Zayna

By nitulfah

3.2K 232 104

SEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DAHULU:>📌 DILARANG KERAS PLAGIAT!! 📌 note: kemungkinan akan di revisi... More

‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 1 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Tom and Jerry-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 2 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Rival Baru-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 3 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Secerca Rasa? -
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 4 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Kok Sikapnya Beda Ya? -
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 5 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Bully-ing-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 6 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Terpaksa-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 7 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Merasa Bersalah-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 8 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Sayang?-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 9 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Kenyataan Pahit-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 10 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Maaf, Zay-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 11 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Hancur-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 12 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Rindu? -
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 13 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Kembali-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 14 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Perjodohan-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 15 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Menuju Halal-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 17 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Kehidupan Baru-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 18 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Roti Pembawa Masalah-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 19 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Tiada Hari Tanpa Gelud-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 20 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Lembaran Baru-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 21 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Permintaan Mertua-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 22 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Malam Penting-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 23 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Manja-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 24 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Telur Gagal-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 25 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Kucing Ganteng-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 26 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Takut Kehilangan-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 27 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Healing-
‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 28 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Lo Jahat Zay-

‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 16 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Resepsi-

112 6 4
By nitulfah

Hari ini, tepat di mana pernikahan Viona akan berlangsung, begitu banyak orang yang sibuk mengurus segala keperluan untuk acara ini.

Viona masih duduk di depan cermin setelah selesai dirias, ia menata pantulan wajahnya lekat-lekat, terlihat seperti bukan dirinya.

Tudak lama kemudian, Salwa masuk ke dalam kamar putrinya itu, Viona menoleh lalu beranjak dari duduknya, melangkah menghampiri sang bunda.

Salwa menata putrinya yang sekarang terlihat sangat cantik, gaun pengantin berwarna putih dengan di lapisi brukat menempel pas di tubuh rampingnya, hijab yang dibuat simple dengan mahkota kecil yang terpasang di atas kepalanya, rias di wajahnya yang terlihat tidak terlalu tebal namun pas untuk wajah Viona menambah kesan cantik nan anggun.

"Masya Allah, putri bunda cantik sekali, " puji Salwa tersenyum, Viona hanya tersenyum dan menunduk malu, bundanya ini bisa saja, padahal kan ia selalu cantik.

"Viona sayang, Zayyan dan keluarganya sudah datang dan akad akan segera berlangsung, kamu liatnya dari laptop ini ya, udah di sambungin ke sana, " ucap Salwa, menyodorkan sebuah laptop kearah Viona

Tangan Viona bergerak untuk mengambil laptop dari tangan bundanya itu. "Iya bunda."

"Yasudah, bunda keluar dulu ya, nanti bunda jemput kamu. "

Viona hanya mengangguk patuh, setelah Salwa keluar dari kamar, cewek itu berjalan kearah tempat tidur dan mendudukkan tubuhnya di pinggiran ranjang, ia membuka laptop yang kini berada di pangkuannya.

Layar laptop menampilkan dengan jelas, seorang Zayyan yang sudah duduk tawaruk di depan meja beralas sajadah, dengan kemeja putih yang di balut jas hitam, juga sebuah peci hitam di atas kepalanya, membuat cowok itu terlihat begitu tampan.

Di luar sana, detik-detik mendebarkan Zayyan rasakan, jujur, cowok itu merasa sangat gugup, sampai-sampai kedua tangannya terasa begitu dingin, hingga akhirnya Vira menepuk pelan bahunya, membuat Zayyan menoleh kearah mamanya itu.

"Jangan gugup Zayyan, anak mama pasti bisa, bismillah ya, " support Vira

Zayyan tersenyum lalu mengangguk. "Iya ma. "

Beberapa detik kemudian, terdengar suara yang menyampaikan sambutan-sambutan, hingga seorang ustdz membacakan beberapa ayat Al-Qur'an dan bersholawat kepada banginda Nabi Muhammad SAW.

Ini lah saatnya, detik yang paling mendebarkan bagi kedua mempelai, terlebih mempelai lelaki yang akan segera melangsungkan perkara sakral ini.

"Mas Zayyan, siap? " tanya seorang penghulu

Zayyan mengangguk mantap. "Insya Allah siap. "

"Silahkan pak, " ujar penghulu, menyerahkan ijab qabul kepada Vano, yang di angguki olehnya

Vano mengulurkan tangan kanannya, segera Zayyan menjabat ukuran tangan itu dengan mantap, bersama-sama mereka mengucapkan basmallah, hingga akhirnya.


"Ferdian Zayyan Arnand! " panggil Vano

"Labbaik! " jawab Zayyan tegas penuh kemantapan

Vano menarik napasnya dalam. "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, Ferdian Zayyan Arnand bin Rizal Arnand dengan putriku, Viona Akmaliya Revando binti Wahyudi Vano Revando, dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas seratus gram, dan uang tunai sebesar satu miliyar di bayar tunai!! "

"Saya terima nikah dan kawinnya Viona Akmaliya Revando dengan mas kawin tersebut tunai!! " jawab Zayyan lantang dan tegas

"Sah!! "

"Sah!! "

"Alhamdulillah hirobbil'alamin. "

Tidak terasa air mata Viona menetes penuh haru, ia ikut mengaminkan do'a yang di ucapkan penghulu, ia tidak menyangka, mulai detik ini dirinya sudah resmi menjadi istri sah seorang Zayyan, ia sangat bersyukur proses akad mereka berjalan dengan lancar.

Tidak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka, terlihat sosok Salwa yang berjalan pelan kearah Viona yang sudah berdiri dengan air mata yang masih mengalir.

Salwa ikut menangis harus melihat putrinya itu, ia mengusap pelan jejak air mata Viona. "Barakallah sayang, sekarang kamu sudah sah menjadi istri Zayyan. "

"Bundaaaa." Viona menghambur ke pelukan Salwa, memeluknya erat, menangis dalam dekapan bundanya itu. " Makasih bunda, karena bunda udah menjaga dan merawat Viona dengan penuh kasih sayang selama ini, sampai waktu di mana Viona sudah sah menjadi pendamping seseorang, maaf bunda, selama ini Viona belum bisa menjadi seorang anak yang baik buat ayah sama bunda, " ujar Viona terisak

Salwa mengusap punggung putrinya dengan lembut. "Viona sayang, kamu sudah menjadi anak yang sangat baik buat ayah sama bunda, karena sudah kewajiban bunda merawat dan mendidik kamu sayang, dan sekarang kewajiban mu untuk berbakti kepada suamimu, jadilah istri yang baik buat Zayyan ya, " ucap Salwa lembut

Viona mengangguk pelan. "Insya Alloh bunda, Viona akan berusaha jadi istri yang baik buat Zayyan. "

Salwa melepas pelukan mereka, ia menangkup wajah Viona dan menghapus pelan jejak air matanya. "Udah ya nangisnya, " ujar Salwa tersenyum, Viona hanya mengangguk lalu ikut tersenyum

"Sekarang kita keluar ya, semua sudah menunggumu di bawah. "

Viona mengangguk. "Iya bunda. "

ˏˋ°•*⁀➷

Viona berjalan pelan menuruni anak tangga dengan di tuntun oleh Salwa, seketika seluruh pasang mata yang berada di sana menatap dirinya.

"Masya Allah, pengantin perempuan nya cantik banget. "

"Iya, cocok banget, cantik dan ganteng. "

Begitulah tanggapan beberapa tamu yang hadir di sana, Viona berjalan menunduk kearah Zayyan yang sudah berdiri menantinya, cewek itu menghentikan langkahnya tepat di depan Zayyan, Viona mendongakkan wajahnya menatap Zayyan, lalu tersenyum.

"Cantik, " gumam Zayyan pelan, namun masih bisa Viona dengar, refleks Viona menunduk malu

"Silahkan bertukar cincin, " ujar penghulu

Tangan Zayyan bergerak mengambil kotak kecil berwarna merah dari nampan yang di bawa mamanya, ia mengambil satu cincin dan memasangkannya di jari manis Viona, begitu juga dengan Viona yang memasangkan cincin di jari manis Zayyan, seketika suara tepuk tangan terdengar sangat meriah.


Dengan perlahan, Viona mengulurkan kedua tangannya untuk mengambil tangan kanan Zayyan, dengan gerogi, ia mengecup punggung tangan suaminya itu dengan taqdim.

Zayyan mengangkat tangan kirinya, menyentuh kepala Viona, mendo'akan nya dengan penuh kesungguhan, setelahnya ia menyentuh dagu Viona untuk sedikit mendongak dan mengecup keningnya dengan lembut, seketika hati Viona menghangat, darahnya kembali berdesir.


Penghulu pun menyuruh keduanya untuk menandatangani buku nikah mereka, dilanjut dengan sungkem kepada kedua orang tuanya, air mata pun seketika tumpah menghiasi adegan itu.

"Zayyan, sekarang tanggung jawab Viona ayah serahkan padamu, bimbing dia ya nak, tuntun dia selalu di jalan yang benar, tegurlah jika dia melakukan salah," ucap Vano, menyentuh salah satu bahu Zayyan

Zayyan mengangguk dan tersenyum."Insya Allah ayah, Zayyan akan berusaha untuk menjadi imam yang baik buat Viona. "

"Viona sayang, ingat ya, kamu harus selalu di sisi suamimu baik suka maupun duka, jadilah istri yang baik untuknya, turuti apa katanya selagi itu hal yang baik, " pesan Salwa, mengusap lembut kepala putrinya itu

"Iya bun, insyaallah Viona akan selalu ingat pesan bunda," ucap Viona tersenyum

"Cielahh adek gue udh rabi, ihiwww gue tunggu ponakan dari kalian ya, " ucap Reza meledek, membuat Viona malu bukan main

Viona menampol lengan Reza, membuat sang empu meringis sakit. "Kakak ih! "

"Ssshhh sakit nih, " protes Reza. "Eh Zay, hati-hati ya ini bocil suka main kekerasan, takut KDRT nantinya, " ujar Reza pada Zayyan

Zayyan terkekeh mendengar nya. "Tenang aja kak, nanti ini bocil gue seting ulang. "

Keduanya tertawa, sedangkan Viona sudah mendengkus sebal, mau di manapun kakaknya hobi sekali membuat dirinya sebal.

"Tau ah, adeknya lagi bahagia malah bikin sebel, " sebal Viona

"Ululuuuu adekku tayang, nggak papa buat hiburan. "

"Udah sana, silahkan ke singgasana kalian wahai king and queen, " ucap Reza, lebih tepatnya mengusir

"Nyenye lah, " sahut Viona

Kedua mengantin baru itu pun berjalan berdampingan, dengan Viona yang menggandeng lengan Zayyan, mereka menuju pelaminan yang sudah di dekor indah, mewah dan elegant, di tirainya pun sudah tertulis nama V&Z.


Keduanya berdiri menghadap ke para tamu yang hadir, begitu banyak orang yang menyalami dan mengucapkan selamat pada keduanya, tidak jarang ada yang meminta foto bersama.

Setelah lenggang, pasutri itu mendudukkan tubuhnya di sofa yang tersedia di sana, ayah mereka juga beberapa ustadz pun mulai mengucapkan kata terima kasih dan berbagai materi tentang rumah tangga juga kewajiban bagi suami istri mereka dengar dari para ustadz tersebut.

Zayyan menatap Viona di sampingnya yang sedang menunduk. "Viona." Viona menoleh untuk menatap Zayyan. "Terima kasih, karena lo udah mau menjadi istri gue. "

Viona tersenyum mendengarnya. "Justru gue yang makasih, karena lo udah memilih gue sebagai pendamping hidup lo, " jawab Viona, Zayyan tersenyum begitu manis

"Nggak papa kan gue-gue ngomongnya pake kosa kata gue-lo? Masih kaku soalnya, " ujar Zayyan, sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Viona terkekeh. "Iya nggak papa, gue juga masih kaku kalo ganti yang lain. "

"Viona."

"Kenapa? "

Zayyan menatap kedua mata indah milik cewek yang sekarang sudah resmi jadi istri sah nya itu. "Besok kita mau punya anak berapa? Empat apa enam? "

Viona mendelik. "Baru sah, Zay! Udah bahas anak aja. "

Zayyan tertawa kecil. "Kan rencanain dulu, kak Reza juga udah pengen punya ponakan, gimana hm? "

"Jangan di lanjut, Zayyan, " ucap Viona menunduk malu, bahkan pipinya sudah bersemu

"Kenapa hm? Kan siapa tau mau langsung produksi-"

"Zayyan!! "

Suara Vira menghentikan ucapa Zayyan, keduanya menolehkan kepalanya kearah namanya itu. "Iya ma? "

"Sini dulu,Zay."

Zayyan menatap Viona. " bentar ya, gue samperin mama dulu, " izinnya pada Viona, cewek itu mengangguk pelan

Zayyan pun beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri mamanya, sesampainya di depan Vira, ternyata di suruh untuk mengganti pakaiannya, tanpa banyak bicara, Zayyan langsung mengangguk patuh.

Helaan napas lega keluar dari bibir Viona, ia bersyukur mamanya menyelamatkan dirinya dari pembahasan tadi. "Huft..... selamat gue. "

Di atas pelaminan, Viona duduk sendirian seraya menunduk, memainkan jemarinya, mungkin sekarang dirinya sudah seperti seorang anak yang kehilangan ibunya di tengah jalan.

Hingga suara yang memanggil namanya membuat Viona mendongakkan wajahnya, seketika matanya menangkap sosok Klara yang menggendong Zidan bersama suaminya yang entah sejak kapan berada di dekatnya, lantas Viona langsung berdiri dan tersenyum lebar, ia memeluk singkat sahabatnya itu dari arah samping.

"Barakallah Viona! Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah. "

"Makasih Klara, Zain. "

"Sorry ya kita datengnya telat, soalnya tadi Zidan sempet rewel, " ujar Klara, merasa bersalah

"Nggak papa kok, kalian dateng aja gue udah seneng banget, " ucap Viona tersenyum

"Hallo Zidan, gemes banget sihh, " ucap Viona, mencubit pelan pipi Zidan yang berada di gendongan Klara

"Iya dong tante, " Klara dan Viona terkekeh bersama

"Zayyan nya mana, Viona? " tanya Zain, karena tidak melihat sosok Zayyan di sana

"Iya, masa bininya di tinggal sendirian. "

Viona terkekeh. "Tadi di panggil mama, kayaknya kedalem sebentar. "

"Ohh gitu. "

"Eh, itu dia. "

Zayyan berjalan cepat dari dan menaiki pelaminan, penampilannya sudah berubah, sekarang ia mengenakan baju pengantin yang sangat serasi dengan Viona. tambah cocok deh......

Cowok itu menghentikan langkahnya di samping Viona.

"Barakallah sobat!! Samawa ya buat kalian, " ucap Zain, memeluk Zayyan singkat layaknya seorang cowok

"Aamiin, makasih Zen, udah lama kah? "

"Baru aja nyampe. "

"Fariz sama Alex belum dateng? " tanya Zayyan

"Udah, tadi bareng kita ya, " tanya Zain pada Klara, yang di angguki oleh istrinya itu. "Tapi nggak tau kemana. "

Sedetik kemudian, terdengar suara yang sangat keras, terlihat dua orang cowok yang memasuki acara tersebut seraya membawa sebuah Toa di tangannya. Siapa lagi kalau bukan Fariz dan Alex, kedua makhluk itu berjalan dengan Fariz yang bernyanyi dan Alex yang menyahuti.

Duhai senangnya pengantin baru!

Yang capek tuh yang rewang.

Duduk bersanding bersenda gurau!

Yang jomblo terima nyawang.

Seketika seluruh para tamu menatap kedua cowok itu, Viona dan Klara hanya menggelengkan kepalanya seraya terkekeh, dari dulu sampai sekarang nggak berubah, masih saja random.

Setelah Fariz dan Alex sudah berdiri di atas pelaminan, keduanya langsung mengucapkan kata selamat dan memeluk Zayyan seperti yang Zain lakukan.

"Duh, neng Vio makin cantik aja, boleh peluk nggak ya? " ucap Fariz yang langsung mendapat tatapan maut dari Zayyan

"Gue lempar lo, Riz, " ancam Zayyan

"Wihirrrr pawangnya ngamuk mazehh! " sahut Alex, mengundang tawa dari mereka

"Kapan ya, gue nikah, bang, " ucap Alex pada Fariz

Fariz menggeleng lesu. " Gue aja masih jomblo Al, apalagi elo yang masih bau kencur. "

Plak!

"Sekate-kate lo bang, ngatain gue, " sewot Alex tidak Terima

Fariz mengusap lengannya yang terasa panas. "Lohh kok ngamok? Kan emang bener Al, lo kan baru meletek kemaren sore. "

"Serah lo bang! SERAH! "

Mereka tertawa bersama melihat tingkah kedua makhluk itu. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sudah dari tadi memperhatikan keenam orang itu dari balik tirai pintu masuk, tangannya sudah terkepal sangat kuat, bahkan tatapan matanya sudah terlihat sangat murka dengan penuh kebencian.

"Lo semua jahat, termasuk lo Viona! Gue benci sama lo, " liriknya meneteskan air mata. "Liat aja, gue akan bikin perhitungan sama kalian, gue nggak akan ngebiarin kalian hidup bahagia di atas penderitaan gue, akan gue pastikan hidup kalian menderita. "

Setelah berhasil mengambil beberapa jepretan foto, Zayyan menyuruh para sahabatnya untuk mencicipi hidangan yang tersedia di sana.

"Tenang Zay, ada Alex, dia siap ngabisin semua makanan di prasmanan, di jamin ludes semua! bersih sama meja dan piring-piringnya, " ucap Fariz

"Yakali!! Lo kira perut gue apaan bang, kantong doraemon, bisa masuk semua?! " timpal Alex nyolot

"Kantong kanguru, Al!

" yaudah gih, buruan makan dulu, " suruh Zayyan lagi

"Yaudah yuk, kita makan dulu. "

Mereka mengangguk kompak dan beranjak turun dari atas pelaminan, berjalan menuju prasmanan, Zayyan dan Viona kembali duduk di atas sofa, mereka mengobrol sambil menunggu tamu yang semakin lama semakin bertambah banyak.

ˏˋ°•*⁀➷

"Zayyan, kita pamit dulu ya, " ucap Zain

"Cepet banget, " timpal Zayyan

" Kalo gue mau ya bang, bisa kok sampai acaranya selesai, biar gue makan gratis terus gitu, " sahut Alex, ini nih ciri-ciri manusia mbadogan

"Tapi berhubung gue masih punya muka, jadi nggak mau, " lanjut Alex

"Sejak kapan lo punya muka, Al? " tanya Fariz

"Sejak dalam kandungan, " jawab Alex. "Oiya, lo mana tau bang, kan lo emang nggak ke jatah muka. " Fariz mendelik mendengar ucapa Alex

"Monyet lo!! " maki Fariz

"Monyet mulu bosen gue, sekali-kali ganti kek, gorila atau spesies kaki empat, kayak kambing misalnya, " ujar Alex bernegosiasi

"Curut lebih cocok sama muka lo, Al! " greget Fariz, sungguh ia benar-benar ingin menendang sobihnya ini keluar angkasa

"Yaudah, kita pamit dulu ya," ujar Klara, memeluk Viona

"Makasih ya kalian udah mau dateng, " ucap Viona

"Nggak masalah kok, apalagi kan sobat sendiri. "

"Bener tuh. "

"Bahagia terus ya bro, " ucap Fariz, menepuk bagus Zayyan. " jangan lupa romantis dan mesra-mesranya kuy, nggak usah gerogi apalagi kaku, " bisik Fariz tepat di telinga Zayyan

Refleks Zayyan menampol keras lengan Fariz, yang membuat sangat empu meringis seraya mengusap lengan malangnya itu. "Lama-lama mulut lo, gue masukin sandal juga, Riz! " gemas Zayyan, seketika tawa mereka meledak

"Yaudah, ya dadah, " ucap Klara, melambaikan tangannya, Viona membalas lambaian itu

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

ˏˋ°•*⁀➷

Tidak lama selepas pulangnya sahabat mereka, fotografer menyuruh keduanya untuk melangsungkan sesi foto. Cukup ribet dan Ya.....begitulah, namun keduanya sama-sama berusaha semaksimal mungkin dengan bimbingan fotografer tersebut.

Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam, akhirnya sesi foto mereka selesai, keduanya kembali duduk karena memang kaki mereka sudah terasa sangat pegal.

"Zayyan, " panggil Viona, Zayyan menoleh. "Gue mau ke kamar mandi sebentar ya, " izin Viona

Zayyan mengangguk. "Mau gue temenin? "

"Eh nggak usah, gue sendiri aja. "

Tanpa berlama-lama, Viona pun beranjak dari duduknya dan pergi ke dalam rumah, ia berjalan pelan ke belakang yang terlihat sepi, karena semua orang sedang sibuk di depan sana.

Tidak lama kemudian, Viona keluar dari dalam kamar mandi, saat kakinya melangkah untuk kembali ke depan, tiba-tiba ada tangan yang menariknya kencang, sontak Viona menoleh, seketika matanya melebar kala melihat orang itu.

"Elo?! Mau-hmmp."

Belum sempat Viona bertanya, mulutnya sudah terlebih dahulu dibungkam oleh orang tersebut, ia dibawa paksa oleh orang itu.

Di luar sana, berkali-kali Zayyan menoleh ke arah rumah, menunggu sang istri, beberapa menit setelahnya, terlihat sosok Viona yang berjalan pelan keluar dari dalam sana, ia melangkah ke atas pelaminan dan mendudukkan dirinya kembali.

"Kok lama? " tanya Zayyan, namun Viona hanya diam tidak menjawab, pandangannya lurus menatap kearah bawah, tentu saja hal itu membuat Zayyan bingung.

Cowok itu menyodorkan sebotol air mineral kepada Viona. " Nih minum, pasti lo haus kan. "

Tanpa mengalihkan pandangannya, Viona menerima botol itu. "Thanks, " ucapnya, lalu meneguk air tersebut

"Lo kenapa, sakit? " tanya Zayyan, di buat bingung dengan sikap Viona, namun cewek itu hanya menggeleng pelan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan suaminya itu.

ˏˋ°•*⁀➷

KIRA-KIRA VIONA KENAPA YA?
MAU TAU KELANJUTANNYA? PANTENGIN TERUS ALUR KISAH MEREKA YA:>>

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE AND KOMEN KALIAN

SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN JUGA YA:)

Continue Reading

You'll Also Like

791K 53.5K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
1.8K 255 5
"Kamu cemburu?" tanya pria itu jail. "Enggak!" Dia tidak cemburu. Hanya saja hatinya panas melihat lelaki itu berdekatan dengan perempuan lain. "Mas...
302K 20.6K 35
Aruna Nagendra. Menceritakan kisah seorang gadis biasa yang hidup dengan ibu tiri nya, ibu tiri yang tak pernah menganggap nya sebagai anak, wanita i...
4.7K 173 27
[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] ini ada kisah dari cowok tampan berumur 18 tahun zavier Griffin wirazfigro yang menyukai Zavier Griffin Wirazfigro pr...