I'm not perfect Woman's!! {EN...

By Rawrr_Ri99

890K 61.8K 1.9K

Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan s... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47 [END]
Extra part

15

17.8K 1.3K 33
By Rawrr_Ri99

Brawijaya

Rabu, Pukul. 09.27 Am.

"Anak-anak di karenakan ujian akan dilaksanakan Minggu depan, mohon kerjakan semua bab dalam LKS setelah itu kumpulkan" ucap guru Geografi yang sekarang mengajar di kelas Sherren.

"Buat apa bu? kita semua kan udah pinter di jamin deh nilai nya gak bakal anjlok" ucap Dani, teman sekelas Sherren.

"iya bu, lagian kan ini ujian terakhir buat kita, pasti kalau nilainya kurang dari KKM ibu tambahin, kan ibu baik, cantik lagi" Ucap Yudi, yang memang Yudi serta Dani dua murid nakal yang hobi menjahili warga sekolah.

"enak aja kamu, pokoknya gak mau tau kalian harus Ngerjain LKS nya karena ibu gak bisa apalagi ngejamin kalian bakal naik kelas" jelas guru Geografi tersebut, ibu Agnes.

"loh kok gitu sih bu?" ucap tak terima siswi lain yaitu Salsa, teman sekelas Sherren yang cerewet tukang gosip.

"ya iyalah, ujian Tengah semester aja nilai kalian anjlok gak ada yang KKM kecuali Sherren sama beberapa teman kalian yang lain, dan kalaupun dalam rapot nilai kalian selamat itu karena ibu yang minta keringanan sama guru lain buat di kasih nilai tambahan" jelas bu Agnes, Wali kelas Sherren.

"dan dengan ngerjain LKS ini, kalian bakal ke bantu buat nambahin nilai kalian, ibu juga berharap kali ini kalian ngerjain secara jujur, serius dan lebih rajin dalam belajar" lanjut bu Agnes.

Sherren sedari tadi hanya diam, sesekali melamun yang entah melamun kan apa.

"yaudah karena masih banyak waktu, kalian manfaatin buat menghafal kembali materi yang ibu berikan sebelum waktu istirahat, selamat siang" setelah mengucapkan nya bu Agnes pergi meninggalkan kelas yang kini ramai kembali.

"ekhem" deheman keras terdengar dari bangku sebelah kiri Sherren, membuat sang empu yang sedari tadi melamun mulai sadar.

Sherren menengok ke arah teman sebangkunya Nean, Sherren melihat Nean yang kini mulai berani menatap nya.

"kenapa?" tanya Sherren saat Nean terus menatapnya.

"elo yang kenapa dari tadi ngelamun?" tanya Nean yang berbicara sedikit pelan namun masih terdengar oleh Sherren.

"oh, enggak gak papa" blas Sherren lembut jangan lupa dengan senyum indahnya yang selalu menghiasi wajah rupawan miliknya.

Nean yang melihat respon Sherren wajahnya mulai bersemu ke merahan dan mengalihkan pandangannya secara buru-buru.

Sherren menyengritkan dahi nya heran dengan respon Nean, saat melihat wajah Nean merah Sherren berpikir bahwa Nean demam.

"kamu kenapa? muka kamu kok merah?" tanya Sherren yang membuat Nean semakin malu.

Nean hanya menggeleng sebagai respon dari pertanyaan Sherren.

"Demam? mau ke UKS?" tanya Sherren yang khawatir akan kondisi Nean yang sekarang merutuki sikap tak peka Sherren.

"g-gak gak usah, gue gak papa" ucap Nean setelah itu menelungkup kan wajahnya pada lipatan tangan dan mulai memejamkan matanya untuk menetralkan dirinya sendiri.

Sherren sendiri hanya menatap bingung tingkah Nean, setelah itu mengedarkan pandangannya karena bosan.

menghela nafas akhirnya Sherren memilih untuk mengerjakan tugas LKS nya agar tak menumpuk.

larut dalam keseriusan mengerjakan tugas, Sherren tak sadar bahwa bel istirahat telah berbunyi dari 3 menit yang lalu.

seluruh teman sekelas nya beserta Nean telah keluar terlebih dahulu untuk pergi ke kantin, dan kini dirinya sendiri di dalam kelas.

Sherren mulai membereskan alat tulisnya, di tengah kegiatannya handphone Sherren bergetar dan menunjukkan sebuah panggilan telpon masuk dari Arga.

Arga🦁 calling....

tanpa membuang waktu lama, Sherren langsung mengangkat panggilan tersebut sembari memasukan buku paket kedalam kolong meja nya.

"Halo"

"Sher lo dimana?"

"aku di kelas kenapa Ga?"

"gak ke kantin?"

"ini juga mau jalan ke kantin kok"

"oh daritadi gue sama yang lain di kantin nyariin lo buat makan bareng tapi ternyata lo gak ada jadi gue telpon takutnya ada apa-apa sama lo" penjelasan Arga dari sebrang sana membuat hati Sherren terenyuh dan Sherren menampilkan senyum sendu nya.

"aku gak papa kok tadi lagi ngerjain tugas aja jadinya agak telat maaf pasti kalian belum makan kan?"

"gak papa kita tetep nunggu lo lagian gak terlalu lapar jadi nanti lo langsung ke meja biasa ya"

"iya aku juga udah sampe"

panggilan pun di tutup oleh Arga karena sang empu dapat melihat Sherren yang sekarang berdiri di depan pintu kantin.

Sherren melangkah menuju meja yang berisikan Arga dan kelima temannya, meja khusus Jaxson dkk.

murid-murid lain mulai memusatkan perhatian kearah Sherren yang kini telah sampai di meja Jaxson dkk yang di sambut baik oleh mereka.

bukan hal aneh lagi bagi semua murid yang melihat kedekatan Sherren dengan Jaxson dkk nya.

awalnya mereka kaget namun lama-kelamaan mulai terbiasa karena mereka berpikir bahwa kedekatan mereka tak ada salahnya, justru mereka kadang di buat baper sendiri akan perlakuan yang di dapat Sherren dari ke enam laki-laki di sekelilingnya.

namun tak luput juga banyak yang membenci Sherren dan tak suka dengan keberadaan Sherren diantara Jaxson dkk, seperti Adel, dan Amel.

namun meski begitu, mereka tak ada yang berpikir ingin membully Sherren kecuali Adel, amel dkk nya.

kembali ke Sherren

"Hai" sapa Sherren saat sampai di meja Jaxson dkk, Sherren tak langsung duduk sebelum di persilahkan, ia hanya berdiri di sebelah Raja.

"Hai Sher" sapa balik Cakra dan Bagas, sedangkan Jaxson, Raja, serta Elang hanya mengangguk tak lupa senyuman tipis di wajah datar mereka.

berbeda dengan Arga yang langsung tersenyum lebar dan pandangan yang senantiasa menatap Sherren memuja.

"duduk" ucap Raja yang memang kursi kosong tersedia di sebelah kirinya, tak lupa tangan Raja yang menuntut lembut tangan Sherren untuk duduk.

"Makasih" ucap Sherren dengan senyum cantik mengembang di wajahnya, sedangkan Raja tersenyum tipis dan mengusap lembut rambut halus Sherren.

Sherren sendiri terkadang takut saat Arga dan yang lainnya selalu mengelus atau bahkan mengusap rambut nya, ia takut apabila rambut nya rontok seperti malam kemarin saat ia menyisir rambut.

namun saat melihat kearah tangan Raja, Sherren dapat menghela nafas lega saat rambutnya tak jatuh atau rontok.

"gue udah pesenin lo bakso, favorit lo kan?" tanya Arga yang berada disebelah kirinya.

jadi Sherren duduk di himpit oleh Raja di sebelah kanannya dan Arga di sebelah kirinya, di depan Raja terisi oleh Elang, di depan Sherren oleh Jaxson sedangkan di depan Arga terisi oleh Cakra yang di sebelah kanannya terdapat Bagas.

Sherren yang melihat makanan kesukaan nya langsung berbinar cerah dan menatap antusias kearah Arga.

"wah.. makasih, ini emang makanan favorit aku tapi gak terlalu favorit sih hehe" ucap Sherren diakhiri kekehan lucu yang membuat Arga mengusak rambutnya.

"terus makanan paling favorit lo apa?" tanya Arga yang gemas dengan Sherren yang saat ini sedang menuangkan sedikit kecap kedalam baksonya.

"jangan sekarang, makan aja dulu" potong Raja yang melihat Sherren hendak menjawab pertanyaan Arga tanpa makan terlebih dahulu.

karena lapar, Sherren hanya mengangguk dan mulai memakan bakso nya, tanpa menghiraukan tatapan dari keempat laki-laki di sekitar nya.

sedangkan Cakra dan Bagas asik bermain Game sembari memakan cemilan mereka tanpa repot mengganggu obrolan yang lainnya.

melihat makanan Sherren mulai sedikit akhirnya Jaxson bertanya dengan posisi kepala nya di tumpu oleh tangan kanannya.

"jadi? favorit lo apa?" tanya Jaxson menatap lembut Sherren didepan nya yang menurut nya lucu karena bulatan bakso itu di simpan di dalam kedua pipinya menjadikan pipi itu mengembung lucu, seperti tupai yang sedang mengunyah.

"gak tau" balas Sherren sembari mengunyah suapan terakhir nya, setelah itu mengambil tisu untuk mengusap keringat di dekat bibir serta keningnya.

"kok gak tau?" tanya Arga dengan tangan menyelipkan anak rambut Sherren kebelakang telinga sang empu.

"iya soalnya aku bingung, karena setiap makanan yang menurut aku enak aku suka dan yang jadi favorit pun aku gak tau yang mana" jelas Sherren setelah minum.

"suka yang manis atau yang pedes?" tanya Raja mulai ikut nimbrung.

"dua-duanya" balas Sherren jujur, ia suka makanan manis apalagi pedes, Sherren paling suka.

"asin atau asem?" tanya Elang yang mendapat delikan aneh dari teman-temannya.

"tuh bocah pada kenapa kok nanya nya gitu sih?" tanya Bagas yang berbisik kearah Cakra.

"biarin umur segitu emang lagi masa-masa nya" balas Cakra berbisik yang mendapat tatapan aneh dari Bagas.

"Masa apa?" tanya Bagas

"Masa iya sih" balas Cakra yang langsung mendapat tabokan keras namun tak mengalihkan atensi yang lainnya.

"teu bener anying" ucap Bagas, setelah itu sibuk kembali dengan game tanpa bicara apapun lagi, Cakra pun sama ia acuh dan mulai sibuk dengan handphone nya.

"asin gak terlalu, tapi kalau asem aku gak terlalu suka soalnya gak kuat buat maag aku" balas Sherren, tak lam ia langsung menatap keempat nya aneh.

"kok nanya-nanya makanan favorit aku? mau beliin ya?" tanya Sherren yang sebenarnya pertanyaan diakhir itu hanya candaan semata namun respon yang di berikan sungguh berbeda.

"iya" balas keempat nya serentak, dan langsung saling tatap.

sedangkan Sherren ia melongo tak percaya, tapi ia mulai tersenyum kaku mendapat respon tak terduga dari keempat temannya.

"ekhem, kok tiba-tiba?" tanya Sherren yang langsung mengalihkan atensi keempat nya.

"pengen aja, soalnya selama kita sahabatan lo gak pernah minta apapun sama kita" jelas Arga.

Sherren yang mendengar penjelasan Arga sedikit bingung karena Sherren berpikir, memang dalam persahabatan harus ada yang minta dan ngasih? bahkan secara cuma-cuma.

"emang harus ya?" tanya Sherren penasaran.

"dulu kita gitu kok, ngasih apapun yang dia mau" ceplos Arga yang membuat aura teman-temannya tak enak dan Sherren sendiri mulai sadar Kemana arah bicara Arga.

Sherren tersenyum dan sedikit memaklumi ucapan Arga yang memang sekarang menyesal.

"ma-maaf maksud gu-" ucapan Arga harus terpotong oleh Sherren yang sekarang menatap nya lembut.

"enggak, gak papa kok santai aja" balas Sherren menepuk pelan bahu Arga bermaksud menenangkan.

"cuman dia sama Jaxson yang ngasih kita-kita mah enggak" sahut Bagas di seberang yang memang mendengar kan Ucapan Arga yang menurut nya menjengkelkan.

"dari dulu sampai sekarang masih aja tolol, lo hampir nyamain Sherren sama jalang yang gak tau diri itu" ucapan Elang cukup menampar Arga yang kini diam.

"udah gak usah di bahas lagi" lerai Sherren dengan lembut, dan untung nya tak ada yang menyaksikan mereka lantaran meja mereka cukup jauh dari keramaian.

"maaf Sher gue gak bermaksud, gur kira apa yang dalam pikiran gue itu bener karena  gue cuman belajar dari pengalaman dulu" jelas Arga tulus dan menatap Sherren penuh penyesalan.

"gak papa Ga aku ngerti kok, tapi maaf banget aku gak kayak temen kamu dulu, aku gak kayak Adel yang mungkin selalu minta apapun ke kamu atau Jaxson, aku tetap aku" ucap Sherren mencoba memberi pengertian selembut mungkin karena bagaimana pun ia tak mau di samakan dengan orang lain.

"aku gak biasa minta segala hal ke orang lain dengan mudah sekalipun itu temen atau keluarga aku, aku masih sehat, aku masih kuat, tubuh aku juga masih sempurna, dengan semua itu aku bisa nyari uang dan kerja buat hal yang aku mau tanpa minta ke siapapun" jelas Sherren dan mulai menggenggam tangan Arga yang terkepal.

"aku cuman ngasih tau aja, kalau pemikiran kamu salah karena gak semua orang itu sama" ucapan Sherren diakhiri dengan senyuman lembut dan usapan di tangan Arga.
















Nextt???

menurut kalian alurnya lambat gak sih? kalau lambat mau aku percepat soalnya masih banyak book yang mau aku kerjain termasuk book sebelah yang hiatus.

kalau ada typo dan kesalahan kata mohon tandain 😉

janlup vote+komen

Continue Reading

You'll Also Like

341K 31.1K 83
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
200K 13.3K 24
~Athaya Florin Wijaya ~ Aku tidak tahu ini takdir buruk atau takdir yang baik. Kenapa aku masih hidup bukankah seharusnya aku tiada . Ya seharusnya...
576K 59.5K 63
Cessa dibuat kalang kabut usai menyadari keanehan menimpa dirinya. Alih-alih mati usai jatuh dari lantai jpo, Cessa malah memasuki tubuh anak balita...
29K 2.6K 30
[COMPLETED] Seri Cerita TUMBAL Bagian 1 Perjalanan tentang seorang wanita dalam mengatasi masalah yang tiba-tiba saja datang pada dua orang sahabatny...