30- Akhir kisah

19 1 0
                                    

Sahara kini berada dirumah Zelio, atas undangan dari Bunda Zelio. Hari ini akan diadakan perpisahan, sebelum Fathan ke Bandung, Eja ke Kalimantan, dan Zelio ke Jogja.

Zelio menatap Sahara, dia menarik Sahara kearah halaman belakang rumahnya, dia merasa perlu berbicara dengan Sahara sebelum dia pergi.

"Ra, soal yang gue bilang di kincir." Ucap Zelio

"Kenapa?" Tanya Sahara

"Gue udah nemuin jawabannya." Ucap Zelio

Hyera yang baru datang langsung menghampiri keduanya. Entah bagaimana dia bisa ada disana, Sahara kira bunda Zelio tidak akan mengizinkan Hyera ada disana.

"Lio milih gue, dan lo gabakal bisa ngerebut Lio dari gue sampai kapanpun." Ucap Hyera yang kemudian menggandeng tangan Zelio.

Sahara menatap dua orang didepannya bergantian.

"Gue gak pernah berharap sama manusia. People change and i admit it. Gue gak sesuka itu sama Lio." Ucap Sahara yang kemudian meninggalkan rumah Zelio tanpa berpamitan pada siapapun.

<><><>

Sahara kini berada di Danau Lentera. Hari semakin gelap. Gemuruh petir, hujan turun begitu saja, namun Sahara tidak merasakan hujan mengenai tubuhnya. Sahara menengok keatas, ternyata ada payung yang menaungi nya. Sahara menengok menatap orang yang berdiri disebelahnya, ternyata Tyas.

"Ngapain disini?" Tanya Tyas

"Kangen Ayah." Ucap Sahara

"Cuma ayah laki-laki yang gabakalan nyakitin aku." Ucap Sahara

"Mencintai itu harus mengikhlaskan kan Yas?Kalo gak ikhlas berarti gak cinta?"

"Kalo kamu cinta kamu gabisa maksa buat memiliki Ra." Ucap Tyas

"Apalagi dia yang emang dari awal hatinya bukan buat aku ya?" Tanya Sahara

"Mirisnya Iya Ra."

"Kalo semua orang ninggalin aku, kamu mau nggak tetap nemenin aku?" Tanya Sahara

"Aku bakalan tetap sama kamu Ra."

"Tapi kata ayah, aku gaboleh berharap sama manusia."

"Jangan berharap sama aku Ra, aku sendiri yang akan buktiin dengan selalu sama kamu."

<><><>

SAHARAWhere stories live. Discover now