Chapter 32 [18+]

194K 5.1K 69
                                    

          Karina memberhentikan mobilnya di parkiran Bar Dandelion termasuk kedalam golongan Bar berkelas elit hanya orang orang dengan saldo rekening membengkak yang bisa berada disana. Tempat untuk orang bersenang senang menghamburkan uang disana.

Karina melirik Vincent sekilas. "Tidak mungkin orang pelit ini akan berfoya foya." batinnya. Ia kembali melirik badannya sendiri. Mimik wajahnya berubah cemas menginggat pakaian yang ia pakai sekarang serba minim.

Vincent mengangkat alis sebelah.

"Kenapa kok gitu banget ngliatinnya, ayo turun." Vincent beranjak membuka pintu mobil.

"Tidak pak saya nggak mau jadi wanita malam, saya mohon pak maafin saya pak." Karina memegang lengan Vincent dengan wajah memelas.

"Saya akan lapor polisi sekarang kalo bapak mau jual saya." ancam Karina.

Vincent memajukan dirinya kearah Karina membuat gadis itu merasa terpepet mengeluarkan keringat dingin, dengan susah payah Karina menelan ludah.

Vincent mencium bibir Karina sekilas. Karina terbelalak terkejut tapi tidak bergeming.

"Cukup lumayan untuk dijual." ujar Vincent nyaris tanpa ekspresi.

Karina mengeleng ngelengkan kepalanya Ia tidak ingin masa depannya suram dijual oleh Boss syalandnya itu. Tanpa pikir panjang Karina membuka pintu mobilnya langsung berlari menjauh.

Vincent menyusul gadis itu menyeimbangi larinya. Karina kesulitan untuk menambah kecepatan larinya karena Ia memakai high heels 5 cmnya. Ia menyesal memakainya sekarang.

Vincent menarik Karina kedalam dekapannya.

"Kenapa lari lari sih kalo mau jogging jangan sekarang ayo cepat masuk." ujar Vincent.

"Nggak mau pak saya nggak mau jadi kupu kupu malam, hiks." jawab Karina mulai meneteskan airmata.

"Siapa juga yang mau jual kamu sih, sok cantik . Saya ajak kamu kesini untuk menemani saya ikut taruhan tenang aja ntar kalo saya menang saya juga bakal kasih kamu bonus." ucap Vincent.

Karina terngangga sekaligus lega. Ia segera menghapus airmatanya, Karina tersenyum terpaksa malu karena dirinya yang telah berburuk sangka dengan Vincent. Perasaannya berdasar pada semenjak putus hubungan dengan Laura sifat Vincent menjadi kasar dan cenderungan marah marah ke para pegawainya walaupun itu hanya masalah kecil jadi tidak aneh jika sekarang Karina menganggap bosnya itu akan menjualnya sekarang karena bossnya itu memang gila.

Mereka berdua masuk kedalam menuju ruangan bermain billyard disana sudah ada seorang pria muda sebaya dengan Vincent dengan gadis muda sebaya juga dengan Karina mereka saling bermesraan bahkan mereka masih saja berciuman panas pada saat Vincent dan Karina masuk.

"Kita lanjutkan nanti sayang." Devanno menghentikan aktivitas kiss kepada Laura setelah menyadari kehadiran Karina dan Vincent.

Vincent mengepalkan tangannya erat erat dalam hatinya sesak melihat perempuan yang masih disayanginya itu bermesraan secara terang terangan didepannya. Rasannya sekarang Vincent ingin sekali mendaratkan bogem mentah ke wajah syaland Devanno.

Vincent menarik kepala Karina, mencium bibir dan melumatnya kasar. Karina hanya terdiam pasrah Ia mengetahui bahwa Vincent melakukan seperti ini hanya untuk melampiaskan emosinya yang membara karena bertemu lagi dengan Laura.

Vincent melepaskan tautan bibir mereka. Karina langsung mengambil nafas dalam dalam.

"Doakan Aku menang sayang." ujar Vincent di telinga Karina yang dapat didengar oleh Laura dan Devanno. Lalu menciumnya sekilas bibirnya lagi. Karina hanya mengangguk dalam hatinya sekali membunuh Vincent saat itu juga andaikan saja membunuh orang halal maka Ia akan melakukannya saat itu juga.

"Ayo kita mulai saja sekarang." ujar Vincent lalu diangguki persetujuan oleh Devanno.

Mereka membuat kesepakatan masing masing dari mereka harus memberikan 25% saham perusahaan sebagai taruhan jika kalah dalam permainan billyard mereka malam ini.

🎀🎀🎀

Karina keluar dari ruangan menuju bartender untuk memesan minuman. Ia harus mencari sesuatu yang menyegarkan untuk mengatasi rasa hausnya. Juga dirinya tidak tertarik untuk menyoraki Vincent yang sedang bermain ataupun sekedar berbincang dengan Laura.

Dentuman musik terdengar sangat keras ditelinga. Karina duduk memesan mocktail dan menikmati pemandangan yang disajikan didepannya.

Seorang pria memperhatikan Karina dari kejauhan. Beberapa saat kemudian  menghampiri Karina , gadis cantik sexy sendirian sesuatu yang akan Kelvin sesali jika melewatkannya.

Hanya melihat dari kejauhan saja sudah membuat adiknya berdiri, bibir Karina saat menyesap minuman dari gelasnya terkesan sangat sexy. Kelvin terus membayangkan Karina menari erotis didepannya dengan sensual. Kelvin mengacak rambutnya frustasi, kali ini Ia harus bisa membuat adiknya terpuaskan malam ini dengan perempuan yang memancingnya.

Jengjeng akhirnya bisa update lagi. Okeh tinggalkan jejak yah Vote dan Komen kasih sedikit penghargaanlah untuk Authornya 😁 yang hampir botak buat mikir 😅.

                  
                             🎀 🍇🍇🍇🍇🎀

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now