05. Savage

1.2K 232 8
                                    

Enjoy reading

"Kenapa lo diem aja?" tanya Jeka sambil ngerutin dahi bingung natap Bambam yang karena doi gak ada khawatir-khawatirnya sama 'temen masa kecilnya' itu.

"Tunggu aja, bentar lagi lo bakal tau kenapa gue gak nyamperin itu cewe." jawab Bambam santai dengan senyum misterius yang bikin Jeka mau gak mau meletakan ponselnya lalu mengamati tempat kejadian perkara.

Malah yang maju buat mukul Migell gara-gara berani nyium Adelisa itu Taero yang baru dateng. Dan lucu lagi Jaevin pun ikut berdiri seakan 'kalo bukan Taero yang mukul, dia yang akan ngelakuin hal itu'. Padahal jelas posisi itu dua cowo lagi sama cewenya masing-masing.

Tapi June bodoamat, malah si Yoga yang udah histeris iya, histeris nyemangatin Taero buat gebukin temenya sendiri.

"Giv mi Ti, Giv mi Ae, Giv E, Giv mi Ar, Giv mi Ou. TAEEEEROOOO YEAAY!"

Kira-kira gitulah teriakanya Yoga di samping Jo yang langsung bekep mulut comel cowo itu.

Sementara Edwin yang sedari tadi serius ngerjain tugasn Fisika aja sampe noleh saking 'gak pernahnya' liat Migell seagresif gitu sama cewe.

Edwin cuma mendengus sementara Esam dan Jessa segera bergerak menengahi pertengkaran mereka. Jessa sama Rossel melangkah mendekati Adelisa yang masih nangis tapi gak ada suara sesenggukan. Jadi cuma netes aja itu air mata dengan pandangan kosong.

Sementara itu Jo yang masih waras sama Yohan yang tiba-tiba dateng bantuin Jaevin dan Esam buat misahin Taero yang udah mukulin Migell.

Jo sama Jaevin nahan kedua lengan Taero, sementara Esam ditengah, dan Migell dipapah sama Yohan.

"Kalian-"

"Yah! Kok dipisah sih, Sam. Lumayan buat diupload di forum media sosial sekolah kita. Kan biar keliatan sangar."

Iya.

He'eh.

Itu Ben. Satu-satunya orang yang gak setuju mereka dipisahin padahal Migell mukanya udah biru-biru gitu.

"Goblok jangan dipiara, melihara itu tuyul kek seenggaknya lo kaya." celetuk June dengan suara serak sok bijak plus pasang muka ngeselin.

Ben yang tadi naik keatas meja demi memvideokan pertarungan epic antar temenya itu terpaksa turun. Habis itu dia memitting kepalanya June sampe batuk-batuk gitu dia kan gak siap.

"Uhuk-uhuk lephasin..."

"Lo sama senior gak sopan ya!"

"Gue-uhuk sopan sama senior yang bener-bener tingkahnya kaya senior." jawab June sambil bengek.

Ben semakin mengeratkan pittinganya, "maksud lo sikap gue gak kaya senior-senior lain hah?"

"Uhuk-uhuk mati gue bego! Lagian-uhuk emang Bang Esam pernah jadi admin lambe-lambean kek lo di IG?"

"..."

"WAAA UHUK-UHUK, WIN KALO GUE MATI-UHUK TUNTUT SI CABE SESUAI UU NO 16 TAHUN 2019, INGET YA WIN!"

Edwin merotasikan bola matanya, "itu UU tentang pernikahan, lo mau jeruk makan jeruk sama Bang Ben?"

"Sialan lo Junahdi anaknya Om Sutopo!" seru Ben kesel kali ini sambil ikut jitakin kepalanya June.

"UHUK NAMA GUE ARJUN ANJ-AW!"

Mari kita move on ke suasana Esam yang ada di tengah antara Migell dan Taero. Taero yang mukanya udah merah kesel gitu masih berusaha berontak buat lanjut mukulin itu cowo.

"Bangsat lo, Gell! Gak semua cewe bisa lo perlakuin kaya pelacur-pelacur lo, sialan!" teriak Taero matanya udah berkilat gitu tanda marah.

"Ro, sabar, Ro. Migell gak-"

Taero memotong ucapan Esam kaya gini, "gak mungkin lakuin hal itu?! Bullshit! Lo pikir selama ini lo kenal dia-nunjuk Migell pake dagunya, udah berapa lama sampe gak hafal sama tabiat dia?!"

"..."

"Gue emang brengsek tapi gue gak pernah perlakuin cewe sebajingan dia! Ngerti lo?!"

Esam sedikit kewalahan menghadapi konflik baru pertemanan ini, karena ya emang baru pertama kali mereka berantem sampe separah ini.

Cowo yang paling tua diantara temen-temenya itu menghirup nafas dalam sebelum berbicara, "gue ngerti Ro, tapi seenggaknya lo bisa tanyain alasan dia sampe lakuin hal itu dan lagipula ini bukan masalah lo-"

"BUKAN MASALAH GUE?!" teriak Taero kaya orang kesetanan, "Sam, ada cewe yang di depan publik dicium apa lo gak ngerasa empati sama-"

"Terus kenapa kalo dicium di depan publik?" potong Migell sambil berdiri dan natap Taero santai, "toh cewe yang lo maksud juga cewe gue, gue berhak dong buat ngelakuin hal apapun sama dia."

"Lo!" Taero kembali berontak saat Migell merapihkan seragamnya dengan cara ditepuk-tepuk seakan ada jutaan debu yang nempel.

"Dan satu hal lagi." Migell jalan ngedeketin Taero tapi masih dalam jarak sekitaran 2 meter terus dia ngomong, "gue ingetin jangan campurin urusan gue, bangs-"

BRUK

BUGH

BUGH

BUGH

"Sekarang lo tau kenapa gue gak nyamperin Adelisa kan, Jek?" Jeka cuma mematung saking kagetnya.

Iyalah, kaget.

Gimana enggak.

Umumnya kalo di novel-novel romance anak sekolahan, rata-rata kalo female leadnya ada scene tiba-tiba dicium sama si male lead. Reaksi mereka pasti gak jauh-jauh dari bengong, kaget, gak bisa berkata apa-apa. Habis itu pas sadar marah, iya marah. Marah-marah manja ala-ala bucin gitu.

Tapi back to topic, mereka-I mean anak-anak kantin termasuk Gengnya Esam tertegun.

BUGH

"Ca stop, anak orang bisa lo matiin!" teriak Jeanni.

BUGH

"Adelisa Ernaldia!" gantian Jessa yang teriak, bertepatan dengan itu pukulan di wajah Migell berhenti.

Adelisa bangkit dari posisinya yang bertumpu di atas tubuh Migell, gadis itu menghapus bekas jejak air matanya yang mengalir di pipinya dengan pandangan datar.

"Anggep ini sebagai bentuk gimana bokap sama abang gue bersikap saat tau putri dan saudara cewe mereka diperlakuin rendah kaya gini." kata Lisa datar tanpa ekspresi habis itu berbalik menuju Jessa.

"Kak Jess tangan gue pegel," rengek gadis itu dengan ekspresi seakan kejadian tadi gak ada kaitanya dengan dia sama sekali.

Jessa ngedipin matanya dua kali terus natap Adelisa yang lagi kibas-kibasin tanganya.

"Kak Jess!" panggil Lisa sekali lagi.

"Ah iya! Ke UKS yuk, nanti gue kasih balsem biar agak enakan."

Jeanni sama Rossel masih dalam keterpakuanya bergitu pun dengan sebagian anak-anak kantin. Apalagi si tokoh utama alias Migell dia kayanya yang paling shocked diantara umat manusia yang ada di ruangan kantin itu.

"Uhuk-uhuk woe kalo udah selesai ada yang bisa bantuin gue ngerangkeng monyet gila satu ini gak?"

"Monyet gila?!"

"AAA AMPUN BANG GAK LAGI-LAGI!"

Tbc.

Teenager LoveWhere stories live. Discover now