~🍁Aku akan jujur denganmu,
Hatiku sakit dan aku sebenarnya kecewa.🍁 ~
_________________________________________
•
•
•
🍂🍂🍂
"Mas?" Farah membuka suara setelah mesin mobil alvard fahri berhenti tepat di depan gerbang rumah mereka.
Farah dan fahri pulang sangat pagi dari rumah abah dan ummi, karna fahri harus segera kekantor. Atas permintaan fahri juga Farah pulang, padahal wanita itu ingin berlama-lama dipondok, mengingat ia tak punya kegiatan dirumah. Tapi perintah suami tak bisa Farah bantah,Abah juga sudah menawarkan agar supirnya saja yang mengantar Farah pulang nanti sore, tapi fahri menolak nya dengan alasan ingin melihat Farah selamat sampai rumah.
Bukan nya merasa senang Farah jadi tersenyum getir, mengingat fahri melakukan itu hanya didepan abah dan ummi.
Fahri menarik nafasnya pelan"Aku harus segera berangkat, istirahatlah."
Farah terkekeh mendengar jawaban fahri"maafin farah soal semalem ya mas, mungkin ucapan farah mengganggu pikiran mas. Tapi tenang bukan itu yang mau farah bahas."
Fahri menelan salivanya, sebegitu takutnya kah dia saat farah akan membahas tentang dirinya"lalu? "
Farah tersenyum, sambil mengulurkan tangan nya, fahri menerima salam farah.
Dikecup nya lama tangan hangat suaminya itu, hanya dengan menyentuh tangan Fahri , Farah sangat bahagia. Berarti ia begitu mencintai Fahri, ah bukan kah dari dulu ia mengangumi sosok suaminya itu.
Farah melepasnya, takut fahri merasa risih"nanti saja, mas harus segera pergi kan? Hati-hati doa Farah selalu yang terbaik buat mas fahri."
Setelah mengatakan itu Farah membuka pintu mobilnya tanpa menunggu jawaban dari fahri, karna fahri tetap diam saja.
Farah melambaikan tangan sambil tersenyum saat fahri melajukan mobilnya. Seiring dengan menghilang nya mobil fahri dari pandangan Farah senyum itu berubah menjadi tatapan sendu.Dan saat menyadari Cairan bening akan terjun dari tempatnya Farah tergesa masuk kedalam rumah.
🍂🍂🍂
"Assalamualaikum," Ucap seseorang.
Ceklek
Sudah pukul 02:00 dini hari tapi pintu masih belum istrinya kunci. Fahri memasuki rumah menelisik ruang tamu takut Farah masih menunggunya seperti hari kemarin, tapi sudah sampai lantai dua pun Farah tidak ada. Itu artinya Farah sudah tidur.
Teledor sekali Farah pikir Fahri, bagaimana jika ada orang masuk? Tidak fahri bukan nya takut rumahnya kemalingan tapi ia takut terjadi apa-apa pada Farah bisa dihukum gantung oleh kedua orang tuanya jika itu terjadi.
Fahri menaiki tangga ke lantai tiga huh mengapa jauh sekali keberadaan kamarnya, padahal tubuhnya sudah sangat remuk ingin segera istirahat,Mari salahkan abahnya yang memberi fahri rumah tiga lantai.
Jam kerja fahri memang sudah berakhir pukul 19:00 tadi tapi ia harus membagi waktu untuk menuntaskan kewajiban lain sehingga ia baru bisa pulang selarut ini.
Saat akan memasuki kamar, fahri sempat melirik kekamar Farah. Entah dorongan dari mana saat pintu kamar Farah terlihat terbuka ia ingin memastikan perempuan itu.
Fahri membuka pelan pintu kamar Farah. Pandangan pertama yang ia lihat adalah Farah yang baru selsai melaksanakan salat.
Fahri masih menunggu apa yang akan dilakukan perempuan itu selanjutnya.
Farah mengangkat kedua tangan nya, bersimpuh di hadapan sang kuasa,Farah ingin mengadukan kegundahan hatinya Karna jauh dari yang dilihat Farah tetap sosok yang rapuh. Farah memang bisa bersikap biasa didepan suaminya tapi inilah sosok Farah sebenarnya.
Farah perempuan punya hati yang lembut, mudah terbawa perasaan.
Farah juga adalah salah satu dari sejuta umat hawa yang menginginkan rumah tangga yang harmonis yang didalam nya dibalut cinta dan kasih sayang.
Seiring dengan cairan bening yang membendung dipelupuk matanya Farah melantunkan doa"ya Allah ya Rabb engkau yang maha tau atas segala hal yang sebenarnya terjadi, untuk itu berikan lah petunjuk agar hamba bisa jauh memahami keadaan ini, Berikan lah jawaban atas pertanyaan hambamu ini ya Allah. Jika ini teguran dan cobaan mu untuk hamba maka kuatkan lah hamba dalam menjalaninya. Ya Allah ya rabb jika suami hamba tidak mencintai hamba biarkan lah hamba yang mencintainya, berikan kebahagian kepadanya ya Allah,"usai berdoa Farah menghapus air matanya kemudian mengambil mushaf untuk melantunkan ayat-ayat cinta Allah.
Fahri menutup pintu kamar Farah kembali, ia berjalan lemas memasuki kamarnya. Tapi kenapa hatinya menjadi gelisah bukan kah ini yang dia mau.
Apa Fahri harus mengatakan nya kepada Farah? Apa Farah akan menerima nya? Atau Farah akan meninggalkan nya? Lalu jika itu terjadi bagaimana dengan kedua orang tuanya?
Jahat sekali bukan Fahri ini.
🍂🍂🍂
Farah baru saja selsai memasak, pagi ini ia menyiapkan nasi uduk untuk sarapan.
Farah semangat sekali karna hari ini hari libur, pasti suaminya akan stay di rumah. Farah akan memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin ia harus mendapat jawaban dari fahri, apapun yang fahri katakan nanti Farah sudah siap mendengarnya.
Karna jika terus-menerus begini Farah tidak akan pernah tau titik kesalahnya. Jadi bagaimana bisa ia memperbaikinya.
Selain itu Farah juga ingin menyampaikan ide dan kabar gembira kepada suami nya itu.
Farah tidak tau fahri pulang jam berapa, karna setelah menunggu fahri diruang tamu yang tak kunjung pulang Farah memutuskan untuk menunggunya dikamar. Sengaja Farah juga tidak mengunci pintu agar suaminya tidak lama menunggu jika Farah tidak mendengar fahri pulang.
Ingat dari lantai satu ke lantai tiga suara bell saja terdengar pelan apalagi suara orang mengucap salam
Perasaan lega Farah dapat saat melihat fahri meninggalkan rumah untuk salat subuh ke mesjid, meski tidak menyapa nya Farah tidak apa yang penting suaminya pulang.
"Assalamualaikum," Ucap fahri memasuki rumah, setelah pulang dari mesjid. Pukul 07:00 pagi mungkin fahri mengikuti pengajian.
Farah langsung menghampiri fahri dan menyalami laki-laki itu "waalaikumussalam mas,mari sarapan Farah buat nasi uduk spesial hari libur untuk suami Farah," Farah terkekeh,karna mulai berani menggoda fahri.
Fahri mengangguk.
Farah senang kemudian tanpa sadar menarik tangan suaminya itu dengan lembut menuju meja makan.
Fahri menurut saja.
"Mas duduk dulu," Farah menyeret kursi untuk fahri"minum dulu air putih biar sehat,"Farah menuangkan air kedalam gelas.
Saat fahri meneguk nya Farah menyiapkan nasi"selamat makan."
Fahri dibuat bingung sejak kapan perempuan itu menjadi super cerewet. Atau fahri saja yang tidak mengenal sosok istrinya itu.
Saat fahri akan menyuapkan nasi Farah menghentikan nya "ets pimpin doa dulu napa mas."
Ah fahri malu sekali, dengan wajah dingin nya fahri melantunkan doa.kemudian mulai menyuapkan nasi kedalam mulutnya.
Dilirik nya Farah yang memperhatikan nya tanpa ikut makan"gak sarapan juga?" Akhirnya fahri membuka suara.
Farah terkekeh lalu membuka cadarnya dan mulai menyusul fahri menyuapkan nasi kedalam mulut nya"Ah iya lupa hihi,"
Sepanjang makan tak ada yang membuka obrolan lebih tepatnya fahri yang terus diam dan menampilkan wajah dingin kan Farah jadi takut. Akhirnya hanya suara benturan alat makan yang menghiasi pagi mereka.
Walaupun begitu Farah sangat bahagia akhirnya fahri mau makan bareng dengan nya tidak seperti hari -hari yang lalu masakan nya terbuang mubajir.
🍂🍂🍂
Yey akhirnya Farfallah balik lagi, meskipun gak ada yang nunggu🤣
Ada salam juga dari Farfallah buat yang baca💙
Yang baca ada? Ha gak ada? Gapapa ini masih proses yuu semangat✨
Sampai ketemu dipart tujuh jika kembali suatu hari nanti🐣