Karina, We Love You!

By EmeraldBlueD14

482K 65.5K 8.5K

Karina yang bertransmigrasi ke dalam tubuh Karina Lauvrina Ferdinand, seorang tokoh figuran dalam novel 'Cint... More

1. un: cychwyn
2. dau: cael gafael
3. tri: dim ond ceisio
4. pedwar: adennill ymwybyddiaeth
5. pump: ymwybyddiaeth
6. chwech: carwriaeth
Side Story Karina; True Crime 01
7. saith: dant y llew
8. wyth: gwydr awr
9. naw: ffordd i fyny'r bryn
Side Story 2; Tentang Anna
10.1. deg. un: yn haeddu gwell
10.2. deg. dau: Rwy'n gwybod fy mod yn dy garu di
11. un ar ddeg: tad
12.1. deuddeg. un: gwaed pur
Cast
12.2. deuddeg. dau: bod yn hysbys
Side Story Karina; True Crime 02
13. tri ar ddeg: cyfarfod cyntaf
14. pedwar ar ddeg: yr arogl dau deulu
15. pymtheg: yr un peth ond yn wahanol
16. un ar bymtheg: addasu i chi
17. dwy ar bymtheg: gwledydd zaterliter
18. deunaw: am y tro cyntaf, mae'r teimlad hwn yn teimlo cystal
19. pedwar ar bymtheg: sychwch fy nagrau
20. ugain: ein plant
21. un ar hugain: y gweithdrefnau
22. dau ddeg dau: ein un ni o'r diwedd
23. dau ddeg tri: mynd yn gyhoeddus ac mae'n iawn
Cast 2
24. pedwar ar hugain: dim ond y teimlad
25. pump ar hugain: ein cusan gyntaf
26. chwech ar hugain: madarch a siocledi
29. naw ar hugain: yn y dref gyda dad
30. deg ar hugain: wps mae'n troi allan
31. tri deg un: mae'n fwystfil
32. tri deg dau: teulu o'r ddau
33. tri deg tri: dadeni clan Ferdinand, yr etifeddion
34. tri deg pedwar: tannau coch daphne ac apollo
35.1. tri deg pump. un: tua amser (about time)
35.2. tri deg pump. dau: trit bach
36. tri deg chwech: mono
37.1 tri deg saith. un : calonnau croma (chroma hearts)
37.2. tri deg saith. dau: dau Ileuad (two moons)
Cast 3 (Last Casts)
38. tri deg wyth : coddod anialwch
39.1 tri deg naw, un: ffoniwch fi beth rydych chi ei eisiau
[2 - 39.2] Hyacinth
Little Closure and New Beginning.

27 dan 28. dau ddeg saith ac wyth ar hugain: dechrau clan Apollo yn Zeterlite

6.7K 1.1K 250
By EmeraldBlueD14

"jangan gigit bibirmu, Rina. Itu tugasku untuk menggigitnya" bisik Yechezkel dengan nada rendahnya tepat di telinga Karina.

Seketika Karina terkejut dan mengalihkan wajahnya ke samping kanan. Tepat pada saat itu, bibirnya bertemu dengan bibir milik Hezkel. disela-sela ciumannya, Hezkel berbisik, "tugasmu hanya membuka mulutmu, dan biarkan aku menggigit bibirmu, seperti ini"

Ciuman yang semula lembut, kini berubah menjadi sedikit banyak menuntut dengan gigitan-gigitan kecil Hezkel pada kedua bibir mungil milik Karina.

"mmhmm.." erang Karina kecil.

Yechezkel yang mendengar erangan Karina, sontak mengumpat pelan. "fck!, you're too sweet, Rina. It's sexy"

Setelah bebera saat kemudian, Yechezkel menghentikan ciumannya begitu dirasanya Karina telah kehabisan nafasnya.

"cukup untuk hari ini, aku tidak yakin masih bisa waras jika terus menciummu" gumam Yechezkel lembut sambil menyisipkan anak-anak rambut milik Karina ke belakang telinganya.

Karina yang ditatap dalam dan lembut oleh Hezkel hanya bisa menyembunyikan wajah merahnya dengan kembali memeluk Yechezkel dan menyembunyikan wajahnya di dada pria berusia 31 tahun itu.

Sungguh, tidak Karina duga sebelumnya bahwa dirinya yang masih berusia 21 tahun di dunia novel ini, akan melakukan pendekatan dengan pria berusia 10 tahun diatasnya.

Hezkel yang tidak bisa mencium bibir Karina lagi karena takut keblablasan, menyibukkan dirinya dengan memeluk Karina diselingi dengan menciumi seluruh bahu, punggung, tangan hingga dada dan perut wanita muda itu. Sangat aktif sekali.

Pikiran Karina berkelana pada kehidupannya di bumi, masa lalunya. Karina tidak pernah berpikiran untuk menjalin atau melakukan pendekatan seperti ini, jadi bisa dibilang Karina tidak terlalu mengerti apa batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang pria dan wanita yang tengah berhubungan.

Apalagi selama masa kecilnya, dihabiskan di luar negeri.

Karina, di bumi bernama Karina Musayeva Viella Ilirida. Karina berusia 19 tahun dan telah mengenyam pendidikan perkuliahan.

Keluarganya memiliki rumah makan sederhana dengan empat buah cabang di kotanya, dan delapan cabang lainnya di kota lain. Serta ayah Karina merupakan seorang pengusaha travel dengan basis perjalanan Dubai-Eropa-Indonesia.

Karina adalah seorang polyglot, atau seseorang yang mahir menggunakan dan menguasai bahasa yang berbeda di dunia.

Karina menguasai 7 bahasa secara mahir, dan 8 bahasa tidak terlalu mahir namun masih mengerti, namun sedikit banyak Karina mengerti.

Orang tuanya menetap di Indonesia. Ibunya merupakan keturunan etnis Chinese dan Korean. Sedangkan ayahnya merupakan etnis Chinese dan Finlandia. Sehingga menyebabkan Karina sedari kecil sudah menguasai 4 bahasa.

Semasa sekolah dasar, Karina tinggal dengan nenek dari pihak ayahnya di Jerman, sehingga selama 4 tahun sekolah dasar, Karina telah cukup menguasai bahasa Jerman. Sekolah dasar di Jerman menyita waktu selama 4 tahun, berbeda dengan di Indonesia yang selama 6 tahun.

Untuk sekolah menengahnya, Karina mengenyam pendidikan di Azerbaijan selama 9 tahun. Mengikuti bibinya sehingga Karina mahir berbahasa Azeri/Azerbaijani atau bahasa resmi negara Azerbaijan.

Di Azerbaijan sendiri, masyarakatnya tidak hanya menggunakan bahasa Azeri, tetapi juga bahasa Russia dan bahasa Armenia, yang merupakan bahasa kedua dan ketiga negara yang wajib dipelajari di tersebut. Serta bahasa Inggris dan bahasa Jepang sebagai mata pelajaran pilihan.

Bahkan, 3 tahun terakhir pendidikan, sekolah menengahnya, sekolahnya menggunakan bahasa Russia sebagai bahasa pengantar utama, dan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar kedua.

Lalu selama di Azerbaijan, Karina juga sedikit mengerti berbahasa Arabic dan Turkish karena penduduk Azerbaijan juga banyak yang merupakan etnis dua negara timur tengah tersebut sehingga teman-temannya sedikit banyak mengajaknya berbicara dan mengajari Karina menggunakan bahasa tersebut.

Setelah hidup di negara orang selama 4 tahun di Jerman dan 9 tahun di Azerbaijan, Karina telah menginjak usia 17 tahun.

Dan pulang ke negara Indonesia untuk kembali kepada kedua orang tuanya. Dan diumurnya yang ke 17 tahun, Karina telah mahir menggunakan bahasa Inggris, Chinese, Jerman, Azerbaijani, Russian, Japanese, dan Armenia. Sedangkan bahasa yang sedikit banyak Karina mengerti namun belum terlalu mengerti adalah bahasa Arabic, Turkish, dan bahasa Indonesia.

Di negara Indonesia, Karina memasuki salah satu perguruan tinggi Swasta dan mengambil jurusan Bisnis Internasional. Dan kelasnya menawarkan program belajar bahasa Perancis, Italia, Spanish, Danish/Belanda dan bahasa Inggris.

Namun naas, karena karina terlalu memforsir dirinya untuk belajar, mengelola rumah makan dan mengembangkan bisnis rumah makan keluarganya sebagai tugas kuliahnya.

Karina yang tengah berjalan di trotoar hendak pergi ke rumah makan sederhananya untuk membantu ibunya mengawasi pegawai dan sesekali Karina turut memasak atau melayani pelanggan, karena terlalu lelah dan mengantuk sehingga tidak memperhatikan jalanan kemudian tertabrak sebuah mobil yang melaju sangat kencang, dan pada akhirnya dinyatakan koma hingga meninggal dunia.

Ketika membuka mata, Karina telah berada di dunia novel, dengan di temani oleh system ke tubuh gadis berusia 18 tahun yang tengah hamil.

Selama di negara Amethys ini, ternyata masyarakatnya menggunakan bahasa Lefreelion, bahasa resmi negara Leefreelion, dan bahasa ini sangat mirip dengan bahasa Perancis. Karina yang tidak terlalu mahir menggunakan bahasa Perancis, pada akhirnya membeli kemampuan berbahasa Perancis, dan kini Karina telah mahir menggunakan 8 bahasa, dan tidak terlalu mahir menggunakan 7 bahasa Internasional.

Nahh.. mari kita kembali lagi ke pemandian kolam air panas.

Karina yang tidak terlalu mengerti batasan hubungan antara pria dan wanita, diperlakukan secara demikian oleh Yechezkel pun hanya diam saja, meskipun pipinya sedikit malu dan bingung.

Hasil karya Yechezkel, yang pada awalnya tubuh Karina begitu bersih, putih dan halus, kini telah terdapat bercak-bercak kemerahan di banyak tempat di tubuhnya. Dan Karina pun hanya diam saja, karena Karina berpikir hal ini wajar untuk seseorang yang melakukan pendekatan.

Sedangkan Yechezkel yang tengah menatap Karina tersenyum puas melihat hasil karyanya. Menyebar dimana-mana. Punggung, leher, bahu, lengan, telapak tangan, perut dan belahan dada Karina, semuanya telah mendapatkan tanda penjelajahan darinya. Indah sekali. piker pria berusia 31 tahun itu.

Yechezkel memang pada awalnya sengaja, memerintahkan salah satu petugas Aquaventure kepercayaannya untuk merekomendasikan pemandian air panas ini, dan Hezkel juga lah yang menyiapkan outfit Karina saat ini, dan diluar dugaannya. Karina hanya menurut mengenakannya tanpa protes. Tentu saja Yechezkel sangat senang.

Memang, melihat Karina yang begitu tenang, diam dan penurut seperti ini membuat jiwa dominannya menjadi liar. Yechezkel yakin jika Karina adalah seorang sub. Ideal sekali untuknya.

Yechezkel menelisik kearah Karina. wanita ini cantik, muda, pintar dan elegan. Aroma tubuhnya telah Hezkel pastikan adalah aroma tubuh alami, aroma Noir, favorite nya. Terlalu pas dengan seleranya. Bahkan tanpa cacat dan cela sedikitpun. Sesuai dengan tipe wanita idealnya.

Sungguh, Yechezkel awalnya hanya memikirkan bahwa tipe idealnya, tidak mungkin ada wanita yang bisa mencapainya, termasuk Sierra. Sierra terlalu menuntut, matrealistis dan kekanakan untuknya. Sierra juga tidak memiliki aroma tubuh alami seperti Karina.

Yechezkel melihat Karina seperti melihat sebuah jackpot yang besar. Awalnya, Hezkel hanya menginginkan kedua anak Karina untuk menjadi anaknya, akan tetapi, saat pertama kali melihat Karina malam itu, Hezkel menjadi ragu, boleh juga Karina menjadi miliknya, tidak hanya anak-anaknya saja.

Apalagi kini, setelah mereka menghabiskan waktu bersama, Karina adalah jackpot untuknya. Semua yang ada padanya adalah tipenya tanpa diragukan sama sekali. Selain itu, ada perasaan tenang dan entah mengapa, semenjak Hezkel bertemu dan menghabiskan waktu dengannya, kesialan-kesialan yang selama ini menimpanya berkurang banyak.

Bahkan Allison pun heran bahwa selama satu minggu ini, Hezkel tidak menyebabkan banyak masalah dan tidak membayar sesuatu secara berlebihan karena kesialannya yang akut.

Satu kesimpulan yang di dapatkan oleh Yechezkel, semua kesialan itu seolah lenyap ketika dirinya bertemu dengan Karina, apalagi Karina tipe idealnya. Sudah dapat dipastikan, bahwa Karina adalah ikatan pasangannya. Belahan jiwanya.

Selama ribuan tahun ini, keluarga de Varne percaya bahwa setiap keturunannya, yang menjadi pewaris, akan memperoleh pasangannya sehidup semati. Namun apabila pernikahan pewaris gagal, maka pewaris tersebut telah berdosa dan harus segera mencari ikatan berpasangannya dan memohon ampun atas dosa-dosanya karena telah berselingkuh dengan menikahi wanita yang bukan pasangannya, apabila tidak segera menemukan pasangannya, bisa dipastikan seumur hidup dari pewaris tersebut akan mengalami kesialan, kemalangan dan penderitaan seumur hidupnya.

Dulu, mendengarnya Hezkel tidak mempercayai tradisi ini. Namun setelah bercerai dengan Sierra, dengan semua kesialan yang menimpanya selama ini dan dengan pertemuannya bersama Karina, Yechezkel menjadi ragu, apakah benar bahwa selama ini tradisi yang dianggapnya dongeng itu merupakan kebenaran, dan kutukan pada setiap pewaris.

Dua hari ini, Yechezkel mencoba mencari-cari informasi mengenai ikatan berpasangan ini di mansion kakeknya ini, dan seketika kepala Yechezkel serasa ditimpuk batu-batu besar.

terdapat kalimat yang berbunyi; menjadi seorang pewaris adalah berkah dan kutukan. berkah karena hidupmu akan makmur dan bergelimang harta, dan kutukan karena harus menderita karena ikatan berpasangan.

berikut akan dijelaskan apa itu legenda berpasangan;

Artemis, sang dewi perburuan dan kelahiran terlihat letih begitu dirasakannya matahari semakin terik dan kulitnya terasa sangat lengket.

Tanpa berpikir panjang, sang dewi memerintahkan nimfanya agar memacu kereta kijangnya lebih kencang dan tak lama kemudian berhenti di sebuah sungai yang sangat jernih di kaki Gunung Kitheron.

Turun dari kereta kijangnya. Artemis memerintahkan nimfa yang bersamanya untuk membubarkan diri dan mewanti-wanti mereka agar memperketat penjagaan disekitar sungai karena ia akan mandi. Setelah memastikan semuanya terasa aman, Dewi berparas ayu itu menanggalkan pakaiannya dan memulai ritual mandinya.

Hari ini merupakan hari yang sangat menjengkelkan bagi Acteon, putera dari Raja Thebes.

Pangeran yang sedari tadi tak mendapatkan apapun dalam perburuannya memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya di sungai kaki Gunung Kitheron. Setelah mengikat anjing pelacak mangsa buruannya yang nampak sangat besar di sebuah pohon oak besar, sayup-sayup terdengar suara air bergemericik diiringi dengan senandung lembut, dan sangat membakar gairah kejantanannya.

Merasa penasaran, Acteon mendekatkan dirinya ke sumber suara. Mata sang Pangeran Thebes membulat, air liur nya menetes ketika melihat seorang gadis tengah bertelanjang di hadapannya. Gadis itu sangat cantik. Sepertinya ia baru saja selesai mandi. Berjalan mendekat dengan mengendap-endap, tanpa disengajanya dirinya menginjak sebuah ranting kering. Tak lama kemudian, gadis cantik itu menatapnya berang, sangat berang!

Hutan terasa begitu mencekam, angin berhembus sangat kencang tatkala sang dewi dengan mata tajamnya menutup kedua matanya. Seolah seluruh tubuh lemas dan berdaya, Acteon seolah dipaksa untuk diseret dan duduk bersimpuh di hadapan Artemis.

"kau sudah sangat lancang mengintipku yang sedang mandi, demi bulan dan seluruh langit beserta isinya, demi kesucian setiap wanita di muka bumi, kau telah berupaya menodai lambang kesucian dengan nafsumu. kau lelaki tak bermoral yang menginvasi privasi seorang wanita. jadilah kau seekor rusa yang ringkih dan lemah yang memalukan bangsamu sendiri!"

Usai berkata seperti itu, tali yang mengikat anjing pelacak hewan buruan yang beringas milik Acteon terlepas. Anjing itu menggonggong dengan kuatnya begitu menemukan seekor rusa kecil yang ringkih ada di hadapannya. Dalam sekali tangkap, hewan beringas itu mencengkeram targetnya dan dalam sekali gigitan, rusa ringkih jelmaan Acteon yang malang tersebut habis dimakan oleh hewan peliharaannya sendiri.

Melihat peristiwa yang disaksikannya, Artemis hanya tersenyum sinis. Meraih gaun berburunya, sang dewi meninggalkan sungai itu berikut beberapa nimfa dan kereta kijangnya yang entah dimana. Setelah memastikan penampilannya, sang dewi melanjutkan perburuannya seorang diri, tanpa beberapa nimfa yang menjaganya.

Hari semakin sore tatkala Artemis memasuki bagian hutan terdalam, mata elangnya menangkap seekor rusa yang terlihat sangat gemuk.

Mengendap-endap, Artemis menembakkan busur panahnya ke arah target buruannya, namun setelah berkali-kali mencobanya tetap juga meleset karena ternyata meskipun gemuk, rusa itu sangat gesit. Hendak melesakkan anak panahnya sekali lagi, anak panah yang bukan berasal dari busurnya mengenai tepat di jantung rusa sasarannya tadi.

Menggeram marah, karena merasa kesenangannya terusik, Artemis membalikkan badannya dan membulat begitu ada lelaki tampan di hadapannya. Lelaki itu begitu tampan, sangat tampan. baru kali ini Artemis melihatnya secara langsung setelah hanya beberapa kali mendengar namanya disebut oleh beberapa nimfa bahkan saudara kembarnya sendiri -Apollo.

Apollo pernah berkata, kalau dewa matahari itu mendengar ada seseorang yang mengaku sangat pandai berburu di hutan dan sangat disegani oleh orang banyak karena ketampanan dan sifat penyayangnya kepada setiap wanita dan setiap pria.

Bahkan karena sikap tidak enakannya dan sikap penyayangnya yang berlebihan, pemuda itu tidak akan menolak ketika diminta untuk menghabiskan malam yang panas bersama mereka dengan pengalaman malam yang fantastis. Bahkan beberapa god and goddess yang dikenalnya selalu memuji-muji kebaikan pemuda itu. Kini, Artemis melihatnya secara langsung.

"Orion.."

Orion nampak sangat terkejut, baru kali ini dirinya menemui dewi Artemis yang terkenal cantik dan pandai berburu itu.

"dewi....maafkan aku"

"Jangan...jangan meminta maaf, aku tidak marah. sebenarnya aku sedikit kesepian karena berburu sendirian, maukah kau berburu bersamaku?"

Orion nampak sangat terkejut. Masih dengan terbengong pemuda itu mengangguk namun tertawa setelahnya. "my Lady, dengan senang hati"

Artemis tersenyum senang, "baik. lagian aku juga tidak menerima penolakan, ha ha ha"

Dan begitulah pertemuan mereka berdua hingga hari-hari berikutnya, bahkan musim semi telah usai begitupun musim panas. Artemis lebih sering menghabiskan waktunya bersama Orion daripada saudara kembarnya, Apollo.

Hal itu tentunya membuat Apollo geram. Setelah urusan pekerjaannya selesai, dewa tampan itu berniat menemui saudari kembarnya dan membahas hal tersebut. Karena Apollo sadari, semakin lama hubungannya dengan saudari kembarnya semakin renggang karena saudarinya terlalu banyak menghabiskan waktunya bersama Orion.

Malam itu, ditemani dengan segelas minuman hangat di tengah kedinginan malam sambil menyalakan api unggun, Artemis dan Orion berbagi selimut bersama. Mereka bercerita tentang banyak hal, menceritakan kehidupan mereka masing-masing dan rahasia-rahasia mereka. Mereka begitu menyukai kebersamaan mereka dan kehangatan jiwa mereka ketika bersama.

"seperti yang kau ketahui Art, aku menyanyangimu, namun aku tahu siapa diriku dan bagaimana sumpahmu...., untuk itu, aku menghargai saat kita yang seperti ini, terima kasih telah memberiku kesempatan mencintaimu meskipun aku tahu kau tak akan pernah bisa membalasnya"

"Orion, maafkan aku, aku menghargai kebersamaan kita, kehangatan kita bersama karena ini baru ketika bersamamu saja aku rasakan, tapi maafkan aku yang mempersulit keadaan kita. aku terikat sumpah, maafkan aku..."

Orion mengangguk, "tidak apa-apa my lady, namun tetap izinkan aku untuk mencintaimu, aku tidak akan sanggup bila berpisah denganmu"

"Ooh Orion....maafkan aku" karena begitu terlarut dalam suasana malam yang tercipta, tanpa disadarinya minuman yang dipegangnya tumpah mengenai gaun yang dikenakannya. Mereka terkesiap. Menutup matanya, Orion pada menyerahkan selimut yang mereka pakai bersama pada Artemis.

"My Lady... keringkanlah gaunmu di pohon dekat api unggun agar lebih cepat kering, sebagai gantinya, kenakanlah selimut ini untuk menutupi tubuhmu, aku akan menutup mataku hingga gaunmu benar-benar kering"

Artemis sekali lagi dibuat terpukau oleh manner yang dimiliki oleh Orion, mengangguk, sang dewi melepaskan gaunnya dan menaruhnya di sekitar api unggun, kemudian melilit selimut berwarna coklat beige itu di tubuhnya. "terima kasih banyak Orion, kau sungguh baik...maafkan aku merepotkanmu sekali lagi"

Masih dengan kedua mata terpejam, Orion tersenyum "itu tanggung jawabku, my Lady....."

Karena kelelahan menutup mata, pada akhirnya Orion tertidur dengan pulasnya. Melihat Orion yang tidak lagi membalas ceritanya, Artemis memalingkan wajahnya menatap Orion. "ternyata kau tertidur rupanya, maafkan aku, Orion" menyandarkan kepalanya menyamai Orion, Artemis tertidur pulas setelah memandangi wajah lelap Orion yang terlihat sangat tampan di matanya.

Dini hari menjelang, kedinginan semakin menyergap, Artemis yang kedinginan semakin mendekat ke tempat Orion tidur tanpa disadarinya. Mereka tidur berpelukan.

Tak lama kemudian, Apollo dengan senyuman mengembangnya berniat menghampiri saudarinya. Namun, apa yang dilihatnya memancing amarahnya. Disana, saudarinya tertidur tanpa mengenakan pakaian yang sepantasnya bersama Orion sambil berpelukan.

Menggeram marah, Apollo berfikir bahwa Orion merayu saudarinya untuk melanggar sumpahnya. Melanggar sumpahnya untuk tetap menjaga kesuciannya selamanya. Apollo berang, marah. sangat marah. Cepat-cepat ditinggalkannya tempat itu dan di temuinya Gaia.

Gaia adalah dewi pertama yang muncul di dunia, dewi keibuan, dewi bumi dan alam semesta. Segala sumpah yang diucapkan atas nama Gaia adalah mutlak dan mengikat. Dan Artemis telah bersumpah atas nama Gaia.

Apollo menceritakan apa yang dilihatnya pada Gaia, Apollo mengatakan bahwa sebelumnya ia dan Orion juga pernah bertemu. Orion sangat menyombongkan kemampuan berburunya pada Apollo dan melihat apa yang dilihatnya tadi, tidak menutup kemungkinan bahwa pemuda sombong itu ingin memanfaatkan kepolosan Artemis dan mengambil kesuciannya.

Gaia terlihat sangat terkejut dan marah. Diperintahkannya kalajengking raksasa untuk membunuh Orion saat itu juga, Gaia menepuk bahu Apollo dan mengucapkan agar dewa tampan itu lebih ketat lagi menjaga saudarinya dan Apollo menyetujuinya.

Orion didatangi oleh seekor kalajengking raksasa, dan kalajengking itu menghancurkan tubuhnya yang masih setengah bangun itu.

Artemis yang mendengar teriakan Orion terbangun, matanya membulat dan terbelalak melihat tubuh Orion telah hancur berkeping-keping, hanya menyisakan kepalanya saja. Dalam sekali tembakan anak panah, kalajengking raksasa itu mati.

Artemis menangis meraung, tak lama kemudian Apollo menghampirinya. Sekali lihat, Artemis mengetahui bahwa semua ini akibat dari perbuatan saudaranya. Artemis marah besar. Melilitkan dengan erat selimut yang menutupi tubuhnya, mata sang dewi berkilat marah.

Tanpa basa-basi dilayangkan busur panahnya pada saudaranya itu. Pertikaian tak dapat dihindarkan. Kedua saudara itu bertengkar hebat. "kau benar-benar keterlaluan! apa salah Orion padamu hingga kau membunuhnya? Hah?!"

Menggeram marah Apollo berteriak, "kesombongannya yang membunuhnya! bukan aku!! Aku hanya ingin menjaga saudariku, menjaga sumpahmu!"

"dia hanya mencintaiku, hanya itu yang dilakukannya! dia bahkan tidak menyentuhku!! kau sangat keterlaluan Al!"

Memejamkan kedua matanya, menguatkan genggamannya pada busur panahnya, mata tajam Artemis mengeluarkan pancaran sinar berwarna biru ke hijauan, tanpa disadarinya Artemis mengucapkan sebuah kutukan,

"Atas nama langit dan bumi, atas nama bulan dan matahari yang kita lindungi. Aku, Artemis. bersumpah atas nama langit dan bulan, kau dan anak keturunanmu tidak akan mendapatkan cinta tulus seorang gadis Al! Tidak akan pernah!, kau akan hancur dalam kegelapan! hidupmu akan terlunta-lunta karena kau sangat haus kasih sayang namun tak kunjung menemukan orang yang benar-benar mencintaimu setulus belahan jiwamu yang merupakan ikatan berpasanganmu!"

Seusai mengucapkan sumpahnya, menyisakan Apollo yang terdiam mematung, Artemis mengumpulkan potongan tubuh Orion, kemudian menghadap ayahnya -Zeus.

Sang dewi menceritakan segalanya pada ayahnya. Tak sampai hati mendengar cerita puteri kesayangannya, Zeus memeluk putrinya erat, "letakkan potongan tubuh Orion dilangit, letakkan pula potongan kalajengking yang membunuhnya di seberangnya, tepatnya di belakang potongan tubuh Orion. Sebagai pembelajaran bagi setiap makhluk baik di bumi maupun di olympus. Ketika rasi bintang Orion yang bersinar terang, maka rasi kalajengking akan berpendar dan begitu pula sebaliknya. Ini akan menjadi pertanda kesombongan akan menghancurkan dirinya dan persahabatan serta cinta kasih tulus yang saling menjaga akan menolongnya".

"Orion....maafkan aku" isak Artemis menahan rasa sakit yang menderanya.

Sepeninggal Artemis, Apollo masih terdiam mematung karena kutukan Artemis padanya benar-benar menghancurkan hatinya.

Sebenarnya, suatu ketika, karena rasa penasarannya akan sosok Orion yang selalu dipuji-puji khalayak bahkan para dewa dan dewi sebagai seseorang yang hebat dalam berburu dan baik hatinya, maka Apollo berkeinginan langsung untuk bertemu dengan Orion apalagi begitu mendengar saudarinya sering menghabiskan waktunya bersamanya.

Ketika mereka bertemu dan berbincang-bincang, awalnya perbincangan mereka hanyalah biasa-biasa saja. Namun, lambat laun Apollo dibuat sangat terkejut mengenai sikap dan perkataan Orion yang terdengar sangat sombong bahwa makhluk apapun yang diburunya dengan anak panahnya pasti akan bisa terbunuh dengan kecepatan dan keakuratan melebihi kemampuan Apollo sendiri.

Tentunya Apollo merasa terhina, dirinya merupakan simbol perburuan bahkan keakuratan dan kemampuannya jauh melebihi makhluk lainnya, berani sekali Orion menyombonginya. Apollo bahkan tak habis pikir dibuatnya. Dirinya begitu marah mendengarnya sehingga dewa berparas tampan itu melarang Orion untuk bertemu dengan saudarinya.

Namun seolah menuli, beberapa waktu kemudian bahkan saudarinya semakin lengket dengan Orion dan mulai menjauhi Apollo, saudara kembarnya sendiri. Dan yang terjadi kini setelah kematian Orion, Artemis benar-benar memusuhinya. Entah Apollo masih dianggapnya sebagai saudaranya ataukah tidak. Apollo bahkan kini merasa tak yakin.

Masih dengan Apollo yang berkelana dengan pikirannya sendiri, beberapa saat lalu, Apollo begitu mengagumi Persephone sehingga melamarnya untuk dijadikan permaisurinya namun ditolak oleh Demeter atas nama putrinya dengan mengirimkan kembali hadiah-hadiah yang dikirimkan oleh dewa matahari tersebut.

Melihat bahwa pinangannya ditolak, dan mendengar bahwa pamannya tengah menyembunyikan Persephone di dunia bawah, maka Apollo berlapang dada dan turut bersuka cita atas kabar gembira dikemudian hari yang didengarnya bahwasannya Persephone telah resmi menjadi ratu dunia bawah mendampingi pamannya.

Apollo mengakui bahwa dirinya memang bukan pria yang baik, bahkan beberapa kali dirinya memperkosa seseorang seperti halnya yang dilakukannya pada putri Kreusa yang menjadi ibu dari Ion -puteranya.

Dan memperkosa pula Khione, putri dari Daidalion yang kemudian melahirkan anaknya yang bernama Filamon. Namun hal itu terjadi karena dirinya merasa bahwa dirinya belum cukup bijaksana dalam memahami arti cinta dan kasih sayang yang tulus sehingga Apollo hanya memikirkannya sebagai angin lalu.

Tetapi kini yang terjadi bahkan saudarinya sendiri mengutuknya. Entah hal apa yang nantinya akan terjadi kedepannya. Apollo hanya mampu menghela nafasnya berat. Meninggalkan tempat yang dipijaknya sedari tadi ketika pikirannya melalangbuana, Apollo memutuskan untuk pulang ke istananya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Hubungan Apollo dan saudarinya tak kunjung membaik.

Dari pengembaraannya pun Apollo pada akhirnya tidak menemukan belahan jiwanya. Meskipun kini Apollo telah memiliki banyak sekali anak dengan wanita yang berbeda-beda.

Hati Apollo masih saja kosong, hampa, dan kesialan bertubi-tubi menghampirinya. Hingga akhir hayatnya, Apollo hidup kesepian dalam penyesalan yang mendalam.

Bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun. Hingga berabad-abad lamanya. Darah keturunan Apollo semakin menyebar luas ke berbagai dunia. Ada yang masih tetap hidup di bumi, ada pula yang berpindah-pindah ke dimensi dan dunia lain.

Dan beberapa rombongan anak keturunan Apollo ini menemukan sebuah dunia bernama Zeterlite. Dunia dengan dimensi lain.

Manusia di dalamnya sudah banyak, dan berkerumun serta memiliki kelompok tersendiri.

Keturunan Apollo itulah yang pada akhirnya membuka jalan menuju peradaban yang baru. Sesuai dengan ingatan mereka di bumi. Keturunan Apollo ini semakin berkembang biak dan menghasilkan individu-individu yang berlian. Keturunan Apollo ini kemudian memberi nama mereka sendiri keluarga de Varne.

de Varne, klan tertua yang membangun peradaban dunia Zeterlite dengan berkiblatkan bumi.

Klan ini begitu kuat dan menyebar di seluruh dunia Zeterlite hingga pada akar-akarnya.

Namun masih ada sisa-sisa kutukan Artemis pada anak keturunan Apollo yang masih melekat pada klan ini.

Sesuai dengan sumpah Artemis yang telah disampaikan sebagai legenda, yaitu;

"Atas nama langit dan bumi, atas nama bulan dan matahari yang kita lindungi. Aku, Artemis. bersumpah atas nama langit dan bulan, kau dan anak keturunanmu tidak akan mendapatkan cinta tulus seorang gadis Al! Tidak akan pernah!, kau akan hancur dalam kegelapan! hidupmu akan terlunta-lunta karena kau sangat haus kasih sayang namun tak kunjung menemukan orang yang benar-benar mencintaimu setulus belahan jiwamu yang merupakan ikatan berpasanganmu!"

Artinya, selama individu tersebut memiliki ciri-ciri, ketangkasan fisik, dan telah teruji benar bahwa individu tersebut merupakan individu yang memiliki ciri-ciri khusus dengan garis takdir seperti Apollo, maka individu tersebut harus dipisahkan, di asah kemampuannya untuk mengembara di alam bebas. Dan apabila individu tersebut berhasil dengan gemilang, maka dia dipastikan memiliki garis takdir seperti Apollo dan akan dipilih sebagai pewaris utama keluarga.

Individu yang telah di lakukan ritual khusus penguatan garis takdir keturunan Apollo padanya akan menjadi pewaris sah, dan berikutnya nasib Apollo pula akan menghampiri sisa hidupnya.

Semua pengembaraan, kesialan, kekosongan, dan kehampaan dalam kegelapan akan dirasakannya apabila individu ini gagal menemukan ikatan berpasangannya. Ikatan takdirnya. Dan kutukannya.

Untuk itu, setiap pernikahan kedua pewaris utama de Varne sangat sulit. Karena harus memastikan bahwa apakah benar, gadis yang dinikahinya kali ini merupakan ikatan berpasangan mereka yang asli. Agar mereka tidak lagi bertambah dosa dalam lumpur penderitaan garis takdir keturunan Apollo.

Seperti ada benang merah khusus untuknya dan untuk pasangannya. Maka, pernikahan kedua, harus dipastikan dengan benar. Sehingga harus melalui empat ritual panjang dan berat.

Pasangan yang tidak berhasil melalui semua ritual, dapat dipastikan bahwa mereka bukanlah pasangan aslinya.

Namun, jika mereka berhasil melalui ritual, sudah dapat dipastikan bahwa mereka adalah pasangan asli dan memiliki ikatan berpasangan dan pewaris garis takdir Apollo akan terbebas dari kutukan keturanan Apollo yang melekat padanya.

Namun, apabila ada pewaris yang berhasil menikah dalam pernikahan pertama, dapat dipastikan, memang benar pewaris tersebut menikahi ikatan berpasangannya.

____________________________________________

Saat ini;

Yechezkel yang tersadar dari lamunannya, menghampiri Karina yang tampak kelelahan berada di pemandian air panas ini karena sudah sangat lama mereka berada disini.

Sebelum Karina benar-benar pergi, Yechezkel menghentikan langkah Karina dengan menahan tangan kiri wanita itu, Karina pun berbalik.

Dengan kebingungan, Karina bertanya pada Yechezkel, "Ada apa, Hez?"

Membawa Karina mendekat, Yechezkel menatap Karina dalam. "Rina, maukah kamu mengikuti ritual pernikahan kedua denganku?" tanya pria itu bersungguh-sungguh.

___________________________________________
Clue : jadi tahu kan kenapa Yechezkel di buku Novel Asli, sequel second chance : beyond the clans tidak bahagia pada hidupnya hingga akhir masa tuanya?
Jawaban = karena Yechezkel tidak menemukan ikatan berpasangannya, sehingga kemalangan selalu menyertai hidupnya.
Jadi, kalaupun Karina tidak mengambil paket sistem mengurangi kesialan Hezkel, Asal Karina benar-benar pasangan hezkel, setelah ikatan berpasangan selesai, Kesialan Hezkel akan hilang.

Ho ho ho....

.

Btw

Ini dua chapter aku jadiin satu karena sekitar 4000 kata

Gimanaaa aku sisipin myth yunani nya?

makin pusing nggak? hahahaha#author tertawa evil.

APAPUN ITU JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA YA!!

tambahan;

Orion

____

.

Scorpio

_____

.

Konstelasi rasi Orion dan Scorpio di langit tidak pernah berdekatan. Akan tetapi letaknya berseberangan satu sama lain. Seiring dengan kemunculan rasi Scorpio di kaki langit dekat horizon, maka rasi Orion pun perlahan mulai tenggelam di kaki langit seberangnya. Ini dikisahkan sebagai akibat perkataan Zeus bahwasannya bila rasi Orion bersinar maka Scorpion akan berpendar dan begitu pula sebaliknya. Posisi rasi Scorpion yang seolah-olah sedang memburu atau mengejar Orion maka Artemis menempatkan Orion jauh dari jangkauan Scorpio sebagai simbol kasih sayang dan bentuk perlindungan.

Continue Reading

You'll Also Like

97.4K 6.2K 22
Tentang seorang putri dari Kerajaan Crystal yang diramalkan akan mengalahkan raja kegelapan di masa depan yang ingin menguasai dunia, sampai berita i...
52.5K 2.9K 19
[Ansatsu Kyoushitsu One-shot] REQUEST BOX : CLOSED! Apa yang terjadi jika Assassination Classroom memiliki kisah yang berbeda? Disinilah hal itu akan...
3.6K 392 8
╔══════✮❁•°♛°•❁✮═════╗ 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐞𝐬 𝐌𝐮𝐬𝐢𝐦 𝐒𝐞𝐦𝐢 ╚══════✮❁•°❀°•❁✮═════╝ Mey hanya tertidur setelah membaca sebuah novel. Novel...
251K 20.2K 23
Cerita transmigrasi ~ ( Fantasi ) Aku masih ingat bagaimana sakitnya ketika ayah memukuli ku dengan kayu balok berulang kali. Aku masih mengingat bag...