Part 1 ~Bel istirahat~

108 47 51
                                        

" UNEXPECTED BUT REAL "

Bel istirahat berbunyi kini seluruh siswa-siswi SMA GARUDA BANGSA berhamburan keluar kelas bagaikan kacang yang menyeruak dari bungkusnya. Seperti sekarang, Sandrina dan ketiga sahabatnya yang bernama Ama, Naswa dan Ecika pergi menuju kantin untuk memanjakan perut dan kerongkongan mereka yang sudah haus akan asupan makanan dan juga minuman. Sesampainya di kantin meraka duduk di bangku paling ujung.

"Kalian pada mau pesen apa?" tanya Sandrina pada sahabatnya yang sedang asik memainkan ponsel.

"Eemm.." Ecika berpikir sejenak, karena semua makanan di kantin terlihat begitu lezat sampai-sampai ia ingin membeli semuanya "Gue mie ayam aja, terus minumnya jus mangga" ujarnya pada Sandrina dengan tersenyum.

"Yang lain?" Naswa dan Ama yang tidak mau ambil pusing, mereka pun memesan makanan dan minuman yang sama dengan Ecika. Sandrina langsung pergi menuju ke tempat dagangan mang Ujang.

"Mang biasa, 4 mie ayam sama 4 jus mangga ya" Sandrina tersenyum kemudian mengambil uang yang berada di saku seragamnya. Lalu Sandrina memberikan uang tersebut kepada mang Ujang.

"Siap neng gelis" mang Ujang tersenyum, kemudian mengambil uang yang Sandrina berikan.

"Gak pake lama ya mang hehe" Sandrina tersenyum lalu kembali ke tempat duduk, sambil menunggu pesanan datang Sandrina mengeluarkan ponsel dari saku bajunya.

Setelah beberapa menit, pesanan yang dipesan Sandrina sampai dan mereka pun langsung melahapnya seperti orang yang tak makan selama beberapa bulan.

Tak lama bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat sudah selesai dan mereka pun kembali ke kelasnya masing-masing.

Pada saat menuju kelas Sandrina dan Ama mendengar suara teriakan yang begitu kencang sehingga melebihi suara bel sekolah.

"SANDRINA!!!!" Sandrina dan Ama menoleh kebelakang dan ternyata dia adalah Regi teman sekelas Sandrina yang selalu menggangunya dimana pun Sandrina berada.

"Lo kenapa teriak-teriak si? Udah kaya toa masjid aja" ujar Ama yang kesel karena suara Regi yang begitu nyaring membuat telinganya sakit, seakan gendang telinganya akan pecah.

"Maaf bro tadi gue udah panggil, tapi lo berdua gak noleh, jadinya gue kerasinlah suranya hehe" Regi tertawa dengan memegang lengan Ama dan membuat Ama berteriak histeris, seperti sedang melihat hantu di siang bolong.

"Aaaaaaahhhhh!!! Lo ngapain pegang tangan gue!!" Ama menepis kasar tangan Regi dan Regi pun terlonjak kaget akan suara Ama seperti nenek lampir yang sedang mengutuk pangeran menjadi katak yang menjijikan.

"Kirain gue tangan bebep gue" Regi menggidik ngeri dan berpindah posisi ke samping Sandrina yang dari tadi tertawa melihat mereka berdua seperti tom and jerry "Kalau tau itu tangan lo, gue gak akan pegang jijik!" ujar Regi dengan tertawa terbahak-bahak sehingga membuat Ama merasa kesal dan ingin mencabik-cabik wajah Regi dengan kuku nya yang panjang.

"Lo ngomong apa barusan hah! Mau gue tampol lo" Sandrina yang melihat Ama akan memukul Regi langsung memisahkan mereka agar tidak terjadi perang dunia ke 5 yang akan membuat heboh 1 sekolah.

Jam pelajaran terakhir sudah selesai dengan diiring bel sekolah yang berbunyi dan seluruh siswa/i SMA GARUDA BANGSA berteriak heboh seperti anak SD yang di beri hari libur selama 1 minggu. Sandrina dan yang lain pun keluar dan pergi menuju kelas Ecika dan Naswa yang berada di kelas 12 IPS 3, sedangkan Sandrina dan Ama berada di kelas 12 IPS 2. Mereka berempat pun berjalan menelusuri karidor sekolah yang sangat ramai dan di penuhi siswa yang sedang menuju gerbang sekolah.

"Wa lo pacaran sama Alvin?" Tanya Ecika pada Naswa yang sedang asik memainkan poselnya dengan tersenyum-tersenyum sendiri seperti orang yang sedang di landa asmara. Sampai-sampai Naswa tak merespon ucapan Ecika "Hellooooo" Ecika melambaikan tangan nya kedepan wajah Naswa sehingga membuat Naswa tersadar.

"Hah..eh..lo tadi ngomong apa?" Naswa tersenyum dan memasukan ponselnya kedalam saku.

"Lo kenapa si dari tadi asik banget mainin hp, gak kaya biasanya" ujar Sandrina dengan bingung, karena biasanya Naswa paling anti memegang ponsel "Lo bener pacaran sama Alvin?" Tanya Sandrina dan Naswa berpikir sejenak, apa dia harus memberi tahu sekarang atau nanti? Karena dirinya takut akan membicarakan ini kepada sahabatnya, sebenarnya bukan takut si tapi gengsi wkwkwk.

"Emm..i..iya gue pacaran sama Alvin" ujar Naswa dengan gugup membuat ketiga sahabatnya tertawa akan kegugupan Naswa saat bicara "Kalian kenapa ketawa? Emang ada yang lucu ya?"

"Whahah.. ya abis lo ngomong kaya yang lagi di introgasi aja" ujar Ama yang masih dengan tertawa Naswa pun tersenyum malu akan dirinya sendiri.

Mereka berempat pun sampai di gerbang sekolah dan terlihat seorang laki-laki tinggi dan tampan yang sedang melihat kearah mereka, tetapi lebih tepatnya kearah Naswa karena itu adalah Alvin sang kekasih. Dan Alvin pun tidak sendirian, dia membawa kedua temannya yang bernama Fadil dan Hego.

Mereka berjalan menuju arah Naswa dan teman-temannya dengan gaya jalan yang sangat cool dengan kerah baju yang terbuka, sehingga terlihat roti sobek pada bagian tubuh mereka dan membuat para ciwi-ciwi yang berada di gerbang sekolah menjerit-jerit. Sehingga membuat Naswa cemburu akan kegenitan mereka yang memandangi kekasihnya dengan penuh hasrat.

"Mata gue ternodai tolong!" ujar Ama dengan menutupi wajahnya, tetapi tidak tertutup rapat, masih ada celah yang membuatnya masih bisa melihat walaupun tidak terlihat begitu jelas.

"Hai" sapa Alvin dengan senyuman yang sangat manis sehingga membuat para ciwi-ciwi genit merasa iri dan membicarakan tentang Naswa, Naswa pun tak menghiraukan perkataan ciwi-ciwi genit yang entah apa mereka bicarakan. Dan yang sekarang Naswa rasakan hanyalah betapa senangnya dia bisa merasakan kembali harumnya bungga di sepanjang hari dan mekarnya bunga dengan sangat indah.

"Kenalin ini Sandrina sampingnya Ecika dan paling ujung Ama" memperkenalkan sahabatnya pada Alvin dan Alvin hanya tersenyum ramah "Ouh iya kenalin juga ini temennya Alvin, Hego dan Fadil"

"Hai" sapa Fadil dan Hego secara bersamaan, Sandrina dan kedua sahabatnya tersenyum sebagai balasan sapa dari Fadil dan Hego.

"Gue sama Alvin balik duluan ya, terus jangan lupa nanti jam 3 sore kalian gue tunggu di caffe tarik sis" ujar Naswa lalu meninggalkan sahabatnya, sama halnya dengan Alvin yang meninggalkan temannya yang sedang memandangi Sandrina Ama dan Ecika yang sedang tertawa.

"SEMONGKO" ucap serempak dengan memperagakan gerakan yang ada di tiktok dengan tertawa terbahak-bahak membuat Fadil dan Hego tersenyum dan menutupi mulutnya dengan tangan yang besar sehingga terlihat urat-urat yang menegang.

Mereka yang menyadari bahwa Fadil dan Hego sedang memperhatikan, mereka berhenti tertawa karena malu akan tingkah laku mereka yang bobrok.

~ Unexpected But Real ~
.
.
.
.
.
.


Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya dengan cara vote komen and shere😉

Biar aku nulisnya semangat🤗 maaf juga kalau banyak yang typo😁

Unexpected But Real [On Going]Where stories live. Discover now