23- Syarat

21 2 1
                                    

Sahara kini berada didalam kamar bernuansa monokrom. Sahara duduk di kasur setelah mengganti bajunya dengan hoodie kebesaran berwarna hitam. Hoodie itu seperti daster saat dipakai oleh Sahara. Sekecil itukah dia?

"Eja, Kamu udah makan?" Tanya seorang wanita yang berdiri didepan pintu kamar Eja.

Yap benar, Eja lah lelaki yang memeluk Sahara dan membawa Sahara pulang kerumahnya. Sedangkan wanita didepan pintu itu, nampaknya Bundanya Eja.

Sahara berbalik dan tersenyum kaku. Tak lama Eja keluar dari kamar mandinya dengan memakai kimono berwarna putih. Bunda Eja menatap keduanya bergantian. Rambut Sahara yang basah, hoodie milik Eja yang dipakai Sahara, kemudian Eja yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono.

Bunda Eja masuk dan memukul bahu Eja.

"Kamu ngapain Ja? Bunda udah bilang kamu jangan ngelakuin yang aneh-aneh." Ucap Bunda Eja tanpa berhenti memukul bahu Eja.

Eja menghindar.

"Aneh-aneh apaansih bun." Tanya Eja

"Kalian berdua ngapain berduaan dikamar tengah malam, pacarmu rambutnya basah, pake hoodie kamu, kalian abis ngapain?" Tanya Bunda Eja

"Bunda ada-ada aja sih pikirannya. Dia adeknya Fathan bun." Ucap Eja

Bundanya kemudian menatap Sahara, sedangkan Sahara hanya tersenyum kaku.

"Loh, terus kenapa bisa disini? jam segini juga." Tanya Bunda.

"Tadi kehujanan, abis nangis juga, dia gamau bikin Fathan khawatir." Ucap Eja

"Yakan bisa dikamar Bunda atau dikamar tamu. Kamu mau aneh-aneh ya?" Ucap Bunda Eja

"Ih bun, udah deh jangan mikir aneh-aneh."

"Eh bentar, kamu adiknya Fathan?" Tanya Bunda

"Iya tante." Ucap Sahara

"Loh berarti yang sering kamu ceri—." Bunda Eja belum menyelesaikan omongannya namun Eja dengan cepat menyela.

"Bun, Eja masuk angin."

"Yaudah bentar bunda buatin teh manis." Ucap Bunda Eja

"Kamu ikut bunda aja." Ucap Bunda pada Sahara. Sahara pun mengikut pada Bunda Eja.

<><><>

Setelah menikmati teh buatan Bunda Eja, Sahara kembali ke kamar Eja, dia disuruh tidur disana, sedangkan Eja tidur di kamar tamu. Entah mengapa begitu. Sahara sudah sangat lelah, dia berbaring sebentar dan tidak memerlukan waktu yang lama, gadis itu terlelap dalam tidurnya.

Sahara terbangun saat jam menunjukkan pukul 6 pagi. Dia duduk sebentar untuk menyadarkan dirinya sepenuhnya. Dia meraih gitar milik Eja kemudian duduk di balkon kamar Eja. Udaranya sangat sejuk, pemandangannya pun indah.

Jarinya memetik gitar di pangkuannya. Sahara menyanyikan lagu kesukaannya. 'Oceans and engines' by NIKI. Sahara sangat menghayati nyanyiannya sampai tak sadar bahwa Eja kini berada dibelakangnya, duduk diatas kasur menatap gadis yang sibuk dengan gitar dan nyanyiannya. Sesaat setelah Sahara berhenti bernyanyi Eja bertepuk tangan. Hal itu membuat Sahara kaget dan menengok kearah Eja. Dia segera berdiri dan berjalan masuk ke kamar, menaruh gitar pada tempatnya. Sahara tidak biasanya bernyanyi didepan orang lain.

"Sorry gue ngambil tanpa permisi." Ucap Sahara.

"Santai kali Ra, kaku banget sama gue." Ucap Eja

"Bundanya Ka Eja masih tidur? gue mau pamit soalnya, takutnya bang Fathan nyariin." Ucap Sahara

SAHARAWhere stories live. Discover now