Takdir Cinta Farfallah( TERBI...

By Enengsensen

121K 10.3K 2.4K

'TAKDIR CINTA FARFALLAH' (Cinta di ikat di waktu yang salah) Cerita ini fiks semilyar persen hasil imajinai... More

01.πŸ‚
02.πŸ‚
03.πŸ‚
04.πŸ‚
05.πŸ‚
06.πŸ‚
07.πŸ‚
09.πŸ‚
10πŸ‚
11.πŸ‚
12.πŸ‚
13.πŸ‚
14.πŸ‚
15.πŸ‚
16.πŸ‚
17.πŸ‚
18.πŸ‚
19.πŸ‚
20πŸ‚
21πŸ‚
22.πŸ‚
23.πŸ‚
24.πŸ‚
25.πŸ‚
26.πŸ‚
27.πŸ‚
28.πŸ‚
29.πŸ‚
30.πŸ‚
31.πŸ‚
32.πŸ‚
33.πŸ‚
34.πŸ‚
35.πŸ‚
Ekstra capt 1
Ekstra Capt 2
Pengumuman !
Cooming Soon😘
Open PO🀩

08.πŸ‚

2.6K 312 57
By Enengsensen

~🍁Jika boleh aku meminta Lebih baik kamu diam seribu kata daripada meninggalkan ku secara diam-diam, karna rasanya itu cukup sakit.🍁~
_________________________________________



🍂🍂🍂

"Bagaimana keadaan nya dok? " Tanya Fahri pada dokter wanita yang baru saja selsai memeriksa Farah, sekarang Farah sudah duduk kembali dikursi disamping Fahri. Mereka berhadapan langsung dengan Dokter hanya dibatasi meja dan alat-alat lainya.

"Tidak apa-apa pak, ibu hanya demam biasa," Jawab Dokter sambil menuliskan sesuatu dikertas.

Fahri mengangguk lega, sedangkan Farah tersenyum. Bukan kah dia sudah bilang dia hanya demam biasa pada suaminya itu, lagian Fahri saja yang sedikit berlebihan sampai membawanya ke Dokter.

"Ini resep obatnya, silahkan tebus dibagian obat," Dokter itu menyerahkan kertas resep sambil tersenyum hangat"semoga lekas sembuh ya Bu,"

Fahri mengambil kertas itu, setelah pamit dan berterimakasih pasangan suami istri itu berlalu, untuk segera menebus obat.

"Kamu duduk sini sebentar ya," Pinta Fahri. Farah mengangguk kemudian duduk menatap kepergian Fahri yang akan menebus obatnya.

Sekarang Fahri sedang mengantri, ia berada di urutan ke tiga untuk dipanggil itu tandanya akan sedikit memakan waktu beberapa menit kedepan. Fahri menyesali karna menyuruh Farah menunggu di kursi depan.

Di sela-sela waktu menunggunya, ponsel Fahri bergetar tanda sebuah pesan masuk. Ia mengambil ponsel disaku jas nya, setelah membaca pesan itu Fahri kaget ia hampir saja menjatuhkan ponsel dalam genggaman nya itu,Fahri berdiri beranjak meninggalkan tempat itu bahkan kini sudah giliran nya.

Fahri pergi dengan langkah tergesa, mencari jalan keluar lain dengan wajah kwatir.

Sedangkan Farah semakin merasa kedinginan ditempat duduknya, sesekali ia disapa oleh petugas rumah sakit atau pasien yang berlalu lalang, Farah hanya menampilkan senyum dibalik cadarnya.

20m Farah menunggu, ia mulai kwatir pasalnya yang ia tau menembus obat tidak akan memakan waktu selama itu.

Karna penasaran, akhirnya Farah memutuskan untuk menyusul meskipun badan nya sangat tidak bisa diajak melangkah Farah tetap memaksa.

Farah menyusuri lorong Rumah Sakit berjalan lurus kemudian berbelok, saat sudah sampai ditempat tujuan nya Farah mengedarkan pandangan mencari sosok suaminya. Sekali lagi Farah melakukan hal itu tapi hasilnya nihil, Fahri tidak ada.

Farah dibuat bingung sekarang, dengan sisa tenaganya Farah menghampiri seseorang yang duduk di kursi tunggu.

"Assalamualaikum bu, maaf boleh numpang tanya? " Farah menyalami ibu paruh baya itu dan duduk di bangku samping yang kosong.

"Waalaikumussalam boleh," Jawab ibu itu tersenyum hangat.

"Ibu liat laki-laki yang memakai jas dan celana hitam menebus obat tidak? " Farah bertanya hati-hati.

Ibu paruh baya itu nampak berpikir kemudian tersenyum"oh iya tadi laki-laki itu sempat duduk menunggu, tapi belum lama setelah itu dia pergi tergesa."

Farah mengangguk, setelah berterimakasih. Farah pamit undur diri, ia kembali ketempat dimana tadi ia menunggu. Meskipun kwatir Farah tidak punya pilihan lain selain menunggu.

Sekarang Farah sangat merutuki dirinya yang tidak membawa ponsel.

Juga pertanyaan kemana perginya Fahri yang terus berputar.

🍂🍂🍂

Satu jam

Mungkin dua jam

Dan ini sudah tiga jam

Sebentar lagi.

Astagfirullah, bukan kah dari tadi Farah terus meyakinkan hatinya bahwa Fahri akan datang sebentar lagi.

Bahkan lihat sekarang sudah pukul satu malam, Rumah Sakit yang selalu ramaipun jika sudah selarut ini akan mulai sepi. Hanya ada perawat serta dokter-dokter yang bertugas sip malam.

Dari tadi Farah dengan sabar menjawab pertanyaan para perawat yang menanyakan keperluannya, Farah hanya meminta izin menunggu suaminya pada mereka.

Meski tubuhnya ingin segera pulang, tapi logika nya menyangkal karna mana mungkin ia bisa pulang selain karna tak membawa sepeserpun uang dan ponsel terlebih ia takut Fahri kwatir dan mencarinya tidak ada.

Farah menunduk, membenarkan letak cadarnya.Tapi sesaat matanya terpaku melihat ujung sendal rumah dan ketika melihat kaki yang memakainya ia mengenal kaki itu, ada sedikit rasa sesak dihati Farah ah ataw mungkin banyak sampai ia tak bisa bernapas dan bergerak.

"Far.. "

Farah tersentak dari diamnya, ia mulai mendongkak menatap lamat keadaan Fahri,hanya kemeja,kemana jas hitam Fahri dan sendal tadi ah bukan nya Fahri tadi masih menggunakan sepatu.Sudah Farah berpikir terlalu jauh sepertinya,dari pada diam dengan pertanyaan Farah memilih tersenyum"Mas sudah tebus obatnya? "

"Far aku.. "

Melihat kresek putih ditangan Fahri, Farah beranjak, menggenggam tangan kekar Fahri"ayo mas kita pulang, dirumah sakit larut malam sedikit horor,"bahkan Farah terkekeh diakhir kalimatnya, melupakan panas dingin ditubuhnya.

Fahri diam menatap Farah kemudian melirik tangan nya yang digenggam, tidak ada pilihan lain Fahri mulai melangkah merangkul Farah untuk pulang.

Selama perjalanan sampai kini dikamar Farah keduanya tetap diam.

"Mas, Farah pamit bersih-bersih dulu ya. Mas Fahri butuh apa atau mau Farah siapkan sesuatu biar Farah siapkan,"akhirnya Farah membuka suara, saat menyadari Fahri mengekori nya sampai kekamar.

Fahri memijit pelipisnya, bingung sebenarnya hati Farah terbuat dari apa hingga memiliki kesabaran seperti itu, bahkan setelah Fahri meninggalkan nya Farah tidak membahas,atau menampilkan kekecewaan.Tetap senyum hangat dan lembut yang Farah tunjukan padanya" Kamu sedang sakit jadi cepat bersih-bersih."

Farah mengangguk, ia mulai melangkah kearah lemari mengambil pakaian tidur dan bergegas kekamar mandi.

Semua itu tak luput dari penglihatan Fahri.

Setelah sampai kamar mandi, Farah menyalakan keran air Full. Ia menatap dirinya dicermin. Lama kelamaan air mata dibalik cadarnya berubah menjadi isakan kecil.

Coba pikir perempuan mana yang tidak kecewa ditinggalkan dalam keadaan sakit berjam-jam dirumah sakit sendirian, bahkan jika alasan nya pekerjaan pun semua perempuan akan kecewa.

Begitu pun dengan Farah, hatinya perasa. Saat bibir nya mengharuskan senyum, hatinya malam terasa sangat sakit.

Merasa sudah menumpahkan air matanya Farah kembali ke tujuan awalnya yaitu membersihkan diri.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Farah dengan baju tidur dan rambut hitam tergerai yang panjang tak lupa poni yang sedikit acak-acakan menutupi kening Farah.

Fahri tepaku ditempat bibirnya rapat tertutup, tenggorokan nya kering seketika.

Cantik, manis, ah apalagi yang harus Fahri sebutkan dalam hati melihat Farah sekarang, bahkan siapapun akan menyangka Farah masih duduk di bangku SMA jika penampilan nya seperti itu.

Farah pun sama kagetnya dengan Fahri ia pikir Fahri sudah berlalu kekamarnya. Farah merutuki dirinya yang lupa membawa jilbab instan.

"A..m ma.af mas Farah lupa membawa jilbab," Farah berbalik ia akan masuk kekamar mandi kembali.

"Bukan kah kita sudah suami-istri," Fahri mengusap wajahnya pelan karna matanya tak mau terlepas dari Farah"jadi cepat kemari berlama-lama dikamar mandi akan memperburuk kesehatan mu."

Sekarang Farah hanya bisa pasrah sambil melangkah mendekati Fahri. Duduk disampingnya kemudian tersenyum.

Ya ampun jantung Fahri ingin copot melihat Farah sedekat ini tanpa jilbab ataupun cadar.

"Minum obat dulu," Fahri menyerahkan beberapa pil obat yang sudah iya buka ditangan nya tak lupa air putih yang sedari tadi ia genggam meski tangan nya bergetar hebat.

Sungguh Farah dan Fahri sepertinya lupa dengan apa yang terjadi sebelum itu. Mereka melupakan sebuah fakta bahwa baru saja Farah kecewa dengan Fahri dan Fahri baru saja menyakiti Farah.

🍂🍂🍂

Hujan masih air, dan dia masih milik orang lain awokawok😭

Cuss ah lanjut ke part sembilan, bacanya pelan-pelan ya, Hati-hati juga siapkan hati🤭

Vote dulu jangan lupa✌

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 288K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
348K 22.3K 49
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
1.2M 57.5K 67
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.4M 12.1K 23
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...