I'm not perfect Woman's!! {EN...

By Rawrr_Ri99

890K 61.8K 1.9K

Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan s... More

prolog
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47 [END]
Extra part

3

37K 2.4K 16
By Rawrr_Ri99

Sherren melihat kearah ketiga pria yang sedari tadi menyimak dan tak membuka mulutnya untuk bersuara sedikit pun.

"Dia Raja Putra Aillard" ucap Cakra menunjuk kearah seorang pria yang memiliki perawakan tinggi, besar dan kekar, dengan wajah garang dan bekas luka yang terdapat di alis kanannya.

Raja menatap kearah Sherren dengan datar dan dibalas senyuman kaku dari sherren, dan dapat Sherren lihat bibir Raja tersenyum tipis membalas nya.

Sherren sempat takut karena perawakan Raja, tapi Sherren berpikir kembali bahwa Raja pasti memiliki hati yang baik dan lembut.

"Dia Elang Rebarta Domertinus, dia orang nya cuek jadi sorry kalau misalnya dia cuekin lo" ucap Cakra kembali memperkenalkan ketiga temannya yang terkenal galak dan acuh terhadap wanita.

Elang menatap Sherren ia hanya menatap dengan datar tak ada ekspresi apa-apa lagi di wajahnya.

Elang memiliki wajah tampan, rahang tegas dan mata tajam, Elang memakai kacamata minus untuk matanya yang buram, ia juga tinggi dan kekar.

Sherren tersenyum kembali dan segera mengalihkan pandangan nya karena kurang nyaman.

"Dan terakhir dia, Jaxson Vernando Krismanta Ketua Tafhana geng motor sekitaran sini kalau lo mau tau" ucap Cakra mengakhiri sesi perkenalan itu .

sedangkan Sherren mengangguk mengerti dan ia tak perlu kaget dengan tokoh Antagonis yang sekarang menatapnya intens.

lama mengobrol Sherren menyadari hari sudah semakin siang dan jam menunjukkan pukul 08.59 AM.

"Arga" panggilan Sherren menghentikan obrolan Arga dengan temannya yang lain dan otomatis perhatian kembali terarah ke mereka.

"hm? kenapa?" tanya Arga lembut dan menatap tepat kearah mata indah milik Sherren

"aku pulang dulu ya, makasih traktiran nya dan juga perkenalan nya" ucap Sherren lembut

"iya santai aja, ayo gue anter" ucap Arga dan ingin mengambil kantong belanjaan Sherren tapi Sherren dengan cepat menahannya.

"eh gak usah Ga, aku pulang sendiri aja" tolak Sherren halus dan berdiri ingin segera mengambil langkah namun urung saat tangan nya dicekal oleh Arga

"gak Sher, gue gak mau lo kenapa-napa di jalan nanti, mana ini udah lumayan panas" ucap Arga perhatian

"gak papa, ini matahari pagi masih bagus buat tulang aku lagian rumah aku lumayan deket kok" ucap Sherren kembali menolak dan melepaskan cekalan Arga

"Yaudah tapi hati-hati oke" ucap Arga tak lupa untuk mengelus lembut kepala Sherren

Sherren tersenyum dan mengangguk kearah teman Arga yang lain tanda pamit, Setelah itu segera berjalan untuk pulang.

Arga melihat punggung Sherren yang mulai hilang dari pandangan nya dengan jantung berdebar kencang dan senyuman yang tak bisa ditahan.

Arga kembali duduk masih dengan suasana yang sama dan melanjutkan obrolan nya.

"sesuka itu ya lo?" tanya Bagas saat melihat Arga yang tak henti-henti nya tersenyum

"gak usah ditanya Lah Gas, orang udah keliatan" ucap Cakra yang memang iapun tau seberapa sukanya Arga terhadap sherren.

"Sekolah dimana?" tanya Raja yang mulai tertarik

"Sama, Brawijaya" balas Arga dengan sedikit rasa penasaran saat Raja menanyakan tentang seorang gadis untuk pertama kalinya.

"loh kok gue gak pernah liat bahkan gak pernah kenal sama sherren" ucap Bagas heran

"Dia gak terlalu sering keluar kelas bahkan kantin, dia sukanya di perpustakaan atau taman belakang" ucap Arga yang hampir tau dengan kebiasaan Sherren padahal baru tiga Minggu ia mulai dekat dengan Sherren tapi sudah lumayan tau tentang Sherren.

"sedeket itu ya? sampai lo kaya tau semua kebiasaan dia" Ucap Elang sembari menyulut rokok

Arga yang mendengar hanya tersenyum dan matanya mulai menyendu.

"Nanti gue ceritain di markas, tentang awal mula gue kenal Sherren dan alasan kenapa gue harus ngelindungin dia" ucap Arga serius

yang lain mengangguk mengerti dan mulai penasaran dengan pembahasan yang mulai menarik bagi mereka.

tak butuh waktu lama, Jaxson dan yang lainnya pergi meninggalkan tempat bubur langganan mereka yang selalu buka sampai siang hari.

niatnya mereka ingin sunmori karena mereka diajak oleh salah satu senior mereka, tapi senior yang bernama Babas itu malah tak datang dengan alasan tak jelas dan akhirnya mereka tak jadi ikut karena mereka tak nyaman akan suasana nya ditambah adanya rival Jaxson yang tak lain Protagonis pria bersama Adel.

kembali ke topik awal, kini mereka telah sampai di markas Tafhana, Markas yang dari luar terlihat kumuh dan menyeramkan tapi saat didalam sangat luas, mewah dan jauh dari kata kumuh.

Tafhana: Dalam bahasa Yunani nama ini diartikan dari Tuhan. Tafhana dilambangkan sebagai pemberian atau hadiah yang diberikan oleh Tuhan.

Ketua terdahulu mereka sengaja memberikan Nama Tafhana dari bahasa Romawi, karena geng ini kebanyakan anggota nya yang tak pernah merasakan kasih sayang orang tua.

atau bahkan mereka dikucilkan dan diacuhkan oleh orang tua mereka, sampai ketua terdahulu mereka menamakan Tafhana, nama tersebut mengartikan bahwa titipan dari tuhan atau hadiah dari tuhan harusnya dijaga dengan baik dan Dirawat dengan penuh perhatian dan cinta.

bukan untuk diabaikan, di anggap beban bahkan disiksa karena menganggap mereka sebuah kesalahan.

Moto: Bukan kesalahan kami untuk lahir kedunia, tapi takdir tuhan yang menjadikan kami Hadiah sekaligus Malapetaka.

Mereka masuk dan disambut oleh teman-teman nya yang lain, banyak botol minuman keras tergeletak dipojok ruangan, asap rokok dimana-mana dan ciki-cikian yang menemani mereka bermain UNO ataupun biliard.

Jaxson, Raja, Elang, Arga, Cakra dan Bagas melihatnya acuh dan mulai masuk keruangan pribadi mereka setelah menyapa anak-anak segeng mereka.

setelah masuk Arga mulai duduk di sofa begitupun dengan Jaxson, Raja dan Elang sedangkan Cakra dan Bagas duduk selonjoran dia atas karpet bulu.

"Jadi?" ucapan Cakra menyadarkan lamunan Arga

Arga yang melihat tatapan penasaran teman-temannya pun menghela napas dan menceritakan tentang sherren yang arga tau.

"Waktu itu gue sempet mau terjun dari jembatan da-" ucapan Arga terpotong oleh Bagas

"Hah?!! terjun? dari jembatan? gila ya lo!!" ucap Bagas tak Santai

"Santai aja Dongo" ucap Cakra meraup muka Bagas, yang langsung ditatap tajam oleh Bagas

"Dengerin dulu makanya, dan plis jangan ada yang motong ucapan gue karena gue gak mau kalau harus ngulang dua kali" ucap Arga memperingati, melihat teman-temannya mengangguk Arga kembali melanjutkan ucapannya

"Dan saat itu juga Sherren datang nyelamatin gue, gue waktu itu bodoh banget cuman karena cewek gue hampir mati konyol" ucap Arga menghela nafas sejenak

"sebelum gue terjun, Sherren nahan tangan gue dan narik jaket gue biar gue turun dari pembatas jembatan, dengan terpaksa gue turun dari pembatas terus kesel karena dia ngegagalin rencana gue, pengen gue marahin waktu itu tapi gak jadi karena dia nangis sambil meluk gue" Arga tersenyum sendu saat mengingat nya

"tau gak dia bilang apa waktu itu?" tanya Arga kearah teman-temannya yang sekarang melihat nya dengan serius

"dia bilang, tolong jangan lakuin itu. dengan cara begini semua masalah kamu belum tentu terselesaikan. kamu harus inget masih banyak orang yang sayang dan peduli sama kamu, bukan karena satu orang yang udah gak perduli ke kamu, kamu malah nyangka semua orang juga gak peduli ke kamu. Aku mohon kamu harus inget sama mama kamu, kamu harus kuat kaya dia, mama kamu bakal sedih kalau anak yang selama ini ia rawat dari kecil meninggal secara sia-sia" ucap Arga sedih

"gue juga waktu itu nanya, ngapain dia nangisin gue yang bahkan kita aja gak saling kenal waktu itu, dan dia ngejawab kalau dia bakalan menyesal seumur hidup karena gagal nyelamatin orang yang bunuh diri tepat dihadapan matanya tanpa ia tolong sedikit pun" ucap Arga kembali

"dari situ gue kenalan sama Sherren dan saat gue tau kita satu sekolah gue selalu nemuin dia di perpus atau enggak di taman belakang favorit Sherren, gak lupa juga dia nasehatin gue kalau cinta itu bukan segalanya, kata dia jatuh cinta emang menyenangkan tapi itupun kalau gue dapet cinta nya, karena kalau gue dapet jatuhnya doang gue yang bakal menderita" ucap Arga sedih dan bahagia bersamaan lantaran ia merasa hidupnya semakin lebih baik

teman-teman nya tertegun dengan apa yang di katakan Arga, tak menyangka jikalau Sherren akan langsung mengatakan sesuatu yang sangat berarti bagi Arga.

"setelah itu gue gak jadi bunuh diri, gue juga nyeritain kondisi gue yang terbilang memprihatinkan sampai-sampai gue mau nyerah, tapi disitu juga gue diomongin habis-habisan sama dia, dia lucu banget waktu itu. makin hari gue makin deket sama dia dan akhirnya gue temenan sama dia" ucap Arga menjeda untuk mengambil nafas setelah itu melanjutkan kembali

"gue jadi tau lumayan banyak tentang Sherren, dia hidup sendiri ibu dan ayahnya meninggal waktu Sherren kelas 9 SMP karena kecelakaan, mirisnya dia gak punya siapa-siapa didunia ini, kerabatnya juga gak ada. dia baik, dia selalu nolongin gue apalagi dia pernah nolongin Nyokap gue, dari situ gue sama nyokap deket sama dia dan mulai bantu finansial dia sedikit demi sedikit" ucap Arga mengakhiri suasana hening tersebut.

"soal lo mau bunuh diri, apa karena Adel?" tanya Cakra hati-hati

Arga yang mendengar pertanyaan itupun menghela napas kasar dan terpaksa mengangguk mengiyakan.

"iya" jawaban singkat dari Arga membuat Elang mengumpatinya

"Tolol" ucap Elang sarkas

"Gue bilang juga apa? tuh cewek emang gak bener buat ada di lingkup otoritas kita" Ucap Bagas emosi saat mengingat kembali bagaimana prilaku Adel

"Bener banget, kalian terlalu lemah kalau soal si Adel, emang sih dia cantik tapi kalau Bad attitude mah gue juga najis" ucap Cakra menyindir Arga dan Jaxson

Jaxson hanya diam dan enggan mengelak karena bagaimana pun ucapan cakra sangat dibenarkan apalagi oleh Arga.

setelah itu mereka menghabiskan waktu dengan Ngobrol dan bermain game tanpa menyadari waktu yang sudah memasuki siang hari.

begitupun Sherren, sekarang ia hanya merebahkan dirinya di ranjang miliknya setelah itu tidur siang karena tak ada kegiatan yang harus ia lakukan lagi.

apalagi besok hari senin, hari pertama ia sekolah sebagai Sherren yang baru.



Next chap?
vote+komen

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 142K 39
Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ay...
1.3M 123K 26
Namira entah bagaimana dia masuk ke dalam sebuah novel Tampa judul, yang baru dia menamatkan bacaannya tadi malam. Tapi ketika dia membuka matanya la...
656K 47.9K 37
Follow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan hanya untuk mencari nafkah. memenuhi kebut...
68.1K 6.3K 152
Judul asli : 豪门替身前夫 Author: 奶牛贝贝 " Mantan Suami Keluarga Kaya " Selama tiga tahun, Yun Xiao menggunakan metode yang berbeda untuk menanamkan pada Ta...