Chapter 33

140K 4.9K 58
                                    

"Mau kemana bos." ujar teman setongkrongan Kelvin heran melihat Kelvin pergi dengan wajah yang kalut akan sesuatu.

"Biasa cari mangsa." Kelvin pergi menghampiri meja tempat Karina berada.

Karina memutar mutar gelasnya. "lumayan enak juga minumannya." batin Karina yang masih memperhatikan minuman tak beralkohol itu.

"Sendirian aja ." Kelvin duduk disebelah Karina.

Karina melirik Kelvin sekilas, dilihat dari penampilannya ya usia sebaya dengan Vincent dan orang kaya karena bisa berada di bar ini.

Karina mengelengkan kepalanya.

"Pacarnya mana?." ujar Kelvin basa basi.

"Oh ya kenalin Kelvin Aditya." Kelvin menjulurkan tangan untuk memulai perkenalan.

"Karina Anggraeni." ucap Karina dengan menjambat tangan Kelvin.

"Minum itu aja kenapa nggak coba yang ini." Kelvin menyodorkan segelas wine.

Karina memperhatikan gelas minuman yang Kelvin sodorkan untuknya. Pertama kalinya Karina melihat minuman seperti itu.

"Emm enggak Aku belum pernah minum begituan."

"Justru kalo belum pernah nyobain kamu bakal nyesel lo, ini juga nggak beralkohol sama kayak yang kamu pegang cuma beda rasa enakan kamu cobain aja sendiri deh."

"Sungguh polos menarik." batin Kelvin.

Karina mengamati sekilas wajah pria itu tidak ada tampang tampang nakal mungkin memang benar itu hanya minuman sejenis koctail yang tidak memabukan pikirnya.

Karina mengambil gelas yang disodorkan Kelvin olehnya Ia menyesapnya sedikit demi sedikit hingga gelas pertama habis. Kelvin terus saja menyodorkan gelas gelas berisi wine, rasanya candu hingga tidak terasa Karina telah menghabiskan 8 gelas.

🍇🍇🍇

Vincent tertawa lepas penuh bahagia memandang remeh Devanno yang menunduk lemas tidak percaya akan kekalahannya malam ini, 25 % saham perusahaannya jatuh ketangan Vincent karena dirinya kalah. Laura mendekati Devanno untuk menghiburnya. Vincent menatap sinis perempuan itu sedangkan yang ditatap menunduk.

Rasa bahagianya seketika hilang melihat Laura yang memegangi tangan Devanno untuk menenangkannya. Vincent mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan mencari Karina tapi Ia tidak menemukan batang hidung perempuan itu disini.

Vincent memilih keluar dari ruangan itu pergi ke seluruh tempat di Bar itu dari mulai bartender hingga lantai dansa sudah Ia jelajahi namun tidak ada sedikitpun tanda tanda keberadaan gadis itu.

         Ia mulai khawatir dengan Karina gadis barbar nan polos itu sangat berbahaya jika berkeliaran tidak jelas ditempat seperti ini. Pelipisnya mengeluarkan keringat rasa panik menghantuinya Ia akan merasa bersalah jika perempuan itu terkena apa apa terlebih lagi tidak bisa Ia pungkiri gadis itu memakai pakaian sexy yang Ia berikan yang akan mengundang hasrat  laki laki hidung belang.

         Vincent berlari menuju deretan ruangan ruangan privat yang berjejeran sebanyak 15 ruang persetan dengan harga diri dan perasaan malunya sekarang Ia mendobrak ruangan ruangan tersebut satu persatu. Tidak sedikit yang memarahinya karena telah menganggu aktivitas mereka dengan tidak sopan.

         Hingga sampai pada pintu ruangan ke 13 Vincent menemukan Karina dengan seorang pria yang sedang menikmati leher gadis tersebut. Tanpa banyak bicara lagi Vincent menendang tubuh Kelvin sampai tersungkur lalu menghujaminya dengan bogem bogem mentah sampai darah segar mengalir dari mulut Kelvin.

     Vincent menunduk mendekati Karina merapikan baju gadis itu.

"Brengsek jangan berani kau sentuh mainanku."

     Kelvin berdiri dengan sisa sisa tenaganya melayangkan tinjuan ke kepala Vincent dari belakang. Darah segar mengalir dari pelipis Vincent yang tidak sempat mengelak.

"Jaga ucapanmu bangsatt." Vincent berdiri berbalik menendang Kelvin dengan sekuat tenaga hingga Kelvin terhempas mengenai tembok.

"Bughhhh." Kelvin meringgis kesakitan.

    Vincent mengendong Karina yang mabuk kedalam dekapannya pergi dari tempat itu. Ia menatap wajah Karina yang merah karena alkohol. Vincent merasa menyesal telah memaksa gadis itu menemaninya malam ini.

🍭🎀🎀🎀🍭

Tetap setia menginggatkan untuk terus vote & komen ya.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang