Karina, We Love You!

By EmeraldBlueD14

481K 65.5K 8.5K

Karina yang bertransmigrasi ke dalam tubuh Karina Lauvrina Ferdinand, seorang tokoh figuran dalam novel 'Cint... More

1. un: cychwyn
2. dau: cael gafael
3. tri: dim ond ceisio
4. pedwar: adennill ymwybyddiaeth
5. pump: ymwybyddiaeth
6. chwech: carwriaeth
Side Story Karina; True Crime 01
7. saith: dant y llew
8. wyth: gwydr awr
9. naw: ffordd i fyny'r bryn
Side Story 2; Tentang Anna
10.1. deg. un: yn haeddu gwell
10.2. deg. dau: Rwy'n gwybod fy mod yn dy garu di
11. un ar ddeg: tad
12.1. deuddeg. un: gwaed pur
Cast
12.2. deuddeg. dau: bod yn hysbys
Side Story Karina; True Crime 02
13. tri ar ddeg: cyfarfod cyntaf
14. pedwar ar ddeg: yr arogl dau deulu
15. pymtheg: yr un peth ond yn wahanol
16. un ar bymtheg: addasu i chi
17. dwy ar bymtheg: gwledydd zaterliter
18. deunaw: am y tro cyntaf, mae'r teimlad hwn yn teimlo cystal
19. pedwar ar bymtheg: sychwch fy nagrau
20. ugain: ein plant
21. un ar hugain: y gweithdrefnau
22. dau ddeg dau: ein un ni o'r diwedd
23. dau ddeg tri: mynd yn gyhoeddus ac mae'n iawn
Cast 2
24. pedwar ar hugain: dim ond y teimlad
25. pump ar hugain: ein cusan gyntaf
26. chwech ar hugain: madarch a siocledi
27 dan 28. dau ddeg saith ac wyth ar hugain: dechrau clan Apollo yn Zeterlite
29. naw ar hugain: yn y dref gyda dad
30. deg ar hugain: wps mae'n troi allan
31. tri deg un: mae'n fwystfil
32. tri deg dau: teulu o'r ddau
33. tri deg tri: dadeni clan Ferdinand, yr etifeddion
35.1. tri deg pump. un: tua amser (about time)
35.2. tri deg pump. dau: trit bach
36. tri deg chwech: mono
37.1 tri deg saith. un : calonnau croma (chroma hearts)
37.2. tri deg saith. dau: dau Ileuad (two moons)
Cast 3 (Last Casts)
38. tri deg wyth : coddod anialwch
39.1 tri deg naw, un: ffoniwch fi beth rydych chi ei eisiau
[2 - 39.2] Hyacinth
Little Closure and New Beginning.

34. tri deg pedwar: tannau coch daphne ac apollo

4.7K 733 125
By EmeraldBlueD14

Valtoire menatap adiknya dari atas ke bawah, entah sudah berapa lama mereka berdua tidak pernah bertemu, delapan tahun? atau bahkan sepuluh tahun? entahlah.

Bahkan Val sendiri tidak menyangka akan menemukan adik workhaholicnya disini, di kota D, negara Zernite.

"kukira aku akan bertemu dengan financial officerku pagi ini, ternyata surprise! surprise! adik tampanku yang datang. Welcome, welcome!" kata Valtoire sambil menyengir lebar.

"dimana Yechezkel, Val" ujar Xerxes dingin.

"Man, slow down... slow down Xion, Aku kakakmu. Kita sudah lama tidak bertemu, jadi santai sedikit. Jangan terlalu kaku"

Menuangkan segelas zyr vodka pada gelas kosong di atas meja, Valtoire tersenyum tipis. Sangat tipis.

Dilihat darimanapun, pria muda dihadapannya adalah adik kakunya. Xerxes. atau biasa dipanggilnya Xion.

Tak lama kemudian, diberikannya segelas zyr vodka di tangan kanannya pada adiknya, dan disambut helaan nafas lelah dari Xerxes.

"jangan terlalu keras pada dirimu Xion, kau masih muda, nikmati waktu yang ada. Istirahatkan sejenak pikiranmu, kerajaan bisnismu tidak akan hancur meskipun kau tinggalkan selama 100 tahun tanpa menengoknya. Aku tahu seperti apa kemampuan mu dan seberapa tua uang yang kita miliki. We're old money, Xion. uang kita tidak akan habis meskipun kau bermalas-malasan saat ini" ujar Val sambil mengusap kepala Xerxes perlahan.

"shut up, Val" geram Xerxes datar namun malah terdengar seperti rengekan di telinga Valtoire.

Mendudukkan badannya kembali, Valtoire melanjutkan ucapannya, "Jangan terlalu keras pada Karina, she has been through a lot. Cukup berikan sealmu dan tingkatkan keamanan bagi keluarga adikmu, kutahu melebihi siapapun segila apa dirimu tentang keamanan dan privacy. Cukup ucapkan selamat pada mereka berdua. Bagaimanapun, Yechezkel adik kita, dan karena kita juga, dia terpaksa mengikuti seleksi penerus diusia sangat belia"

Xerxes terdiam, Ya benar. Karena kedua kakaknya lah Yechezkel mengikuti seleksi sialan tersebut.

Sebenarnya, Valtoire merupakan salah satu dari 300 kandidat utama saat itu, namun sesuatu terjadi pada Valtoire dan Xerxes yang terlalu panik mengenai kondisi Val, menancapkan anak panah silver yang konon milik Apollo dari bumi, ke arah Yechezkel yang masih terbilang balita, di upacara Cult of Persona keturunan de Varne.

Ditengah ritual yang masih berlanjut, tiba-tiba saja matahari tepat berada di atas kepala dan suasana menjadi sangat hening. Dan tak lama kemudian, setetes darah Yechezkel masuk ke dalam Sanctuary de Apollo (danau buatan, danau sakral yang dijaga ketat keturunan de Varne, dimana airnya diambil dari The Hieron of Apollo, di bumi menggunakan metode berpindah dimensi (rahasia mendasar dan terprivat pewaris pertama de Varne, beberapa ribu tahun yang lalu)).

Dengan setetes darah Yechezkel yang jatuh ke dalam Sanctuary de Apollo, setelah keheningan sesaat, langit berubah menjadi gelap disertai dengan aliran angin yang cukup kencang, kemudian muncullah bulan yang bersinar terang dan diiringi oleh hembusan daun-daun dan ranting-ranting pepohonan yang seolah berirama dan berpesta pora, membentuk sebuah alunan lagu yang indah namun suram. sedikit menyeramkan.

Semua orang yang berada dalam altar tersebut terperangah, ini jauh di luar dugaan.

Sanctuary de Apollo di dunia Zeterlite, tidak pernah merespon seperti ini sepanjang sejarah. Reaksi kali ini adalah reaksi terkuat.

Stevanius de Varne, yang kala itu memimpin jalannya ritual, bergetar di kursinya. Reaksi ini tidaklah normal. Seketika Stevanius berlari ke arah Yechezkel balita dan membawa balita yang tampak tidak menangis meskipun terkena anak panah tersebut menjauh dari danau dan altar ritual.

Ini, pertanda buruk. gumam Stevanius kala itu.

Dan benar saja, setelah tiga kali bulan purnama penuh, garis keturunan Apollo pada Yechezkel menguat. Yechezkel bahkan bertumbuh semakin cerdas dan berlian. Bahkan kemampuan akademiknya diusia anak-anak, yang masih sembilan tahun, telah mengalahkan Valtoire yang memiliki garis keturunan Apollo terkuat saat itu.

Hingga pada suatu ketika, Alexander de Varne, kakak sepupu Stevanius de Varne yang merupakan kakek Yechezkel meninggal dunia.

Alexander de Varne merupakan pemegang kekuasaan utama de Varne saat itu, meninggal dunia di usia 109 tahun setelah sakit parah selama 4 tahun.

Valtoire yang digadang-gadang akan sukses dalam seleksi mengalami musibah besar, dan tidak dapat melanjutkan proses seleksi. Dan sebagai gantinya, Yechezkel yang memiliki garis takdir Apollo yang cukup kuat, harus mengikuti seleksi penerus menggantikan Valtoire. 3 tahun kemudian.

Dan untuk sementara, William Aishgard dimintai pertolongan oleh tetua de Varne sebagai guru dan pembimbing Yechezkel sebelum proses seleksi karena William dinilai para tetua sangat mumpuni untuk membina Yechezkel dan mereka berdua sama-sama ber-IQ tinggi dengan minat belajar yang sangat mirip satu sama lain.

Pada saat itu, di beberapa hari kemudian, Stevanius de Varne mengumpulkan keluarga inti Alexander dan membahas perihal Yechezkel pada rapat besar tahunan keluarga Alexander de Varne.

Setelah penyelidikan yang dilakukannya, Stevanius, menyimpulkan bahwa kutukan Apollo, meskipun belum dilakukan ritual penguatan garis takdir pada Yechezkel, sudah melekat pada Yechezkel. Sehingga, meskipun proses seleksi belum berjalan, Yechezkel sudah dapat dipastikan akan menjadi pewaris de Varne selanjutnya.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal di pikiran Stevanius, pada rapat tersebut, Stevanius mengumumkan bahwa benang merah takdir milik Yechezkel tidak ada di dunia Zeterlite. Ini ada dua pilihan, bisa saja pemilik garis takdir Dahpne belum terlahir, ataupun pemilik garis takdir Daphne memang benar-benar tidak ada di dunia Zeterlite. Melainkan di dunia lain, seperti halnya di bumi.

Mengingat usia Yechezkel yang telah menginjak 9 tahun, bisa dipastikan, jarak usia nya dengan pemilik takdir Dahpne nantinya akan berbeda cukup jauh.

Daphne, ikatan berpasangan Apollo, yang menolak kehadiran Apollo karena tertembak panah benci cupid, atau biasa dikenal dengan sebutan Eros.

Tale of Apollo Era Yunani kuno;

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Hubungan Apollo dan saudarinya tak kunjung membaik. Perang dingin antara Apollo dan Artemis begitu terasa di Olympus maupun di dunia manusia.

Apollo saat ini tengah melepaskan anak panahnya secara acak ke arah seekor domba dan benar saja, tembakan melesetnya bahkan tepat sasaran. Tak jauh darinya, seorang anak kecil -baginya, yakni Eros, putera dari Dewi Kecantikan -Aphrodite, yang tengah berusaha memanah apel yang terletak cukup tersembunyi namun ternyata bidikan anak panah Eros meleset dan Apollo yang melihatnya menertawakannya.

"Hei anak kecil, sini belajar denganku dengan panah sungguhan bukan panah mainan kanak-kanak seperti itu, pantas bidikanmu meleset. Aku saja sudah berhasil mengalahkan Phyton raksasa yang menyerang wilayah manusia beberapa saat lalu." kata Apollo masih dengan tawanya yang keras dan perkataannya tersebut sukses membuat Eros mengalihkan pandangannya kearahnya dan menatapnya tajam.

"Aku bukan anak kecil paman! Aku Eros, dewa cinta. Aku juga ahli dalam memanah tau! dan ingat, ini bukan panah mainan! Ini panah sungguhan!!," Mengerucutkan bibirnya sambil menghentak-hentakkan kakinya, Eros mendesis sebal.

Eros meskipun masih muda, sudah mendengar kemenangan Apollo mengalahkan musuh kuat seperti python raksasa pun hanya mendesis kesal melihat kesombongan Apollo dihadapannya kini.

"Yya...kau memang masih anak-anak. Masih anak-anak sudah bermain cinta-cintaan! Hah... apasaja yang ibumu ajarkan padamu, huh? heran aku..." ujar Apollo sambil menggelengkan wajahnya seolah tidak percaya melihat anak dewi yang ceroboh dan terkesan asal-asalan seperti Eros dibiarkan berkeliaran dengan panah mainannya mengurusi urusan manusia di bumi dengan hal yang disebut cinta.

"Hissh.., Jangan bawa-bawa nama ibuku! paman saja yang kampungan belum menemukan cinta sejati. Pasti paman iri, kan? ckckck"

"Yyaa.. anak kecil!! Jaga ucapanmu. Bagaimanapun aku lebih tua darimu" sungut Apollo tak terima dengan perkataan Eros.

"ck. paman juga kekanak-kanakan, tak mau mengaku."

"Baiklah..baiklah aku mengalah. Aku mengakui bahwa aku masih kekanak-kanakan. Tapi kau sungguh lebih kekanak-kanakan daripada aku. Lagipula buang saja panah mainanmu dan kuberikan panah sungguhan untukmu. Apa kau tidak lelah terperangkap di tubuh anak kecil seperti itu tanpa bisa menjadi dewasa? huh? sekali-kali jadilah dewasa dan tancapkan anak panah mainanmu itu pada dirimu sendiri biar kau juga bisa jatuh cinta. Setelah kau merasakannya, kau bisa mengataiku sepuasmu tentang aku yang belum menemukan cinta sejatiku."

Eros menggeram marah. "Paman benar-benar keterlaluan. lebih baik aku pergi dari sini daripada mendengar ocehan paman yang semakin membuatku kesal." Menghentakkan kakinya sekali lagi dengan kesal, Eros meninggalkan Apollo seorang diri yang tertawa terbahak karena berhasil mengerjai cupid tampan itu. Sungguh, lucu sekali ekspresi Eros saat ini dan hal tersebut cukup mampu membuat Apollo merasa terhibur.

Eros yang masih kesal dengan Apollo, ditengah perjalanannya anak kecil itu bertemu dengan Artemis yang tengah berburu. Berhenti sejenak, Eros memutuskan untuk menyapa bibi kesayangannya itu sambil mengadukan perbuatan Apollo yang menyebalkan baginya pada bibinya.

"Bibi...."

Artemis yang mendengar suara anak kecil yang sangat dikenalnya tersenyum simpul sambil meletakkan kembali anak panahnya kedalam tempatnya semula. Dewi cantik itu berniat menghampiri Eros yang terlihat sangat kesal saat ini.

"Ada apa, Eros? kau terlihat kesal saat ini, apa ibumu menghukummu atau bagaimana?"

Darisitulah mengalir cerita plus aduan Eros mengenai Apollo yang menyebalkan baginya pada Artemis yang notabene masih menyimpan dendam pada saudara kembarnya sendiri, selintas ide tercetus dalam benak dewi bulan itu, mungkin ide ini akan membuat Apollo merasakan rasa sakit yang selama ini dirasakannya sekaligus menuntaskan dendamnya perihal kematian Orion.

"Bibi sepertinya memiliki ide bagus untuk membuat jera pamanmu, kau mau ikut kedalamnya?" Artemis tersenyum misterius yang hanya dipahami olehnya sendiri bagaimana artinya sambil berupaya membuat tawarannya terdengar semenarik mungkin agar Eros tertarik berperan didalamnya, karena Artemis membutuhkan campur tangan Eros dalam hal ini.

Dengan mata berbinar Eros mengangguk sambil meloncat gembira karena Artemis memberikan usulan membalaskan perbuatan Apollo yang memperoloknya tadi. Dengan tidak sabaran, Eros menarik ujung gaun bibinya senang berharap bibinya segera memberi tau ide baik tersebut. "Mau..mau!! bagaimana bibi idenya?"

"Ikuti pamanmu kemanapun dia pergi, ketika pamanmu menemukan belahan jiwanya yang membuatnya sangat tertarik dan mencintainya, tembakkan anak panah emasmu pada pamanmu agar pamanmu semakin jatuh cinta pada gadis itu, namun secara bersamaan, tembakkan anak panah perakmu pada gadis itu, agar gadis itu benar-benar membenci pamanmu hingga membuat pamanmu menderita. Bagaimana? Apa kau mau melakukannya?" papar Artemis pada Eros.

Eros mulai bimbang, jujur saja dirinya ragu. "bukankah itu sangat keterlaluan, bi? berarti aku harus mempermainkan takdir paman. Takdir bukan permainan bi...jujur Eros meragukan cara bibi ini" menatap tak enak pada Artemis, namun tidak enak pula menolak ide dari bibi kesayangannya ini. Apalagi Eros masih sangat kesal dengan ulah Apollo tadi.

Mengelus dahi Eros yang dianggapnya lucu, Artemis tersenyum menenangkan. "ini adalah satu-satunya cara agar pamanmu berhati-hati dengan ucapan dan tindakannya kedepannya. Biar pamanmu jera. kau harus melakukannya, kau mau kan pamanmu menjadi baik?" bujuk Artemis sekali lagi pada Eros.

Seolah tersihir, Eros mulai merasa percaya diri terhadap kemampuan memanahnya karena perkataan dewi perburuan ini hingga benar-benar menghilangkan keraguannya. Tersenyum senang, Eros memekik riang sambil memeluk Artemis, "iya bibi. Sepertinya cara ini sangat akurat untuk membuat paman tidak mengata-ngataiku sebagai anak kecil berulah lagi. aku akan melakukannya persis seperti yang bibi katakan tadi padaku, terima kasih banyak bibi Art...!"

Tersenyum kecil, dalam pelukan mereka Artemis mengangguk. "Ya. Lakukanlah. Agar pamanmu benar-benar mengerti bagaimana rasanya kehilangan belahan jiwanya" ujar Artemis menyeringai lebar.

Dan benar saja, setelah setiap hari membuntuti Apollo, Eros melihat bahwa dewa tampan itu nampak tertarik pada Daphne, seorang nimfa pengikut Artemis yang teramat sangat cantik.

Namun sayang sekali, Daphne merupakan pengikut Artemis, yang berarti juga Daphne telah bersumpah untuk tetap menjaga kesuciannya hingga maut menjemputnya.

Eros menyeringai lebar. Setelah memastikan bahwa anak panah emasnya telah mendarat sempurna pada pamannya, Eros mengambil anak panah peraknya dan menembakkannya pada Daphne.

Mengenai anak panah yang ditembakkannya pada pamannya, Apollo, merupakan panah yang berisi kekuatan cinta yang dahsyat dan rasa keinginan memiliki yang kuat. Panah ini berwarna emas. Panah khas miliknya.

Sementara panah peraknya, tidak banyak yang tahu mengenai anak panah ini karena Eros sangat jarang menggunakannya. Hampir tidak pernah. Anak panah ini merupakan anak panah berisi kekuataan menolak cinta yang dahsyat, disertai perasaan jijik yang teramat besar bahkan sangat muak melihat ujung rambut pria yang namanya diukir di panah perak Eros.

Balas dendam cupid ini ternilai sangat kejam dibandingkan perolokan yang dilakukan oleh Apollo padanya. Cinta Apollo yang begitu besar, akan dibalas dengan penolakan yang sama besarnya pula oleh ikatan berpasangannya. Bahkan, masa depan Apollo pun ikut berubah karenanya hingga masa depannya tidak dapat dipastikan lagi oleh God of Phophecy di kala itu.

Semakin hari hingga beberapa bulan berlalu, Apollo masih saja terus mengejar dan mengemis cinta Daphne, namun Daphne selalu melarikan diri darinya. Hidup Apollo menjadi semakin sengsara.

Hari-harinya hanya dipenuhi untuk terus mengejar Dapne dimanapun Daphne berada.

Dan Daphne yang telah sangat kelelahan karena terus menerus menghindari Apollo, kini sampai pada sungai milik ayahnya, Peneus. dan Apollo hamper berhasil meraihnya, gadis itu menangis meraung dan berdoa pada ayahnya.

"Tolong aku ayah! tolonglah puterimu ini, tolong selamatkan aku dan hancurkan kecantikanku ini, ayah, kumohon...tolong aku!"

Peneus yang mendengar lolongan puterinya pun tak sampai hati, dengan segera, ketika Apollo kini telah berhasil memeluk puterinya untuk membawanya kembali ke daratan tepi sungai, Peneus segera merubah wujud putrinya menjadi sebuah pohon. Rambut panjang indahnya dirubah menjadi dedaunan, kedua tangannya menjadi batang dan kedua kakinya menjadi akar. Bahkan sebelum Apollo berbalik untuk melihat wajahnya, wajah cantik Daphne telah menghilang.

Kini, yang berada di pelukannya bukanlah Daphne, cinta hatinya, melainkan sebuah pohon Laurel.

melihat Daphne yang berubah menjadi pohon Laurel, Apollo menangis meraung. Hatinya terasa nyeri dan tercabik-cabik.

Beberapa tahun berlalu dan hanya dihabiskan oleh Apollo untuk meratapi pohon Laurel milik Dahpne di tepi danau hingga membuat siapapun yang melihatnya merasa iba.

Hingga pada suatu hari, Artemis, yang melihat keadaan saudara kembarnya yang hancur, merasa kasihan. Di kejauhan dewi cantik itu bergumam pelan,

"Kuberdoa untukmu saudaraku, Apollo. di kehidupanmu yang selanjutnya, kau akan terpisah dunia dengan belahan jiwamu seperti saat ini, hingga membuatmu sengsara, namun aku juga berdoa, anak keturunanmu akan menyelamatkanmu dan membawa belahan jiwamu padamu. Karena Dahpne pengikut setiaku, aku akan berdoa bahwa di kehidupan berikutnya, semoga Daphne akan tulus mencintaimu, saudaraku"

Setelah menggumamkan doanya, mata Artemis berpendar hijau kebiruan dan suasana sekitarnya berubah menjadi hening.

Tak jauh dari tempat Artemis berdiri, Eros, sang cupid berdiri di belakangnya. Telinganya sangat tajam, sehingga ucapan Artemis yang hanya berupa gumaman tipis masih terdengar olehnya.

Eros pun tersenyum kecil, di patahkannya anak panah silver pada batang pohon Laurel milik Daphne sehingga anak panah silver tersebut hancur tak bersisa, dan di tembakkannya benang merah pada batang pohon Laurel tersebut menuju pada pergelangan tangan Apollo, tepat di nadi pamannya tanpa sepengetahuan pamannya yang masih meratap.

Setelah sukses memasangkan kedua benang merahnya, Eros tersenyum singkat dan terbang meninggalkan lingkungan sungai dan berpetualang menuju dunia manusia.

Tale of Apollo End.

Xerxes terdiam di kursinya, tak lama kemudian tuan muda itu berujar pelan, "jadi, Karina....bukan Karina Lauvrina?"

Valtoire tersenyum samar kemudian mengangguk pelan, "Ya, rahasiakan ini dari siapapun. Ingat, hanya kakek Stevanius, bibi Catherine dan bunda Mimosa yang mengetahuinya...ahh, dan aku hanya mencuri dengar saja lalu menceritakannya padamu, simple bukan?"

"jadi, dia pemilik takdir Daphne?" tanya Xerxes setengah tidak percaya.

"Ya, dia pemilik takdir Daphne, ah, tentunya kau sudah mengetahui sesulit apa bunda Mimosa dan bibi Catherine membawanya kemari bukan? untuk itu, berikan saja sealmu, jangan mempersulit mereka. Kali ini, Yechezkel harus bahagia, bukan?" ujar Valtoire sambil tersenyum tulus.

Xerxes menatap kakaknya dengan tatapan tidak terbaca, "lalu, kapan bahagiamu Val? bukankah kau juga pantas untuk bahagia?" Kata Xerxes pada kakaknya yang hanya dibalas senyuman tipis Valtoire. Sangat tipis.

_______________________________________________

Melihat ke arah puteranya yang tengah tertidur, Yechezkel menatap Felix dengan tatapan tajamnya.

"jelaskan secara singkat" titah Hezkel pada Felix.

Felix hanya menatap Yechezkel dengan tatapan lelah, "begini, keluarga Ferdinand ingin membawa kembali Karina pada lempiran kepala keluarga mereka, kali ini Julie dan Kenneth yang akan bergerak." jelas Felix pada Hezkel.

Mendengar penuturan Felix, Yechezkel hanya berdecih, "cih. memuakkan. lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang"

Felix menyeringai, menatap Yechezkel dengan tatapan puppy eyesnya, pemuda berambut silver itu kemudian berkata, "berikan aku akses laboratorium keluarga de Varne, kak Hez, izinkan aku memulai penelitian tempo hari yang kujabarkan padamu"

Yechezkel terdiam, terdengar menimbang-nimbang sejenak. "kau sungguh-sungguh ingin mengakhiri darah Ferdinand pada masa mu? jujur saja, Jake dan Kaiden sudah memulai penelitiannya, kupikir mereka sudah memindai hasilnya sekarang. Saat ini, pertanyaan terbesarnya hanya ada kepadamu. Kau pewaris utama Ferdinand, apa kau yakin akan mengakhiri darah Ferdinand atau bahkan kau ingin menghancurkan Ferdinand? pikirkan baik-baik sebelum bertindak Felix. Sebagai pewaris utama, kepala dingin dan otak licin sangat dibutuhkan. Itu yang kuajarkan selama ini kepadamu, adik"

Terdiam, pikiran Felix serasa tersiram air es saat ini, jujur saja. Felix bingung harus bersikap seperti apa dan bagaimana.

Meskipun pewaris utama berada di tangannya, namun para tetua Ferdinand, belum lagi ayahnya Antonio dan pamannya Yohanes, selalu mengawasi gerak geriknya.

Bahkan saat inipun, untuk bisa menghubungi Yechezkel, dirinya harus berangkat jauh ke Leefreelionia dengan dalih mengawasi proyek dan membeli nomor baru agar dapat terhubung dengan Yechezkel.

Dan satu hal yang diketahui Felix dengan pasti, kebebasannya hanya terdapat di negara ini. Leefreelionia, untuk itu, begitu mengetahui pengawasan keluarganya cukup santai di negara ini, Felix nekat membangun sebuah mansion di sini. Mansion untuknya melarikan diri dari hiruk pikuk dunianya yang muram dan sunyi.

Sungguh, sejujurnya Felix telah sangat lelah dengan semua ini.

________________________________________________

Karina saat ini tengah membuat cookies sederhana bersama dengan Eclairs. Frostbite yang menyerangnya sudah menghilang berkat dokter bantuan dari Valtoire bersama obat-obatan yang dikirimkannya. Membuat Karina telah bebas beraktifitas ringan saat ini.

Karina yang kebosanan pada akhirnya mengajak puterinya, Eclairs untuk baking cookies bersama dan disambut teriakan senang ala Eclairs dan system di kepalanya. lmao.

Saat ini, Karina hanya tersenyum melihat Eclairs yang tengah mencampurkan gula bersama telur menggunakan mixer automatis, sehingga Eclairs hanya melihat saja dengan raut wajah excitednya. Tak lama kemudian Eclairs bertanya pada mommynya,

"lalu apa langkah selanjutnya, mommy?"

"Okay, lalu masukkan 1,5 sendok teh ekstrak vanilla, baby"

Setelah satu jam berlalu, cookie buatan Karina dan Eclairs sudah siap untuk dihias menggunakan frosting dan candy canes maupun sprinkles.

"wow, mommy! Clails mau sprinkles yang lebih banyak sepeltli yang ini!"

Karina sedikit mengernyitkan keningnya, bukankah sprinkles di cookie berbentuk heart ini sudah terlalu banyak? apanya yang perlu di tambah lagi? batinnya heran.

"sprinkles nya sudah terlalu banyak, baby, nanti bentuknya jadi tidak terlihat" ujar Karina halus

"Ooh..iya benal juga mommy, hehehe" ujar Eclairs sambil terkikik kecil.

Dan begitulah, pagi hari yang cukup produktif di dapur kediaman Yechezkel tersebut.

______________________________

Wanita itu meringkuk di dalam selimut. Tubuhnya bergetar hebat. Air matanya bahkan telah mengering hingga tak mampu lagi mengeluarkan air mata. Tissue-tissue bekas berserakan dimana-mana.

Wanita itu, Madison, membaca tiap kata yang tertulis dari portal berita yang kini tengah menjadi topik trending di negara Amethys mengenai suami kedua yang bersamanya sejak tiga tahun ini tengah berkencan dengan seorang gadis yang cukup terkenal dan komentar dari masyarakat yang mendukung hubungan mereka. Bahkan, satu komentar negatifpun tidak diketemuinya.

Tega sekali suaminya menghianati kepercayaannya. Menghianati cintanya.

(author= nyebut mbaknya, suami mbak aja dua loh, ini sama-sama selingkuh kan ya berarti?)

Di laman berita yang dibacanya tertulis mereka sudah menjalin hubungan baru-baru ini namun terlihat sangat lengket sekali. Jadi, suaminya selingkuh darinya? sungguh, tega sekali? Apa kekurangannya? Madison begitu mencintai kakaknya yang kini menjadi suaminya tersebut bahkan mengabaikan suami pertamanya, Felix.

Pernikahannya dengan kedua kakaknya memang dirahasiakan dari publik karena bertentangan dengan norma masyarakat. Namun beberapa pengusaha kelas atas sudah mengetahuinya dengan jelas, apalagi para old money negara Amethys yang berkuasa.

Tidak kuat membaca beragam berita tentang suaminya di media sosial, Madison menangis meraung. Kenneth selalu mereject panggilan telfonnya bahkan tidak mengangkat panggilannya.

Kini Madison benar-benar merasa hidupnya sia-sia. Setelah mencintai seseorang dengan begitu dalamnya tetapi bahkan suaminya tidak mampu bertahan dengannya. Apa yang salah dengan dirinya? Diambilnya ponsel pintar miliknya, Madison membuka akun instametrixnya dan mencari akun Instagram Giselle -kekasih dari suaminya kini, lucu sekali.

Sungguh, Giselle sangat cantik, postur tubuhnya sangat sempurna. Gadis itu juga stylish sekali. Madison tiba-tiba saja merasa rendah diri. Pipinya tembam, wajahnya tidak terlalu cantik, badannya melar karena kehamilan dan perutnya buncit besar. Pantas saja suaminya menghianatinya. Giselle sungguh sempurna sebagai seorang gadis.

Netranya menangkap sebuah pisau buah di dekat tempat tidurnya, entah dorongan dari mana, diarahkannya pisau buah itu kearah pergelanggan tangannya. Belum sempat pisau tajam yang cukup dingin itu menembus kulitnya, seolah tersadar, dibuangnya pisau buah tersebut dari tangannya dan Madison kembali menangis meraung dengan suara yang sangat memilukan hati bagi siapapun yang mendengarnya.

_____________________________
Jangan Lupa Vote dan Commentnya!

ramaikan suasana hehehe

Note= makasih banyak buat kalian semua yang support aku, aku bakal terus lanjutin cerita ini kok, tapi maaf banget ya, jadwal upload menyesuaikan.

mungkin beberapa kali dalam sebulan. karena jujur saja, kurang ngefeel nulisnya hehe.

apapun itu tetap semangat semuanya!

semoga part ini mengobati kerinduan kalian sedikit hehe

Love,

Dee

Daphne and Apollo
'the Greek God' Cursed-Conclusion

Continue Reading

You'll Also Like

832K 70.1K 32
(๐’๐ž๐ซ๐ข๐ž๐ฌ ๐“๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐ฆ๐ข๐ ๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐Ÿ) ๐˜Š๐˜ฐ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜บ ๐˜ธ๐˜ช๐˜ฅ๐˜บ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ต๐˜ช0506 า“แดสŸสŸแดแดก แด…แด€สœแดœสŸแดœ แด€แด‹แดœษด แด˜แดแด›แด€ ษชษดษช แดœษดแด›แดœแด‹ แดแด‡ษดแด…แดœแด‹แดœษดษข แดŠแด€สŸแด€ษดษดสแด€ แด„แด‡ส€ษชแด›แด€โ™ฅ๏ธŽ ___...
97.4K 6.2K 22
Tentang seorang putri dari Kerajaan Crystal yang diramalkan akan mengalahkan raja kegelapan di masa depan yang ingin menguasai dunia, sampai berita i...
3.6K 391 8
โ•”โ•โ•โ•โ•โ•โ•โœฎโโ€ขยฐโ™›ยฐโ€ขโโœฎโ•โ•โ•โ•โ•โ•— ๐Š๐จ๐ง๐ญ๐ž๐ฌ ๐Œ๐ฎ๐ฌ๐ข๐ฆ ๐’๐ž๐ฆ๐ข โ•šโ•โ•โ•โ•โ•โ•โœฎโโ€ขยฐโ€ยฐโ€ขโโœฎโ•โ•โ•โ•โ•โ• Mey hanya tertidur setelah membaca sebuah novel. Novel...
14.5K 3.1K 29
โš ๏ธSLOW UPDATE โš ๏ธ Untuk Velin dan Candra โค๏ธ-DH. Kisah cinta dua orang yang sudah terjalin sejak lama. Benang merah selalu mengikat keduanya kemanapun...