Sahara

278 15 4
                                    

Gadis itu berjalan menyusuri koridor, tangannya ia masukkan kedalam saku hoodie yg dikenakannya.

Langkahnya terhenti didepan ruang kelas bertuliskan XI MIA 1, banyak yg sudah menyambutnya. Saat dia duduk di bangku kosong yg berada di barisan paling belakang, semua siswa mendekat dan bertanya tentang pengalamannya saat pertukaran pelajar.

Sahara Aruni, nama gadis yg baru saja kembali setelah menjalani pertukaran pelajar selama empat bulan di Jepang. Sahara adalah gadis yg cerdas, dia tidak terlalu mahir dalam matematika, namun dia sangat pandai dalam bahasa, dia bahkan sudah menguasai sekitar 7 bahasa selain bahasa Indonesia.

Sahara menjawab pertanyaan anak-anak dikelasnya. Saat bel berbunyi, mereka semua kembali ke tempat mereka yg semula. Tidak lama kemudian, guru pun masuk bersamaan dengan seorang siswi berambut pendek, sepertinya dia siswi pindahan.

Sahara tidak memperhatikan saat guru masuk, karena earphone masih terpasang di telinga nya.

"Anak-anak sekalian, kalian punya teman baru, dia pindahan dari Surabaya, dia baru saja menyelesaikan pertukaran pelajar di Jepang. Mungkin kamu kenal Sahara?" Ucap Bu Nia, wali kelas mereka.

Siswi berambut pendek itu beralih menatap Sahara yg dimaksud oleh wali kelas mereka.

"Iya kenal bu." Ucap Siswi itu.

"Bagus kalo begitu, sekarang perkenalkan nama kamu." Ucap Bu Nia

"Perkenalkan nama saya Putri Wiraliza, bisa dipanggil Putri." Ucap Putri

"Yasudah kamu duduk disamping Sahara saja."

Putri duduk disamping Sahara, namun Sahara masih sibuk menggambar sesuatu di bukunya. Putri pun beralih menepuk bahu Sahara, membuat Sahara menatap nya.

Sahara segera melepaskan earphone di telinga nya. Sahara menatap tak percaya pada Putri.

"Eh anjim, pindah beneran lo?!" Ucap Sahara

Putri hanya menyengir. Putri memang pernah mengatakan akan pindah ke Jakarta, lalu Sahara menawarkan untuk pindah ke sekolahnya. Ternyata Putri benar-benar pindah kesini.

"Eh iya pas balik gak barengan ya, karena lo balik kloter ke dua kan." Ucap Putri yg diangguki Sahara.

"Iya ih gak asik parah." Ucap Sahara.

Perbincangan mereka berlanjut seputar perjalanan mereka dan keseharian mereka di Jepang. Karena mereka ditempatkan di dua daerah yg berbeda.

Perbincangan mereka terhenti saat seorang guru masuk untuk mengajar di kelas mereka.

•<>•<>•<>•

Sahara dan Putri kini sudah berada di kantin. Kantin sangat ramai sekali, banyak siswa berdesakkan hanya demi membeli makanan untuk mengisi perut mereka.

"Balik ke Jepang bisa gak sih? Kantin disana lebih nyaman." Ucap Putri dengan wajah memelas.

Sahara tertawa kecil melihat wajah Putri. Sahara pun menarik Putri ke salah satu kedai yg terlihat sepi. Ternyata yg menjaga kedai itu adalah siswa dari sekolah mereka, karena dia memakai seragam sekolah mereka. Sahara beralih melihat lambang kelas, rupanya dia dari kelas XII IPA 1.

"Milkshake taro satu, kak." Ucap Sahara yg kemudian menatap Putri seakan bertanya apa yg ingin dipesan Putri.

"Gue Milkshake Matcha." Ucap Putri.

Cowok itu mengangguk dan membuat pesanan milik Sahara dan Putri. Saat sudah jadi Sahara langsung membayar pesanannya dan Putri.

Sebelum Sahara pergi meninggalkan Kedai itu, kakak kelas pemilik kedai itu bertanya sesuatu pada keduanya.

"Kalian berdua siswa pindahan?" Tanya Cowok itu.

Sahara menggelengkan kepalanya sebelum menjawab.

"Dia pindahan, gue baru balik student exchange." Ucap Sahara menunjuk Putri.

"Makasih udah beli disini, biasanya gak ada yg beli karena takut sama Tyas." Ucap Cowok itu.

Sahara hanya mengangguk dan membalikkan badannya, tiba-tiba saja ada yg berdiri tepat didepannya, dan itu membuat milkshake yg dipegangnya tumpah separuh ke bajunya. Putri yg melihat itupun terkejut. Sahara beralih menatap wajah seseorang berdiri tepat didepannya.

Wajah yg paling dia benci, wajah seorang Tyas Arkana. Sahara menampilkan smirk nya.

"Welcome back bitch." Ucap Tyas dengan smirk nya yg semua orang anggap menyeramkan, tapi tidak untuk Sahara.

"Gue gak berharap ketemu sampah di hari pertama gue balik ke sekolah." Ucap Sahara yg kemudian meninju tepat di pipi kiri Tyas"Itu untuk lo yg ngotorin seragam gue." Ucap Sahara kemudian melayangkan tendangannya ke tulang kering Tyas tanpa jeda walaupun Tyas terlihat kesakitan.

Tyas menunduk dan memegang tulang keringnya yg terasa sangat sakit.

Sahara beralih mengambil selembar uang seratusan yg ada di dalam saku baju seragam Tyas.

"Ini untuk uang ganti rugi minuman gue yg tumpah karena lo, dan juga buat beli seragam baru." Ucap Sahara kemudian menarik Putri pergi dari sana.

Tyas tidak mengatakan apapun. Dia berdiam diri ditempat dan berbalik menatap kepergian Sahara.

<>~<>~<>

SAHARAWhere stories live. Discover now