chapter 12

42 15 0
                                    


-
-

Hari ini hari terakhir ujian kenaikan kelas , Nesa juga sudah membaik sejak dirawat selama dua hari dirumah sakit. Sekarang mereka berempat tengah berdiskusi mau liburan kemana, mereka sudah bosan dirumah terus menerus.

"Ra kita liburan dimana? Bosan tau dirumah terus kita kepuncak yuk ajak Noval sama yang lain". Tania memberi ide akan kemana mereka liburan kali ini.

"Puncak? hm... Boleh juga tapi kenapa harus ada sicowok pembawa sial itu kita berempat juga udah seru" ucap Ara.

"Ra udah ajak aja mereka kalo kita ada apa-apa disana kan ada mereka yang jagain kita, gak baik Ra disana tanpa ada penjaga". Mira ikut membuat Ara setuju untuk bisa ajak Noval dan teman-temannya ikut berlibur bersama mereka. Jelas harus karena belakangan ini Mira kelihatan sedang menyukai salah satu dari mereka.

"Yaudah tapi jangan gue yang ngajak males gue mending kita pulang buat prepear, besok pagi tinggal berangkat. Oh iya jangan lupa jemput gue males bawa motor"

"Tapi guys jangan lama-lama kita harus nerima nilai rapot senin depan" pinta Mira.

"Yaelah iya 5 hari doang kita disana minggunya pasti udh di rumah kita" jawab Tania.

"Iya Mira dan  soal ajak mengajak serahin ke gue nanti ada Dani kok tenang aja". Balas Tania dengan begitu senangnya karena bisa muncak bareng sang pacar.

Jiwa jomblo saya meronta-ronta para readers:v

Lanjut...

Malamnya Tania menghubungi Dani untuk mengajak berlibur kepuncak.

"Hallo sayang besok maukan kepuncak bareng aku sama teman-teman? Ajak juga Noval sama yang lain".

"Puncak mana? Puncak di Indo kan banyak syg".

"Puncak Bogor 5 hari paling lambat disana".

"Sebenarnya aku lagi males jalan-jalan Tania". Dani berbohong ingin tau reaksi pacarnya seperti apa.

Di seberang sana Tania sudah merucutkan mulutnya, raut wajahnya terlihat sangat kesal sedangkan Dani terkekeh kecil menebak-nebak seperti apa ekpresi sang pujaan. Dani memutuskan mengalihkan panggilan ke mode video call.

"Hei tante ngambek yah, cup cup cup cini abang anteng cium". Dani malah membuat Tania semakin kesal.

"Gak usah basa basi sok ngerayu gitu to the point aja mau ikut gak? Kalau gak mau yaudah kamu tidak usah ikut nanti aku bisa ajak Noval sama yang lain pasti mau, sudah dulu yah aku mau prepare bye".  Tania menekan tombol merah. "Dasar anak konda".

Dilain tempat sekarang Ara sedang berada di supermarket bersama sang mama. Dia berniat belanja makanan dan keperluan dia selama dipuncak besok. Troli miliknya sudah lumayan penuh.

"Makanan ringan, minuman, teh juga udah semuanya sudah apa yang kurang? Mah Ara mau beli baju hangat sama sepatu di sebelah sana mamah nungguin Ara dekat pembayaran saja"

"Iyah sudah jangan lama-lama abis ini mama mau ke butik". Telat Ara sudah lebih dulu pergi.

Di sepanjang lorong  Ara belum menemukan baju pilihannya, sampai di pojok kanan Ara melihat baju hangat berwarna abu-abu yang menarik perhatiannya. Saat ingin menghampiri tiba-tiba dia menabrak seseorang.

"Maaf mas saya tidak sengaja". Dengan memegang kepalanya yang sedikit sakit karena terbentur siku milik laki-laki tadi.

"Mbak kalo jalan lihat-lihat ini main nabrak saja" . laki-laki itu kelihatannya sedikit kesal. Ara jadi merasa bersalah.

"Mas saya minta ma..., Noval?" Ara kaget saat mengangkat kepalanya. Ternyata laki-laki yang dia tabrak tadi itu adalah Noval.

"Ara? Yaampun ternyata yang nabrak itu pacar gue, apanya yang sakit? Kita kerumah sakit yuk" Noval mulai beraksi.

ARNOV [ON GOING]Where stories live. Discover now