Warning typo!!
Happy reading
♡♡♡♡
Mata gadis cantik itu terlihat berkaca-kaca dengan bibir yang mengerucut, dia tengah menunjukan rasa bosan nya. Tanda-tanda ini sudah ada sejak kemaren, karna gadis pecicilan itu hanya diam dirumah saja, tidak sibuk pergi jalan-jalan seperti biasa nya. dia terus uring-uringan tidak jelas.
Puncaknya siang hari ini. suara tangisan yang terdengar begitu nyaring dan menyayat hati menggema diseluruh penjuru kediaman Hinata. Semua sudah berlomba-lomba untuk mencoba menenangkan sang pelaku namun tidak ada yang berhasil. Malah suara tangis itu semakin menjadi-jadi karna sudah berubah seperti nyanyian yang memiliki nada.
Pasti tahukan dengan jenis tangisan yang seperti ini.?
Bahkan kedua bodyguard yang sekarang lebih pantas menjadi teman main gadis itu ikut mencoba menenangkan dengan mengajak jalan-jalan ke Okinawa churaumi aquarium. Itu adalah tempat wisata berupa aquarium raksasa yang terdapat berbagai jenis binatang laut. Bukan nya tertarik tapi Sy malah semakin kejer.
Sementara Keysha. dia malah santai dan terkesan cuek bebek. Wanita itu memilih sibuk membuat makan siang. Bukan nya dibuat khawatir tapi malah dibikin gemas dengan suara tangis yang ber-nada itu. Kadang nada nya tinggi, nanti berubah menjadi nada rendah. Gemes banget kan..
Tapi lama-lama tidak tahan juga. Karna suara gadis bohay itu kini terdengar serak. "Udah atuh Sy nangisnya, cepek.."
"Iyaaaaah.. Sy capek.. tapi Sy masih mau nangis.. hiks.. hiks..." masih sempat ngejawab disela tangisnya.
"Sy mau apa emangnya sampai nangis begini..."
Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya.
"Ada yang nakalin Sy...?"
Gadis kecil itu kembali menggeleng.
"Terus Sy mau apa, nak..."
"Sy ndak tahu... ini Sy ndak enak..." gadis kecil itu menunjuk dadanya.
"Dada Sy sakit....?"
"Ndak sakit.. hiks.. hiks.. Sy ndak tahu.. Sy ndak ngelti..."
Keysha paham. Sangat paham apa yang putrinya rasakan. Gadis kecil ini tengah merindukan sosok pria itu. Namun dia tidak bisa untuk mengungkapkan secara gamblang. Satu kesalahan tidak bisa menghapus seribu kebaikan. mungkin inilah sebabnya kenapa putrinya masih merindukan pria itu. Keysha tidak menyangkal kalau Chemistry Sy dan pria itu terlalu dalam dan terikat kuat. Layaknya putri kandung dan ayah kandung.
"Sy kangen Papa....?" tanya Keysha hati-hati. Bergetar bibir Keysha ketika menyebut pria itu. Selama disini memang mereka tidak pernah menyebut nama pria itu apalagi membahasnya. Semua seakan tutup mulut segala yang bersangkutan dengan Dominic.
Jika ditanya apakah Keysha marah dengan pria itu? Maka jawaban nya TIDAK. Karna rasa marah itu ditujukan terhadap wanita yang telah mendorong tubuh putrinya hingga terluka. tapi jika kalian bertanya apakah dia kecewa terhadap pria itu? Keysha akan menjawab dengan lantang IYA. Dia sangat kecewa dengan pria itu. Sesak dada nya ketika mengingat rekaman CCTV dimana pria itu tengah membentak putrinya.
Bibir gadis kecil itu semakin cemberut. Dia memang rindu tapi gengsi sama masih marah dan kecewa juga. "Ndak kengen... dia bukan Papa Sy, bu. Bukan..! He's just Dominic, not Papa..."
Keysha terkesiap. Matanya mengerjap pelan mencoba memahami. "Hah....." cengo Keysha. "Gimana maksutnya, nak.."
"Ibu celeweeeet.. nanya-nanya telus... hiks..hiks...." dia mulai cari gara-gara sama ibunya.
Keysha mendengus sebel. "Ibu capek dengar suara tangis kamu, nak. Nangisnya berhanti dulu yaaa. nanti disambung lagi.." nesehat Keysha ngawur.
Arman dan Aldi hanya bisa membatin. Pantas Nona muda mereka rada ajaib. Wong ibu nya begini kok."
"Buuuuuuu.... Sy hauuuuus...." rengeknya.
"Ibu ambilin susu coklat ya, nak..." tawar Keysha lembut.
"Sy mau ice Boba tapi yang matcha.."
Naaahkaaan...! mana ada orang yang lagi nangis kejer masih sempat-sempatnya bilang haus mana pakai request segala.
"Jangan macam-macam deh Sy..."
"Sy ndak... hiks... hiks.. macam-macam. Cuma satu macam....."
Srooooot.....
Suara ingus yang ditarik kasar.
Keysha hanya bisa elus-elus dada lalu meninggalkan putrinya dengan menahan gemes. Untung saja dikulkas Hinata selalu Stock minuman itu dengan berbagai rasa.
"Apa yang membuat anak beruang ini menangis.." tanya Kimberly yang baru saja datang bersama seseorang. Wanita bertatto ini baru kembali setelah tiga hari pergi kembali ketanah air.
Arman dan Aldi mendelik tajam kepada wanita yang seenaknya mengatakan Nona muda mereka anak beruang tapi melihat ada siapa disamping Kimberly membuat Arman dan Aldi buru-buru menundukan pandangan mereka.
"Haaaaai my twins..." sapa wanita itu dengan tersenyum manis.
Sy mendelik sekilas lalu lanjut guling-guling.
"Kalau nangis terus entar cantiknya berkurang.. "
Sy langsung duduk. Iyakah? Kok dia baru tahu. "Bohong...." rengutnya.
Wanita itu mengeluarkan ponsel miliknya lalu membuka camera dan memberikan pada Sy. "Lihat... cantiknya berkurang, kan...?"
Gadis kecil itu meneliti wajah cantik miliknya. Wajah putih miliknya berubah menjadi merah. Mata sembab. Hidung meler. Iyuuuuuh...!
Menurut Sy definisi cantik itu adalah dirinya. Dan menurut dia saingan terberat dalam kecantikan adalah Aunty nya sendiri, Violet. Mendengar kecantikan nya berkurang membuatnya tidak rela. Tangis yang sedari tadi menggema seketika berhenti. Dia menghapus airmata dengan punggung tangan.
"Sy udah belhenti nangis.. cantik Sy pasti nambah kan...?"
Gampang bener Violet bikin ini anak berhenti ngeraung, padahal dari tadi semua sudah mencoba merayu dengan segala macan tapi tidak ada yang berhasil. Dasar bocaaaaah...!
"Lho? Vi....." kaget Keysha melihat ada siapa yang tengah berjongkok disamping putrinya.
"Hi......." sahutnya ramah.
Mereka lalu berpelukan. "Aku senang kamu kesini..."
Violet tertawa pelan. "Aku hanya ingin menjenguk kalian.. gimana rasanya tinggal disini.."
"Aku nyaman disini, Vi.." jawab Keysha sendu namun buru-buru dia rubah mimik wajahnya menjadi riang kembali.
Violet tersenyum tipis, dia sempat menangkap wajah sendu wanita ini walau hanya seperkian detik.
Dibagian belakang kediaman Hinata ada sebuah taman dan gazebo kayu yang kini ada dua orang perempuan cantik tengah duduk disana.
"Sorry, key..."
Keysha mengernyit bingung. Kenapa Violet tiba-tiba minta maaf.? "For...?"
"Terlalu ikut campur dalam hidup kalian.." Violet lalu tersenyum tipis. "Aku tahu terkadang kamu merasa tidak memiliki kendali atas hidupmu dan juga putrimu. I'm so sorry for that. Aku melakukan ini untuk kebaikan kalian. But now up to you. Kalau kalian mau pulang sekarang, silahkan. Aku tidak bisa menahanmu lebih lama disini, Key. Aku juga tahu kamu sudah sangat merindukan Daisy florist.." suara Violet terdengar berat. Seperti orang yang tengah memiliki beban yang berat.
Itu memang benar, terkadang Keysha berpikir seperti itu. Dia merasa tidak bisa memutuskan sesuatu karna sudah diambil alih terlebih dahulu sama anggota keluarga Abraham. Tapi buru-buru Keysha tepis pikiran itu karna dia sadar semua untuk kebaikan dirinya dan juga putrinya. Selama dijepang Keysha nyaman dan tenang tapi disini bukanlah tempatnya. Dia merasa jauh lebih nyaman ditempat sederhana miliknya, Ruko. "Aku mau pulang, Vi...." cicit Keysha.
"Kapan? Biar aku siapakan pesawat untuk kalian.."
"Lusa. Bisa..?"
"Yeah, sure.."
"Thanks, Vi..."
Violet mengangguk tipis. "Key, Apa kamu tahu kalau Abang tengah mencari kalian seperti orang gila. Bahkan penampilan nya sangat berantakan sekarang.." Violet lalu terkekeh pelan.
"Benarkah...?"
Violet mengangguk cepat. "Apakah kamu mengira kalau dia tengah sibuk dengan wanita itu dan melupakan kalian.." tabak Violet tepat sasaran.
Keysha menjadi salah tingkah.
"Dia sangat menyesal, Key. Dan sangat tersiksa dengan kepergian kalian.."
Keysha menunduk. Dia mengira pria itu tidak mencarinya dan menilih sibuk dengan wanita itu. Ternyata dia salah.
"Aku tidak memintamu untuk memaafkan bang Nick. Itu semua terserah padamu.. karna dia memang salah.."
Sebuah teriakan nyaring menghentikan obrolan dua perempuan ini.
"Buuuuuuuuu..... Sy mau cilok sama tahu bulaaaat....!" Naaah lho... mau nyari dimana? Ini Japang mana ada cilok sama tahu bulat yang digoreng dadakan.
****
"Kim. Aku akan pulang sekarang dan Kamu tetaplah disini..! mereka sedang diperjalanan menuju kemari.." Violet hanya bisa berada dua jam dijapang dan memutuskan untuk langsung pulang karna jadwal yang padat.
Kimberly mengangguk tipis dengan tersenyum miring.
"Jangan ada darah walau hanya setetes..!" peringat Violet penuh arti.
Kimberly mengangkat kedua bahunya. "Akan aku usahakan.."
Violet cemberut. Dia sangat hafal dengan sifat Kimberly yang akan bertindak sesuai dengan keinginan nya ketika sudah berada di medan perang. "Setidaknya jangan ada yang mati.."
Kimberly hanya mengedikan bahunya acuh. "Aku tidak menyangka dia mengenal Wanita legendaris itu.."
Violet tertawa pelan. "Padahal Wanita itu seperti hidup dalam bayangan.."
Kimberly setujua akan hal itu. "Berbeda sekali dengan kita terutama kamu, Vi. yang bertindak secara terang-terangan bahkan dengan berani menyerang ke kandang musuh.."
Lagi-lagi Violet tertawa dengan begitu renyah.
"Putri Robert..." ejek Kimberly.
"Putri Robert..." ulang Violet tak mau kalah.
Lalu kedua wanita ini sama-sama tertawa. Mereka terlihat seperti para ABG yang tengah membicarakan para idola atau sekedar menceritakan gosip terbaru tapi pada kenyataan nya tidaklah seperti itu. Kedua wanita membahas sesuatu yang mengerikan dengan begitu santai.
Tepat tengah malam kediaman Hinata kedatangan tamu tak diundang. Tamu bersenjata dalam jumlah yang banyak.
Bersambung
Rabu 20 oktober 2021
Jangan lupa vote dan comments.
Jangan lupa di follow yaa cantik's...