Best Scandal

By desiariaa

1.8K 233 23

Ada sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tr... More

Scandal - 1
Scandal - 2
Scandal - 3
Scandal - 4
Scandal - 5
Scandal - 6
Scandal - 7
Scandal - 8
Scandal - 9
Scandal - 10
Scandal - 12
Scandal - 13
Scandal - 14
Scandal - 15
Scandal - 16
Scandal - 17
Scandal - 18
Scandal - 19
Scandal - 20
Scandal - 21
Scandal - 22
Scandal - 23
Scandal - 24
Scandal - 25
Scandal - 26
Scandal - 27
Scandal - 28
Scandal - 29
Scandal - 30
Scandal - 31
Scandal - 32
Scandal - 33
Scandal - 34
Scandal - 35
Scandal - 36
Scandal - 37
Scandal - 38
Untitled Part 39
Scandal - 40
Scandal - 41
Scandal - 42
Scandal - 43
Scandal - 44
Scandal - 45
Scandal - 46
Scandal - 47
Scandal - 48
Scandal - 49
Scandal - 50
Scandal - 51
Scandal - 52
Scandal - 53
Scandal - 54
Scandal - 55
Scandal - 56
Scandal - 57
Scandal - 58
Scandal - 59
Scandal - 60
Scandal - 61
Scandal - 62
Scandal - 63
Scandal - 64
Scandal - 65
Scandal - 66
Scandal - 67
Scandal - 68
Scandal - 69
Scandal - 70

Scandal - 11

25 5 0
By desiariaa

Perhatian terpecah. Ada yang tertuju pada ke-9 member BEST yang sudah duduk di bangku kaferia. Sisanya lebih tertarik dengan apa yang terjadi di antara Kiel dan Cassie.

Apakah Kiel telah menentukan cewek pilihannya yang ke-48 pada gadis yang tidak dikenal banyak orang itu? Siapa sih cewek itu? Anak kelas berapa? Wajahnya asing, pasti bukan kelas 11 atau 12.

"Gue Kiel. Lo?" begitu berhadapan, Kiel langsung mengajak Cassie berkenalan tanpa ragu dan tanpa basa basi. Ia bahkan mengulurkan tangan dan tersenyum lebar.

Yang diajak kenalan memang Cassie, tapi yang gugup setengah mati malah Lana. Lana sampai ingin meloncat-loncat saking tidak terduganya!

Lalu Cassie? Cassie hanya bisa diam, mematung serta menahan nafas. Ia sendiri tidak menduga kalau seorang anggota BEST akan mengajaknya berkenalan di depan banyak orang seperti ini. Lihat saja, sekarang dirinya—dan Kiel—menjadi perhatian banyak orang. Pertama kalinya sejak ia diterima sebagai siswa SMA Tribe, ditatap sebegitu banyaknya orang seperti ini.

"Hey, jangan dianggurin dong. Tangan gue capek nih." Tegur Kiel karena Cassie tak kunjung membalas uluran tangannya.

Lana langsung meyenggol lengan Cassie. Memaksa Cassie untuk segera menyambut uluran tangan Kiel. Kapan lagi bisa bersentuhan dengan Kiel?

Alhasil Cassie pun mengulurkan tangan, membalas uluran tangan Kiel. "Ca-Cassie." Cewek itu menyebut namanya dengan pelan.

Sialnya Kiel, pura-pura tidak mendengar. Ia berlagak seperti orang dengan kemampuan mendengarnya yang kurang sampai ia harus membungkukkan badan lalu mendekatkan telinganya ke wajah Cassie. "Sori, suara lo kecil banget, gue nggak denger. Bisa diulang nggak, nama lo siapa?"

Makin sesak rasanya. Sebab ulah Kiel membuat Cassie benar-benar tidak bisa bernafas hingga tanpa sadar Cassie mencengkeram pergelangan tangan Lana. Bermaksud meminta bantuan pada temannya itu.

Lana yang sadar, segera bertindak. Baiklah, kalau Cassie menolak kesempatan ini, akan Lana rebut dengan sukarela. "Namanya Cassie, Kak."

Cassie merasa tertolong. Kini ia bisa kembali bernafas karena setelah Lana menyebut namanya, Kiel mulai menjauhkan kepalanya dari wajahnya.

"Hai, Cassie. Udah punya pacar belum?" Memang playboy! Baru saja berkenalan sudah bertanya seperti itu.

"Kak, kalo lo mau jadiin Cassie mainan lo, mending lo cari yang lain."

Kiel, Cassie, Lana dan anak-anak lain terkejut melihat kemunculan Ikky di tempat itu. Tanpa ragu Ikky menginterupsi aksi PDKT Kiel terhadap seorang gadis.

Satu alis Kiel terangkat. "Kenapa? Lo naksir Cassie juga?"

Juga? Kiel bilang 'juga'? Artinya, sudah cukup jelas kan?

"Cassie temen gue. Jadi tolong lo jangan mainin dia."

Untuk pertama kalinya Cassie terharu pada Ikky. Sejak masuk ke SMA Tribe, Cassie manjadi teman pertama Ikky. Tapi baru kali ini ia terkesan dengan tindakan Ikky yang berniat melindunginya dari buaya darat.

Wajah Kiel yang tadi sempat terganggu, mendadak berubah dari sumringah. Langsung ia rangkul adik kelas cowoknya itu, "Wah, bagus dong! Gue jadi bisa ngorek informasi dari lo!"

Boomerang! Bukannya membuat Kiel mundur, Kiel malah makin bersemangat.

"Kiel, Ikky. Waktu kita nggak banyak. Cepet selesein tugas kita." Seven berbicara dari arah tempatnya duduk, menyuruh kedua orang itu untuk berhenti bermain-main.

"Tuh, dengerin. Kita kesini buat kerja, bukan buat tepe-tepe." Ikky langsung menarik Kiel.

Kiel hanya terkekeh. Namun tak lupa ia memberikan satu kedipan nakal pada Cassie.

"Kiel, jangan jadi playboy terus dong. Mau sampe kapan coba? Kamu nggak kasian apa, sama cewek-cewek yang kamu tinggalin?" pertanyaan dari Sana langsung menyambut kedatangan Kiel di meja mereka.

"Sampe dia impoten beneran, Kak." Sahut Ribi cepat.

"Are you jealous, Bi?" Kiel malah menggoda Ribi.

"Tau nih anak. Cewek itu bukan buat dimainin!" Sakaris ikut menyahut sambil mengambil sesendok makanan dari piringnya.

Kiel berkata dengan pelan dan kalem seolah yang ia ucapkan adalah hal yang wajar nan lumrah. "Kebutuhan."

"Ketika lo butuh cewek di samping lo, artinya lo lemah! Sebagai cowok, harusnya lo bisa berdiri dengan dua kaki lo sendiri!"

Celetukan tegas Topan sontak membuat semua perhatian anggota BEST tertuju padanya. Ini pertama kalinya Topan berkomentar soal cewek.

"Jadi itu alesan lo kenapa jomblo, Kak?" tanya Ikky antara kagum dan tidak percaya dengan pemikiran Topan yang terkesan 'laki banget'.

Kali ini Kiel hanya menyeringai. Sama sekali ia tidak tersinggung dengan pernyataan Topan. "Belum aja lo tau rasanya dinikmatin sama cewek. Right, Ver?"

Semua pun beralih menatap cowok yang baru saja namanya disebut oleh Kiel.

"Heh, Kak River juga diam-diam suka mainin cewek?" Ikky kaget sekali.

River tidak menanggapi. Terlalu malas.

"Kalo kita terus-terusan ngomong, tugas kita nggak bakal kelar-kelar." Berkat Seven, mata mereka berhenti menatap River dan mulai menjalankan tugas mereka yaitu makan.

Kecuali sepasang mata milik Ribi.

🎡🎡

Bintang Cassiopeia: Ikky!!!!!!

Raikky P Keitar: Wasup?

Bintang Cassiopeia: Lo yg ngasih tau nomer gw ke Kak Kiel????

Raikky P Keitar: AMPUN! MAAF BERIBU MAAF, CAAAS! DIA YG NYOLONG DI HAPE GUE!!!!!!!

Raikky P Keitar: Dia chat lo? Telepon lo?

Bintang Cassiopeia: Y.

Raikky P Keitar: Buset. Lo marah beneran ya? Maafin gue, Cas. Gue beneran lupa dan ga kepikiran sampe situ pas dia pura2 pinjem hp gue.

Bintang Cassiopeia: Ya, Ky.

Raikky P Keitar: Sekarang masih hubungin lo?

Bintang Cassiopeia: Masih.

Cassie pun melempar ponselnya begitu saja ke ranjang ketika untuk kesekian kali membaca notifikasi dari nomor yang mengaku dirinya sebagai Kiel. Chat bombardir Kiel benar-benar mengganggu. Mengingat sekarang banyak cewek yang dicap sebagai pick me girl apabila punya pendapat berbeda dari kebanyakan cewek, perlu disclaimer terlebih dulu bahwa Cassie tidak bermaksud seperti itu. Alasan Cassie merasa terganggu dengan ulah Kiel karena sejak awal ia tidak menyukai Kiel. Ya, Cassie akui Kiel memang tampan. Tapi setampan apa pun Kiel, berhubung Cassie tau kalau cowok itu adalah cowok playboy, Cassie tidak suka. Mau Kiel anggota BEST atau bukan, Cassie tidak suka. Pokoknya value seorang cowok langsung luntur di mata Cassie jika cowok itu gemar memainkan perempuan.

"Sejak kapan Cassie berubah jadi zombie?!" Ikky kaget bukan main melihat penampilan Cassie pagi ini. Cassie yang biasanya manis, kali ini membuatnya meringis. Lingkaran hitam di sekitar matanya terlihat begitu jelas. Menandakan buruknya kualitas tidur yang ia punya.

"Lo habis begadangin apa?" Lana ikut bertanya. Ikut heran.

"Gue udah putusin mau ganti nomer."

Ikky langsung sadar.

"Sori dari sekarang ya, Ky. Kalo nomer gue nanti baru, lo nggak gue kasih tau." Lanjut Cassie.

"Segitu parahnya dia gangguin lo?"

"Lo bisa liat mata gue kan?"

Lana has no idea! Tidak tau apa yang mereka bahas. "Eh, kalian ngomongin apa sih?"

"Gue nggak bisa tidur semalem gara-gara digangguin terus sama Kak Kiel."

Langsung Lana melotot sejadinya. "JADI KAK KIEL UDAH PUNYA NOMOR LO?!"

"Kok lo malah seneng sih?" Cassie segera protes.

"SELAMAT PAGI ADIK-ADIK KELASKU TERSAYANG!"

Bulu kuduk Cassie langsung berdiri mendengar suara itu. Dalam sekejap, ia sudah bisa merasakan hal buruk akan segera terjadi.

"Kak Kiel!" Lana sontak berseru. Riang gembira tanpa dosa.

"Hai, Cas. Gimana bobo lo semalem? Nyenyak?" Kiel yang berhenti tepat di hadapan Cassie, segera bertanya tanpa peduli pada Lana yang terang-terangan terpesona padanya.

Cassie tidak menjawab. Gadis itu hanya meremas tali ranselnya.

"Gimana mau nyenyak kalo lo spam dia terus, Kak?" Ikky mengambil alih. Ia sebal dengan kakak kelas dengan watados-nya ini.

"Namanya juga usaha. Ntar kalo lo naksir sama cewek, lo pasti bakal ngelakuin apa yang gue lakuin, Ky."

Mumpung Kiel sedang ter-distract, Cassie memanfaatkan peluang itu untuk kabur. Sayang kecepatannya masih kalah dengan kecepatan tangan Kiel yang berhasil menggapai lengannya.

"Jangan pergi dulu. Gue belum selese."

Meskipun Kiel tersenyum, namun Cassie sama sekali tidak terpengaruh.

"Nanti siang kita makan bareng ya?"

Lana ingin menjerit! Iri sejadinya!

"Kak, kita masih banyak kerja—"

Langsung Kiel bungkam mulut Ikky rapat-rapat. "No excuse, Cas. I'll pick you up later."

Kiel tidak main-main. Ia benar-benar menjemput Cassie ketika istirahat tiba. Anak-anak di kelas 10-2 sampai kaget sekaligus terpana. Dan juga iri. Setelah beberapa bulan, akhirnya teman mereka ada yang di-notice oleh salah satu anggota BEST.

"Jadi kita mau makan di mana? Di kafetaria? Di taman? Atau terserah wherever you want." Kiel langsung menodong Cassie dengan pilihan pertanyaan.

Campbest! Campbest! Lana menjerit dalam hati. Kalau yang ditanya oleh Kiel adalah dirinya, sudah pasti Lana akan menjawab seperti itu. Kapan lagi coba, bisa dapat kesempatan seperti ini? Dengan makan di pantry campbest juga, bisa sekalian bertemu dengan member BEST lainnya.

"Kak, udah gue bilang. Lo mending cari cewek lain aja." Ikky segera menghampiri meja Cassie. Membela temannya.

"Lo nggak usah bawel deh. Gih, lo pergi aja. Kerjain kerjaan gue." dengan enteng Kiel mengusir adik kelasnya itu. "So? What's your answer?" lanjutnya kembali bertanya pada Cassie.

Cassie bingung. Bukan karena bingung menentukan tempat makan yang akan ia datangi dengan Kiel. Cassie bingung bagaimana caranya menolak ajakan cowok yang notabene kakak kelas sekaligus anggota BEST itu.

"Hello, do you hear me, dear?" Kiel jadi jauh lebih berani. Ia mengangkat dagu Cassie menggunakan tangannya sembari ia dekatkan wajahnya ke wajah Cassie.

Wajah Cassie sontak merah padam. Antara malu juga tidak terima dengan tindakan Kiel yang menurutnya sembrono. Tidak sopan. Refleks tangannya menepis tangan Kiel hingga terlepas.

Kiel cukup terkejut. Baru pertama kali ia tertolak seperti ini. Padahal kalau cewek-cewek lain pasti akan kesenengan kalau disentuh oleh Kiel seperti itu.

"Maaf, Kak. Sa-saya nggak laper." Akhirnya Cassie bersuara. Ia tidak bohong. Rasa laparnya langsung menguap di saat ia melihat Kiel mendatanginya di kelas. Dan tanpa babibu, Cassie langsung melesat pergi. Meninggalkan kelas. Dan meninggalkan Kiel yang malah tersenyum.

"Menarik." Gumam Kiel.

"Rasain lo ditolak! Udah, cari yang lain aja!" Ikky benar-benar puas sekaligus bangga pada Cassie yang seberani itu pada Kiel. Baru kali ini juga Ikky dan teman-teman sekelasnya dibuat terkejut pada seseorang yang berani dan bisa menolak seorang Kiel.

"Jangan gitu. Ayo, kita balik ke campbest." Kiel langsung merangkul Ikky, lalu mengajaknya pergi dari kelas.

Sampai di area campbest, kedua cowok itu masih terus berdebat satu arah. Iya, hanya Ikky sih sebenarnya yang terus nyerocos menasehati Kiel agar menjauhi Cassie. Tapi Kiel sama sekali tidak mendengarkannya.

"Kalian kenapa?" teguran langsung datang dari Seven yang saat ini sedang berada di luar campbest.

Jadi, di depan campbest terdapat halaman. Nah, di depan halaman campbest ada taman. Taman ini sedikit berbeda dari taman-taman yang ada di sekolah karena taman ini langsung dikelola dan dirawat oleh Seven. Bukan oleh petugas sekolah.

Ya, siapa sangka Seven yang kharismatik rupanya suka berkebun. Hasil tanaman yang ia rawat di tamannya sangat cantik. Siswa-siswa lain sering mengintip hanya untuk melihat taman yang secantik pemiliknya itu. Ada bunga mawar beraneka warna, bunga tulip, bunga amarilys dan bunga-bunga lainnya. Pokoknya cantik deh.

"Kak, tolong dong, kasih sanksi buat anggota BEST yang playboy karena meresahkan anak-anak cewek di luaran sana." Ikky langsung mengadu pada Seven yang tengah memegang gunting tanaman.

"Lo nggak sibuk?" sebelum Seven menjawab, Kiel lebih dulu bertanya pada Seven soal apa yang Seven lakukan saat ini.

"Semuanya udah balik ke kelas."

"Kak, yang tadi gue bilang, tolong lo pert—hmpft!" mulut Ikky langsung dibekap oleh Kiel.

"Lo beneran bawel ya?"

"HM_-14^^!@35!$%@!&~!!I#%)(&!%#&@>::>_+A_W""{{P|OU\\|!$@!!"

Kiel terkekeh karena ia tidak mengerti sama sekali dengan apa yang Ikky katakan efek bekapan di mulutnya. "Dengerin. Gue nggak bakal mundur sebelum gue dapetin apa yang gue mau. Jadi, mending lo aja yang berhenti buat mencegah gue. Oke, Raikky?"

Continue Reading

You'll Also Like

Timeline By oliv

Teen Fiction

918 246 37
[end] Tentang Aisha Pricilla dan sesuatu di masa lalu yang belum usai. Aisha merasakan perasaan yang tidak dia harapkan, bagaimana bisa dia secara t...
1.2M 113K 32
FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🌼🌼🌼 Jika sebuah nama adalah doa, maka mungkin saat itu doa itu entah tersangkut dimana. Eldenis. Bagian dari nama Raka El...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.6M 267K 32
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
78.1K 616 3
Davira Putri nekad menginjakkan kakinya di universitas Erlangga, meski hanya bermodalkan beasiswa. Ia mempertaruhkan segalanya demi memasuki kampus b...