O

54 14 0
                                    

😥😥
⬇️
⬇️

Suasana di tempat itu begitu hening setelah para pelayat meninggalkan tempat pemakaman itu. Hanya beberapa orang saja yang masih tinggal di depan makam dimana kedua orang tua youngjae dikuburkan tadi pagi. Tuan choi menyusul sang istri setelah beberapa saat membuka matanya sehabis operasi. Pria paruh baya itu mencari2 sang putri juga sang istri namun hanya jackson yang dapat ia temui di sisa2 nafas terakhirnya.


Youngjae yang saat itu masih belum sadarkan diri karena pingsan di ruang mayat, terpaksa jackson tinggalkan ditengah2 pemeriksaan dokter atas gadis itu sementara ia menuju tempat dimana tuan choi sedang ditangani. Seorang suster menemui jackson dan mengabarkan bahwa tuan choi sudah sadar dan mencari2 keluarganya. Oleh sebab itu jackson berlari dengan cepat ke ruang rawat tuan choi untuk memeriksa keadaan om yang sudah dianggapnya seperti paman kandung itu.


Namun malang tidak dapat ditolak dan untung pun tidak dapat di raih. Baru saja jackson sampai dan menggenggam tangan tuan choi, pria paruh baya itu terlihat susah bernafas karena menolak menggunakan tabung oksigen di hidungnya.

' om... ' panggil jackson sambil menunduk dan mendekatkan wajahnya kepada tuan choi.

' hjaksonhhh...tholonghh hhhh jagahhh younghh......jaehh...

Tiiiiiiiiitttt

Mesin yang berada di samping ranjang tuan choi berbunyi seketika bersamaan dengan mata tuan choi yang menutup kembali.

' OM....!! '


' dokter...dokter... tolong om saya dok. Tolong selamatkan nyawanya... '

Pemuda itu histeris melihat keadaan tuan choi yang tiba2 menutup matanya lagi dan tangan yang jackson genggam itu terasa rapuh dan terlepas dari tangannya. Dokter dan perawat yang sedaritadi ada di ruang rawat itu pun bergegas memberi pertolongan kepada tuan choi.

Jackson memperhatikan dokter dan suster yang sama2 berusaha menolong tuan choi dengan berbagai alat medis dan menempelkannya kepada pria paruh baya itu. Namun seolah memang tidak ada harapan lagi, dokter segera menyuruh perawat berhenti dan melepaskan alat2 di tubuh tuan choi. Jackson tentu saja tidak terima dan berniat meneriaki seluruh tenaga medis di ruangan itu.

' DOKTER ! Kenapa alatnya dilepas ? Tolong paman saya....


' maaf tuan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan nyawanya tidak dapat tertolong lagi. Pukul 18 lewat 10 menit tuan choi sudah pergi meninggalkan kita ' ucap dokter yang menangani tuan choi sambil memandang jam ditangannya.


Tubuh jackson lemas mendengar ucapan dokter itu. Pikiran jackson tiba2 terasa kosong. Setelah tadi melihat nyonya choi yang sudah meninggal terlebih dahulu dan terbujur kaku di ruang mayat, saat ini dirinya pun harus melihat tuan choi meninggal di hadapannya. Tanpa terasa air mata menetes di pipinya. Sungguh... sekalipun dirinya terbilang baru saja mengenal tuan choi dan istrinya, namun dirinya merasa seperti ada ikatan antara ia dengan keluarga itu.

Dan yang menambah pikiran jackson adalah bagaimana kalau youngjae mengetahui bahwa tuan choi juga meninggal menyusul nyonya choi ? Gadis itu sedang hamil dan fisik juga mentalnya akan drop mendengar berita duka ini. Bagaimana ia akan menjelaskan hal ini kepada gadis itu ?



Di tengah2 pikirannya yang bercabang2, suara gadis yang dikhawatirkannya itu terdengar dari arah pintu. Jackson berbalik dan benar saja youngjae dengan mata sembab dan wajah pucatnya berjalan mendatangi ranjang dimana tubuh tuan choi sudah ditutupi oleh kain putih.


' oppa...papa dirawat dimana ? Aku ingin melihatnya. ' ucap gadis itu dengan suara agak serak dan matanya yang bengkak.



Jackson membisu. Pemuda itu tidak tau harus berkata apa. Kedua tangannya meraih tubuh gadis itu dan memeluknya.



CINTA KARNA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang