backstreet

By kincioke

85.9K 7.4K 730

taekook cinta tidak selamanya indah. dan cinta tidak selamanya berkahir bahagia. namun perjuangan dan kesetia... More

¹
²
³
¹⁰
¹¹
¹²
¹³
¹⁴
¹⁵
¹⁶
¹⁷
¹⁸
¹⁹
²⁰
²¹
²²
²³
²⁴
²⁵
²⁶
²⁷
²⁸
²⁹
³⁰
³¹
³²
³³
³⁴
³⁵
³⁶
³⁷
³⁸
³⁹
⁴⁰
⁴¹
⁴²
⁴³
⁴⁴
⁴⁵
⁴⁶
⁴⁷
⁴⁸
⁴⁹
⁵⁰
⁵¹
⁵²
⁵³
⁵⁴
bukan up
⁵⁵
iklan
⁵⁶
⁵⁷
⁵⁹-End

⁵⁸

1.1K 96 2
By kincioke

happy reading

💜

_________________________________________

semenjak dimana nyonya kim bertemu dengan jimin dan bogum mencoba bertanya dengan permasalahan yg terjadi, karena setelah kepergian lisa, bogum juga tidak pernah bertamu di kediaman kim. bahkan saat jungkook hamil bogum tidak datang seperti keinginannya yg ingin mengambil rahim jungkook.
ada rasa senang di hati nyonya kim kala itu,karena bogum tidak mengganggu kehidupan keluarganya. namun juga ada sedikit penasaran kala tak melihatnya, takut akan terjadi sesuatu diantara mereka.
dan benar saja, meski bukan perseteruan taehyung dan bogum, namun kini terganti jimin dan bogum.

"kenapa dengan kalian? jimin, kenapa kamu menyeret bogum begitu saja dari ruangan eomma?"

jimin tidak menyangka jika nyonya kim mengetahui perilakunya.

"eomma tau itu?"

nyonya kim mengangguk. "eomma mendengar seruan jiyoon, hingga terbangun dan melihatnya"

"maaf eomma" jimin menunduk namun nyonya kim tersenyum ia tidak boleh menghakimi, wajar jika marah,namun jika merusak persahabatan yg sudah lama terjalin itu sama sekali tidak benar.

"kalian sudah besar sama² beristri, alangkah baiknya semua di bicarakan dengan baik." nyonya kim menatap mereka berdua bergiliran sebelum melanjutkan perkataannya, ia beralih pada bogum yg juga terdiam."bagaimana keadaan kamu? lisa baik² saja? kalian sudah tidak bertamu ke rumah sejak hari itu" mengerti apa yg di maksud nyonya kim, bogum mengangguk. "maaf imo, sebenarnya ini kami baru menginjak tanah korea karena semenjak itu, kita tinggal di thailand, maafkan kesalahan saya yg mungkin menyakiti taehyung dan jungkook. sebenarnya kita juga berniat untuk berkunjung memberitahu, kalau lisa sudah hamil 3 bulan, kita mendapat donor rahim di sana" perasaan senang dan lega terlihat jelas di wajah nyonya kim yg tersenyum. "syukurlah, semoga baik² saja, rawat lisa jangan sampai lengah"

mendengar nama taehyung, jimin merubah raut wajahnya, ia kenapa sampai lupa dengan sahabatnya itu, yg entah sekarang bagaimana keadaannya.

“eomma, aku belum menemui taehyung seharian ini, aku tidak tau bagaimana kabar jungkook, aku lihat dulu ya eomma, eomma disini bersama yoongi hyung dan bogum hyung sebentar, aku akan lihat keadaan mereka”

yoongi yg sebagai pendengar sontak mendekat pada jimin.“apa yg terjadi, kenapa kau tidak memberitahuku?”

“maaf hyung sayang, aku lupa benar² lupa”

“jim—” nyonya kim memanggil dengan pelan. mengerti maksud nyonya kim. jimin menggeleng. “eomma disini dulu, aku hanya sebentar”

namun nyonya kim menahannya sekali lagi.

di ruangan dimana taehyung bersama bayi perempuannya yg sedang tertidur di box bayi  dekat ranjang jungkook, di kejutkan dengan panggilan yg begitu lirih baru bangun dari siumannya selama beberapa jam di pindah.

“hyungie—”

taehyung lantas menoleh. “sayang” ucapnya seraya mengecup kening jungkook lalu mengelus telapak tangannya dengan tatapan sayang.

“terimakasih sudah mau bangun”

“adik?”

taehyung tersenyum.“dia cantik seperti kamu”

jungkook berbinar.“perempuan?”

taehyung mengangguk. lalu berdiri mengambil bayi yg berada di box tak jauh dari mereka. “lihat, dia sangat cantik bukan?”

jungkook mengulurkan kedua lengannya untuk menyambut bayi yg di serahkan taehyung untuk di gendongnya. “adik—” begitu lembut jungkook memanggilnya. ia gunakan jemarinya untuk mengusap telapak tangan yg menggenggam kecil gemas itu.

taehyung sekali lagi tersenyum sendu, ia bawa telapak tangannya untuk mengusap lembut pucuk kepala jungkook. “maafkan hyungie, tidak ada di saat kamu butuhkan. maafkan hyungie jika membuat kamu celaka sayang. hyung minta maaf”

mata jungkook menyorot ke arahnya, ia tatap mata yg tidak pernah berubah tajam ketika memandangnya. pandangan itu tetap memuja, tetap cinta yg begitu banyak jungkook rasakan. “hyungie tidak salah, aku yg teledor, kaki ku tersangkut kala—eomma?” ucapnya terkejut membuat taehyung mengerutkan alisnya. “eomma, hyungie bagaimana kabar eomma?” jungkook panik tentu saja membuat taehyung semakin takut dan khawatir apa lagi dengan adanya bayi di gendongannya. “sayang, hei tenang dulu. ada adek di gendongan kamu” begitu taehyung langsung menyadarkannya dengan lembut menangkup wajah  hingga menatapnya. “bicarakan baik² sayang” air mata jungkook menetes seiring tatapan itu terkunci. “hyung, sebelum nya pihak rumah sakit menghubungiku, mereka mengatakan—mereka mengatakan jika detak jantung eomma berhenti” lepas sudah jungkook dengan isakkannya dan taehyung yg kaku tidak bisa menerima apapun pergerakan tubuhnya, ia merasa mendapat kabar baik dan buruk secara bersamaan hari ini. “hyung” jungkook mengguncang tangannya agar taehyung bersuara. “hyung tidak tau apapun? hyung tidak tau keadaan eomma?” taehyung langsung menatapnya dengan geleng kepala pelan, ia berharap yg di dengarnya adalah salah, ia berharap ia salah mendengar. tapi, ini suara istrinya, istrinya sendiri yg berkata. “sayang—” jungkook menyamankan dengan pejaman mata tidak ingin melihat bagaimana suaminya saat ini tengah meneteskan air mata. “sayang, itu tidak benarkan, kamu bohong kan sayang?”
jungkook tidak menjawabnya ia mengeratkan pejamannya berusaha menolak tatapan kesedihan yg di pancarkan oleh suaminya saat ini. meski tak menolak, jika dirinya sendiri pun merasa sangat sedih, jika semua yg mereka takutkan terjadi.

di mulai saat dimana mereka sama² menangis dengan keadaan jungkook yg masih memangku bayi kecilnya, suara daun pintu terbuka pun tak menyadarkan mereka untuk saling menatap ke arah sana.
memeluk sang istri begitu erat, taehyung juga tidak berpikir untuk lari keruangan nyonya kim, mereka berdua benar² kalut dan tidak tau harus melakukan apapun saat ini.

“hyungie, hyungie harus menemui eomma, hyungie harus kesana” ujar jungkook melepaskan pelukannya.

“tapi kamu?—”

jungkook menggeleng.“aku tak apa hyungie, hyung harus kesana”

taehyung menghapus air mata mereka bergantian, lalu mengangguk sebelum mengecup kening jungkook dengan lembut.

“mau kemana?”

taehyung terpaku, saat membalikan badannya melihat dan mendengar sura dari orang yg ingin ia temui saat ini. berada di kursi roda bersama jimin bogum dan yoongi serta anak mereka.

“eomma?”

panggilan taehyung sama hal nya menyadarkan jungkook ketika terpaku dengan obsidian yg menjadi ketakutannya.

dia benar mertuanya bukan?

“eomma disini”

taehyung langsung mendekat dan duduk bersimpuh disana menyalami, menciumi jari jemari nyonya kim yg tersenyum sendu.

“eomma baik² saja? maafkan taehyung eomma maaf, tidak menyadari keadaan eomma”

“eomma baik² saja, sekarang ada di hadapan kamu, jangan bicara yg tidak mungkin, eomma tau kamu pasti mengunjungi eomma—” nyonya kim mengelus punggung taehyung yg masih setia bersimpuh di hadapannya. “eomma dengar cucu eomma sudah lahir, boleh eomma lihat?”



~•~


kim taesa. nama bayi kedua perempuan dari keluarga besar bermarga kim. bayi yg baru berumur 2 minggu itu membuat suasana rumah menjadi sedikit lebih hangat, sejak kedatangannya di sambut begitu antusias gembira apa lagi taejung, anak pertama laki² itu sedikit berlebihan kala cemburu. wajar di usia nya yg tidak terpaut jauh dari sang adik membuatnya merasa di abaikan oleh jungkook.

sedikit² akan membuat jungkook tertawa jika taesa menangis dan minta asi, disana taejung akan berlari lebih dulu meminta untuk taesa turun untuk di bawa maid. tentu saja jungkook gemas dengan tingkahnya dan memberi arahan sedikit2 untuk taejung agar mengerti.

“kakak sudah besar, sekarang ganti adek” begitu kata jungkook saat memangku taesa dan mengelus wajah taejung yg berdiri di hadapannya.

“dulu kakak juga seperti ini, bedanya kakak menang sendiri, masa' sekarang kakak ganggu adik sih”

taejung mengerti sedikit² apa yg di bicarakan oleh jungkook. hingga membuat anak itu mengangguk semangat dengan menekan gemas pipi taesa.
dengan binaran nya menatap polos pada sang adik serasa mainan.

“bi' apa kamar eomma sudah di bersihkan? tolong beri parfum ya bi'”

seru jungkook pada maid yg mondar mandir di sana untuk pekerjaannya yg ekstra hari ini. waktu masih hamil, jungkook yg akan membersihkannya dan setia untuk berkunjung disana agar kamar mertuanya tetap nyaman. namun sekarang berbeda, ia memiliki bayi yg belum bisa di tinggal barang sedetikpun, berbeda dengan taejung. jika dulu anak pertamanya akan ada mertuanya yg bergantian jaga hingga tidak kesulitan untuknya tetap melakukan aktivitas.
sekarang jungkook akan membutuhkan maid untuk bergantian jaga taejung dan dia—bukan maksud fokus, hanya saja yg perlu di perhatikan saat ini bayi kecil yg kedua karena belum bisa apapun.

“jangan lupa makanan kesukaan eomma ya bi’”

pantas saja begitu terlihat repot, rupanya nyonya kim akan segera pulang dari tidurnya di rumah sakit.

9bulan lebih dua minggu nyonya kim disana, dan saat ini mertua perempuannya itu akan kembali pada huniannya yg sebenarnya.

“baik nyonya muda, kamar semua sudah beres, masak juga sebentar lagi mungkin akan selesai. apa ada yg perlu di bantu lagi nyonya? maaf kalau lancang, saya harus melakukan di depan, karena bunga nyonya belum sepenuhnya segar”

ah jungkook lupa untuk ini.  akhirnya ia menggeleng tanda tidak ada yg perlu di bantu. “tidak ada, nanti kalau taejung butuh apa² saya akan panggil lagi”

maid itu mengangguk lalu membungkuk kecil sebelum berlalu dari sana.

jungkook menepuk pantat bayi kecilnya itu dan menciumnya gemas, sekali² melirik anak pertamanya yg begitu anteng jika sudah di depan televisi.

jungkook berdiri dari duduknya berlalu menuju kamar untuk menidurkan bayi kecilnya, jika bisa ia akan sedikit membantu pekerjaan di dapur yg kemungkinan belum selesai.









“kamu tidak sibuk tae,kenapa jemput eomma. disini ada yoongi sama jiyoon yg akan menemani eomma pulang” nyonya kim bersuara merasa takut membebankan putranya karena masih sempat meluangkan waktunya di sela kesibukan.

“eomma bilang apa sih, meski harus di luar negeri tae akan pulang atau perlu membatalkan semua perjanjian agar tae tidak disana dan melewatkan untuk menjemput bidadari tae yg satu ini”

bicara taehyung membuat nyonya kim tersenyum merasa bangga dengan putranya.

“hyung, maaf merepotkan mu selama ini, aku berhutang padamu dan jimin” kini taehyung beralih pada yoongi yg sedari diam menyaksikan pembicaraan anak dan ibu.

“kau ini seperti sama siapa saja, sudah semua memang seharusnya begini. kalian seperti keluarga bagi ku dan jimin, jadi tidak perlu terimakasih”

nyonya kim hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari yoongi.

“baiklah, kalau begitu ikut pulang ke rumah, kita makan disana. jangan menolak hyung,jimin akan menuju kesana”

“iya deh terserahmu tae”

“wah asyikk, aku akan bertemu taejung” begitu gembira anak kecil itu kala mendengar yoongi menyetujui untuk mampir ke kediaman kim.

“benar, kau akan bertemu dengan jagoan dan putri uncle disana”

binar mata polos anak 4,5 tahun itu terlihat begitu bahagia dengan anggukan antusias.

“rupanya kau sangat senang sekali” usakan kasar di berikan taehyung dengan senyuman tampannya.

perjalanan mereka membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dalam kecepatan normal. sekarang mereka bahkan berada di depan pintu rumah besar yg sudah di sambut maid kedatangannya untuk mengambil perlengkapan selama di rumah sakit.

“selamat datang nyonya besar, selamat kembali” sapa maid dengan bungkukkan kecil. lalu mendapat respon tepukan bahu dari nyonya kim. “kau sudah bekerja terlalu keras, terimakasih”

maid itu mengangguk lalu menghampiri mobil untuk mengambil barang².

taehyung menuntun nyonya kim dengan perlahan, karena kondisi kakinya yg seharusnya memakai kursi roda terlebih dahulu sampai tahap pemulian. namun nyonya kim tetap kekeh ingin berjalan seperti biasa.

tidak bisa menolak, taehyung hanya bisa pasrah, namanya orang tua, faktor umur bisa menjadi kecil lagi.

taehyung mendudukan nyonya kim di dekat taejung yg tidak menyadari kedatangannya hari ini karena benar² fokus dengan  layar besar di depannya.

“hei jagoan daddy” sapa taehyung yg langsung membuat taejung menoleh padanya.

“daddy, nenek?” terkejut tentu, ia langsung mendekat dan memeluk nyonya kim sebentar beralih pada taehyung meminta gendong.

“oh jiyooni” begitu cicitnya saat melihat entitas jiyoon di belakang mereka.

“sapa temanmu” suruh taehyung menurunkannya.

“dimana jungkook tae?”

taehyung sendiri mengitari ruangan juga tak menemukan jungkook, bahkan ia baru ingat kepulangannya tadi tidak di sambut olehnya.

“mungkin sedang di kamar hyung, sebentar biar aku panggilkan”

yoongi hanya mengangguk saja.

sepeninggal taehyung. nyonya kim bersuara yg membuat yoongi bingung untuk berkata apa.

“kenapa tidak bilang, appa kim telah pergi?”

_________________________________________




1 part lagi akan berakhir...

see you.

Continue Reading

You'll Also Like

38.4K 2.6K 30
Kisah cinta Taekook dan member BTS selama mereka menjalankan solo karier. Cerita ini murni hanya khayalan semata Homo pobic get out BXB Lapak shiper...
182K 12.7K 38
no caption ! seperti biasa ! jangan salah lapak ! jangan ribet ! ga suka ya skip ! oke ! cuma fiksi ! buat hiburan semata ! Happy reading 🌹
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

657K 30.4K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
77.6K 6.1K 32
nggak ada bocoran ! baca aja ! ga suka ya skip ! jangan banyak koment apalagi japri cuma buat komplen !! jangan salah lapak! dan ini fiksi ya ! b...