I'm not perfect Woman's!! {EN...

By Rawrr_Ri99

863K 60.3K 1.9K

Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan s... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47 [END]
Extra part

14

17.7K 1.4K 34
By Rawrr_Ri99

Selasa, 16.15 PM.

merasa terusik, Sherren perlahan membuka kedua matanya dan mulai menjelaskan pandangan nya.

saat sudah jelas, hal yang menyambut kedua matanya ialah dada bidang seseorang yang terbalut seragam sekolah dengan kancing terbuka satu dan terlihat jelas kalung rantai kecil silver polos.

Sherren membulat kan mata saat ia melihat kearah pinggang nya yang di mana terdapat tangan kekar penuh urat mendekapnya begitu posesif.

"Elang" panggil Sherren pelan mencoba membangunkan Elang, dengan tangan mencoba melepaskan dekapan Elang namun selalu gagal.

"Elang" panggil Sherren kembali lebih lembut dari sebelum nya

"hm?" balas Elang dengan suara nya yang berat dan mulai mengusap pelan pinggang Sherren.

"bangun, aku harus pulang" ucap Sherren dan mulai melihat sekitar yang sangat asing baginya.

Elang mulai membuka matanya perlahan setelah jelas dan membersihkan sekitar matanya, ia pun langsung di suguhkan dengan wajah cantik Sherren setelah bangun tidur.

"mau pulang sekarang?" tanya Elang yang malah semakin menarik tubuh Sherren.

"i-iya, lagian yang lain pasti lagi nungguin kita" balas Sherren sedikit gugup karena jaraknya dengan Elang cukup dekat.

"Yaudah" ucap Elang, setelah itu melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh dari tubuh Sherren.

Sherren yang melihatnya langsung bangun perlahan dan mulai menatap bingung ruangan yang sangat asing baginya.

"ini dimana?" tanya Sherren menatap bingung Elang

"ruangan milik gue" balas Elang sembari merapihkan bajunya yang terlihat kusut dan memasang kacamata nya kembali.

"ayo" ajak Elang menarik lembut lengan Sherren setelah memastikan tak ada barang yang tertinggal ia pun mengajak Sherren pergi menuju teman-temannya berada.

"aku baru tau ada ruangan kayak gitu di perpustakaan" ucap Sherren saat mereka melangkah dikoridor yang sepi dikarenakan siswa-siswi sudah pulang.

"sengaja gue sembunyiin, karena itu ruangan rahasia milik gue" balas Elang sembari memberi senyum kecil kearah Sherren.

"kamu aja ya? yang lainnya gak tau?" tanya Sherren penasaran

"gak ada yang tau, kecuali lo tentunya" jelas Elang.

Sherren masih bingung, ia ingin menanyakan hal lain lagi kepada Elang, namun saat dipikir lagi ia akan lancang karena secara tidak langsung menanyakan hal pribadi.

"tas lo udah diambil sama Arga" ucap Elang memberi tau Sherren, setelah itu mereka berjalan kearah parkiran dimana Jaxson dkk- Elang, sudah menunggu.

saat sampai, Sherren dihadiahi berbagai macam tatapan dari Jaxson, Arga, Raja, Bagas dan Cakra.

Sherren tersenyum dan melangkah menghampiri Arga berniat mengambil tasnya dari Arga.

Arga yang melihat senyuman Sherren hatinya menghangat, rasa cemburu dan amarah dalam dirinya meluap seketika.

"makasih" ucapan manis yang terdengar dari mulut Sherren semakin menambah bunga-bunga dalam hati Arga saat Sherren mengambil alih tas nya dari Arga.

"sama-sama" balas Arga lembut dan mengusap rambut Sherren.

"darimana aja?" tanya Raja yang sedari tadi diam, Raja menatap Sherren lembut sekaligus khawatir.

"um? aku habis dari perpus" balas Sherren dengan Ekspresi lucu membuat keenam laki-laki itu menahan gemas.

"kok lama? bolos?" tanya Jaxson ingin tau sekaligus menahan untuk tak mengarungi makhluk menggemaskan didepannya.

"huh? enggak- eh iya hehe, tapi aku udah izin kok sebelum itu" balas Sherren yang mampu membuat keenam laki-laki itu meleleh dan segera mengusap rambut nya lembut secara masing-masing.

"kok bisa sih lo selucu itu?" tanya Bagas gemas dan mengusak pelan rambut Sherren.

Sherren hanya tersenyum tertekan saat rambutnya berantakan, dan membiarkan mereka mengusak rambutnya.

"lucu banget" ucap Cakra kepalang gemas.

setelah selesai mengusak rambut Sherren, mereka sedikit tertawa saat melihat rambut Sherren berantakan seperti singa.

"tuh kan berantakan" keluh Sherren dan mulai merapihkan rambutnya dibantu Elang dan Raja.

tak lama mereka pun pergi dari sekolah, dengan Sherren yang di bonceng Raja menuju Markas sedangkan Sherren menuju rumahnya karena ia harus belajar untuk ujian yang akan dilaksanakan Minggu depan.

tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Sherren sampai dirumahnya sesudah itu masuk kedalam setelah berpamitan dengan Jaxson dkk.

Sherren mulai berganti baju terlebih dahulu dengan pakaian santai.

karena masih sore ia pun masih punya waktu untuk membersihkan rumahnya dan menyiram beberapa sayuran serta tanaman hias miliknya.

terlalu menikmati kegiatannya, Sherren tak sadar bahwa waktu sudah memasuki Pukul. 18.39 Pm.

melihat nya, Sherren bergegas untuk mandi setelah itu mulai melangkah menuju dapur untuk memasak makan malamnya.

saat hendak membuka kulkas, langkah Sherren harus berhenti ketika kepalanya sakit seperti di lempar ber ton-ton batu ditambah kedua telinganya yang berdengung nyaring.

"shh sakithh" Sherren meringis cukup keras, ia mulai menarik rambutnya kencang guna mengurangi rasa sakit di kepala.

Sherren terduduk didepan kulkas, ia mulai menarik rambutnya dan beberapa kali meringis kesakitan.

cukup lama dalam posisi sedikit meringkuk, Sherren mulai bangkit secara perlahan dengan bantuan dinding agar dapat berjalan dengan benar.

saat berjalan, Sherren merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya, dapat ia pasti kan bahwa ia kembali mimisan.

dengan sedikit gontai, Sherren berjalan menuju kamar mandi ia pun mulai membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya dengan air mengalir.

lumayan lama waktu yang ia habiskan untuk membersihkan darah mimisan, Sherren pun berdiri menatap kosong kearah cermin di depannya.

"a-aku kenapa?" tanya Sherren pelan.

sudah sangat sering ia mengalami mimisan ditambah sakit kepala yang sangat menyiksa dirinya dari lama.

Sherren awalnya selalu berpikir positif namun lama-kelamaan ia tak dapat lagi berpikir positif, kemungkinan yang sangat membuat nya ketakutan kembali memenuhi pikirannya.

"gak m-mumngkin" ucap nya takut, tak lama Sherren pun mulai menangis pilu akan fakta yang kemungkinan harus ia terima nanti.

setelah menangis, Sherren kembali ke kamar nya untuk beristirahat tanpa ingin makan terlebih dahulu, karena ia sudah tak nafsu untuk melakukan apa-apa lagi.


Markas Tafhana, Pukul 18.57 Pm.

"lo abis ngapain sama Sherren?" tanya Arga memicing kan matanya curiga.

"gak ngapa-ngapain" balas Elang santai sembari menghembuskan asap rokok yang mengepul dari mulutnya.

"yakin?" tanya Arga mencoba menekan Elang.

"ck gue bolos di perpustakaan sama dia, kita gak ngapa-ngapain cuman tidur doang gak lebih" balas Elang cukup jengah dengan tingkah Arga yang menurut nya posesif, Elang gk ngaca ya?

"oh" balas Arga acuh setelah tau, dan mulai memfokuskan diri kearah handphone miliknya.

Elang berdecak dan kembali menyulut rokok kesukaan nya, selain rokok aroma tubuh Sherren kini menjadi candu bagi Elang.

Elang yang mengingat itu tersenyum kecil dan mulai memfokuskan dirinya kearah handphone guna melihat foto Sherren yang ia dapatkan dari orang suruhannya serta Foto yang ia ambil secara diam-diam.

"btw gimana sama si Xavier?" tanya Cakra yang sudah menyelesaikan game nya.

Jaxson yang sedari tadi melamun mulai menatap kearah Cakra dan membuka mulutnya membalas ucapan Cakra yang memang tertuju padanya.

"Gue udah ngomongin hal itu ke bang Bima, dia juga ternyata lumayan tau tentang masa lalu Xavier" balas Jaxson yang mampu membuat atensi teman-temannya berpusat kepada nya.

"terus? ada hubungan nya sama Sherren?" tanya Raja dengan datar namun terselip nada ingin tau.

"ada, bang Bima bilang kalau Sherren sama Xavier udah sahabatan dari kecil bahkan mereka gak bisa di lepasin" ucap Jaxson dengan pandangan tertuju kedepan dan pikiran nya mulai melalang buana dimana ia mengingat seluruh informasi dari seniornya bang Bima.

"lo bilang mereka sahabat dari kecil bahkan gak bisa di lepasin kan?, tapi kok sekarang mereka jauhan bahkan Sherren takut dan gak mau ketemu Xavier" balas Bagas sedikit heran.

"ada satu masalah yang terjadi antara mereka berdua bukan, lebih tepatnya bertiga" ucap Jaxson yang diakhiri dengan nada menekan.

yang lain hanya diam mendengar kan Ucapan Jaxson tanpa berniat memotong sedikitpun.

" gara-gara satu orang yang muncul diantara mereka, persahabatan Sherren dan Xavier harus hancur, dan yang lebih bodohnya Xavier ngelakuin hal yang bikin Sherren hampir gila bahkan trauma buat ngenal orang baru, gara-gara satu orang yang gak jelas asal-usulnya" Jaxson mengucapkan nya dengan penuh emosi yang membuncah di dadanya.

yang lainnya membatu, tubuh mereka menegang kala mereka mengetahui fakta tentang Sherren dimasa lalu.

"lo tau siapa orangnya?" tanya Raja datar dan dingin

"bang Bima gak ngasih tau, dia justru ngasih misi buat nyari tau itu, sekaligus misi buat kita ngebubarin geng milik Xavier 'Malvolia' " Ucap Jaxson dingin.













Double up ya

kalau ada typo mohon tandain ya
mksihh
Janlup vote+Komen 💗😘😌

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 122K 26
Namira entah bagaimana dia masuk ke dalam sebuah novel Tampa judul, yang baru dia menamatkan bacaannya tadi malam. Tapi ketika dia membuka matanya la...
1.1M 142K 39
Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ay...
1M 80.3K 78
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
863K 60.3K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...