U

58 13 0
                                    

Di kediaman keluarga wang


Suasana hening begitu terasa di rumah mewah dan luas itu. Beberapa bagian rumah itu bahkan masih terlihat gelap karena lampu ruangan belum semuanya dinyalakan. Penghuni rumah itu masih setia dengan istirahat tidurnya kecuali gadis belia yang sedang dalam keadaan berbadan dua itu.



Youngjae, gadis manis yang masih berumur 19 tahun itu terduduk di lantai kamar mandi dan mengarahkan mulutnya yang mengeluarkan cairan bening ke ember kecil yang ada di ruangan itu. Wajah pucat serta peluh yang membasahi kening gadis itu begitu jelas terlihat dan keadaan itu jelas2 membuat hati yang melihatnya merasa iba.



Mengalami kehamilan yang tidak diduga2, kehilangan kedua orang tuanya bahkan ayah dari anak yang dikandungnya belum memberi kabar sama sekali merupakan hal miris lain yang harus dialami gadis itu di usianya yang masih sangat muda. Pengalaman morning sick yang dialaminya beberapa hari belakangan ini pun menambah deritanya di saat dirinya sama sekali belum mengetahui gejala kehamilan itu. Hal itu wajar saja terjadi mengingat youngjae belum pernah hamil sebelumnya apalagi sosok ibu yang seharusnya ada di sisinya untuk mendampingi dan memberi petuah tentang kehamilan kepada dirinya sudah tidak ada lagi.




Beruntungnya keberadaan nyonya wang yang saat ini memutuskan untuk libur mengerjakan bisnis dan usahanya begitu sangat membantu youngjae. Wanita paruh baya itu begitu telaten mengurusi putri dari kedua sahabatnya itu. Seminggu sudah youngjae tinggal di kediaman keluarga wang. Hal itu memang terjadi karena nyonya wang yang dengan gigih meminta gadis itu untuk tinggal disana sehingga wanita paruh baya itu lebih leluasa mengurus kehamilan youngjae.



Di saat2 tidak nyaman karena morning sick itu, youngjae benar2 merasa bersyukur akan kehadiran sosok nyonya wang yang bertindak seolah seperti ibunya. Dari bangun pagi karena mual2 yang dialaminya lalu semua urusan makanan bergizi untuk ibu hamil dan bahkan keperluan2 lain semuanya di sediakan oleh wanita paruh baya itu. Bahkan nyonya wang memaksa untuk tidur di ranjang yang sama dengan youngjae agar dapat menjaga dan merawat youngjae sebaik2nya.



Terkadang youngjae merasa segan akan sikap nyonya wang yang menurutnya tidak pantas untuk ia dapatkan mengingat dirinya yang sudah menolak perjodohan yang direncanakan kedua orang tuanya bersama nyonya wang. Selain itu, youngjae juga merasa menjadi beban bagi keluarga itu apabila dirinya lebih lama tinggal bersama mereka. Seperti saat ini, nyonya wang sudah datang ke kamar yang youngjae tempati di rumah itu dengan membawa bubur juga vitamin untuk dirinya.



Setiap pagi nyonya wang akan terbangun bersamaan dengan youngjae yang berlari ke kamar mandi untuk meredakan mualnya. Disaat seperti itu nyonya wang akan ikut ke kamar mandi dan mengusap2 leher juga pundaknya agar youngjae merasa lebih nyaman. Setelah mualnya reda, nyonya wang tanpa merasa jijik akan mengambil air bersih dan membersihkan kotoran yang ada di bagian mulut youngjae lalu membawa youngjae kembali ke tempat tidur. Setelah memastikan youngjae nyaman di tempat tidur, wanita paruh baya itu pergi menuju dapur untuk menyediakan makanan untuk youngjae dan kembali ke kamar untuk menyuapi gadis itu lalu memastikan youngjae merasa nyaman untuk beristirahat.





Dan hari ini youngjae sudah bertekad akan mengatakan maksud dan keinginannya untuk diperbolehkan pulang ke rumah orang tuanya dan mengurus dirinya sendiri agar tidak lagi menjadi beban bagi keluarga wang.




' tante... ' ucap youngjae pelan sambil memperhatikan raut wajah nyonya wang.



' iya sayang. Ada apa? Ada yang sakit ? ' jawab nyonya wang sambil mengusap pipi kiri youngjae.



Youngjae menggeleng pelan dan masih memperhatikan wajah wanita paruh baya itu dengan seksama. Ada rasa khawatir dalam benaknya akan seperti apa respon nyonya wang setelah mendengar ucapannya nanti. Namun keputusan youngjae sudah bulat. Hidupnya juga bayinya adalah tanggung jawabnya dan youngjae tidak mau merepotkan orang lain lagi. Meskipun gadis itu pun belum tau bagaimana nantinya apabila ia memutuskan meninggalkan rumah itu, tapi youngjae akan mencobanya. Satu hal yang membuatnya yakin adalah bahwa ia dapat kembali ke tempat kerjanya dan memohon agar diterima bekerja dan dengan begitu ia dapat menghidupi bayinya sambil menunggu2 kedatangan jinyoung.




CINTA KARNA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang