22. Keluarga palsu.

2.8K 361 22
                                    

Selly baru saja masuk ke rumahnya. Ia melihat Monica yang tengah memasak. Dan Selly tahu itu, Monica memaksakan masakan kesukaannya waktu kecil. Namun ia teringat kalau Monica hanyalah penghancur kebahagiaannya, karena telah memisahkan dirinya dengan keluarga yang sesungguhnya. Yaitu keluarga Gardenia.

Saat Selly berjalan menaiki tangga. Tiba-tiba Monica mencium keningnya tanpa permisi. “Sayang. Tumben pulang nggak pake salam.”

Selly memutar bola matanya malas. Lalu ia menurunkan tangan Monica dari wajahnya. “Selly lagi males!”

Monica kaget dengan ucapan Selly yang sangat dingin dan cetus. Padahal ia sudah lama menunggu kedatangan Selly karena ingin makan bersama dengannya. Jujur hati Monica sakit saat Selly berbicara seperti itu. “Sayang, kamu sakit?” tanya Monica menempelkan tangannya dikenang Selly.

“Apaan sih, Selly mau ke kamar dulu ah. Capek!”

Selly menghentak-hentakan kakinya kesal dan berlalu ke kamarnya. Monica masih mematung di tempatnya. Ada apa dengan anaknya itu? Tidak biasanya Selly bersikap sedingin ini kepadanya.

Apa jangan-jangan. Selly sudah tau sebenarnya. Ahhh nggak mungkin! Ini nggak boleh terjadi!

****

Sepulang sekolah Selly tidak pulang ke rumahnya. Melainkan pulang kepada keluarga yang asli. Geno yang melihat Selly berjalan menghampirinya pun ikut tersenyum. Namun berbeda dengan Zidan yang baru saja pulang tapi menampilkan wajah yang sangat malas dan sedih.

“Hallo Papah!” Sapa Selly memeluk tubuh Geno.

“Hallo juga anak manis. Hmm kayaknya lagi ada yang bete nih,” Sindir Geno melirik ke arah Zidan. Tanpa sepatah kata pun Zidan langsung meninggalkannya di ruang keluarga.

Selly menahan tawanya. Sejak kapan Zidan suka bete seperti itu. Setelah itu Geno menyuruh Selly untuk duduk di kursi dan bercerita mengapa ia datang ke rumahnya secara tiba-tiba.

“Kenapa kamu ke sini Sell, kan kamu punya rumah sendiri?” tanya Geno terheran.

Selly menghela napasnya panjang. Padahal ia datang kesini hanya ingin bersama keluarga yang sesungguhnya. “Selly nggak mau balik ke rumah itu Pah, aku nggak mau tidur se-atap sama orang yang udah misahin aku dari keluarga asliku.”

Geno mengangguk paham. “Kamu boleh saja main kesini. Tapi nak, mending kamu cari dulu informasi lebih lanjut di rumahmu. Papah yakin orang yang membunuh Bundamu adalah keluarga kamu sendiri.”

Deg.

Seketika hati Selly tersentuh oleh kata-kata yang terlontarkan dari mulut Geno. Apa benar penyebab Bundanya meninggal adalah ulah keluarganya sendiri?

“Aku akan cari tahu nanti Pah.”

Geno tersenyum dan mengelus-elus rambut Selly penuh kasih sayang. “Kamu pasti belum makan kan, mending makan dulu. Papah udah masakin makanan buat Zidan dan kamu.”

Selly mengangguk sambil memperkenalkan deretan giginya yang putih. Sebelum ia makan. Selly menemui Zidan terlebih dahulu.

Selly tersenyum kala membaca tulisan pintu kamar Zidan yang bertulisan. 'Orang ganteng sejagat raya'. Lalu ia membuka pintunya perlahan. Dan terlihatlah Zidan yang tengah menatap kolam renang.

Selly berjalan menghampirinya. “Dan!”

Zidan menoleh. “Apa!”

Selly menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. “Dan. Sampai kapan kamu diemin aku kayak gini. Lagian ini sudah takdir kalau kita hanya sebatas kakak beradik.”

Lorong Kematian [SELESAI]Where stories live. Discover now