Kini waktunya bersiap-siap untuk pergi ke caffe tarik sis bersama sahabatnya. Sandrina yang telah bersiap-siap dengan menggunakan baju dress selutut berwarna army dengan sepatu yang berwarna putih dan tas yang senada dengan bajunya. Sandrina terlihat sangat cantik walaupun hanya memakai bedak baby dan juga sedikit polesan liptin yang berwarna pink di tambah rambutnya yang dikuncir satu membuat dirinya semakin terlihat cantik.
Sesampainya di caffe, Sandrina kira dia akan pergi ke caffe dengan ketiga sahabatnya saja, namun ternyata di sana ada alvin dan kedua temannya yang sedang duduk berkumpul di meja yang berukuran cukup besar.
Sandrina bertegur sapa dengan mereka yang sudah berkumpul, kemudian dia menggeserkan bangkunya yang berdekatan dengan Fadil.
"Hai" sapa Fadil tersenyum dan Sandrina pun membalas sapaan tersebut.
"Hai dil" karna ia tau bahwa dikacangin itu menyakitkan. Sama hal nya dengan dia yang sedang menunggu takdir membalas setiap do'anya agar sang kekasih yang dia halu kan tiba.
Mereka pun berbincang-bincang dengan canda dan tawa sehingga tak terasa waktu pun berjalan dengan cepet, kini jarum jam menunjukan pukul 6 sore. Dan adzan magrib pun berkumandang, bila mereka melaksanakan sholat di rumah, maka mereka akan tertinggal waktu sholat magrib. Tetapi untung saja di lantai 2 caffe tersebut terdapat musholah yang bisa mereka pakai untuk menunaikan ibadah.
Setelah selesai, mereka berpamitan untuk pulang kerumahnya masing-masing. Pada saat Sandrina sedang menunggu taxi, terlihat Fadil yang sedang menatapnya dari kejauhan. Dan Fadil pun menghampiri Sandrina.
"Lo belum balik?" tanya Fadil seraya membukakan helm nya dan merapihkan rambut yang terlihat berantakan.
"Belum nih, gue lagi nunggu taxi" Sandrina melihat kanan kiri, berharap ada taxi yang lewat. Namun kenyataannya tidak ada satu pun taxi yang melintas di depannya.
"Balik bareng gue aja, soalnya bahaya kalau cewe di tengah jalan sendirian" Fadil tersenyum dan memberikan helm kepada Sandrina untuk di pakai.
"Eh beneran? Gak ngerepotinkan?"
"Engga, yaudah naik" Mereka pun pergi.
Setelah sampai Sandrina berterimakasih kepada Fadil karena sudah mengantarkannya pulang. Kemudian Sandrina masuk ke dalam rumah dan pergi menuju kamar untuk merebahkan dirinya di kasur yang sangat empuk sehingga membuatnya terlelap dalam dunia mimpi.
~~~~~
Alarm berbunyi tepat pada pukul jam 5:50 pagi, Sandrina pun segera pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai bersiap-siap, Sandrina pun pergi menuju meja makan untuk sarapan dan disana sudah ada bunda dan ayahnya.
"Selamat pagi ayah bunda" sapa Sandrina dengan menuruni tangga, kemudian duduk berdekatan dengan sang ayah.
"Selamat pagi juga putri ayah dan bunda" ucap mereka secara bersamaan. Mereka adalah orang tua nya Sandrina yang bernama Aditya Putra Daniar dan Sifa Aulia Daniar. Mereka dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki cabang perusahaan dimana-mana dan mereka mempunyai nama julukan sebagai keluarga Daniar.
Mengapa di juluki sebagai keluarga Daniar? Karena nama Daniar adalah nama ayah Aditya yang bernama Aleks Mon Daniar seorang mafia yang terkenal akan kehebatannya dalam menyelamatkan sebuah misi yang sangat besar di Prancis.
Dimana pada saat itu putra dari Liam yang bernama Kafarel yang di sandera oleh musuh bebuyutannya yang bernama Ganza untuk merebut perusahaan atau kekuasaan yang berada di Singapur. Dan pada saat itu, Liam memerintahkan mafia lain untuk menyelamatkan putranya tersebut. Alhasil gagal karena pengawasan disana sangat ketat, sehingga strategi yang dibuat gagal dan mereka ketahuan saat menjalankan misi penyelamatan putra Liam.
Liam sangat marah akan kegagalan beberapa mafia tersebut, dan terlintas nama Alexs yang satu-satunya seorang mafia yang diharapkan dapat menyelamatkan putranya. Dan Liam pun memanggil Alex untuk pergi kekediamnya yang berada di Amerika. Alexs pun langsung mendarat dari Indonesia ke Amerika untuk menuju kekediaman Liam.
Liam menceritakan semuanya, dan memerintahkan Alexs untuk menyelamatkan misi penyanderaan tersebut yang berada di Prancis. Tanpa basa-basi ke esokan harinya Alexs sudah berada di Prancis bersama kedua temannya yang sama-sama seorang mafia. Mereka membuat strategi yang begitu sulit agar tidak di ketahui oleh para musuh, agar bisa menyelamatkan Kafarel dari penyanderaan tersebut.
Setelah membuat strategi, mereka membagikan tugas masing-masing. Dan Alexs mempunyai tugas menyelindap masuk untuk menyelamatkan Kafarel, dengan sigap mereka pergi dengan berpakaian serba hitam. Alexs yang menyelindap masuk dengan sangat aman , langsung membukakan tali yang ada di tangan Kafarel, lalu membawanya pergi keluar tanpa di ketahui satupun oleh musuhnya.
Liam yang mendapatkan kabar gembira, bahwa putranya selamat dengan keadaan baik-baik saja. Liam pun berterima kasih kepada Alexs dan kedua temanya yang telah menyelamatkan putranya tersebut.
Maka dari situ keluarga Sandrina memiliki julukan Daniar, yang sangat dihormati dan di segani.
~ Unexpected But Real~
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and komen ya guys🤗 Biar semangat nulis aku nya🤗
Next?
YOU ARE READING
Unexpected But Real [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA😙] Menceritakan tentang Sandrina Alfira Daniar seorang gadis kelahiran 26 Juni 2002 di kota Jakarta. Ia mencintai seorang pria yang dia sendiri tidak mengenalinya bahkan dia sendiri pun belum pernah bertemu. Dia mengharapkan...
![Unexpected But Real [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/244183447-64-k584883.jpg)