Best Scandal

By desiariaa

1.8K 233 23

Ada sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tr... More

Scandal - 1
Scandal - 2
Scandal - 3
Scandal - 4
Scandal - 5
Scandal - 6
Scandal - 7
Scandal - 8
Scandal - 9
Scandal - 10
Scandal - 11
Scandal - 12
Scandal - 13
Scandal - 14
Scandal - 15
Scandal - 16
Scandal - 17
Scandal - 18
Scandal - 19
Scandal - 20
Scandal - 21
Scandal - 22
Scandal - 23
Scandal - 24
Scandal - 25
Scandal - 26
Scandal - 27
Scandal - 28
Scandal - 29
Scandal - 30
Scandal - 32
Scandal - 33
Scandal - 34
Scandal - 35
Scandal - 36
Scandal - 37
Scandal - 38
Untitled Part 39
Scandal - 40
Scandal - 41
Scandal - 42
Scandal - 43
Scandal - 44
Scandal - 45
Scandal - 46
Scandal - 47
Scandal - 48
Scandal - 49
Scandal - 50
Scandal - 51
Scandal - 52
Scandal - 53
Scandal - 54
Scandal - 55
Scandal - 56
Scandal - 57
Scandal - 58
Scandal - 59
Scandal - 60
Scandal - 61
Scandal - 62
Scandal - 63
Scandal - 64
Scandal - 65
Scandal - 66
Scandal - 67
Scandal - 68
Scandal - 69
Scandal - 70

Scandal - 31

16 4 0
By desiariaa

Suasana SMP Trinusa di hari Minggu sekitar pukul 10 pagi ini sudah ramai. Ramai karena dipenuhi oleh para alumni dari angkatan yang telah lulus 1 tahun yang lalu hingga 3 tahun yang lalu. Yaps! Saat ini alumni SMP Trinusa sedang melakukan reuni akbar 3 angkatan. Selain dihadiri oleh para almamater, acara reuni tersebut juga dihadiri oleh para guru yang hingga detik ini masih mengabdi di sekolah tercinta mereka.

Berhubung yang datang adalah generasi lulusan 1-3 tahun yang lalu, artinya seluruh almamater yang datang saat ini adalah anak-anak SMP Trinusa yang saat ini sudah duduk di bangku SMA. Nah, karena itu, dresscode yang digunakan oleh panitia penyelenggara dalam acara ini adalah seragam SMA masing-masing.

Selain acara temu kangen, lepas rindu dan lain sebagainya, pastinya acara tersebut turut dimeriahkan dengan berbagai hiburan. Seperti mengundang penyanyi tanah air, games serta pembagian doorprize yang bisa dibilang menarik. Alhasil, acara reuni itu pun berlangsung seru.

Namun tampaknya ada satu yang tidak ikut merasakan keseruan. Adalah Cassie. Sebelumnya Cassie sudah pesimis kalau acara reuni kali ini pasti akan menyebalkan karena Kiel merengek minta ikut meski sudah Cassie jelaskan bahwa acara ini hanya untuk almamater SMP saja. Bahkan Cassie sudah mengancam dirinya akan batal ikut jika Kiel tetap memaksa ikut. Untung saja, Kiel mendadak ada urusan dengan keluarganya. Sehingga Cassie tidak harus benar-benar membatalkan dirinya untuk ikut.

Ezkiel D: Kalo acara udah selese, langsung pulang!

Begitu Kiel mengirimi Cassie pesan tanpa henti. Kalau saja acara keluarganya bisa ditinggal meski sebentar, Kiel sudah bermaksud untuk mengantar dan menjemput Cassie. Tapi itu dia. Acara keluarganya tidak bisa ditinggalkan sehingga mau tidak mau Kiel harus membiarkan Cassie pergi seorang diri. Eh, tapi katanya sih tidak benar-benar sendiri. Cassie bilang kalau Cassie akan berangkat bersama dengan teman SMP-nya yang bernama Prita.

"Siapa sih, Cas? Kayaknya dari tadi lo liatin HP mulu?" salah seorang teman Cassie yang bernama Neza menegur Cassie.

Cassie segera menggeleng sembari tersenyum meski hatinya dongkol dan sebal dengan chat Kiel yang tiada henti.

Prita bermain mata dengan teman-temannya yang lain. Seolah memberi tau pada mereka kalau yang membuat Cassie sedikit-sedikit melirik hapenya adalah sang pacar.

"Lo udah punya pacar, Cas?" tanya Remzi yang ikut ada di kelompok Cassie. Remzi tampak terkejut dengan pertanyaannya sendiri.

"Itu—"

"Ini, Rem. Pacarnya Cassie sekarang." Jihan menunjukkan sesuatu di layar ponselnya pada Remzi. Rupanya itu adalah instagram milik Kiel. Sejak Kiel meresmikan hubungannya dengan Cassie, cowok itu memang jadi rajin spam di feed instagram-nya. Dan berhubung Kiel itu punya followers yang banyak—bahkan paling banyak dari anggota BEST—jadi banyak yang sudah 'kenal' dengan Kiel.

"Anjir! Cakep banget pacar lo, Cas! Kok lo pinter nyari cowok sih?!"

"Aaaaa, mau juga cowok kayak gini!"

"Huhu, lo nyari di mana, Cas? Kalo ada lagi bagi gue dong!"

Jihan, Remzi, Prita serta Mawar jadi heboh sendiri meng-stalk akun instagram Kiel yang tidak dikunci itu. Sementara Cassie jadi ingin segera pulang. Niat hati datang ke reuni—selain paksaan mereka—juga agar pikirannya bisa segar. Eh, malah tetap saja mereka menghebohkan Kiel.

"Eh, tunggu deh! Gue kayak kenal ini cowok deh!" Mawar menunjuk sebuah cowok pada unggahan foto Kiel. Itu adalah foto yang Kiel ambil saat berlibur di Jogja, ketika ia bersama dengan anggota BEST.

"Ya Tuhan, temennya cakep-cakep semua! Mau satu ya Tuhan." Prita malah mengagumi sosok anggota BEST yang lain di foto itu.

"Eh, bener. Yang ini. Ini kayak..." Mengesampingkan Prita, Jihan tampak sepakat dengan Mawar.

"KAK GANGGA!" Jihan, Mawar dan Remzi kompak berseru menyebut nama mantan kakak kelas mereka ketika SMP dulu.

"Gila ya! Circle-nya nggak main-main! Ya pacarnya Cassie, ya Kak Gangga. Eh, tapi kok bukannya lo yang ada di foto ini, malah ini cewek-cewek yang kita nggak tau sih, Cas? Kan lo pacarnya Kiel?" Prita bertanya sambil menunjuk wajah Marin, Ribi dan Sana.

"Gue bukan circle mereka."

"TAPI LO SATU SMA SAMA KAK GANGGA, CAS!" seru Jihan tidak peduli.

"Cas, Kak Gangga aslinya? Pasti makin ganteng kan?"

"BTW, dia dateng nggak hari ini?"

"Kalo dateng, pasti gue udah liat dari tadi sih, Han. Soalnya mata gue jadi awas kalo ada cowok ganteng."

Jauh di lubuk hati Cassie, Cassie pun berharap demikian. Ya walaupun nantinya tidak tau harus bicara apa ketika bertemu dengan Gangga, tapi Cassie ingin bertemu dengannya pada kesempatan ini. "Gue nggak tau."

Jawaban Cassie membuat semangat keempat temannya meredup. Di saat yang bersamaan, seorang cowok yang merupakan teman sekelas Cassie saat SMP dulu tiba-tiba datang menghampiri. Kemunculannya, membuat kelima cewek itu terdiam. "Hai, Cas." Hanya satu yang Brandon sapa, yaitu Cassie.

Dan sekarang, setelah meminta waktu pada teman-teman Cassie, Brandon pun akhirnya bisa memiliki waktu berdua dengan Cassie.

"Lo makin cantik, Cas." Puji Brandon tanpa kedip menatap wajah Cassie.

"Makasih." Ujar Cassie merasa kikuk sekaligus tidak nyaman dengan suasana ini. Baik karena mata Brandon yang terus menatapnya, maupun senyum Brandon yang tak lepas sejak bertemu Cassie tadi.

"Tadi lo dateng ke sini sama siapa?"

"Prita."

"Kenapa lo nggak ngabarin gue? Kan bisa gue jemput."

"Makasih." Lagi-lagi Cassie berkata singkat. Berharap dengan sikapnya yang seperti ini, Brandon akan pergi. Atau lebih baiknya lagi, Brandon paham bahwa dirinya tidak ingin ia dekati.

Benar sekali! Brandon adalah seorang cowok yang sedari SMP dulu naksir pada Cassie. Cassie pikir, setelah SMA Brandon sudah berubah. Dalam artian, perasaannya pada Cassie. Nyatanya Brandon tidak terlihat seperti itu. Semua orang yang melihat Brandon pasti tau, kalau Brandon—masih—menyukai Cassie.

"Lo udah punya pacar?" tembak Brandon lagi. Tampaknya Brandon ini sama seperti Remzi yang kalau tidak Jihan beri tau, ya taunya Cassie ini jomblo.

"Gue u—"

"Mau jadi pacar gue?" belum selesai kalimat Cassie, Brandon sudah langsung menembaknya.

"Don. Sori, gue nggak bisa." Tolak Cassie sesegera mungkin.

Wajah sumringah Brandon seketika berubah. "Eh? Kenapa? Nggak lo pikirin dulu baik-baik?"

Cassie menggeleng. Bagaimana pun, Cassie tidak pernah menyukai Brandon. "Gu—"

"Cassie udah punya pacar."

Baik Cassie maupun Brandon, sama-sama terkejut mendengar suara itu. Ketika keduanya sama-sama menoleh, mereka sama-sama melihat Gangga berdiri tak jauh dari tempat mereka.

Mata Cassie segera berbinar. Orang yang ia harapkan datang, benar-benar datang! "Kak Gangga..."

Brandon segera terkesiap, malu sekaligus takut. Ia tau siapa Gangga karena ia sendiri kan juga alumni SMP Trinusa. "Ma-maaf, Bang. Anu, sa-saya... saya nggak bermaksud. Saya nggak tau kalo Cassie sama Bang Gangga udah pacaran." Tanpa tunggu apa-apa, Brandon segera pergi menjauh dari Cassie.

Cassie yang disangka berpacaran dengan Gangga oleh Brandon tak pelak terkejut. Saking terkejutnya, wajah Cassie sampai memerah.

Dengan pelan, Gangga mulai berjalan mendekati Cassie yang masih berdiri di tempat sambil menundukkan wajah. "Nolak tuh cowok tadi lancar. Kenapa giliran nolak Kiel susah?"

Serta merta Cassie mengangkat wajahnya untuk bisa melihat wajah cowok yang baru saja mengatakan sindirian itu terhadapnya. Mulut Cassie sudah terbuka, hendak mengatakan sesuatu. Namun mendadak suaranya tercekat. Alhasil, ia batal berkata-kata.

"Oh. Karena lo suka sama Kiel ya?" Gangga mengangguk-anggukkan kepala. Lalu tanpa mengatakan apa-apa lagi, cowok itu kembali melangkahkan kaki. Berlalu melewati dan meninggalkan Cassie begitu saja di tempat.

"Kak Gangga!" panggilan Cassie yang cepat, membuat cowok itu menghentikan langkah dan menolehkan kepala padanya.

"Hm?"

"Anu..." mendadak Cassie kembali tercekat. Tadi ia refleks memanggil Gangga tanpa berpikir untuk apa ia memanggilnya. "Kak Gangga mau kemana? Acara reuninya kan di aula depan?" akhirnya Cassie berhasil menemukan alasan yang dirasa masuk akal. Untuk berjalan ke tempat acara, harusnya bukan lurus ke selatan, tapi lewat barat.

"Mau ke kelas gue yang dulu." kata Gangga kalem.

"S-saya... boleh ikut?" tanpa sadar Cassie menggigit bibir bawahnya sendiri.

**

Kelas 9-2 adalah kelas terakhir yang Gangga tempati dulu sebelum ia lulus dari bangku SMP. Di dalam kelas itu, tidak banyak kenangan yang Gangga ingat selain dirinya yang suka tidur di tempat duduknya yang ada di pojok paling belakang. Dan di tempat itu, sekarang Gangga tengah duduk. Sambil membayangkan dirinya 2 tahun silam.

"Ini tempat duduk Kak Gangga ya?" tanya Cassie yang ikut masuk ke ruang kelas yang sekarang sedang kosong itu.

"Iya. Tempat duduk favorit. Karena kalo gue tidur di sini, guru di depan nggak bakal liat."

Cassie jadi teringat dengan obrolan Gangga beberapa waktu lalu tentang gravitasi meja di kelas. "Ternyata gravitasi meja udah tinggi sejak Kak Gangga SMP ya?"

Gangga menjatuhkan kepala ke atas meja dengan pipi kiri menempel di atasnya. Dengan posisi seperti itu, ia menatap Cassie yang masih berdiri di samping mejanya. "Liat? Kepala gue langsung ketarik."

Cassie pun tersenyum kecil melihat tingkah Gangga.

Tiba-tiba, tangan Gangga menepuk-nepuk meja di depan wajahnya. Awalnya Cassie tidak mengerti maksud tindakan Gangga. Namun setelah mencoba memahaminya, akhirnya Cassie mengerti. Maksud Gangga itu adalah agar dirinya mengikuti apa yang Gangga lakukan.

Tentu saja Cassie terkejut dengan maksud itu. Sekaligus merasa... malu? Berdebar? Ya, intinya perut Cassie tiba-tiba geli. Seperti itu deh. Namun karena hati Cassie tak menolak, akhirnya Cassie memberanikan diri mengikuti permintaan sang kakak kelas.

Cassie menarik kursi di sebelah Gangga. Lalu dengan pelan mulai menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan pipi yang kemudian menempel di meja. Dengan posisinya saat itu, secara otomatis wajahnya jadi berhadapan dengan wajah Gangga.

Ini adalah jarak terdekatnya berhadapan dengan wajah Gangga. Karena itulah, Cassie bisa melihat secara utuh wajah Gangga. Bagaimana bentuk hidung Gangga, bagaimana warna bola mata Gangga, bagaimana bibir Gangga, dan seluruh ketampanan pada wajah Gangga. Tak heran jika teman-teman di SMP maupun anak-anak di SMA Tribe mengidolai Gangga, sebab memang Gangga setampan itu.

Sampai Cassie kesusahan untuk mengalihkan mata dari mata Gangga yang terus tertuju padanya. Juga untuk bergerak saat dengan pelan namun pasti, wajah Gangga mulai mendekati wajahnya. Satu-satunya yang bisa Cassie lakukan hanya sekedar menutup kedua mata saat bibir Gangga bertemu dengan bibirnya, lalu menciumnya.

**

Elang kaget bukan main, begitu tiba di kamar Marin, kondisi kamar Marin sudah seperti kapal pecah. Sangat berantakan. Sementara Marin meringkuk ketakutan di atas ranjang. Langsung Elang dekati gadis itu. "Marin, apa yang terjadi?"

Padahal Elang bertanya dengan lembut, tapi Marin langsung berkata kasar, sekasar ia mendorong Elang agar menjauh darinya, "KEMANA AJA LO, BRENGSEK?!"

Sontak Elang melebarkan mata tidak percaya. Baru pertama kali ini, ia mendengar Marin mengatainya brengsek. "Marin, kamu kenapa? Kenapa kamu—"

"DARI MANA AJA LO SEMALEM? KENAPA LO BARU SEKARANG NEMUIN GUE?!"

"Kan kamu tau, semalam aku keluar sama Felin. Felin ngajak keluar sebelum dia pergi diklat 3 hari ini. Jadi—"

"JADI APA?! LO NGGAK PULANG KAN SEMALEM?!"

Elang diam. Sebab benar apa kata Marin. Ia tidak pulang semalam. Tidak ke rumahnya sendiri, tidak pula ke rumah Marin. Ia pulang ke hotel. Bersama Felin. Dan menghabiskan malam yang panas dengan kakak Marin itu. "Maaf, semalam aku—"

"BRENGSEK! SIALAN! LO NGGAK TAU GUE NUNGGUIN LO SEMALEMAN! LO NGGAK TAU GUE NGGAK BISA TIDUR! LO NGGAK TAU GUE KETAKUTAN SEMALEMAN! LO NGGAK TAU GUE GELISAH DAN MENDERITA SEMALEMAN!" dengan brutal Marin melempar apa saja di jangkauannya ke arah Elang.

Dengan penuh kesabaran, Elang menghalau benda-benda berterbangan ke arahnya untuk mencapai tempat Marin berada. "Marin, bisa aku jelasin baik-baik, Rin."

"PERGI LO DARI SINI! PERGIIII!!"

Akhirnya Elang sampai di hadapan Marin. Langsung ia peluk dengan erat gadis itu. Meski gadis itu memberontak, Elang tidak peduli. Ia tetap akan memeluknya dan tidak akan pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya Marin kehabisan tenaga dan berhenti memberontak. Hingga yang tersisa hanya tangis. "It's okay, babe. It's okay. Kamu boleh marah, kamu boleh lemparin aku, kamu boleh pukulin aku. Aku ada di sini buat kamu."

Tangis Marin makin jadi. Dan tenaganya seperti kembali. Ia balas pelukan Elang dengan lebih erat dan ia muntahkan semua yang ia sedang rasakan saat ini. Rasa cemburu karena Elang masih belum menjadi miliknya secara utuh dan rasa takut karena video seks-nya dengan Elang jika tersebar.

Continue Reading

You'll Also Like

5.6K 280 35
Mencintai sahabat sendiri? Mungkin sudah biasa, namun siapa sangka jika mencintai sahabat sendiri membuat rasa sakit yang teramat, apalagi saat kau t...
7.3K 768 37
COMPLETED [Fantasy-Teen Fiction-Romance] Apa yang lebih sulit dari merasa bersalah akan suatu hal? Menjadi pelaku utama kesalahan itu? Ayran rasa tid...
2.7M 198K 74
"Ketika orang yang paling dibenci, berubah menjadi orang yang paling disayang." Dia yang tidak kamu sukai. Dia yang masuk ke dalam daftar orang-orang...
Timeline By oliv

Teen Fiction

916 246 37
[end] Tentang Aisha Pricilla dan sesuatu di masa lalu yang belum usai. Aisha merasakan perasaan yang tidak dia harapkan, bagaimana bisa dia secara t...