I'll be your girlfriend

By Prince_ice08

8K 1K 46

WARNINGπŸ”₯ I can be the one for you for good, I'll be your girlfriend~ 16+ Start : 29 Agustus 2021 More

πŸ’ Cast πŸ’
πŸ’ Pindah rumah πŸ’
πŸ’ Kerja & Kerja πŸ’
πŸ’ KAKAK! ABANG! πŸ’
πŸ’ Kak Alex, let's date πŸ’
πŸ’ Kiriman πŸ’
πŸ’ Cheers πŸ’
πŸ’ We're dating πŸ’
πŸ’ Kencan pertama πŸ’
πŸ’ First kiss πŸ’
πŸ’ SKAKMAT πŸ’
πŸ’ Guru privat?πŸ’
πŸ’ PUTUSIN!πŸ’
πŸ’ Yaudah, putusπŸ’
πŸ’ Crazy KiyowoπŸ’
πŸ’ Kriteria πŸ’
πŸ’ Hmm... πŸ’
πŸ’ Balikan? πŸ’
πŸ’ Adik kembaran πŸ’
πŸ’ Salah tanggal πŸ’
πŸ’ Geplakan πŸ’
πŸ’ Ayang πŸ’
πŸ’ Umur hanyalah angkaπŸ’
πŸ’ MBL πŸ’
πŸ’ Tragedi πŸ’
πŸ’ Berubah πŸ’
πŸ’ Break? πŸ’
πŸ’ Kacau πŸ’
πŸ’ Kembali πŸ’
πŸ’ Pasti ada jalan πŸ’
πŸ’ Kebenaran πŸ’
πŸ’ Versi berbeda πŸ’
πŸ’ Dejavu πŸ’
πŸ’ Self healing πŸ’
πŸ’ Bertemu πŸ’
πŸ’ Mantan putri? πŸ’
πŸ’ Masih πŸ’
πŸ’ Just a hug πŸ’
πŸ’ Sebuah pengakuan πŸ’
πŸ’ Pergi πŸ’
πŸ’ Mimpi & Nyata πŸ’
πŸ’ Bertengkar πŸ’
πŸ’ Circle πŸ’
πŸ’ Nadia lesbi? πŸ’

πŸ’ KAK ALEX! πŸ’

305 40 2
By Prince_ice08



#Author POV

Alexander Gregory, cowok tampan idola kaum hawa di SMA Atmosfer. Ketua osis dan kapten basket, banggan para guru-guru.

Sikap dan pembawaannya yang tegas nan dingin membuat orang lain segan dan enggan mencari masalah dengan Alex. Terutama, saat mereka tahu jika ayah dari Alex adalah seorang mantan bos besar bandit di negeri ini.

Tapi... Alex bersikap tegas dan dingin pada orang luar saja. Sementara pada orang dekatnya, cowok ini begitu bawel, rese, julid, ngeselin dan sangat jahil orangnya.

Alex itu orangnya cukup introvert, sangat tertutup jadi sangat sulit menaruh kepercayaan kepada orang lain.

🍀

"Nanti abis pulang sekolah, suruh anak-anak kumpul di ruang osis. Ada yang mau gue diskusiin." Jelas Alex pada Juan, yang merupakan kaki tangan Alex selaku ketua osis.

"Okhey," balas Juan dengan masih fokus pada gamenya.

Alex kembali berkutat pada laptop, menyiapkan presentasi untuk nanti. Memang ia bisa saja menyuruh Agam, selaku sekretaris osis yang menghandle semuanya. Tapi, ya begitulah Alex. Tak mudah menaruh kepercayaan kepada orang lain hingga ia selalu mengerjakan semuanya sendiri.

"Pak Ketos! Dipanggil bu walkes!" seru Habib ngos-ngosan karena habis lari.

"Dimana?" tanya Alex berpindah fokus dari laptop ke Habib.

"Di kantor guru."

Tak lagi menjawab, Satya langsung menutup laptopnya dan beranjak pergi.

Saat ia melewati Juan, tangannya dengan tak berperasaan menekan lama tombol kecil pada sisi kanan handphone Juan hingga menyebabkan handphone itu mati.

Juan dibuat mendengus kesal, "ALEX KAMPRET! GUE MAU MENANG LOH TADI!" Murkanya.

Sedang Alex tertawa dalam hati sambil berjalan santai meninggalkan kelas. Orangnya nyebelin kann.

🍀

Alex berjalan lurus dengan ekspresi datar melewati koridor kelas menuju ruang guru. Sesekali ia mendapat sapaan dari siswi yang berpapasan dengannya, tapi Alex tak pernah menyahuti mereka. Atau sekedar tersenyum tipis pun tak pernah. Jika iya, itu adalah sebuah keajaiban!

Alex memasuki ruang guru, dan langsung menuju meja sang walikelas. "Iya, ada apa bu?"

"Alex, ibu minta tolong. Ini ada beberapa tugas, tolong kasih tahu teman-temanmu kerjakan dan nanti kumpul. Ibu nggak bisa masuk, karena ada urusan." Jelas Bu Wardah.

"Baik Bu," balas Alex menerima kertas tersebut.

"Kondisikan ya nak, ibu minta tolong."

"Iya bu. Kalau begitu saya permisi."

"Iya nak."

"Nak Alex, sini sebentar nak." Panggil Bu Yuni.

Alex menoleh dan langsung menghampiri guru tersebut.

"Ibu boleh minta tolong? Anterin dia ke kelas XI IPS 2." Jelas Bu Yuni.

Alex melirik siswi yang sejak tadi menatapnya penuh kagum.

"Iya bu, tentu." Balas Alex.

"Ziva, Alex akan mengantarmu ke kelas. Nanti istirahat temui ibu lagi, untuk mengurus beberapa administrasi."

Ziva tersadar, lalu beralih menatap Bu Yuni lalu mengangguk. "Terimakasih bu," ucapnya sedikit menunduk.

"Permisi bu," ucap Alex lalu pergi berjalan duluan.

"Permisi bu," ucap Ziva kemudian lalu mengikuti langkah Alex dan mencoba mensejajarkan langkah keduanya.

"Wahh, tampan banget anjir." Gumam Ziva tanpa sadar.

Alex tak menggubris, ia tetap menatap lurus kedepan.

"Kak Alex kelas berapa?" tanya Ziva.

Alex tak menjawab.

"Ziva tebak Kakak anggota basket ya? Terlihat jelas dari postur tubuhnya. Bagus banget,"

Alex tetap tak menggubris.

"Oh ya kak, Ziva boleh nanya. Pulang sekolah jam berapa kak? Dan masuknya jam berapa?"

Kuping Alex mulai gatel.

"Kak!" teriak Ziva tiba-tiba membuat Alex sedikit terperanjat kaget. Ia menatap gadis itu aneh.

"Kakak jawab pertanyaan Ziva dong, jangan diem aja." Kesal Ziva.

Alex menghela nafas panjang, "Masuk jam 07.45 dan pulang 15.00" jelas Alex kemudian melanjutkan langkahnya.

"Terus, kakak kelas berapa?"

Bruk...

Ziva menubruk punggung Alex karena cowok itu tiba-tiba berhenti.

"Auuu... Punggung kakak keras banget kaya besi. Pasti otot semua ya?"

Alex memutar mata malas. Lalu ia berjalan mendekati pintu kelas, dan mengetuknya.

Tok.. tok..

Seisi kelas langsung menoleh, beberapa sudah histeris melihat kehadiran Alex disana.

Alex berjalan masuk, karena memang tak ada guru yang mengajar disana.

"Ketuanya siapa?" tanya Alex tegas.

Felix mengangkat tangannya. "Saya kak."

"Pelajaran kalian apa?"

"Bahasa Inggris kak," sahut satu kelas. Padahal yang ditanya si ketua kelas.

"Pak James?"

"Iya kak," lagi satu kelas yang menyahuti.

"Bapak itu sakit, jadi nggak masuk. Kenapa nggak lapor ke guru piket?"

Semua langsung diam, terutama ketua kelas.

Alex menghela nafas, ia sudah tahu alasannya. Ini adalah tabiat umum murid agar kelasnya jamkos.

"Yang diluar, masuk!" panggil Alex. Ziva dengan langkah gentar memasuki kelas sambil tersenyum kikuk. Ia benar-benar gugup.

Alex mendudukkan diri di kursi guru, menatap Ziva yang terlihat sedikit gemetar. "Perkenalkan diri kamu," titahnya.

Ziva menatap Alex, lalu kemudian mengangguk.

"Baik kak," sahutnya lalu menarik nafas dalam-dalam.
"Halo semuanya! Perkenalkan namaku Sharaziva Tamara Puteri, pindahan dari SMA Awan. Senang bertemu kalian! Dan aku berharap kita bisa berteman dekat." Ucap Ziva ceria, ekspresinya berubah dari sebelumnya yang terlihat gugup.

Ide jahil langsung muncul di kepala Alex. "Untuk salam perkenalan, gimana kalau kita mendengarkan sebuah nyanyian?"

Semua langsung mengangguk setuju.

"Berhubung ini pelajaran bahasa Inggris, jadi nyanyikan lagu berbahasa Inggris." Lanjut Alex.

Ziva menatap cowok itu tak percaya. "Ziva nggak terlalu lancar berbahasa Inggris kak."

"Nyanyikan saja, yang lain pasti maklum."

"Hmm, kalau duet sama Kak Alex gimana? SETUJU?!"

"SETUJU!" seru satu kelas.

"Eh, kok malah saya?"

"KAK ALEX! KAK ALEX!" Ziva mengajak yang lain menyerukan nama Alex.

Alex beberapa kali mengerjap, lalu berdehem menetralkan susana. "Sudahlah, silahkan kamu duduk."

"Yahhh..." Desah mereka merasa sedih karena harapan mereka pupus untuk mendengar Alex bernyanyi.

"Ketua, lapor ke guru piket. Saya permisi," Alex berlalu pergi meninggalkan kelas tersebut.

🍀

"Hai, gue Nahda. Salam kenal ya,"

Ziva tersenyum, "Salam kenal Nahda."

"Hm, aku panggil kamu apa? Sarah atau Tamara?"

"Ziva, aku biasanya dipanggil Ziva."

"Oo, Ziva. Nama yang cantik."

"Hehe, makasih." Ziva malu-malu.

"Hm, Nahda boleh nanya. Kak Alex kelas berapa?"

"XII IPA satu," jawab Nahda. "Ganteng banget kan, huh gue juga klepek-klepek pas pertama liat."

Ziva tersenyum senang, ternyata mereka satu frekuensi.

"Gantengnya nggak manusiawi."

"Ho'o, dan rada mirip oppa Korea nggak sih?"

Ziva langsung sumringah, "kamu suka korea juga?" tanyanya heboh.

"Jangan salah, gue jodohnya Taeyong." Nahda menepuk dadanya.

"Wahh, bapak leader. Kenalin, gue jodohnya Jaemin."

"Nana? Astaga, itu mantan gue anjir."

"Wkwk," Ziva ngakak habis. Ia benar-benar cocok dengan Nahda.

"Clara! Sini deh!" Panggil Nahda.

"Paan?"

"Sini bentar," gemas Nahda. Dengan malas Clara mendekat.

"Hm?"

"Kalau Clara itu istrinya Jaehyun." Jelas Nahda.

Mata Clara yang tadinya seperti ingin tidur langsung melek. "Nctzen juga?!"

"Ho'o, biasnya Jaemin."

"Wahh, tambah satu anggota lagi." Senang Clara.

"KPop terooos," julid Dimas yang mendengar pembicaraan tiga gadis itu.

"Jangan dengerin," bisik Clara membut Ziva terkekeh.


🍀



"Lima... Empat..."

Semua sibuk menulis jawaban di detik-detik terakhir.

"Tiga..."

"Bentar!"

"Dua..."

"Ishh, Alex bentar napa!" Kesal Fitri.

"SA...TU... Waktu habis, kumpul atau gue pergi." Ancam Alex.

"Iye..iye.. nihh," Fitri meletakkan kertasnya diatas meja Alex.

Alex mengumpulkan semuanya lalu membawanya keluar untuk meletakkan di meja Bu Wardah.

Saat baru beberapa langkah melewati kelas XI IPS 2. Suara seseorang langsung menusuk gendang telinga Alex.

"KAK ALEX!"

Alex dengan malas menoleh, dan tebakannya tak salah.

Ziva berdiri di pintu dengan senyum yang menurut Alex menyebalkan.

"Mau ke kantor guru ya kak? Sekalian dong."

Alex tak menjawab, ia memilih melanjutkan langkahnya. Ziva langsung berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya dengan Alex.

"Hm, Kak Alex nanti temenin Ziva ke kantin dong."

Alex tak menoleh dan tak menjawab.

"Terimakasih," kata Ziva menyimpulkan kalau diamnya Alex adalah pertanda jawaban iya.

"Kak Alex punya pacar?"

Heh, si Ziva to the points banget anjir.

Alex tak menjawab.

"Hm, kayanya nggak. Karena keliatan dari sikap kakak yang dingin kaya es di kutub Utara. Jadi, pasti jomblo. Yakan?"

Alex mempercepat langkahnya.

"Kak!"

Alex menulikan telinganya.

"KAK ALEX! AKU SUKA KAKAK!"

Astaga! Si Ziva lupa minum obat atau gimana?

Orang-orang sekitar langsung menatap Ziva aneh. Beberapa tertawa melihat tingkah konyol gadis itu yang mengungkapkan perasaannya secara gamblang didepan umum.

"Kak Alex, Lihat aja nanti. Kakak akan klepek-klepek sama Ziva." Gumamnya penuh tekad.








🍒🍒








PERJUANGAN ZIVA DIMULAI!












THANKS FOR READERS ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 141K 19
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
296K 12.3K 32
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
319K 23.9K 35
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
408K 31.3K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...