untuk kali ini aku maafkan, tapi kalo dia berani berulah lagi, akan aku jeblosin ke penjara, " Jawab Zayyan

Viona tersenyum. "Hatimu begitu baik, Zay, mau memaafkan orang yang hampir saja merenggut nyawamu. "

"Allah SWT saja mau memaafkan hamba-Nya jika bertaubat, masa aku yang cuma ciptaan-Nya nggak mau memaafkan, " ucap Zayyan tersenyum. "Kita do'a kan saja semoga dia cepat sadar dengan perbuatannya dan bertaubat. "

"Aamiin."

"Emm, tapi di pikir-pikir, kamu berantem di tengah jalan begitu, lucu tau, adu jambak lagi, beuhhh sangat menghibur, " ujar Zayyan mengundang tatapan maut dari Viona

"Aku berantem loh, Zay, bukan lomba makan kerupuk, malah menghibur sih! "

"iiihhh beneran tau. " Zayyan mencolek hidung Viona sembari terkekeh kecil

"Zayyan! Kamu tuh ya, ngeselin-"

"Sssttt."

Ucapa Viona terhenti ketika jari telunjuk Zayyan menempel di bibirnya, tatapan Zayyan yang sebelumnya menatap mata Viona, kini beralih kebawah, menatap bibir Viona, jari Zayyan mengusap benda kenyal itu dengan lembut.

"Ona, apa aku boleh? " tanya Zayyan meminta izin

Viona masih terdiam sambil menatap manik mata Zayyan, jantungnya sudah berdebar sejak tadi, seakan terhipnotis, tidak sadar kepala Viona mengangguk kecil dan bibirnya tersenyum.

Zayyan tersenyum melihatnya, perlahan cowok itu mendekatkan wajahnya dengan wajah Viona, hingga jarak semakin terkikis, mereka sama-sama bisa merasakan hembusan nafas satu sama lain, keduanya memejamkan matanya saat jarak hingga beberapa senti dan.....

Cup!

Ciuman pertama berhasil mereka lakukan, Zayyan menjauhkan tubuhnya dari Viona, dilihatnya pipi cewek itu yang sudah merona, ah gemas sekali.

"Kok manis? " tanya Viona dengan wajah polosnya

Zayyan terkekeh. "Mau lagi? "

"Emang boleh? "

Sungguh Zayyan tidak tahan untuk tidak tertawa, istrinya ini benar-benar polos dan gemesnya nggak ketulungan.

"Sayang, " panggil Zayyan lembut

"Hm? "

Zayyan menatap Viona dengan tatapan yang sulit untuk di artikan, hanya Viona sendiri lah yang bisa mengerti arti tatapan itu.

"Emang nggak capek? " tanya Viona, Zayyan langsung menggeleng cepat, Viona terkekeh kecil melihatnya

Cewek itu mengalungkan kedua tangannya ke leher Zayyan, sembari menatap kedua mata suaminya itu, ia berbisik, " Sesuai permintaan mu, sayang, " bisik Viona pelan

Senyum Zayyan mengembang mendengar itu. "Kita mulai, sayang? "

"Yes, sayang. "

Seperti biasa, dengan tiba-tiba Zayyan menggendong tubuh istrinya itu, membuat sang empu memekik terkejut.

Cowok itu menggendong Viona ala bridal style dan membawanya ke dalam kamar mereka, lalu menutup pintunya rapat. Jangan dibayangkan apa yang akan terjadi, Author pun tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, sssstt.....itu urusan pasutri, kalian yang belum menikah jangan ikut-ikutan, oke? nurut.

ˏˋ°•*⁀➷

VOTE DAN KOMEN AYY:)

Continue Reading

You'll Also Like

304K 20.7K 35
Aruna Nagendra. Menceritakan kisah seorang gadis biasa yang hidup dengan ibu tiri nya, ibu tiri yang tak pernah menganggap nya sebagai anak, wanita i...
4.4M 260K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
1.3K 104 4
"Dia masa lalu mu, dan aku adalah masa depan mu, jadi jangan paksakan masa lalumu untuk menjadi masa depanmu Gus" πŸ‚ Meyda A...
2K 260 5
"Kamu cemburu?" tanya pria itu jail. "Enggak!" Dia tidak cemburu. Hanya saja hatinya panas melihat lelaki itu berdekatan dengan perempuan lain. "Mas...