02. Korban Lorong Kematian.

5.7K 747 68
                                    

~Kita terlahir dengan satu cara, namun kematian menjemput dengan berbagai cara~

---- Claudya Selly Monica ----

***

Dimalam yang gelap gulita. Seorang gadis berpakaian lusuh masuk kedalam lorong sekolah yang panjang, terdapat raungan, jeritan, hingga tawa yang sangat menyeramkan dari berbagai sumber suara yang saling bersahutan. Angin besar pun tiba dari ujung lorong tersebut.

Seorang gadis terus saja mendengarkan musik yang sangat enak dia dengar, namun terlihat bukan musik lebih tepatnya itu adalah mantra. Bulan purnama terlihat sangat gelap, awan hitam dan asap sesajen mulai menyeruak masuk kedalam lorong.

Satukan permatanya, panjangkan lorongnya, abadikan bulan purnama. Matilah .... Matilah .....

Gadis itu berbaring di atas peti yang sudah disediakan disana. Dia memegangi tali yang terbuat dari rantai. Dan memakaikan rantai itu kesemua tubuhnya sendiri, bau asap sesajen mulai terasa panas disekujur tubuhnya. Kemudian datanglah seorang wanita misterius yang memakai jubah hitam hingga wajahnya pun tidak terlihat.

“Ucapkan ulang apa yang aku katakan,” Perintah seorang wanita misterius itu.

Gadis itu mengangguk dengan tatapan kosong. Wanita yang berjubah hitam itu memejamkan liontin berwana hitam di leher gadis itu. Wanita misterius itu mulai membacakan mantranya.

“Wahai bulan purnama, pengikut lorongku dikemudian hari. Matilah .. matilah, ikuti aku! Satukan permatanya, panjangkan lorongnya, abadikan bulan purnama. Matilah .... matilah,” Wanita misterius itu menempelkan liontin di kepala gadis itu.

“Aaahhhhh panas ...... Satukan permatanya, panjangkan lorongnya, abadikan bulan purnama. Matilah ... matilah!” jerit Gadis itu tanpa sadar apa yang dia katakan.

Seketika asap sesajen hilang, awan hitam pun kembali normal, dan bulan purnama terlihat terang kembali seperti semula, namun nyawa gadis itu telah hilang oleh bisikan maut dari wanita misterius.

“Gadis malang, kau sudah menjadi tumbalku,” gumam Wanita misterius itu berjalan keluar dari lorong tersebut.

Para arwah disana sangat senang karena mereka mempunyai teman baru di alam ruh.

Hi ... Hi ... Hi ....

***

Selly terbangun dari tidurnya, kenapa malam ini terasa sangat dingin sekali, padahal Selly sudah memakai selimut tebal. Tapi tetap saja dia merasa kedinginan.

Tok

Tok

Tok

Selly terbangun dari tidurnya. “Siapa sih malem-malem ngetuk-ngetuk jendela kenceng banget.”

Selly berjalan mendekati jendela tersebut, ketika dia membukanya jendela itu sudah terbuka lebar. Namun saat ingin menutupnya kembali tiba-tiba.

“Selly!”

Suara Papahnya mengagetkan Selly. “Ada apa?” tanya Cleo duduk di atas ranjang.

“Ini Pah, nggak tau juga tadi ada yang ngetuk-ngetuk jendela, tapi nggak ada siapa-siapa kok. Mungkin angin kenceng aja gitu yah,” Selly mengecek setiap sudut kamarnya dari luar jendela, namun tetap sama. Tidak ada seorang pun orang disana.

Lorong Kematian [SELESAI]Where stories live. Discover now