Call Me Elaine

By wppanda_

35K 3.5K 7.4K

[FOLLOW, VOTE & KOMENTAR] ≠ (SLOW UPDATE) ≠ [BELUM REVISI] 📌 Follow Instagram: @aodrageng22 @elaineamaranta... More

CAST
PROLOG
01. Kediaman Smith
02. Ruang Rahasia Kamar Elaine
03. Menghadiri Acara Penting
04. Markas Aodra
05. Pergi Ke Kantor
06. Launching Mahkota
07. Flashback
08. Me Time With Girls
09. Azhagar Shakil A.
10. Mencari Masalah?
11. Tantangan
12. Arena Balapan
13. Party Kemenangan Elaine
14. Kekalahan Azhagar
15. Anggota Inti Baru?
16. Babu Baru
17. Kekesalan Azhagar
18. Murka Azhagar
19. Liburan Girls
20. Buckingham & Masa lalu Azhagar?
21. Selesainya Perjanjian Azhagar
22. Menyerang Markas Musuh
23. Latihan Menembak
24. Partner Bisnis?
25. Perasaan Aneh
26. Kalah Balapan?
27. Shopping
28. Kegabutan Azhagar
29. Agustusan
30. Seriously Dinner?
31. Talk With Daddy.
32. Trying to Love others
33. PDKT Jalur Orang tua
35. Secret Plan
36. Party Elaine & Aodra
37. Kado
38. Tidak disangka
39. Cari tau Masa lalu Elaine
40. Jawaban?
41. Shit!
42. Gosip?

34. Dia Lagi?

239 15 0
By wppanda_

⚠️ DILARANG PLAGIAT BESTIH, UNTUK USIA 16+ ⚠️

Sebelum baca alangkah baiknya vote dulu say jangan hanya membaca saja. Karena satu vote itu berharga untuk saya sebagai author.

Baca dulu part sebelumnya biar nyambung, dan dosanya tanggung sendiri karena ada beberapa kata-kata kasar⚠️

>>> 🇵🇸 FREE PALESTINE 🇵🇸 <<<

•••

Azhagar dan juga Elaine kini mereka berdua sedang asik berbincang ditemani dengan minuman yang mereka pesan. Mereka benar-benar dimanjakan, bar ini memiliki menu set 4 hidangan. Azhagar dan Elaine mulai dengan pembersih langit-langit mulut kecil berupa cous cous dengan lentil, lemon, dan lobak yang sangat menyegarkan.

Lalu kemudian Azhagar dan juga Elaine memakan Hidangan pembukanya yang luar biasa dan sederhana terdapat tomat merah dan oranye kerbau mozzarella berkualitas tinggi, kemangi dan minyak zaitun, Efektif dan lezat.

Terdapat pula hidangan sup didalamnya ada  labu butternut dengan labu ricotta tortellini. Sup dituangkan di atas tortellini, sangat kaya dan lembut. Disajikan dengan sekeranjang roti dan popadum. Kemudian untuk hidangan utama Steak Wagyu dan Salmon, ada juga menu vegetarian yaitu Wild Mushroon Canelloni  dan diakhiri dengan minyak truffle. Hidangan terakhir adalah Pai Raspberry dan Stroberi yang disajikan dengan anggur gurun yang manis. 

Elaine menikmati semua makanan yang ada di restoran itu, ia bisa menikmati makanan karena cocok dengan selera nya. Sempat berfikir, dari mana seorang Azhagar mengetahui selera makan dirinya itu. Apakah ia mencari tau ke teman-temannya atau memang dia intel?

"Suka sama makanan nya?" tanya Azhagar.

"Ya lumayanlah ya, cocok sama selera makan gua," jawab Elaine yang sambil melanjutkan makannya begitupun dengan Azhagar hingga selesai.

Setelah selesai mereka bangkit dari tempat duduknya dan melihat pemandangan malam hari dari atas bar. Terlihat sangat indah dihiasi oleh lampu-lampu rumah warga disana dan langit nya pun sedikit cerah malam ini.

Azhagar yang kini hanya menampilkan senyum simpul dan tangannya masih memegang segelas yang berisi minuman, lalu  tatapannya tidak lepas dari sosok wanita yang kini sedang melihat ke arah depan dengan tangannya yang merapihkan rambut panjangnya itu. Tak lama kemudian Azhagar mengambil handphone yang ada di sakunya, lalu ia membuka kamera dan memfoto Elaine secara diam-diam supaya orangnya tidak mengetahuinya.

Malam ini Elaine terlihat lebih cantik, walaupun pada dasarnya dia memang cantik. Tetapi untuk hari ini terlihat berbeda dan cantiknya makin bertambah Dimata Azhagar.

"Dih ngapain lo senyum-senyum kaya orang gila," ujar Elaine.

"Suka-suka gue lah, kenapa lo yang sibuk."

"Bodoamat, foto gua ya lo."

"PD banget lo jadi manusia, ngapin juga gua foto lo. kaya gak ada kerjaan aja, lagian juga  foto lo buat apaan."

"Ya lagian posisi handphone lo kaya orang lagi foto sesuatu."

"Ya emang gue lagi foto, foto lu maksudnya," batin nya. Setelah mendapatkan fotonya, ia memposting foto itu di story Instagram nya. Kemudian ia memasukan handphonenya didalam saku jas yang ia kenakan malam ini. Beberapa saat kemudian handphonenya berbunyi dan di sana terlihat notifikasi dari grup geng motornya, entah apa yang mereka bicarakan.

Tetapi ia pun penasaran apa yang anak buahnya itu bicarakan di dalam grup. Tidak menunggu lama ia langsung membuka grup tersebut dan ternyata, Karel mengirimkan screenshot dari story yang ia buat beberapa menit yang lalu. Sialnya ia lupa untuk menghide teman-temannya itu. "Shit! Gue lupa privasi," gumamnya. Didepan sana Elaine mendengar ucapan Azhagar walaupun tidak begitu jelas.

"Lupa privasi apaan?" Tanya Elaine.

"Enggak, kepo aja lo."

"Gue nanya doang ye anjing, biasa aja kali."

"Y."

Kini Elaine memainkan handphone dan memfoto beberapa tempat yang menurut dirinya itu bagus dan estetik. Sudah sekitar hampir setengah jam Meraka bersama-sama saat ini. Elaine bukannya meminta untuk kembali ke tempat orang tuanya ngobrol, tetapi ia tidak melakukannya. Dirinya sedikit menikmati makan dan juga suasana yang ada di bar ini.

Ia melihat ke arah dimana Azhagar berdiri dan memegang satu gelas yang masih ada isinya. Tanpa di sadari ia memfoto Azhagar dan juga memposting di akun Instagramnya hari ini juga. Ia akui malam ini Azhagar terlihat tampan dan juga sedikit manis.

"Ngapain lo."

"Ya foto-foto lah."

"Foto gue maksudnya?"

"Najis amat."

"Gak usah bohong deh Lo, itu yang di story Instagram Lo siapa? Kalo bukan gue," ujar Azhagar.

"Ha? Oh itu-- hmm-- iyakah? Gak sadar gue. Gue hapus aja lah."

"Gak usah."

"Ha?"

"Ha ho ha ho mulu lu, makanya kuping tuh dibersihin biar ga budeg."

"Anjing Lo ngatain gue budeg."

"Fakta, cantik cantik budeg. Bagus tuh kalo di bikin film."

"Pala Lo misah, gak ada bagus-bagusnya."

"Bagus menurut gue."

"Udah ah ayo balik, bokap nyokap gue pasti nyariin anaknya yang cantik karena gak balik-balik dari WC."

"Gak bakal bonyok Lo udah tau, kalo Lo lagi sama gue."

"Bodoamat sih, intinya gue pengen balik."

"Ok gue bayar dulu, tunggu gue jangan pergi sendirian."

"Y." Sambil menunggu titisan Fir'aun Elaine memainkan handphone miliknya dan sesekali membuka WhatsApp messenger ya digrup sudah ramai sekali mereka membicarakan dirinya. Lebih tepatnya mereka membahas tentang foto yang ada di story Instagram dirinya. Tetapi males untuk menanggapinya, ia membiarkan itu. Lalu tak lama kemudian Azhagar sudah selesai membayar semua makanan dan juga minuman.

≠≠≠

Mereka berdua sampai ditempat kedua orang tuanya saling berbicara. Mereka setelah ditinggal oleh anaknya pembicaraan sudah selesai, tetapi ternyata masih saja. "Abis dibawa kemana sama Azhagar El?" Tanya Darka.

"Apa deh Papa pengen tau aja sama urusan anak muda," sela Azhagar.

"Dih kan yang papa tanya itu Elaine, kenapa kamu yang jawab."

"Ya gapapa, diwakili sama Azhagar."

"Gak perlu, papa pengennya dijawab sama Elaine, gimana El diajak kemana sama manusia itu."

"Oh itu om ee-- cari jajanan," mencoba untuk berbohong sedikit.

"Bagus deh, gak diapa-apain kan Ama Azhagar?"

"Yaelah pah, kaga lah."

"Ya kali aja gitu." Lalu mereka berdua pun duduk di kursinya masing-masing sambil menunggu pembicaraan kedua orangtuanya.

"Ternyata Azhagar anak Lo ya tam, anak Lo juga partner bisnis gue. Gak nyangka partner bisnis gue anak dari temen lama."

"Iyakah? Wah, gimana anak gue? Sopan gak sama Lo," ujar Darka. Dallas memanggil Darka dengan sebutan tam, karena itu juga sudah dari zaman mereka kuliah.

"Dih apa sih pa, yang bener aja dong pertanyaan nya. Maaf ya om, emang agak-agak papa saya," ujar Azhagar.

"Stt kamu ini," ucap Shalinaz yang menepuk pelan pundak sang anak. "Hehe maaf nih."

Elaine menatap ke arah Azhagar, ternyata dia tidak seperti yang dipikirkan oleh dirinya selama ini. Azhagar laki-laki yang bisa di bilang dekat dengan kedua orang tuanya, walaupun ucapnya sedikit kurang ajar. 15 menit pun berlalu, tetapi tidak ada tanda-tanda mereka untuk menyudahi obrolannya.

Elaine pun memberikan sebuah pesan kepada Azhagar, ah ya mereka kini sudah saling memberikan nomor nya satu sama lain di bar tadi. Walaupun sebelumnya Mereka sudah pernah bertukar nomor, tetapi setelah perjanjian yang menjadikan Azhagar Babu itu selesai Elaine langsung menghapus nomor Azhagar. Ini pun dengan rasa malas ia memberikan pesan kepada Azhagar.

Lalu ia pun berpikir keras supaya perbincangan antara kedua orang tuanya dengan orang tua Azhagar harus berakhir. Beberapa menit kemudian ia pun mendapatkan ide yang bagus. Kini dirinya bangkit dari tempat duduk dan menghampiri tempat duduk Daddy-nya, lalu ia membisikan di telinga sang Daddy. "Dad Amara sudah mengantuk, ayo kita kembali ke hotel." Kemudian Dallas langsung mengIyakan setelah mendapat bisikan dari sang anak. Ia pun berpamitan dengan temannya.

"Gue duluan tam, 2 princess gue udah cape dia mau istirahat. Mungkin lain waktu kita ketemu lagi, atau nggak nanti atur aja," ujar Dallas.

"Oh yaudah kalo gitu, gue juga kayaknya bakal langsung ke hotel buat istirahat, nomor Lo masih yang lama atau ganti?"

"Ganti, nih 089*********."

"Oke." Mereka berdua pun saling salaman satu sama lain.

"Oke jeng, nanti kabar-kabar an aja ya kalau mau ketemu. Udah simpen nomor saya kan," ucap Arabella sambil berpamitan dengan Shalinaz.

"Iya jeng, kita shopping-shopping nanti. Dadah," ujar Shalinaz.

"Bye jeng." Ya begitulah kalau ibu-ibu kalau berpamitan, jadi jangan heran. Sedangkan Azhagar dan Elaine mereka tidak berpamitan satu sama lain. Mereka hanya saling lirik saja tanpa berniat untuk memberi satu patah dua kata. Dallas yang melihat membuatnya tersenyum simpul, "Kenapa cuma saling lirik?" Tanya Dallas.

"Emang kenapa?"

"Ya gapapa sih, gak ada niatan buat salaman gitu."

"Gak ada, ayo dad, mom." Elaine yang berjalan dan menarik tangan kedua orangtuanya lalu meninggalkan Azhagar serta orang tuanya di restoran itu. Elaine sempat melihat sekilas kalau Azhagar menampilkan senyumnya ke arah dirinya.

≠≠≠

📍 Thailand, 08:00 a.m
Seorang gadis cantik yang baru saja terbangun dari tidurnya yang lelap. Semalam ia terus saja ditelpon oleh Azhagar, yang sampai akhirnya dirinya terpaksa telponan dengan Azhagar walaupun selalu ribut jika berbicara dengannya. Tetapi ia sedikit merasa senang setelahnya, mereka telponan hampir pukul 1:30 malam waktu Thailand. Semalam ia pun sedikit menampilkan senyumnya disaat sedang telponan dengan Azhagar, pasalnya sudah lama sekali dirinya tidak seperti semalam, sampai saat ini ia sedikit masih mengingat pembicaraan mereka berdua semalam.

Pukul 22:59 ia sekeluarga sudah sampai di hotel dan langsung menuju kamarnya masing-masing untuk istirahat. Dallas dengan sang istri sedangkan Elaine dia tidur sendiri dan kamarnya pun tidak jauh dari kamar kedua orangtuanya.

Masuk ke dalam kamar ia langsung menaruh tas yang ia bawa tadi diatas meja, kemudian ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang kasur yang empuk dan juga nyaman sebentar. Beberapa menit kemudian ia bangun dan menyempatkan untuk membersihkan wajah nya serta mengganti pakaiannya. Karena ia tidak mau jika ingin tidur masih memakai pakaian yang dari luar.

Setelah semuanya selesai ia mengambil handphone yang ada di dalam tas kemudian memposisikan dirinya untuk tidur sambil mendengarkan musik. Disaat ia sedang mencari lagu yang akan didengarkan oleh, tiba-tiba handphone yang ia pegang itu berbunyi dan menampilkan satu nama yaitu Azhagar, ya Titisan Fir'aun itu menelpon dirinya. Karena ia males angat akhirnya mematikan sambungan telponnya lalu melanjutkan mencari judul lagu.

Tetapi beberapa detik kemudian Azhagar menelpon kembali, ia pun sedikit kesal kenapa manusia satu ini selalu saja mengganggu ketenangan dirinya. Tidak di Indonesia ataupun Thailand. Tak menunggu lama terpaksa mengangkat panggilan telepon darinya.

"Apaan si Lo ganggu gue aja!"

"Wih santai aja kenapa sih, kalem dikit kenapa jadi cewe," ujar Azhagar di sebrang sana.

"Gak usah basa-basi deh mau apa Lo telpon gue."

"Ya mau denger suara Lo lah gimana sih," ucap Azhagar.

"Idih gak penting banget si, gue matiin."

"Eh jangan lah, kenapa si Lo sensi amat Ama gue. Awas entar malah jadi suka lagi sama gue," goda Azhagar

"Idih najis gue suka sama Lo."

"Biasanya yang kaya gini bakal suka sama gue, tapi kayaknya sih baru lu deh yang susah suka sama gue."

"Terus gue harus bilang wow gitu," ujar Elaine.

"Enggak juga sih, by the way tadi Lo cantik."

"Udah dari lahir."

"Tadi juga gue post foto Lo di Instagram gua, gapapa kan?"

"Anjing Kenapa Lo post foto tanpa bilang ke gue," kesal Elaine.

"Ahaha, marah mulu Lo. Gak usah marah-marah entar darah tinggi, trus juga cantik Lo luntur kalo marah-marah mulu."

"Ye bodoamat."

"Lo punya pacar?" Tanya Azhagar yang secara tiba-tiba dan itu membuat Elaine kaget. "Ha?"

"Dih cantik-cantik budeg ye."

"Sialan Lo ngatain gue budeg, ada angin apa Lo nanya kaya gitu."

"Gak ada, gabut aja."

"Dih stress." Mereka pun saling mengobrol via telpon hingga tengah malam. Pukul 1:30 sebelum mengakhiri telponnya Azhagar mengucapkan sesuatu kepada Elaine, "By the way gue suka kalo Lo lagi marah-marah. Udah malem mending tidur, gak baik cewe begadang."

Setelah mendengarkan ucapan Azhagar tanpa sengaja senyuman manis terukir di bibirnya, lalu ia pun sesekali menghela nafas dan kembali berbicara. "Gak baik begadang tapi Lo telponan ama gue sampai setengah dua."

"Yasudah besok-besok sampai jam dua belas malam aja, matiin telponnya Good Night Ra have a nice dream."

"Dih Lo ngomong Ama siapa anjir."

"Gua ngomong sama Lo anjing, ngeselin ya Lo jadi cewe."

"Dah bye." Elaine langsung mematikan sambungan telponnya dan kembali mencari lagu, setelah menemukan lagu yang ia suka kini dirinya langsung tertidur pulas.

Pintu kamar hotelnya pun berbunyi menandakan ada seseorang yang datang, ia pun turun dari kasur dan membuka pintu lalu melihatnya. Ternyata itu adalah pegawai hotel yang membawakan sarapan pada pagi ini. Ya sarapannya seperti hotel pada umumnya saja, tidak ada yang spesial bagi dirinya itu.

Agenda pagi ini ialah dirinya akan pergi lagi ke tempat wisata yang ada di Thailand bersama kedua orang tuanya, dan berharap tidak akan bertemu lagi dengan titisan fir'aun itu alias Azhagar. Ia bosan jika harus ketemu dengannya, niat hati ingin liburan dan menjernihkan pikirannya. Tetapi justru malah sebaliknya, kalau dipikir-pikir jika ia ketemu dengan Azhagar dan keluarganya serasa sedang liburan bersama keluarga besar.

Selesai makan ia menyingkirkan piring bekas makannya kemudian ia taruh diatas meja, lalu ia berjalan ke arah jendela dan melihat suasana pagi hari dibalik kaca kamar hotel yang kini sedang ia singgahi untuk beberapa hari, ah tidak untuk seminggu kedepan dan ini sudah hari ke-2 ia dan keluarga berada di Thailand. Pergi liburan bersama keluarga memang terdapat perbedaan jika berlibur sendiri ataupun dengan teman. 

Tak  lama kemudian Kedua orang tuanya kini menelpon dirinya untuk memberitahu agar segera bersiap-siap karena hari ini mereka akan pergi ke suatu tempat. Setelah mematikan telponnya ia langsung menaruh handphone dan mencharger, lalu ia menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya dan juga segera bersiap-siap.

Tidak membutuhkan waktu yang lama ia pun sudah rapih dan juga cantik. Hari ini ia memakai baju berwarna krem dan dengan rambut tergerai serta make-up yang natural. Lalu ia pun mengambil tas dan juga handphone dan berjalan keluar dari kamar hotel, tak lupa pula ia menguncinya kembali.

Ia menuju tempat dimana kedua orang tuanya sudah menunggu, dan itu adalah di lobby hotel tepatnya di lantai bawah. Ia menuju lobby hotel dengan menggunakan lift, tampilan hari ini sungguh simple dan elegan, Dirinya hanya menggunakan High heels beberapa senti saja. Sekitar 5 menit akhirnya ia sampai dilantai bawah dan berjalan menuju tempat orang tuanya menunggu.

Dari kejauhan Ia melihat kedua orang tuanya sedang duduk dan mengobrol bersama seseorang  yang sepertinya ia mengenalinya. Beberapa langkah lagi ia semakin mendekat dan terlihat jelas siapa orang yang sedang berbicara dengan kedua orang tuanya itu. Tebak kannya pun tepat, ya orang itu adalah kedua orang tuanya Azhagar dan dia juga ada di sana. 

"Kenapa dia lagi si anjing," kesalnya. Kini Mommy menyadari kehadiranku dan tak lama kemudian ia pun memanggil diriku, "Amara."

"Ko ada dia lagi sih," ujar Elaine sambil melirik ke arah Azhagar.

"Eh gak boleh gitu, baru dateng salaman dulu sama Om Darka sama Tante Shalinaz."

"Maaf ya anak saya emang suka kaya gini."

"Gak apa-apa wajar namanya anak muda," ucap Shalinaz

"Kalo gitu Amara gak jadi ikut deh, kalian aja yang pergi."

"Loh ko gak jadi ikut, kenapa?" tanya Arabella.

"Kita kan kesini buat Family Time, kalo jadinya kaya gini mending Amara gak usah ikut." Ia pun pergi meninggalkan Orang tuanya dan juga orang tua Azhagar. Kesal? ya ia sangat kesal sekali, tujuan mereka ke sini itu untuk menghabiskan waktu bersama-sama tapi malah seperti ini. Ia tidak perduli mau dibilang kurang sopan dengan Orang tuanya Azhagar. Setelah kepergian Elaine kini menjadi canggung orang tuanya Elaine atau pun Orang tuanya Azhagar. Entah kenapa Mereka malah mengajak Azhagar dan juga orang tuanya.

Sedangkan Azhagar  yang duduk di sebelah orang tuanya masih menampakkan senyuman manisnya akibat melihat Elaine Marah dan juga kesal. Ia sedikit senang jika Elaine kesal, ia pun terbesit dipikirannya untuk membujuk Elaine. Ia pun bangkit dari tempat duduknya dan berniat untuk menemui Elaine. "Mau kemana gar?" Tanya Darka.

"Susul Elaine."

"Emang tau dia pergi kemana?"

"Enggak sih, tapi kan siapa tau cuma pergi sekitar sini doang."

"Yaudah kalo gitu." Azhagar pun langsung bergegas pergi mencari keberadaan Elaine dan meninggalkan mereka semua yang masih berada di tempat duduknya masing-masing.

"Aduh sorry ya jeng malah jadi kaya gini, saya jadi merasa tidak enak, iya kan pih," ujar Shalinaz.

"Ah gak apa-apa emang kaya gitu anak saya."

"Emang hari ini Kalian mau pergi kemana?" Tanya Shalinaz.

"Ke tempat yang anak saya pengen banget kunjungi, duh apa ya namanya. Apa dad namanya?" Ucap Arabella sambil menanyakan ke sang suami.

"Royal Grand Palace."

Di sisi lain seorang gadis sedang ngomel-ngomel sendiri tanpa memikirkan orang-orang yang menatap dirinya karena marah-marah tidak jelas, "Anjing niat mau liburan malah ketemu dia mulu bangsat, mood gue anjlok.

| Terimakasih sudah membaca |











Gimana dengan hari ini?

Part nya seru gak? Gak tau nyambung apa nggak part yang ini 😓

Terima kasih sudah setia membaca dan menunggu update dari cerita ini.

📝28 November 2023

See you next part

Continue Reading

You'll Also Like

17.9K 1.9K 10
Keduanya menyimpan rahasia masing-masing secara rapat dari dunia luar. Yang mereka tau hanyalah Harry dan Draco yang menjadi Rival abadi. Harry sibu...
401 60 18
CERITA INI MENGALAMI PERUBAHAN ALUR MAUPUN TOKOH !!! "Karena waktu itu gue tolongin lo, maka gue pasti akan minta imbalannya dari lo sendiri." "Imbal...
15.3K 1.1K 24
⚠️ Must follow and vote before reading! ⚠️ ✿✿✿ Sederhana saja, tentang Sepercik cahaya yang hampir pudar -Achaza Shazana Device- Sepudar apapun cahay...
9.5K 370 21
Kisah cinta Anjani dan Gama yang pernah menjalin hubungan ketika mereka memasuki sekolah menengah pertama. Anjani meninggalkan Indonesia usai dirinya...