I'm not perfect Woman's!! {EN...

Por Rawrr_Ri99

884K 61.5K 1.9K

Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan s... Mais

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47 [END]
Extra part

19

14.8K 1.2K 56
Por Rawrr_Ri99

masih di hari dan di waktu yang sama, Sherren menawarkan bantuan untuk mengobati luka mereka.

"aku obatin luka kalian dulu ya? biar nanti pas makan atau aktivitas lain nya lumayan nyaman" tawar Sherren yang langsung di iyakan oleh ke-enam laki-laki tersebut.

"maaf ngerepotin lo" ucap Arga tak enak hati saat Sherren harus mengobati luka yang ada di tubuh mereka.

"gak papa, santai aja" balas Sherren dengan tersenyum lembut dan mulai bangkit untuk mengambil kotak P3K serta obat-obatan yang ia stock apabila terjadi sesuatu.

setelah itu Sherren mengobati terlebih dahulu Raja yang sudah mendekati nya.

Jaxson, Arga, dan Elang mendelik kesal, mereka membersihkan luka di tubuh mereka selagi menunggu Raja selesai.

saat sedang serius mengobati luka di lengan kiri Raja, Sherren tak menyadari tatapan yang dilayangkan Raja kepada nya.

Sherren menekan lembut luka yang di derita Raja, ia menaikkan pandangan nya saat di rasa sang empu terus mengamati nya.

"sakit?" tanya Sherren lembut menatap tepat mata tajam milik Raja.

"sedikit" balas Raja pelan dengan suara beratnya yang terdengar merdu walaupun hanya berbicara sedikit.

Sherren meniup luka nya dengan maksud mengurangi rasa sakit yang di rasakan oleh Raja, namun Raja merasa jantung nya berdetak kencang serta perut nya yang di penuhi kupu-kupu.

"udah, ada lagi yang luka?" tanya Sherren sembari meneliti keadaan Raja.

Raja mengangguk membenarkan, karena ia pun baru sadar bahwa perut sebelah kirinya mendapat luka goresan cukup panjang.

"di sebelah mana? biar aku obatin" ucap Sherren mengambil kembali kapas serta obat merah.

Raja tak membalas, ia malah ingin membuka kaos hitam yang ia pakai namun tertahan oleh Sherren yang bertanya dengan panik.

"e-eh kamu mau ngapain?" tanya Sherren panik, dan membuat yang lainnya menoleh kearah Sherren serta Raja.

"buka baju" balas Raja datar tak peduli dengan ke terkejutan Sherren serta teman-temannya.

"lo gila ya Raj? masa mau buka baju segala sih? di sini ada Sherren asal lo tau" ucap Cakra bingung akan tingkah Raja.

"mau ngapain sampe buka baju segala?" tanya Elang tajam.

"luka gue di perut sebelah kiri" jelas Raja yang kesal akan respon teman-temannya.

sedangkan Sherren melongo tak percaya, ia bingung akan situasi yang terjadi.

"kamu mau bantu ngobatin kan?" pertanyaan Raja mampu membuat Sherren mematung.

"apasih Raj, luka di perut lo biar gue aja yang obatin gak usah Sherren" ucap Bagas yang mengerti dengan respon Sherren, Bagas pun berpikir bahwa sedikit bahaya jikalau Sherren mengobati perut Raja.

ekspresi Raja semakin datar, ia tak terima saat teman-temannya menghalangi nya seolah-olah apa yang ia minta itu salah.

Sherren tak enak hati saat melihat ekspresi Raja, karena bagaimanapun ia yang menawarkan dan tak mungkin ia menolaknya.

"ekhem, gak papa biar aku aja" ucap Sherren pelan yang membuat atensi mereka tertuju kearahnya.

"gak perlu Sher, biar Bagas aja" ucap Arga mencoba menghentikan Sherren.

"gak papa, aku kan yang nawarin buat ngobatin luka kalian jadi biar aku aja, dan... asal kalian gak macem-macem aja" ucap Sherren memberi pengertian kepada laki-laki yang ada di rumah nya.

Jaxson dan yang lain nya hanya mengangguk mengerti dan mereka tak tersinggung akan ucapan Sherren karena bagaimanapun mereka laki-laki yang mempunyai nafsu besar.

namun jauh dalam diri mereka, mereka tak akan pernah berbuat brengsek kepada Sherren ataupun hal yang menurut Sherren kelewatan.

Raja mulai membuka kaos nya dan terlihat lah badan kekar dengan dada bidang dan perut sixpack yang mampu membuat kaum hawa menjerit.

Sherren sebenarnya malu, namun karena rasa khawatir yang mendominasi setelah melihat luka di perut Raja membuat ia mengabaikan rasa malu tersebut.

sebelum mengobati luka di perut Raja, Sherren terlebih dahulu meminta maaf karena bagaimanapun ia harus menyentuh perut Raja meskipun sang empu mengizinkan.

selesai memasang perban di perut Raja, Sherren lanjut mengobati yang lain, tak jauh berbeda mereka menjadi shirtless karena luka yang di derita di dada ataupun perut mereka dapatkan.

memakan waktu cukup lama, Sherren menghela nafas lega saat luka ke-enam laki-laki tersebut telah di balut oleh perban dan sudah lebih baik dari sebelum nya.

ke-enam laki-laki tersebut kembali memakai kaos mereka, dan mulai melangkah menuju dapur yang menjadi satu dengan ruang makan, setelah Sherren mengajak mereka makan.

dapat mereka lihat, masakan rumahan tersaji di meja makan dengan rapi dan terlihat menggiurkan.

"maaf ya aku cuman bisa nyajiin makanan sederhana ini, aku gak tau selera orang elite kayak apa, dan aku juga belum terbiasa masak makanan mewah" jelas Sherren sedikit tak enak karena ke-enam laki-laki di hadapannya hanya melihat tanpa berniat duduk.

"Sher ini lo yang masak? serius?" tanya Bagas antusias.

"i-iya aku yang masak, k-kalau kalian gak suka ak-" ucapan Sherren terpotong dengan ucapan Jaxson.

"suka, kita tentu suka.., di lihat dari penampilan nya aja udah pasti ini bakalan enak" ucap Jaxson yang mulai tak sabar menyicipi masakan Sherren.

"y-yaudah ayo duduk" ajak Sherren yang langsung membuat mereka duduk dan mulai membalikkan piring di hadapan mereka.

"Sher" panggil Elang yang duduk di sebelah kanannya sementara Sherren duduk di ujung meja.

"iya?" balas Sherren lembut.

"bisa tolong ambilin" pinta Elang sembari menyodorkan piring nya kearah Sherren.

Sherren tak menolak, ia mulai mengambilkan Elang nasi beserta lauk-pauknya, setelah itu meletakkan nya tepat di hadapan Elang.

"makasih" ucap Elang lembut dengan senyuman tampan yang terpatri di wajahnya.

Sherren mengangguk mengiyakan, saat ingin duduk kembali, ia menoleh ke sebelah lain nya yang ternyata Arga dengan kedua tangan menyodorkan piring nya kearahnya.

bukan hanya Arga, tapi Jaxson, Raja, Bagas dan Cakra pun menyodorkan piring mereka masing-masing kearahnya meminta agar ia mengambil kan juga untuk mereka.

Sherren terkekeh lucu, ia menggeleng kan kepala nya saat di rasa ke-enam laki-laki tersebut bersikap seperti anak-anak yang ingin perhatian dari ibu nya.

mengingat itu, Sherren tersenyum sendu karena pemikiran nya akan ke-enam laki-laki tersebut memang benar adanya.

Sherren pun mulai menganggap mereka seperti keluarga nya sendiri , Sherren berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka tanpa peduli alur cerita yang mulai hancur.

melihat mereka yang makan dengan lahap, membuat perasaan Sherren menghangat dan sedikit miris saat ia mengingat dalam novel bahwa mereka sangat jarang atau bahkan tak pernah memakan masakan rumahan.

jauh dari orang tua membuat mereka sedikit kesusahan apalagi dalam hal memasak, jadi solusi cepat yang mereka miliki hanyalah membeli dan memakan makanan instan.

"enak gak?" tanya Sherren yang ingin mengetes ke-enam laki-laki tersebut.

"enak" balas mereka serempak dengan wajah berbinar bahagia, melihat respon tersebut Sherren terkekeh lucu.

"habisin ya? kalau mau nambah bilang aja soalnya aku masih punya banyak" ucap Sherren yang di patuhi oleh mereka.

tentu nya mereka terlihat bahagia lantaran masakan yang di masak Sherren sekarang jauh berbeda dengan masakan kemarin yang dimasak juga oleh Yasmine.

menu masakan kemarin merupakan menu masakan mewah yang di buat Yasmine, Sherren hanya memasak apa yang ia bisa itupun sedikit karena Sherren menghargai Yasmine yang sudah memasak banyak makanan.

awalnya Sherren berpikir bahwa mereka pasti tak menyukai nya, namun melihat binar bahagia di wajah mereka membuat Sherren ikut bahagia serta lega.

setelah acara makan mereka selesai, kini mereka pindah kembali ke ruang santai dengan dessert buatan Sherren.

Sherren memilih mencuci piring kotor di bantu Jaxson yang sekarang berada di sebelah kanannya.

tadinya yang lain berniat membantu nya, namun Sherren menolak karena bagaimanapun mereka tetap tamu nya.

cukup panjang perdebatan antara ke-enam laki-laki itu dengan siapa yang akan membantu nya mencuci piring kotor, akhirnya Jaxson lah yang membantu nya.

"tangan kamu jangan sampai kena air, nanti perih" ucap Sherren saat melihat Jaxson hampir meraih piring kotor di depannya.

"lah terus gue harus ngapain hm? masa cuma liatin lo doang?" tanya Jaxson heran.

"kamu taruh piring bersih ini aja di rak, biar aku yang nyuci" jelas Sherren memberi Jaxson arahan.

"yaudah" akhirnya Jaxson menaruh dan menata piring bersih ke dalam rak piring mini yang terletak tepat sebelah wastafel.

"aku mau nanya boleh?" tanya Sherren kepada Jaxson yang diam memperhatikan nya.

"boleh banget, mau nanya apa hm?" tanya Jaxson lembut dengan tangan menyelipkan anak rambut Sherren yang menjutai takut menghalangi pandangan Sherren.

"kalian habis berantem sama siapa?" tanya Sherren serius dan memandang Jaxson dengan penuh arti.

Jaxson terdiam sebentar, ia menghela nafas bingung ingin menjawab pertanyaan Sherren bagaimana.

"cuman geng sebelah Sher, mereka musuh Tafhana dan udah biasa juga nyerang kita duluan" jelas Jaxson dengan hati-hati agar tak salah berucap.

"Xavier?" tanya Sherren yang mampu membuat Jaxson kembali terdiam mematung.

tebakan nya sudah pasti benar, Sherren menghela nafas dan mulai memberi pengertian kepada Jaxson.

"aku gak mau kamu sama yang lain nya dalam bahaya, aku juga gak tega liat keadaan kalian yang hampir tiap hari babak belur atau terluka meskipun sedikit" ucap Sherren lembut.

Jaxson tertegun saat mendapatkan perhatian dari perempuan di hadapan nya itu, jujur saja baru pertama kali ada yang mengkhawatirkan nya serta teman-teman nya selain satu sama lain.

"sebisa mungkin tolong bicarain baik-baik, kalaupun harus pake kekuatan fisik aku mohon untuk kalian gak terluka parah atau bahkan sampai masuk rumah sakit" pinta Sherren karena bagaimana pun juga ia tak ingin kehilangan ke-enam laki-laki tersebut.

"gue ngerti, maaf udah bikin lo kepikiran dan makasih udah khawatirin kita" ucap Jaxson lembut.

Sherren mengangguk dan melanjutkan kembali pekerjaan nya di bantu Jaxson.

setelah selesai, mereka berdua mulai bergabung dengan yang lainnya untuk bersantai dan mengobrol dengan perasaan bahagia di hati mereka.

"Sher boleh gak nanti kita sering-sering makan masakan lo" ucap Cakra dengan menatap Sherren memohon.

"boleh banget, tapi sekali lagi maaf soalnya aku cuman bisa masak masakan sederhana" jelas Sherren sedikit bersalah.

"gak papa Sher, justru daripada makanan mewah mending makanan sederhana, udah enak terjangkau lagi" balas Bagas dengan senyuman ceria terpampang apik di wajah nya.

"bener tuh, kalau bisa gue siap nganterin lo buat beli bahan masakan nya kapanpun itu" balas Cakra tak kalah ceria dari Bagas.

"dasar bocah" ucap Arga melihat kelakuan kedua sahabat nya itu.

Sherren tertawa karena lucu saja melihat ke-antusiasan Cakra dan Bagas yang bahagia meskipun memakan makanan sederhana.

"boleh, kalian kalau mau aku masakin tinggal kabarin aja ya, dan kalau kalian lagi terluka kalian bisa datang ke aku biar aku rawat luka kalian" Sherren tak kalah senang dengan respon Cakra dan Bagas sampai membuat nya secara tak sadar mengucapkan hal tersebut.

"eh ma-maksud ak-" ucapan Sherren tersela oleh ucapan Arga.

"kita bakal dateng ke lo kalau kita terluka, kita juga bakal ngerawat lo kalau lo lagi terluka, kita bakal lindungi lo, apapun itu kita selalu ada buat lo" ucap Arga sembari menatap dalam kearah Sherren yang termangu dengan ucapan nya.















Nextt?

gj gak sih?

janlup vote+Komen
makasih 💗💗

Continuar a ler

Também vai Gostar

1.3M 123K 26
Namira entah bagaimana dia masuk ke dalam sebuah novel Tampa judul, yang baru dia menamatkan bacaannya tadi malam. Tapi ketika dia membuka matanya la...
ARGANATA Por .

Ficção Adolescente

1.2K 846 17
Arga terjebak dalam kehidupan yang mencekam, apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupannya? Arga kehilangan masa mudanya, masa dimana semua anak rem...
My Antagonis Daddy Por Yusintya

Ficção Adolescente

1.1M 142K 39
Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ay...
287K 20.4K 28
"Sialan! Dari banyaknya tokoh yang kuat di sini, gue malah masuk ke tubuh protagonis yang lemah dan penyakitan!" Cassia Nasrin tertidur di perpustaka...