I'm not perfect Woman's!! {EN...

By Rawrr_Ri99

886K 61.6K 1.9K

Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan s... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47 [END]
Extra part

13

19.3K 1.3K 29
By Rawrr_Ri99

1 Bulan kemudian

tak terasa sebulan telah berlalu saat dimana konflik terjadi antara Xavier, Sherren dan inti Tafhana.

selama itu pula hubungan Sherren dan inti Tafhana (Jaxson, Arga, Raja, Elang, Bagas, Cakra) semakin dekat serta terjalin dengan baik.

Jaxson, Arga, Raja, Elang, Bagas, dan Cakra sudah tak sungkan untuk menunjukkan sifat / sikap asli mereka dihadapan Sherren, Sherren sendiri awalnya kaget namun setelah di biasakan akhirnya Sherren terbiasa.

sikap mereka yang kadang manja terhadap nya membuat Sherren agak kewalahan, selain manja mereka kadang mulai mengadukan beberapa hal yang menurut Sherren sendiri kecil, seperti Bagas yang mengadu padanya bahwa Cakra menjahilinya.

Sherren yang memiliki kesabaran dan kebaikan sedalam samudra hanya menghela nafas dan memberi mereka nasehat atau masukan darinya selembut mungkin, dan untung nya mereka menerima dengan baik.

bukan hanya itu, siswa-siswi disekolah pun mulai menyapa nya dengan berani serta menganggap nya teman di depan umum.

rumor yang beredar tentang nya selama disekolah mulai lenyap perlahan-lahan, warga sekolah pun mulau tak peduli dengan rumor yang menyebutkan bahwa Sherren anak pembawa sial.

mereka mulai lebih menerima Sherren, bahkan banyak yang ingin berteman dengan Sherren tetapi niat baik mereka harus terkubur karena Sherren memiliki pawang yang bahkan serangga pun susah untuk mendekati nya.

Sherren yang tau pun tak menggubris, ia bisa berteman dengan siapa saja namun untuk membangun sebuah persahabatan kembali dengan orang baru,

itu sangat melelahkan menurut nya dan ia pun tak ingin mempunyai banyak teman dekat yang mungkin kapan saja dapat menusuk nya dari belakang.

Sherren merasa sangat cukup dengan kehadiran Arga dkk nya, ia hanya ingin membangun persahabatan dengan mereka yang sudah seperti keluarga sendiri untuk Sherren meskipun terjalin belum cukup lama ini.

Dan untuk ancaman yang Adel ucapkan waktu itu (chp 5) memang terjadi kepada dirinya dengan datang nya Amel yang tiba-tiba selalu mengganggu nya.

Sherren beberapa kali selalu kehilangan beberapa buku pelajaran nya, catatan maupun lks miliknya berakhir robek dan teronggok didalam tempat sampah.

karena itu Sherren seringkali mendapat hukuman dari beberapa guru mata pelajaran dikarenakan Sherren tak mengumpulkan tugas, Neo teman sebangkunya kadang membagi materi pelajaran kepada nya untuk di tulis ulang.

tak hanya kehilangan barang yang berujung rusak, Sherren pun mulai di gertak oleh Amel dkk di belakang sekolah yang sepi tanpa sepengetahuan Jaxson dkk.

Amel selalu menghina nya, mengancam dan bahkan mencaci maki Sherren tanpa alasan yang jelas.

tak sampai disitu, saat pulang sekolah Sherren diseret oleh Amel dkk menuju toilet yang sepi setelah itu mereka mulai menjatuhkan air pel-an kotor ke tubuh Sherren, tak cukup sampai disitu Amel dengan berani menampar nya di bagian pipi kiri.

Sherren tentu tak diam saja, ia melawan dan mencoba kabur namun naas karena kalah jumlah ia tak bisa memberontak dikarenakan dayang-dayang Amel memegangi kedua tangannya serta mengerubungi Sherren sampai sang empu kesulitan.

pasrah akan sesuatu yang akn terjadi, tak lama pintu toilet didobrak dan munculah Jaxson serta kelima kawannya yang memasang ekspresi gelap.

Amel dkk mulai takut, mereka mencoba kabur namun tak bisa dikarenakan Jaxson dkk mulai menggertak kembali mereka dan menanyakan alasan mengapa mereka membully Sherren.

Jawaban jujur yang diberikan Amel dengan penuh penekanan dari pihak Jaxson membuat mereka terkejut terutama Sherren.

"g-gue cuman di suruh sama A-adel"

begitulah jawaban yang Amel berikan, Jaxson dkk yang mengetahui nya semakin geram serta rasa benci yang mulai membuncah di dalam diri mereka.

setelah itu Sherren tak lagi diganggu oleh Amel dkk, Sherren bersyukur akan hal itu namun ia masih waspada karena ia yakin dimasa depan nanti akan ada sesuatu yang besar menantinya.

Selasa, 14.05 Pm

koridor sepi dikarenakan semua siswa-siswi masih melaksanakan pembelajaran.

berjalan dikoridor sendirian sembari membawa setumpuk buku ditangannya membuat Sherren sedikit kewalahan.

buku-buku tersebut merupakan buku paket yang akan ia simpan di perpustakaan sebagai hukuman karena Sherren lupa tak mengerjakan tugasnya, efek kelelahan membuat Sherren melupakan banyak hal termasuk tugas sekolah.

Perpustakaan terletak diujung koridor sebelah kiri, karena lelah Sherren sampai tak fokus dan menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengan nya.

Brukk

"awss" Sherren meringis saat bokong nya jatuh mencium lantai yang untung nya tak keras.

sedangkan seseorang itu merupakan Elang yang mundur beberapa langkah dan meringis sebentar karena kepalanya masih pusing efek dari ia baru bangun tidur.

mendengar suara ringisan perempuan ia mulai melihat kearah lantai, dan langsung membantu perempuan itu saat tau bahwa yang terjatuh ialah  Sherren.

"Sherren" panggil Elang lembut namun suaranya serak-serak basah, mendengar suara yang familiar akhirnya Sherren melihat kearah Elang yang tampilannya acak-acakan.

"Elang" ucap Sherren sembari berdiri dibantu oleh Elang, setelah berdiri Sherren menatap Elang heran.

"lo gak papa?" tanya Elang khawatir tak lupa mengusap rambut favoritnya

"aku gak papa, maaf aku gak liat ada kamu di depan" ucap Sherren merasa bersalah dan mulai mengambil satu persatu buku paket yang tergeletak di lantai.

Elang yang melihatnya langsung membantu dan mengambil alih beberapa buku paket ke tangannya.

"gak papa, ini juga salah gue" balas Elang setelah beres ia berdiri kembali bersama Sherren yang sekarang melihat kearah nya.

"kamu abis darimana? kok acak-acakan gini?" ucap Sherren sembari merapihkan rambut Elang yang berantakan.

"abis tidur di Rooftop" balas Elang dan meraih lembut tangan kanan Sherren.

"mau kemana hm?" tanya Elang menatap lembut Sherren

"aku mau ke perpustakaan buat nyimpen buku ini" jawab Sherren sembari menunjuk buku paketnya.

"sama gue" setelah mengucapkan nya Elang pun menarik lembut tangan Sherren yang bebas dan mulai berjalan menuju perpustakaan dengan hening.

saat sampai perpustakaan kosong bahkan penjaga nya pun sedang tak ada, tak ingin berlama-lama akhirnya Sherren dan Elang mulai menyusun buku paket sejarah ke tempat semula  yang terletak di lorong ujung agak pojok.

"udah beres" ucap Sherren senang saat hukuman nya selesai dengan cepat berkat bantuan Elang.

"kenapa disuruh nya sendiri? gak sama yang lain?" tanya Elang ingin tau karena menurut nya akan cukup melelahkan untuk dikerjakan sendiri bagi Sherren.

"aku lupa gak ngerjain tugas, jadinya aku di hukum sama bu selvy buat ngembaliin buku ini ke perpustakaan" jelas Sherren sembari berjalan pelan menuju meja didepan mereka diikuti Elang.

"tumben gak ngerjain?" tanya Elang

"akhir-akhir ini tubuh aku gampang kelelahan, jadi setiap pulang sekolah atau kerja aku langsung istirahat tanpa mikirin hal lain lagi" balas Sherren yang mulai duduk berhadapan dengan Elang.

"jangan di paksain kerja kalau udah capek mending izin aja ke Arga, gue gak mau lo kenapa-napa" ucap Elang lembut sembari menatap Sherren khawatir tak lupa untuk mengelus rambut Sherren.

"gak papa, selama aku masih bisa ngelakuin suatu hal pasti bakal aku lakuin" balas Sherren dan melakukan hal yang sama seperti yang Elang lakukan padanya yaitu mengelus rambut milik Elang.

"semalam kamu gak bisa tidur ya?" tanya Sherren lembut dan tangannya mulai diarahkan oleh Elang menuju pipi sang empu yang halus.

"gue gak bisa tidur" adu Elang yang mulai mengeluarkan sifat aslinya, Elang melepaskan kacamata nya dan ia berpindah tempat ke sisi kiri Sherren.

tanpa melepaskan genggaman tangannya, Elang mendempet tubuh kecil Sherren diantara dirinya dan tembok, Elang menatap lembut kearah Sherren.

"kenapa gak bisa tidur hm?" tanya Sherren lembut sembari mengelus lembut pipi Elang

"semalam gue tidur di rumah, o-orang tua gu-" ucapan Elang langsung terpotong oleh Sherren yang menatap nya sendu

"aku ngerti, sekarang kamu tidur aja disini biar aku temenin ya?" tanya Sherren lembut dengan tangan kiri mengusap lembut rambut Elang.

"gak usah nanti lo di hukum lagi gara-gara gak masuk jam berikutnya" tolak Elang halus namun dalam hati ia sangat menginginkan hal yang Sherren tawari.

"it's ok, nanti aku izin ke temen dan kamu juga masih ngantuk kan? sekarang tidur aja disini biar aku temenin" balas Sherren dan hendak beranjak ingin mengambil beberapa meja untuk disatukan, namun urung karena Elang menariknya kembali.

"Sorry" setelah mengucapkan nya Elang langsung mendekap erat tubuh Sherren dan mencari posisi ternyaman, mengabaikan Sherren yang terkejut akan tindakan Elang.

lama kelamaan Sherren mulai rileks, ia pun mencari posisi yang menurut nya nyaman dan dengan perlahan mengelus punggung tegap Elang, tak lama Sherren pun memasuki alam bawah sadarnya.

dirasa tak ada pergerakan dari Sherren, Elang membuka kedua matanya dan mulai menatap lembut kearah Sherren.

kedua tangannya masih mendekap tubuh Sherren, Elang mengangkat kepalanya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sherren.

menyatukan keningnya dengan kening Sherren tak lupa hidung mancung mereka yang sudah menempel, membuat jantung Elang berdetak dengan kencang.

tangan kanannya mulai mengelus pipi  Sherren dengan lembut, dan tangan kiri semakin merapatkan tubuh Sherren kepadanya.

kebiasaan buruk Sherren yang tidur seperti simulasi orang mati membuat keberuntungan berada dipihak Elang.

"gue jatuh cinta sama lo Sherren" bisik Elang tepat di depan bibir merah muda milik Sherren.

keadaan perpustakaan yang kosong dan tempat nya berada di meja pojok membuat Elang leluasa tanpa takut akan ketahuan.

setelah mengucapkan hal tersebut, Elang mulai mencium Sherren tepat di.....

kening Sherren, setelah itu menggendong Sherren ala koala menuju ruangan rahasia milik dirinya yang berada didalam perpustakaan, tepat nya lorong sepi paling pojok yang berisikan buku-buku tua nan usang.

setelah menggeser rak buku, Elang masuk kedalamnya yang terdapat ruang lumayan besar dan tersedia single bed beserta beberapa keperluan nya yang terdapat didalam.

meletakkan tubuh Sherren dengan lembut diatas Ranjang, Elang pun mulai ikut tidur bersama Sherren dengan menarik tubuh Sherren kedalam dekapannya dikarenakan ranjang yang cukup satu orang saja.

dua anak manusia yang tertidur pulas itupun saling memeluk tanpa diketahui bahwa Arga, Jaxson, Raja, Bagas dan Cakra sedang mencari mereka berdua.

"ada balasan?" tanya Jaxson ke Bagas yang sedang menghubungi nomor Elang.

"gak ada" balas Bagas dan puluhan kali pun ia menelpon Elang, nomor Elang tetap tak aktif.

"ck, Sherren juga gak bisa di hubungi" balas Arga khawatir dan risau

"mungkin mereka berdua lagi bolos" ucap Cakra tanpa tau ada beberapa hati yang terbakar cemburu (?)

"nah, tapi bolos kok berdua doang? kenapa gak ngajak kita? atau mereka lagi kencan?" ucapan Bagas yang terakhir tak dapat membendung perasaan aneh dalam diri Raja, Jaxson dan Arga.

Cakra yang melihat respon ketiga temannya itu, hanya menggeleng pelan dan menyeringai.

"seru juga" bisiknya kecil

"udahlah kita udud aja di belakang kayak biasa, biarin Elang sama Sherren nanti gue kabarin ke si Elang kalau kita lagi di belakang " ucap Bagas sembari menatap teman-temannya.

"iya kita juga lagi jamkos, jadi yok lah udud aja jangan banyak-banyak tapi, gue gak mau di marahin Sherren" ucap Cakra dan melangkah terlebih dahulu diikuti oleh Bagas.

sedangkan Jaxson, Arga dan Raja masih berdiri dalam diam, mereka saling tatap setelah itu berjalan kearah belakang sekolah dimana Cakra dan Bagas berada.















haii
maaf banget baru up, akhir-akhir ini aku sibuk sama tugas dan beberapa kegiatan lainnya.

karena terlalu sibuk aku langsung tumbang, tubuh aku dema di tambah Anemia, supah itu gak enak banget.

kalau banyak typo atau kurang nyambung mohon maaf banget ya, aku nulis nya kurang fokus dan tubuh aku juga lagi lemah gak bertenaga, so maaf ya.

aku juga paksain buat bisa up, karena kasian juga kalian udah nungguin cerita nya up tapi gak up-up.

buat part selanjutnya pliss jan bosen-bosen buat nunggu ya hhe

janlup vote+Komen
mksihh💗💗💗

Continue Reading

You'll Also Like

287K 20.4K 28
"Sialan! Dari banyaknya tokoh yang kuat di sini, gue malah masuk ke tubuh protagonis yang lemah dan penyakitan!" Cassia Nasrin tertidur di perpustaka...
886K 61.6K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
927K 49.5K 38
Rexi Cecilia. Gadis pendiam yang menyukai novel transmigrasi. Selalu berharap dirinya bisa merasakan bagaimana transmigrasi itu. Agatha Dian Quinsha...
ARGANATA By .

Teen Fiction

1.2K 846 17
Arga terjebak dalam kehidupan yang mencekam, apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupannya? Arga kehilangan masa mudanya, masa dimana semua anak rem...