Happy reading
♡♡♡♡♡
Dominic memeluk erat tubuh Keysha yang tertidur didalam dekapan nya. tadi malam aja wanita ini sok nolak, sekarang malah kenceng banget meluknya.
Dominic melirik sekilas jam yang berada didinding, ternyata sekarang sudah pukul empat pagi dan dirinya masih belum bisa memenjamkan matanya.
Pikiran Dominic sekarang lagi tidak tenang. Kedatangan wanita ular itu menambah beban pikiran nya.
Masih jelas di ingatakan nya saat dia menerima laporan kalau Veronica melakukan Aborsi tidak lama setelah hari tes DNA tersebut. Dominic marah sedih sekaligus kecewa. Disaat dia mulai bisa menerima janin tidak bersalah itu tapi Veronica malah mengugurkan nya. Dia semakin marah dan ingin membunuh wanita itu setelah tahu alasan dibalik itu. Just simple things. Hanya karna Veronica tidak mau bentuk badan nya berubah.
Wanita itu benar-benar seorang iblis. Tanpa sadar Dominic menggeram dan memeluk Keysha semakin erat membuat wanita itu terusik dalam tidur nya.
Sssssst......
Bisik Dominic lembut membuat ibu muda ini kembali tertidur. Wajah polos Keysha saat tidur membuat perasaan Dominic sedikit lebih tenang. Apa yang akan terjadi jika nanti Keysha mengetahui kalau dirinya adalah-- "Aku tidak akan pernah melepaskan kamu Key..! Tidak akan pernah..!"
Dominic lalu menjangkau ponsel miliknya yang berada dinakas dan segera menghubungi seseorang yang sedang berada jauh di sana, Italia. Orang yang dia ditugaskan khusus untuk mencari tahu tentang kejadian lima tahun lalu.
"Bagaimana....?"
"Sampai saat ini saya masih belum menemukan bukti apa-apa selain tuan dibawa pergi malam itu sama teman anda yang bernama, Christian.."
"Apa kau mencurigai nya...?"
Orang diseberang sana menyeringai. "Tentu saja saya mencurigai nya.. ada hal yang haru anda tahu.."
Dominic mendengarkan dengan baik.
"Christian sedang mengajukan proposal kerja sama dengan perusahaan adik anda.."
Dominic mengernyit. "Apa dia tahu kalau Violet adalah adik ku...?"
"Seperti nya tidak. Adik anda lebih di kenal dimata para pengusaha sebagai Violet Raqueenza De Luca. Bukan sebagai Daniella Violet putri Abraham.."
"Apa kau sudah mencari tahu tentang Ares.." tanya Dominic penasaran. Setelah banyaknya penghianat, dia mulai mencurigai orang-orang terdekat disekitarnya. Termasuk tangan kanan nya sendiri, Ares.
"Dia bersih, Tuan.."
"Baiklah, kabari secepetnya jika kau menemukan sesuatu.."
"Baik tuan..."
Klik..!
Dominic memijit pelipis nya pelan. kenapa semua masalah ini datang secara bersamaan.
Dari semua masalah, hanya satu yang paling sulit terungkap. Yaitu tentang pemerkosaan Keysha. Bagaimana bisa dirinya menjadi tersangka.? Dan kenapa dia tidak mengingat sama sekali tentang kejadian malam itu. Dominic harus cepat menyelesaikan masalah ini satu-persatu. Dimulai dari wanita iblis itu.
Dominic hanya tinggal menunggu kabar dari Agatha luther, setelahnya dia benar-benar akan menghancurkan Veronica..!
****
Keysha masih berada dikamar. Dia dikekepin sama Dominic, mau keluar tapi pintu dikunci. Udah dicari kemana-mana itu kunci tapi nggak nemu juga. Padahal dia udah rapi, udah mandi dan segala teman-teman nya. Bahkan ini sudah lewat waktu sarapan.
Ada bapak-bapak galau tadi malam. Mana tidur minta dikelonin segala. Duuuhhh amit-amit manja nya melebihi Sy. Giliran ditanya ada apa malah pasang wajah sendu. Keysha kan jadi tidak tega maksa pria ini buat cerita. Walaupun sebenarnya dia penasaran banget.
"Mas.........." Keysha menepuk pelan pundak Dominic.
"Mas................!!"
Dominic masih betah tidur.
"Mas iiiihhhhhh......"
Plak......! Lama-lama emosi juga, Keysha dengan keras menampar punggung telanjang Dominic. Dari tadi dibangunin juga. Kebo banget ini orang. Kalau begini kenapa dia semakin mirip sama Sy sih.
"Sakit Key....!!" gerutu Dominic.
"Dari tadi dibangunin juga. Katanya lima menit lagi. Key aja udah selesai mandi, Mas. Kenapa kebo banget sih..."
Tangan Keysha langsung ditarik dan dijadikan guling. "Kamu bisa nggak sih kalau bikin istilah itu jangan yang aneh-aneh...!"
"Aneh gimana..? Lepas iiiihh......."
"Nggak....!"
"Nanti Sy nyariin aku, Mas..."
"Dia nggak bakal nyariin kamu, beda kalau aku yang hilang..." seringai Dominic.
Keysha cemberut. Emang bener sih. Sy mana pernah nyari-nyari dirinya. Keysha tersenyum jahil. "Mas......"
"Hhmmmm....."
"Nangis lagi donk. Tadi malam Key lupa rekam.."
Dominic mendengus kesal. Gantian dia yang cemberut sekarang.
"Apaan daaaah..! badan doank gede.. pas galau nangis...!"
"Kamu udah pernah belum dikurung didalam kamar seharian...!" Ancam Dominic.
"Diiiiih males.. mana kunci pintu nya.."
"Biarin begini dulu..." tolak Dominic dengan kembali memejamkan matanya. Dia memeluk Keysha semakin erat.
"Mas......."
"Berisik Key....!"
"Duuuuh, Mas. kamu tuh ngerti nggak sih.. Key malu sama Mom and Dad kalau sampai ketahuan kita tidur bareng tadi malam..."
"Kita cuma tidur bareng. Bukan begadang bareng.." sahut Dominic penuh arti.
"Mas......."
"Hhmm....."
"Ceritain apa yang sebenarnya terjadi, Mas..." Keysha bukan maksut iseng ledekan Dominic barusan, dia hanya mencairkan susana sebelum menanyakan tentang pernyataan Dominic tadi.
Dominic menghela nafas berat. Bahkan butuh beberapa menit sampai dia benar-benar menjawab pertanyaan Keysha "Veronica udah gugurin anak aku, Key.."
"Hah......! Gimana Mas...?"
"Wanita iblis itu sudah bunuh anak aku..! Dia aborsi, Key. Dia aborsi....!!" geram Dominic dengan menahan sedih.
"Ya tuhan.....!" Keysha menutup mulutnya. Dia tidak percaya ada seorang ibu yang tega membunuh janin nya sendiri.
"Dia benar-benar wanita iblis...!"
"Aku nggak tahu Mas mesti ngomong apa. Yang pasti Key ikut prihatin.."
"Apa Mas sedih sekarang....?" Tanya Keysha lirih.
"Menurut mu...?"
"Sedih, Mas past sangat sedih..."
Dominic mengangguk. "Walau kehadiran janin itu diluar keinginkan ku tapi mau bagaimanapun dia tetap anak ku. Tentu saja aku sedih mengetahui janin itu telah tiada. Aku kecewa terhadap diriku sendiri. Karna tidak bisa menjaganya.." jelas Dominic dengan suara parau..."
"Kapan Mas mengetahui nya..?"
"Sebelum aku berngkat ke japang.."
"Apa Mas marah saat itu? maksut aku Mas emosi--" tanya Keysha hati-hati yang langsung dipotong Dominic.
"Aku marah..! Sangat marah..." geram Dominic. "Aku meluapkan semua amarah yang ada dengan menghajar semua penjaga rumah Hinata. Bahkan aku menembaki mereka.." aku Dominic jujur.
Keysha meregangkan pelukan mereka. "Mas bunuh orang...!" Pekiknya.
Dominic menoyor dahi Keysha. "Tidak sampai mati. Aku tidak menembak mereka di bagian tubuh yang vital.."
"Ya tetap aja Mas melukai orang...!" Keysha tidak mau kalah.
"Itu akibat nya jika mencari masalah dengan Dominic..."
Keysha menghembuskan nafasnya. "Mas, belajarlah mulai sekarang untuk mengontrol emosi. Marah hanya akan menyakiti orang lain dan merugikan diri sendiri.." nasehat Keysha. Dia sudah sangat hapal dengan sifat Dominic yang akan lepas kendali ketika sedang marah.
"Akan ku usahakan..."
Keysha mengangguk mengerti. "Terus apa yang akan Mas lakukan sekarang setelah mengetahui kalau Veronica telah melakukan, hhmm maaf. Aborsi.." tenggorkan Keysha terasa tercekat untuk menyebut kata terakhir itu.
Dominic tersenyum menyeringai. "Just watch..!"
*****
Delvin bangun pagi-pagi sekali karna ingin jogging sambil menikmati indahnya minggu pagi.
Tapi ada pemandangan menarik didepan sana. Ada sepasang suami istri tengah duduk kursi meja makan ditambah satu orang gadis yang tengah meminum susu. Tapi bukan itu masalahnya. Tapi pada pakaian gadis itu. Dia memakai legging warna pink ketat beserta sport bra dengan warna yang senada. Terlihat ketat sekali akibat badan nya yang.... Hhhhmmmm... montok. Ralat dia bukan seorang gadis melainkan balita.
Tanpa aba-aba Delvin langsung menggendong Sy dan mencium pipi nya hingga rengsek kedalam. Kangen banget Delvin sama ni bocaaaah.
"Uncle Vin.............!! Ih kaget...." sewot Sy.
"Kangeeeeen......" gumam Delvin manis.
"Sy emang ngangenin kok.."
"Tambah montok aja kamu.." cari masalah Delvin pagi-pagi.
Mata Sy mencureng tajam, dia berontak ingin turun. Membuat Delvin kualahan.
"Dont touch me....!" Sengit Sy setelah berhasil lepas dari Delvin.
"Songong bengeeet siiiih.... tambah gemes...." Delvin kembali mencium Sy.
"Paaaaaapiiiiiii......." jeritnya.
"Vin udah...!" Tegur Damian.
Delvin hanya cengengesan. Mana berani dia melawan kakak nya.
"Ayooo Papi kita jogging.." Ajak Sy. Damian lalu pamit sama istrinya dan segera menggandeng tangan Sy.
"Lah mau jogging, kaliaan ngapain sarapan dulu sih.. begah yang ada.."
"Ndak salapan uncle Vin..Cuma minum susu...!" sahut Sy sewot.
Delvin mencebikan bibirnya. "Gaya amat pakai sport bra segala. Padahal pakai undis juga tidak masalah.." gerutu Delvin gemas mengikuti dua orang itu.
"ili bilang boss...." masih nyahut aja.
Gadis kecil itu bukan nya jogging malah sibuk jajan. Dia seperti menemukan harta karun. Mata bulatnya penuh binar memindai para pedangang ditaman ini.
Ketimpaan sial siapa lagi kalau bukan Delvin. Baru lari satu putaran tangan nya sudah di titipin satu kresek berisi sosis bakar sama dua bungkusan berisi ikan cupang. Perut Sy udah buncit setelah ngabisin satu mangkok bubur ayam beserta sate ampela masih juga bungkus sepuluh porsi. Katanya buat oleh-oleh untuk orang rumah.
"Buruan pulang.. lama-lama ini tangan penuh dengan kresek.." gerutu Delvin. Hilang sudah minatnya untuk melanjutkan lari pagi
"Bental duluuu...."
"Mau beli apa lagi sih.." sewot Delvin.
"Pi, yang itu jualan apa..."
"Ketoprak...." sahut Damian sambil membaca tulisan besar di etalase tersebut.
"Ketoplak itu apa, Pi..?"
Puuuft.....!
Delvin menahan tawanyan agar tidak meledak, dia sangat yakin kalau kakak nya ini tidak tahu apa itu ketoprak.
"Ketoprak itu----...."
"Skip...." Sy pergi melengos. Dia lanjut jalan lagi.
Baru juga Delvin mau jelasin ini anak udah nyerobot aja. Kan jadi pengen unyel-unyel tu pipi montok.
"Pi, itu jualan apa...?"
"Itu lontong sayur..."
"Lontong sayul itu apa....?" Belum juga dijawab dia udah nanya lagi pas ngeliat ada abang-abang dorong gerobak.
"Pi, itu jualan apa.."
Hidung Delvin kembang kempis. Nafasnya mulai tidak teratur. Ini anak segala ditanyain. "Itu penjual sayur..! Jual sayur....!" geramnya.
"Pi, uncle Vin belisik yaaa.."
Damian tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya. Dua orang ini kenapa tidak bisa akur sih. Dari tadi ribut sekali sampai diliatin orang-orang.
***
Sy benar-benar tidak mencari ibunya. Ingat aja kayaknya enggak. Gimana reaksi dia yaa kalau tahu Ibu sama Papa nya lagi genit-genitan.
Bersambung
Minggu 21 November 2021
Jangan lupa vote dan comments.