I

73 14 0
                                    

Minggu pagi di saat matahari mulai muncul di ufuk barat, seorang pemuda tampan berusia 30 tahun terlihat tengah bersiap2 di ruang ganti miliknya. Rambut setengah basah dengan air yang menetes ke bawah tidak dihiraukan pemuda itu. Matanya fokus melihat ke arah ponsel dan menscroll layarnya ke atas dan ke bawah. Selang beberapa menit, pemuda itu kembali masuk ke ruang ganti dan memakai pakaian santai dengan kaos putih dilapisi kemeja hitam lengan pendek dan celana panjang berwarna senada. Tangannya kembali menggesek2an rambutnya ke handuk putih dan setelahnya pemuda itu merapikan rambutnya dengan mengoleskan sedikit gel rambut.




Pemuda itu yang tak lain adalah jackson mengemudikan mobil mewahnya ke sebuah gallery bunga dan membayar serta membawa bunga pesanannya ke dalam mobil. Kemudian pemuda itu kembali melajukan kendaraannya ke sebuah restoran mewah dan memesan beberapa makanan untuk dibawa ke tempat yang akan ditujunya pagi ini.



Senyum tipis terlihat di wajah jackson saat ia sudah masuk ke halaman rumah kerabat yang dikunjunginya hari ini. Pemuda itu merapikan sedikit rambut dan penampilannya sebelum keluar dari mobilnya. Jackson membawa 2 buket bunga dan berjalan ke arah pintu yang berada tidak jauh dari mobilnya.


Tok tok tok



Jackson menunggu dengan senyumnya yang tidak lepas dari wajah tampannya itu.


Kriet

Pintu berwarna abu2 itu mulai membuka dan seorang wanita paruh baya yang dikenalnya tersenyum dengan ramah


' eh nak jackson rupanya... ' ucap wanita paruh baya itu



' selamat pagi tante. Ini buat tante '


Jackson memberikan 2 buket bunga ke tangan wanita paruh baya itu dan tetap memasang senyum tampan di wajahnya. Wanita paruh baya itu segera menerimanya dari tangan jackson dan mendekatkan penciumannya ke arah bunga itu lalu menghirup aroma bunga dengan beberapa warna tersebut.





' bunganya wangi sekali jackson. Makasih ya ' ucap wanita paruh baya itu



Wanita paruh baya itu mengajak jackson untuk masuk ke dalam rumah namun pemuda tampan itu berlari kecil ke arah mobil dan tidak berapa lama kembali berdiri di hadapan wanita paruh baya itu.


' tante... saya bawa beberapa makanan untuk sarapan. Apa boleh saya bawa masuk ? '



Wanita paruh baya itu kembali memasang senyum ramahnya yang seolah kagum atas kebaikan dan perhatian pemuda di depannya itu.


' tentu saja boleh jackson. Kebetulan tante, om dan youngjae baru akan memulai sarapan. Ayo masuk. Kita bisa sarapan sama2 '




Jackson pun masuk mengikuti langkah wanita paruh baya itu menuju meja makan dimana sang suami sudah duduk sambil membaca koran.



' selamat pagi om ' sapa jackson kepada tuan choi


' oh ternyata kamu yang datang jackson. Sini duduk dekat om '



Nyonya choi mengambil bungkusan makanan dari tangan jackson dan menyusunnya di piring lalu diletakkan di tengah2 meja makan.



' sudah lama kamu gak kesini. Om kira kamu gak mau datang lagi '



Jackson menggaruk kikuk lehernya yang tidak gatal mendengar ucapan tuan choi. Padahal beberapa minggu yang lalu ia sudah ingin berkunjung namun waktu itu sepertinya rumah ini terlihat kosong.


' iya om. Tugas di kantor benar2 menyita waktu saya. Maaf baru bisa berkunjung sekarang om '


Tuan choi menepuk2 punggung tegap jackson dan menatap bangga akan sosok pemuda yang di sampingnya itu. Walaupun pemuda itu seorang keturunan konglomerat, tapi masih sangat rajin bekerja dan menekuni pekerjaannya dengan sungguh2.




CINTA KARNA CINTAWhere stories live. Discover now