Omniscient Trash View Point

By Yuma_W_A_G_N

197K 29.8K 3K

Hal terakhir yang Cale ingat adalah dia berhasil mengambil kekuatan kuno milik lobak putih setelah membunuhny... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Spesial Valentine!!
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Selamat Liburan~~
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
Bab 59
Bab 60
Bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 66
Bab 67
Bab 68
Bab 69
Bab 70
Bab 71
Bab 72
Bab 73
Bab 74
Bab 75
Bab 76
Bab 77
Bab 78
Bab 79
Permisi...
Bab 80
Bab 81
Spesial Kemerdekaan : Barrow
Bab 82
Bab 83
Bab 84
Bab 85
I posted this story on AO3~~
Bab 86
Bab 87
Bab 88
Bab 89
Bab 90
Bab 91
Bab 92
Bab 93
Bab 94
Bab 95
Bab 96
Bab 97
Bab 98
Bab 99
Bab 100
Perayaan 100 Chapter~~
Bab 101
Bab 102
Bab 103
Bab 104
Bab 105
Bab 106
Bab 107
Bab 108
Bab 109
Bab 110
Bab 111
Bab 112
Bab 113
Bab 114
Bab 115

Bab 10

3.1K 461 45
By Yuma_W_A_G_N

Hmmm..

Aku menghapus yang sebelumnya...

Takut ada yang ngira itu spoiler jadi dihapus!!

Tapi sebenernya bukan...

Pokoknya, ini lebih banyak dari sudut pandang Cale dan chapter yang sama persis dengan ORV asli akan di skip atau diganti ke sudut pandang Cale.

Oke..

Mari Lanjut..

*********************************

Menatap Dokkaebi yang juga menatap kosong padanya. Cale mengangkat pai apel dan menawarkannya kepada Dokkaebi yang imut itu.

[Ehem. Haha, apakah ini benar ... bukankah ada dua pilihan yang menarik? Baiklah. Akan ada kesempatan lain.]

Cale menangkat bahunya dan menurunkan pai apelnya setelah melihat bagaimana Dokkaebi mencoba menghindarinya. Setelah menatap Cale dan Kim Dokja, Mata dokkaebi tersenyum  hingga menjadi bulan sabit

[Sekarang sekarang, semua orang telah menyelesaikan seleksi. Beristirahat di sini sebentar. Aku harus menyiapkan skenario berikutnya. Sampai jumpa dalam 10 menit!]

Cale mengira Dokkaebi itu menghilang, tapi ketika dia melihat tangannya, pai apel itu menghilang di udara tipis.

dia bisa bilang kalau dia mau, kenapa harus diam-diam?

Terus menatap tangannya dan pemberitahuan jendela biru tentang rasi bintang yang masih histeris. Cale mendengar suara Kim Dokja.

"Ayo kita berkumpul bersama."

Orang-orang mendekati Kim Dokja, setelah memastikan Kim Namwoon tenang, Cale juga mendekati Kim Dokja bersama Lee Gilyoung yang menariknya. Lee Hyunsung yang pertama mengulurkan tangan kepada Kim Dokja.

"Halo, aku Lee Hyunsung."

"Kim Dokja."

"Senang bertemu denganmu ... meskipun aku tidak tahu apakah kata-kata ini cocok dengan situasinya. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku adalah seorang prajurit ... yah, aku harus mengatakan bahwa aku adalah seorang prajurit. "

"Kau tidak dapat menghubungi unitmu?"

"...Iya."

Manatap tangan yang masih terhubung, Cale memikirkan tangan berotot Lee Hyunsung lalu menatap tangannya.

Sepertinya sakit, Lee Hyunsung mencengkramnya dengan erat...

"A-aku Yoo Sangah, senang bertemu denganmu"

"Lee Gilyoung"

"Ck, Kim Namwoon"

"Ahh.. Aku Cale Henituse.."

Menjadi yang terakhir yang mengenalkan, Cale melihat Yoo Sangah ragu-ragu. Saat Cale memiringkan kepalanya karena bingung, dia bertanya.

"Maaf.. tapi aku penasaran, tapi apa kamu orang asing, Cale? Rambut merahmu tidak biasa, apa asli?"

"Oh, ia. Noona bisa bilang begitu. Dan rambut merahku memang asli."

"Ah, Cale-nim."

"eh? Hyung bisa memanggilku nama saja, tidak masalah"

"Tidak, itu.. Aku ingin mengucapkan terima kasih. Kamu memberiku belalang milikmu. Aku tidak tau apa aku akan hidup jika bukan karenamu."

Cale merasa Lee Hyunsung ini berterima kasih untuk hal sepele. Jadi dia melambaikan tangannya dan mengatakan.

"Tidak, itu hanya masalah kecil. Aku yakin semua orang juga akan melakukan hal yang sama. Lagi pula kau bisa mengambil belalang itu sendiri jika kau mau"

benar, dengan tubuh besar itu, orang orang akan menyingkir.

[Rasi bintang absolut baik tersenyum mendengar perkataan mu]

tapi itu benar?

"Huh, seolah olah semua orang sepertimu"

Mengabaikan Kim Namwoon yang memasang wajah seperti bangga seolah-olah anaknya mendapat peringkat satu. Dan orang lain yang menatapnya dengan aneh, Cale memperhatikan Lee Hyunsung menggaruk pipinya lalu membungkuk dalam-dalam.

"Tetap saja. Terima kasih kepada Cale-nim. Karena dengan begini, bahkan jika aku hidup, aku akan bisa hidup sebagai pribadi. Terima kasih banyak. Dan ... aku malu."

Terburu buru mencegah Lee Hyunsung membungkuk terlalu lama. Cale berlari menghampiri pria besar itu dan memintanya untuk berdiri tegak. Kemudian suara orang tua menyebalkan terdengar.

"Haha, kontraktor kami melakukan satu hal besar. Dokja-ssi, kamu tahu namaku?"

Manatap datar dengan kesal, Cale melihat Han Myungoh itu memegang bahu Kim Dokja dengan wajah sombong. Kali ini Cale benar-benar kesal. Kim Dokja mengambil tangan dari pundaknya dan berkata.

"Aku tahu, Han Myungoh-ssi."

"Huh, Han Myungoh-ssi? Bukankah kau seharusnya memanggilku Kepala Departemen?"

Mencoba menggunakan Aura mendominasinya, Cale melihat Kim Namwoon menarik kerah Han Myungoh dengan kasar hingga orang tua itu tersandung dan mengatakan.

"Hei orang tua, apa kau gila?"

"Ka-kau!! Apa kau tidak bisa bersikap sopan? Apa orang tuamu tidak mengajarimu? Kau seharusny-"

Belum selesai bicara, Kim Namwoon menjatuhkan Han Myungoh ke lantai gerbong yang masih berdarah. 

"Biarkan aku mengajarimu, dasar orang tua. Apa kau lupa apa yang baru saja dikatakan Dokkaebi itu? Hm? Ini adalah kenyataan bukan lolucon. Perusahaan sialanmu itu bahkan mungkin sudah rata dengan tanah saat mons-"

Melirik Cale, Kim Namwoon berdehem dan melanjutkan.

"... ehem saat makhluk makhluk diluar itu lewat. Hadapi kenyataan, bangun. Apa kau tidak melihat jendela statusmu sendiri? Benda seperti game itu bukan cuma imajinasimu tapi hal nyata. Ini adalah peringatan untukmu, jika aku mendengar omong kosong menjijikan seperti itu lagi, maka jangan salahkan aku jika aku merobek mulut sialanmu itu."

Wajah Han Myungoh menjadi pucat saat Kim Namwoon memberikan ancamannya. Orang tua itu mundur kebelakang sambil gemetar saat melirik Kim Namwoon dengan ngeri. Tapi Kim Namwoon hanya kembali ke sisi Cale, menepuk kepalanya yang membuat Cale menepisnya lalu menatap orang-orang yang masih memperhatikannya.

"Ini berlaku untuk kalian juga. Semuanya. Jadi berhentilah merengek dasar sialan."

"..."

Cale memandang wajah Kim Namwoon yang masih memasang wajah bangga dan menunjukkan senyum seringai pada Cale. Tangannya gatal dan kerena kesal, dia mengambil jaring yang tergeletak lalu di hadapan orang orang dia memukul belakang kepala remaja itu.

"Ouch! Apa yang kau lakukan."

"Anak-anak dilarang mengutuk!"

"Ei.. tapi kau juga kadang mengutuk.."

Mengabaikan gumaman Kim Namwoon yang masih mengusap belakang kepalanya, Cale membuang jaring yang sekarang patah jadi dua, dan menarik Lee Gilyoung menjauh dari Kim Namwoon yang menyebabkan remaja itu depresi.

Lalu Cale memperhatikan Lee Hyunsung yang masih melihat Kim Namwoon menghela nafas, dan berkata

"Ini seperti novel yang kubaca sambil berdiri bertugas, tetapi aku masih belum bisa merasakannya. Ini benar-benar bukan mimpi? "

"Ini kenyataan."

Mendengar jawaban tegas Kim Dokja, Cale melihat jandela hijau yang menunjukkan notifikasi milik pembaca muncul.

[Karakter 'Lee Hyunsung' merasakan kepercayaan samar padamu.]

[Pemahamanmu tentang karakter 'Lee Hyunsung' telah meningkat.]

Mengangkat alis, Cale melihat Lee Hyunsung mengangguk.

"Bagus bahwa kamu yakin. Lalu apa yang kita lakukan sekarang? Dokja-ssi, apa kamu punya pendapat? "

"Kita harus pergi."

Mendengar jawaban tanpa ragu Kim Dokja, Cale akan mendukungnya karena pria tau masa depan. Tapi sebelum dia menjawab, Han Myungoh dan Yoo Sangah menjadi ragu.

"Pe-pergi. Apakah kau tidak waras?"

"Dokja-ssi, kurasa ..."

Kim Namwoon yang masih depresi menendang kursi didekat Han Myungoh yang membuat pria tua itu menjerit dan ketakutan. Lalu dia dengan kesal melototi orang orang sambil berkata.

"Sialan, kalian para orang dewasa benar-benar idiot bukan? Jadi kalian masih ingin disini dan menunggu bantuan?"

"Di-diluar mons-"

"Orang tua, tutup mulut sialmu itu! Ck, setidaknya kalau kalian keluar kalian bisa mencari keluarga kalian, bukan? Brengsek, aku tidak bisa berbicara dengan baik jadi dengar saja. Memangnya mau sampai kapan kalian duduk di tempat tumpukan mayat ini? Hm?"

Mereka semua terdiam setelah mendengar kata-kata keluarga. Cale menarik sudut mulutnya keatas karena kata-kata bagus Kim Namwoon. Remaja itu benar, jika kita ingin selamat, yang terbaik adalah tetap berjalan bukannya mengandalkan orang lain dan tetap duduk. Tidak ada jaminan kalau semuanya akan baik-baik saja disini setelah semua kekacauan sebelumnya. Lebih baik mencoba.

Orang pertama yang sadar adalah Yoo Sangah. Dia maju satu langkah dan menatap Kim Dokja.

"Pergi. Aku akan keluar. "

"T-Tidak! Tidakkah kamu mendengar apa yang dikatakan benda itu? Beristirahat di sini! Jika kita bergerak maka kepala kita akan meled- hiiiikk"

Kim Namwoon yang kehabisan kesabaran menusukkan belati yang masih dipegangnya ke samping wajah Han Myungoh. Yang membuat orang itu pucat seperti mayat.

"Mari kita ambil suara mayoritas."

Kata Kim Dokja, Yoo Sangah mengangkat tangannya terlebih dahulu, lalu Kim Dokja. Kim Namwoon dan Lee Gilyoung menatap Cale. Setelah melihat Cale mengangkat tangan, mereka berdua mengikuti. Kim Dokja tersenyum terima kasih kepada Cale yang di jawab dengan senyum menenangkan dari Cale yang disambut sponsor koin.

Setelah beberapa detik, Lee Hyunsung mengatakan dengan pelan.

"... Aku harus pergi ke markasku tapi sepertinya berbahaya untuk bergerak dalam situasi ini. Ada juga peringatannya."

"Sial, kalian semua pergi sendiri! Aku tidak pergi! Aku tidak akan keluar! "

Melihat Kim Namwoon benar benar mencengkram belatinya bersiap untuk membantai seseorang, Cale buru-buru menarik lengan bajunya. Kim Namwoon yang menunduk setinggi Cale, langsung di tepuk kepalanya oleh Cale agar tenang. Melihat remaja itu sudah tenang, Cale melihat ekspresi bermasalah Kim Dokja. Cale mengira mungkin Lee Hyunsung memiliki sesuatu yang akan membantu kedepannya, oleh karena itu Kim Dokja ingin membawanya.

Cale ingin mengatakan satu atau dua kata sebelum..

-Kuuong!

Bajingan gila...

Plat besi tebal membuat suara keras. Pintu besi untuk kereta 3707 sedikit terdistorsi. Cale mencengkram lengan Kim Namwoon yang berdiri tegak dan menggapai Lee Gilyoung yang manatap kosong. 

"A-Apa?"

Mengabaikan Han Myungoh, pintu besi itu kembali membuat suara keras yang membuat telinga berdengung.

-Kuuong!

"...uh"

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' memintamu untuk keluar dari kereta]

apa?

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' mendesakmu untuk cepat pergi keluar dari kereta!]

"A-Apa? Semua orang hentikan! "

Mengabaikan Han Myungoh dan Lee Hyunsung yang mendekati pintu. Cale kembali mendapat peringatan dari Secretive Plotter.

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' mengatakan kalau orang dari gerbong lain adalah jahat]

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' mengatakan kalau tidak ada jaminan kalau orang disana tidak membunuh orang lain]

Melebarkan matanya, Cale baru ingat kalau rasi bintang ini bisa menonton manusia seperti acara tv. Mereka mungkin melihat pembantaian dari gerbong lain

Tapi aku tidak bisa... aku harus bertemu dewa kematian dan mendengar apa yang akan dikatakannya dulu...

"Kamu tidak bisa menghentikannya."

"Hah?"

"Kita harus pergi."

Melihat Kim Dokja, Cale memperhatikan tatapan matanya yang berat.

"Hah? Tapi..."

"Jika kita tidak pergi sekarang. Kita semua akan mati sebelum skenario berikutnya tiba."

Mengerutkan kening, Cale sekarang harus mencari cara, untuk bagaimana dia harus disini tapi tetap tidak diperhatikan siapapun yang akan datang nanti.

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' mengatakan agar kamu tidak bertemu dengan orang jahat itu]

[Sebagian besar rasi bintang mengkhawatirkanmu]

Mengabaikan peringatan Secretive Plotter dan para rasi bintang. Cale terus memutar otak nya sambil memperhatikan orang lain.

"Apakah kamu ingin mati dari pria di luar pintu besi itu atau kamu ingin mencoba peruntunganmu di luar kereta? Yang mana yang akan kamu pilih? "

"U-Uh ..."

"Dokja-ssi, apakah ada jaminan bahwa orang yang berada di luar pintu besi adalah musuh?"

Lee Hyunsung bertanya dengan ragu, Cale yang masih tidak menemukan solusi, merasa kesal dan menjawab dengan kasar.

"Apa semua orang memiliki belalang dan ikan? Tentu saja tidak, mereka saling bunuh. Apa kau ingin mati hyung?"

Melirik kembali pintu yang masih membuat suara menyeramkan, Lee Hyunsung dan Han Myungoh akhirnya bergerak mencari pintu yang bisa dibuka.

"... Aku terlalu ceroboh. Ayo cari jalan keluar. "

"A-ayo! Cepat pergi! "

"Ini rusak!"

"Sial, kita tidak bisa pergi dengan cara ini!"

Mengabaikan semuanya dan mencoba mengisolasi semua suara, Cale mendekati Kim Namwoon yang hanya memperhatikan pintu yang mulai hancur itu sambil mengerutkan kening. 

-Kung!

"Dokja-ssi! Sini-"

"Tidak!"

Sepertinya mereka menemukan pintu, tapi hanya seperlima yang terbuka.

"... Sepertinya rusak di sini juga."

"Bagaimana dengan tempat lain?"

"Ini sepertinya satu-satunya tempat di mana kita bisa melarikan diri."

"Lee Hyunsung-ssi. Gunakan keahlian. "

"Hah? Ketrampilan..."

Masih mengabaikan Secretive Plotter yang masih dengan panik memintanya keluar, dan Kim Dokja yang meminta Lee Hyunsung menggunakan skillnya. Cale berbicara dengan Kim Namwoon

"Hyung"

"Cale.. Jangan takut, hyung mu ini akan memba-"

"Jika aku tidak ada, tetaplah bersama dengan orang-orang itu"

"Apa?"

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' mengerutkan keningnya dan bertanya apa yang ingin kau lakukan]

Masih mengabaikan, Cale melanjutkan.

"Mereka tau apa yang diperlukan, jadi sampai kita bertemu kembali, tetap hidup dan jangan menjauh dari Kim Dokja serta mereka"

"Tung-"

Memotong Kim Namwoon, Cale menatap mata Lee Gilyoung.

"Gilyong"

"Tidak-"

"Dengarkan aku, pergi kesamping Lee Hyunsung dan pergilah bersamanya. Aku akan kembali bertemu denganmu. Aku berjanji"

"Apa sih yang mau kau lakukan? Apa kau tidak tau orang macam apa yang ada dibalik pintu itu? Pembunuh! PEMBUNUH!!"

"Tenang saja, aku tau yang kulakukan. Aku bisa sembunyi tanpa ketahuan"

-Dudududu.

Mendengar suara pintu yang terbuka, Cale mendorong Lee Gilyong yang tegang kearah Lee Hyunsung. 

"Apa? Orang ini memiliki kekuatan nyata!"

"Itu dia! Benar-benar hebat! "

[Karakter 'Lee Hyunsung' sudah mulai mempercayaimu.]

[Pemahamanmu tentang karakter 'Lee Hyunsung' telah meningkat.]

Mengabaikan jendela hijau pembaca, Cale melihat bagaimana Hyunsung menggendong Gilyoung.

"Ayo, pergi!"

Cale ikut melompat dan keluar dari gerbong bersama Kim Namwoon yang masih memperhatikannya dengan tajam. Tapi belum lama berlari, Dokkaebi muncul.

[... Ah, ini benar-benar. Aku tahu ini akan terjadi. Bukankah aku melihatnya sebelumnya? Sudah kubilang jangan pergi ke mana-mana, Sial! Skenarionya belum siap-]

Dokkaebi itu tampak marah sambil melayang di atas Jembatan Dongho.

"Wahh! Aku tahu ini akan terjadi! Sudah kubilang jang-agh"

Mengabaikan Kim Namwoon yang memukul kepala Han Myungoh yang berteriak. Cale melihat Dokkaebi itu berbicara, dan bersamaan dengannya, scenario kedua muncul.

[Huh ... tidak bisa apa-apa. Kamu benar-benar manusia yang beruntung.]


[Skenario kedua telah tiba!]

+

[Skenario Kedua – Melarikan Diri]

Kategori: Sub

Kesulitan: E

Hapus Kondisi: Menyeberangi jembatan yang rusak dan memasuki Stasiun Oksu.

Batas Waktu: 20 menit.

Kompensasi: 200 koin.

Kegagalan: ???

+


Bagus, stasium Oksu. Aku akan menghubungi yang lain untuk berkumpul disana.

"Dokja-ssi, ada yang aneh. Itu mengatakan 'jembatan rusak' tapi jembatan itu masih ... "

"Jangan khawatir dan lari saja! Segera!"

"D-Dimengerti!"

Melihat Jembatan yang dimaksud Yoo Sangah, Cale melihat Kim Namwoon yang masih menatapnya dengan intens sambil berlari, jadi dia mengatakan. 

"Akan meminta para pamanku untuk ke stasiun Oksu agar kita bisa berkumpul. Tolong pergi duluan, karena hanya hyung yang mereka kenal."

"Dokja-ssi, ayo cepat!"

"Aku datang."

Melihat Hyunsung hampir sampai keujung jembatan, Cale berhenti dan menyalurkan kekuatan anginnya pada Kim Namwoon.

-Serahkan padaku, aku akan langsung mengirimnya ke seberang. 🍃

Kim Namwoon berteriak dan mengamuk saat dia diterbangkan, tapi Cale hanya tetap diam sambil mengatur nafas.

"Kim Namwoon!?"

"Ap- Bagaimana? Angin?!"

persetan dengan tubuh lemah ini...

Sebelum Cale cukup bernafas dan berniat menggunakan anginnya untuk melempar sisanya, Cale mendengar teriakan Han Myungoh.

"Ah, apa itu?"

Ada pusaran air besar di tengah Sungai Han, mengeluarkan percikan air. Dan monster raksasa berada di tengah percikan. Ratu Ichthyosaurus. Makhluk yang juga pernah dihadapinya sebagai Kim Roksoo.

-Ku ku ku ku!

Komandan laut itu naik dan mengunyah di kaki jembatan.

"Jembatan itu hancur!"

"Lari! Jika kita berlari maka kita bisa melewatinya!"

Mengerutkan kening kerena melihat monster lagi, Cale kembali ke dekat kereta. Cale punya firasat kalau mereka, selama ada Kim Dokja, pasti bisa selamat. Cale akan kehabisan waktu jika terus membantu mereka. Sebelum pria jahat dari gerbong sebelumnya keluar, dia harus bisa bersembunyi.

[Tidak ada kesenangan jika game ini terlalu mudah.]


[Kesulitan skenario telah disesuaikan.]

[Skenario kesulitan: E -> D]

[Apakah ada kesenangan jika kamu melarikan diri? Ayo buat sedikit suasana!]




[Pikiran jahat orang mati telah kembali.]

[Bumi di sekitarnya dipenuhi eter hitam.]

[Orang-orang jahat telah bangun!]

-Aku bisa merasakan mana hitam dari orang-orang ini. Aku bisa memurnikannya ⛈️

Mengabaikan tawa Dokkaebi dan zombie yang akhirnya muncul sesuai permintaan nya, Cale menyebarkan api kehancurannya disekelilingnya sesuai permintaan pelit. Zombie disekitarnya menjadi hangus dan tidak bisa bangun lagi setelah bersentuhan dengan apinya.

[Rasi bintang yang menggunakan api tertarik padamu]

[Rasi bintang Absolute baik memperhatikanmu]

[Rasi bintang absolute jahat mengawasimu]

persetan dengan kalian...

-Kwaaaaang!

Cale melirik kebelakang saat dia melihat sang komandan laut menggigit jembatan hingga jatuh. Kim Dokja, Yoo Sangah, dan Han Myungoh itu menunduk didekatnya. Cale kembali melihat kedepannya. Lalu menghentakkan kakinya ke tanah.

-Akan aku lakukan 🪨

Menggunakan Superrock, Cale membuat lubang di lantai yang cukup untuk dia duduk. Dia juga membangun beberapa batu yang akan menghalangi pandangan. Lingkungan sudah kacau, tidak akan aneh jika ada banyak batu besar. Orang lewat tidak akan pernah bisa melihatnya kecuali mereka berlari mendekat. Tapi Cale sengaja membuat lubang itu di arah yang berlawanan dengan arah jembatan dan agak jauh dari pintu masuk mereka keluar sebelumnya. Jadi, kecuali orang jahat itu adalah orang gila yang berkeliling menebas semua batu, dia tidak akan ketahuan.

[Rasi bintang yang mengguanakan tanah tertarik kepadamu]

Saat Cale masuk dan mengeluarkan kain kecil untuk melapisi tempat dia akan duduk, ia mendengar sebuah suara di udara.


[Seseorang telah menerima bantuan rasi bintang.]

[Skenario konstelasi 'Deus Ex Machina' telah diaktifkan.]

sudah kuduga... Kim Dokja itu tau apa yang harus dilakukan dengan baik

Lalu Cale membaca penjelasan didepannya.


+

[Deus Ex Machina – Even Bridge]

Deskripsi: Jembatan cahaya yang dibuat oleh rasi bintang. Hanya sejumlah orang 'genap' yang dapat menyeberangi jembatan. Jembatan akan menghilang segera setelah sejumlah orang 'ganjil' mencoba menyeberanginya.

+


Menyipitkan matanya pada tulisan 'genap' dan 'ganjil', Cale mengambil atasan cambuk dari tas spasialnya.

-KEHANCURAN KEKACAUAN CAHAYA HAHAHAHA ADA CAHAYA DIATAS JEMBATAN!!

-Hei Cale!! Apa kabar? Kami terjebak di dalam cambuk!! 

-Ehem, maaf kami berisik Cale, apa kau butuh informasi apa yang terjadi di dekat jembatan, Cale? 

"Ia"

[Banyak rasi bintang penasaran dengan siapa kamu berbicara]

[300 koin telah di sponsori]

-Cale!! perempuan itu mengatakan kepada monyet jelek kalau kepalanya tiba-tiba.. lalu dia berhenti bicara!!

-Pria itu bilang kalau itu sponsornya, lalu pria itu melakukan sesuatu lalu terkejut.

-KEHANCURAN KEKACAUAN CINTA HAHAHAHA PEREMPUAN ITU BERTANYA APA YANG HARUS DILAKUKAN KEPADA MONYET!! KENAPA DIA BERTANYA KEPADA MONYET?

Cale mencoba menghentikan kedutan bibirnya saat elemental angin menyebut Kim Dokja monyet, untuk mereka yang pernah masuk kedalam dunia fantasi, memang benar kalau semua tampak jelek setelah melihat bagaimana bahkan Hannah masih cantik.

tapi bahkan menyebutnya monyet.. sedikit...

 -KEHANCURAN KEKACAUAN PERTARUNGAN!! MEREKA BERTARUNG DENGAN ORANG MATI!!

-Oh, orang tua disana membawa perempuan itu melarikan diri, menyebrangi jembatan, dan meninggalkan pria itu, Cale.

-Cale!! Monyet itu memasang wajah tercengang yang membuat wajah nya tambah jelek!!

Cale yakin kalau orang tua itu adalah Han Myungoh, yang lagi-lagi membuat masalah. Cale sedikit bingung dengan bagaimana Kim Dokja itu akan menyebrang karena dia sekarang sendiri.

apa zombie dianggap pasangan? dia bisa mengikat mulut, tangan dan kaki lalu mengendong zombie itu jika mereka termasuk.

-Pria itu bertarung dengan orang mati lalu terluka, Cale. Dia juga bergumam untuk pelan-pelan

Terus berkonsentrasi dengan suara elemental angin ,Cale juga mencoba mendengar apa orang jahat itu sudah keluar dari kereta.

-Wow!! Ada benda putih yang melayang diatas pria monyet itu, Cale!

-KEHANCURAN KEKACAUAN BENDA PUTIH!! HAHAHA BENDA ITU BERTANYA APA TIDAK ADA ORANG YANG MAU MEMBANTU MONYET, LALU MENGATAKAN KALAU MONYET HARUSNYA MEMILIH.

apa yang dimaksud dokkaebi itu adalah masalah sponsor sebelumnya?

-Pria itu mengatakan untuk mengaktifkan bookmark nomor satu. Lalu dia menjadi kuat dan bisa bertarung dengan baik, Cale.

-Apa yang dilakukan monyet itu?

-KEHANCURAN KEKACAUAN KETIDAKTAHUAN!!

Saat Cale sedang berpikir, apa yang digunakan Kim Dokja dan apa dia harus membantunya. Terdengar suara yang lebih kuat dari sebelumnya.

-BANGG!!

-BRUK

bajingan gila... apa dia menendang pintu besi itu?

[Rasi bintang 'Secretive Plotter' memintamu untuk tidak bersuara sampai dia mengatakan kalau kamu boleh]

Menyeka keringat dinginnya, Cale mengangguk kepada Secretive Plotter yang dengan senang hati membantunya mengawasi bajingan gila. Sambil terus memegang cambuk atasannya.

-Waaahhh Cale!! Orang yang serba hitam yang menerobos jalan sambil memotong semua orang mati!!!

-Dia menghancurkan semua yang menghalangi jalannya.

-KEHANCURAN, KEKACAUAN PEMBUNUHAN!! DIA MENCINCANG SEMUA ORANG MATI ITU!!

kau tidak perlu memberi tahuku itu...

-Pria itu memperhatikan kekacauan yang dibuat pria hitam, Cale.

-Monyet itu sepertinya kenal dengan pria hitam!!

-KEHANCURAN KEKACAUAN BERTANYA!! DIA BERTANYA SIAPA SI MONYET!!

-Memangnya si monyet itu siapa?

-KEHANCURAN KEKACAUAN MONYET ADALAH MONYET!!!

-Pria hitam itu menatap dingin kepada pria itu. Pria itu seperti melakukan sesuatu.

[Pembaca telah menemukan protagonis]

Melebarkan matanya, Cale menatap kosong kearah jendela hijau milik pembaca. Cale hanya mengira dan tidak yakin, tapi dia tidak percaya kalau pembaca memang memiliki novel dan ada protagonisnya. Merasakan punggungnya dingin, Cale mengingat bagaimana dalam novel TBoH, Choi Han seharusnya memukuli Cale Henituse.

Apa Kim Dokja akan dipukuli?

-Pria hitam itu mendatangi pria itu dan dengan dingin bertanya bagaimana pria itu bisa hidup, Cale.

Bertambah dingin kerena apa yang di sampaikan elemental angin, Cale bersumpah kalau ia pasti tidak akan pernah bertemu protagonis kejam itu.

aku harus cepat berbicara empat mata dengan Kim Dokja. Benar, itu agar aku bisa bekerja sama dan melewati masa depan. Memiliki informasi lebih penting dari pada tidak.

Cale berpikir untuk menggunakan ketiga pamannya sebagai alat negosiasi, untuk mendapatkan kerja sama dengan satu satunya pembaca. Cale yakin kekuatan ketiga pamannya yang merupakan penjahat didunia sebelumnya pasti akan cukup membuat pembaca tertarik.

Dan Cale sekali lagi mengingatkan dirinya untuk menjauh dari protagonis dan tidak pernah bertemu. Ia akan mencoba menjadi udara kalau memang pembaca akan berbicara dengan protagonis, atau lebih baik ia akan lari. Dia tidak akan pernah menarik perhatian bajingan kejam seperti itu.

lagi pula aku lemah, protagonis tidak akan tertarik kepadaku...

Cale pasti akan melemparkan perhatian protagonis kearah ketiga pamannya jika memang diperlukan. Dan tetap diam.

benar... tetap diam adalah keahlianku..

Dan begitulah bagaimana Cale gagal mencapai apa yang diinginkannya...

Continue Reading

You'll Also Like

33K 5.3K 36
[ discontinued ] Choi Han menemukan seorang anak setelah meninggalkan Desa Harris Kim Dokja terbangun di dunia baru setelah meninggalkan kereta bawah...
19.9K 3.2K 35
Choi Han menemukan seorang anak setelah meninggalkan Desa Harris Kim Dokja terbangun di dunia baru setelah meninggalkan kereta bawah tanah Story fanf...
16.4K 2.3K 7
Disclaimer: Lookism by Park Taejoon Jujutsu kaisen by Gege Akutami Yang Gojo tahu, saat itu ia tersegel oleh musuhnya. Namun kini ia malah terbangun...
1M 105K 52
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...