Possessive Psychopath (TERBIT)

By Hanihan_13

8.6M 790K 115K

(Sudah terbit. Tersedia di beberapa toko buku online kesayangan kalian❤) BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENT... More

Prolog
1.Murid Baru
2. Si Ganteng Yang Menyeramkan
3. Membangkitkan Nafsu
4. Menghindar
5. Mine
6. Membingungkan
7. Kenapa?
8. Mencoba Menerima
9. Di Kantin
10. Good bye Sherin
11. Awal Mula
12. Kejutan
13. Possessive Psychopath
14. Rumah Gevandra
15. Cemburu
16. Sweet Psychopath
17. Karena Terre
18. Sejenak Melupakan
19. Kalut
20. Penjelasan
21. Permintaan
22. Ruangan Liora
23. Flashback
24. Olahraga
25. Rencana Gevandra
26. Lawan Yang Salah
27. Mama
28. Perubahan Gevandra
29. Pengakuan
30. Bohong
Bukan update
31. Talita
32. Ungkapan
33. With All My Heart
34. Pagi Yang Indah
35. Cium
36. Virus
37. Dufan
38. Kerja Sama
39. Happy Birthday
40. Surprise
41. Bad News
42. Sadar
43. Keluarga
44. Siapa Pelakunya?
45. Terimakasih Mama
46. Teror Lagi
47. Pelukan Ibu
48. Dompet
CAST
49. Penjelasan Panji
50. Rumah Jacob
52. Gudang
53. Gibran Penyelamat
54. Eksekusi Paman
55. Hancur
56. Diam
57. Perjodohan?
EXTRA PART
GRUP CHAT
EXTRA PART
Sekuel
H-5 PRE ORDER
H-2 PRE-ORDER
PRE ORDER
Cerita Baru

51. Gevandra Marah

77.4K 7.8K 590
By Hanihan_13

Selamat hari senin semuanya🔥

Happy Reading❤

--

"Gevan bagus banget!" Teriak Liora saat melihat hamparan bunga ditaman. Sepulang sekolah, Gevandra mengajak Liora pergi ke taman.

Agar gadisnya tidak larut dalam ketakutannya. Agar gadisnya bisa tersenyum dengan lepas. Ia sudah bosan melihat air mata Liora seharian ini.

Karena hal yang paling tidak ia suka di dunia ini adalah melihat perempuan yang ia sayang menangis. Air mata gadisnya adalah kelemahannya.

Tadi sebelum ke taman, mereka pulang ke apartemen utnuk berganti baju. Rasanya kurang puas jika main masih memakai seragam.

"Suka?" Tanya Gevandra.

"Suka banget," Liora mengangguk semangat, "Fotoin dong! Bagus banget ini."

Gevandra mengangguk sembari mengusap kepala Liora, "Siap sayang."

Lalu Liora mulai berfoto dengan berbagai gaya. Selain suka makan, Liora juga suka jika diajak ke taman.

"Liat dong," Ujar Liora setelah lelah berganti gaya, "Aa cantik banget aku!" Teriak gadis itu heboh saat melihat hasil foto Gevandra.

"Kan pacarnya aku. Ya cantik lah."

Liora tersenyum. Kemudian adis itu menggandeng lengan Gevandra, dan menyandarkan kepalanya disana.

Gevandra mencium puncak kepala Liora,"Lanjut jalan lagi yuk," Ajak Gevandra.

Lalu kedua remaja itu melanjutkan berjalan keliling taman dengan jemari tangan yang saling bertautan.

Gevandra tersenyum saat melihat wajah Liora yang kembali ceria.

Lelah berkeliling, akhirnya Gevandra dan Liora beristirahat dengan duduk di bangku taman. Dibawah pohon yang rindang.

"Panas-panas gini enaknya minum yang seger-seger ya," Ujar Liora pada Gevandra sembari mengipas wajahnya dengan tangannya. Sebenarnya itu kode, semoga saja Gevandra peka.

"Iya," Gevandra mengangguk mengiyakan. Bukannya peka, Gevandra malah menyandarkan tubuhnya pada pohon.

"Ih! Nggak peka banget sih!" Liora mencak-mencak sendiri melihat ketidak peka'an Gevandra.

"Kenapa?" Gevandra memasang wajah bingungnya.

"Kinipi," Ujar Liora menye-menye. Dengan bibir yang diperotkan.

Gevandra tertawa melihat wajah imut Liora. Orang cantik mah mau berekspresi seperti apa aja tetap cantik.

"Iya sayang Iya," Ujar Gevandra, "Mau beli es krim?"

Liora mengangguk semangat dengan mata yang berbinar. "Ayo beli ayo."

Kedua remaja itu berjalan menuju kedai es krim yang berada di ujung taman. Setelah membeli es krim, mereka memilih untuk pulang karena hari sudah sore. Keduanya memilih memakan es krim didalam mobil.

"Mau pulang ke mana?" Tanya Gevandra.

"Ke apartement aku aja," Jawab Liora.

"Ke apartemen aku aja ya. Biar aman. Aku takut kamu dapat teror lagi," Ujar Gevandra.

Liora menggeleng, "Kan ada mama yang nemenin aku. Mungkin besok aku ke apartemen kamu, soalnya besok mama berangkat kerja keluar kota."

Gevandra mengangguk, "Yaudah. Kalau ada apa-apa langsung hubungin aku ya."

"Iya sayang," Jawab Liora santai sembari memakan es krim nya. Tidak memperdulikan jika panggilannya memberikan efek yang besar bagi Gevandra.

Buktinya, wajah Cowok itu memerah seperti tomat. Hanya dengan panggilan sayang saja Gevandra sudah kelabakan. Detak jantungnya saja beritme begitu cepat.

"Hm," Gevandra berdeham untuk menetralkan detak jantungnya. Lalu cowok itu mulai menjalankan mobilnya. Tanpa memperdulikan es krimnya yang sudah mencair.

Gevandra menghentikan mobilnya saat sampai di apartemen Liora. "Ayok, aku antar masuknya."

"Nggak usah. Mama udah pulang kok. Tadi udah ngabarin," Ujar Liora.

"Aku antar kamu masuk. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama kamu," Ujar Gevandra tak terbantahkan.

Liora mengangguk pasrah. Ia tahu, kekhawatiran Gevandra adalah bukti besarnya cinta cowok itu padanya.

🍁

Setelah mengantar Liora, Gevandra berkunjung ke kantor ayahnya. Ia sudah tidak sabar mendengar kabar baik hari ini. Gevandra juga belum tahu jika Panji penyebab Liora kecelakaan.

"Pa," Ujar Gevandra sembari masuk kedalam ruang kerja ayahnya. Didalam juga ada Panji dan Irfan.

"Siang om, bang," Sapa Gevandra pada Irfan dan Panji.

"Baru pulang sekolah?" Tanya Jack.

Gevandra menggeleng, "Habis jalan-jalan sama Liora."

"Liora sudah membaik?" Tanya Jack.

"Udah. Tadi dia udah sekolah. Tapi tadi dia dapat teror lagi pa," Jawab Gevandra.

"Di sekolah?"

"Iya. Peneror itu kaya ngikutin Liora," Ucap Gevandra, "Peneror sama penyabotase mobil itu orang yang sama nggak sih pa?"

Jack menggeleng, "Panji, kamu tahu perihal peneror Liora?"

"Kenapa papa tanya sama bang Panji?" Tanya Gevandra bingung.

"Gevan, Panji itu orang yang menyabotase mobil--"

"Anjing!" Gevandra langsung memukul wajah Panji tanpa mendengar kelanjutan Ucapan Irfan.

Panji yang tidak siap jelas saja langsung terjatuh kebelakang.

"Gevan!" Teriak Jack dan Irfan bersamaan.

Tidak cukup dengan sekali pukulan, Gevandra kemabli mendaratkan pukulan di wajah Panji. Membuat wajah lelaki itu lebam. Panji yang memang salah, tidak mengelak ataupun melawan. Ia tau, ia pantas mendapatkan ini.

"Gevan udah!" Jack langsung menarik Gevandra agar menghentikan aksinya. Sementara Irfan membantu Panji untuk berdiri.

Gevandra memberontak dalam cekalan Jack. Wajah cowok itu marah padam. Matanya melotot menatap Panji penuh benci, "Ada masalah apa lo!"

"Panji disuruh sama Jacob. Dan benar, dia masih hidup," Ujar Jack membuta Gevandra mengalihkan perhatiannya pada Jack.

"Jacob?" Lirih Gevandra, lalu cowok itu kembali melihat kearah Panji, "Gimana bisa lo yang lakuin itu! Gue pikir lo orang baik!"

"Jangan marah dulu. Kamu dengerin penjelasan Panji ya," Ujar Jack.

"Maaf Gevan, gue terpaksa. Waktu itu gue nabrak mobil Jacob. Saat gue mau tanggung jawab, dia malah minta gue buat nglakuin ini. Gue terpaksa, karena gue diancam mau di laporin ke polisi. Waktu itu gue nggak ada pilihan lain selain mengiyakan permintaan dia. Gue nggak punya uang sedangkan gue tau dia punya banyak uang. Waktu itu gue nggak mikirin konsekuensi nya."

Amarah Gevandra semakin memuncak. Cowok itu mengepalkan kedua tangannya. Bukan, bukan marah pada Panji tapi pada Jacob. "Kenapa lo nggak bilang sama papa atau sama gue?"

"Waktu itu otak gue buntu. Gue nggak kepikiran sampai sana. Gue Terima kalau gue harus dipenjara Van," Ujar Panji.

Gevandra mengusap wajahnya kasar, "Lo juga yang neror Liora?"

Panji menggeleng, "Perihal itu gue nggak tau. Gue cuma nglakuin sabotase mobil itu."

"Kamu jangan laporin Panji ke polisi. Papa udah ngasih hukuman buat dia agar mencari Jacob. Dan tadi dia sama Irfan pergi cari tempat tinggal Jacob," Ujar Jack.

"Ketemu?" Tanya Gevandra.

"Rumahnya ketemu. Tapi tadi nggak ketemu sama orangnya. Besok kita mau kesana lagi," Ujar Irfan.

"Kalau ketemu, jangan laporin dia kepolisi ya," Ujar Gevandra, "Langsung bawa dia kehadapan saya om."

"Iya Van."

"Bang Panji, pukulan gue tadi nggak sebanding sama sakitnya Liora. Gue belum maafin lo, gue bakal maafin kalau lo udah bawa Jacob kehadapan gue," Ujar Gevandra.

Panji mengangguk. Setidaknya ia masih punya kesempatan untuk dimaafkan oleh Gevandra.

🍁

Kalau misalnya cerita ini terbit, ada yang mau beli bukunya nggak? 😀

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 169K 67
𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐚𝐧𝐠𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 (𝟏) DON'T COPY MY STORY☠️ [PART MASIH LENGKAP, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Stay away! I'am a D...
1.3M 108K 49
[FOLLOW SEBELUM BACA YA] Sudah Revisi✔ Warning ⚠ Cerita ini mengandung romance, bahasa kasar, kekerasan, humor dan baper. ••• Laurenia Mikaela, tid...
6.2M 266K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
4.1M 167K 80
Judul Pertama : ALFA [PROSES REVISI] Alfaro Arsen Sanjaya. Laki-laki yang sering disapa Alfa itu adalah seorang 'Most Wanted' di Sekolahnya. Bukan ha...