06. Fita kerasukan.

3.8K 549 39
                                    

Siang ini Selly kedatangan kakak sepupunya yang datang dari Amerika, dia ke Indonesia hanya ingin liburan saja. Sekalian dia juga ingin bersekolah tempat Selly bersekolah, namun Selly tak mengizinkannya untuk bersekolah disana, dia takut kalau hal yang tak diinginkannya terjadi kepada kakak sepupunya.

“Pokoknya kakak jangan sekolah di sekolah tempat Selly,” ucap Selly bernada rendah.

Jefita Gren Sonata. Atau yang lebih dikenal dengan sebutan Fita itu mengernyit. “Tapi kenapa nggak boleh, kan gue liburannya lumayan lama. Boleh dong gue sekolah di tempat lo, lagian sekolah lo biasa-biasa aja perasaan nggak terlalu hits.”

Selly menghela napas panjang. “Pokoknya kamu jangan sekolah di sekolah aku titik.”

“Ya udah, gue terobos aja pake koma,” Fita menjawab dengan santainya.

“Nggak boleh. Ihh pokoknya jangan ya, jangan,” Kekeh Selly menyilangkan kedua tangannya.

Fita mengelak. “Terserah lo, tapi gue bakalan sekolah di sana mulai besok.”

Fita meninggalkan Selly yang mematung. Entahlah apa yang terjadi setelah Fita tahu kalau sekolahnya itu angker, Fita memang keras kepala di keluarganya. Orang tuannya pun selalu pasrah apabila berdebat dengannya.

“KAK FITA NGGAK BOLEH SEKOLAH DI SEKOLAH SELLY TITIK!” teriak Selly dengan suara keras.

“BODO AMAT!” jawab Fita tak kalah kencangnya dengan suara yang Selly keluarkan.

Selly berdecak sebal. Dia hanya bisa berdo'a agar Fita tidak berbuat aneh-aneh di sekolah barunya itu. Ya, Fita anaknya sangat nakal, bukan hanya nakal dia juga sering berbicara asal ceplos. Oleh karena itu Selly takut jika Fita berbicara apa saja di sekolahnya.

Meskipun umur Selly dan Fita terpaut 2 bulan, tapi tetap saja Selly harus menghormati Fita karena dia kakaknya dari kakak Papahnya.

***

Fita dan Selly sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Selly menatap Fita jengah, kenapa kakaknya ini memakai rok di atas lutut serta baju yang kecil, membuat Selly ingin sekali merobek baju yang di kenakan Fita. Karena baju dia transparan dan ketat.

“Kaka pake baju ketat-ketat amat, udah kayak cabe tau nggak.”

Fita menoleh. “Hak gue dong, kenapa lo yang ribet, padahal 'kan ini tuh kekinian, nggak kayak lo, norak. Pake baju udah kayak seragam kosidahan,” celetuk Fita yang kesal dengan asik sepupunya yang terus saja mengomel ini-itu.

Cleo yang berada di hadapan mereka hanya menggelengkan kepalanya. Aneh memang, Selly dan Fita jarang sekali akurnya, dia akan akur jika sedang lebaran saja.

“Terserah kakak aja, tapi kalo sobek bajunya jangan minta bantuan Selly,” ketus Selly memasuki mobil Papahnya.

Di dalam mobil Selly dan Fita tidak bicara sama sekali, mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Selly yang melihat keluar jendela, sedangkan Fita yang sibuk dengan lagu yang Selly tidak mengerti.

Sesampainya di parkiran. Banyak pasang mata yang menatap mereka aneh, mungkin mereka hanya menatap Fita saja, karena dia anak baru di sekolah Gardenia.

Teman-teman Selly menghampirinya. Mereka menaikan satu alisnya bingung, siapa yang sedang dengan Selly sekarang. Kalau dilihat Fita sangat berbeda jauh dengan Selly, terlihat dari pakaiannya dan gaya sombongnya.

“Papah berangkat dulu, jagain Fita ya Sell, kenalin juga ke teman-teman kamu,” Pesan Cleo mengusap rambut Selly, lalu pergi dari arah parkiran.

Fita menatap teman-teman Selly terheran, kenapa mereka memperhatikan Fita dari atas sampai bawah. Memangnya Fita manusia aneh gituh sampai dilihat dari ujung kepala sampai ujung kaki seperti ini?

Lorong Kematian [SELESAI]On viuen les histories. Descobreix ara