Chapter 222 CDNBB : Pesta Ulang Tahun

Start from the beginning
                                    

Edo Armando : "Tengok mereka semua! Dah kayak berebutan sembako!"

Akiles Putranto : "Keponakanku? Namanya juga anak-anak! Mereka pasti sangat senang melihat permen berjatuhan di atas tanah itu!"

Regina Utami : "Anakku? Selamat ulang tahun yang ke-17 ya? Sekarang kamu makin mirip dengan Ayahmu!"

Handoko Prasetya : "Eleh... Edo kan juga mirip dengan Ibunya yang cantik seperti kamu, Gina! Iyakan, Tanah? Petir? Air?"

Tanah-Petir : "Iya dong!"

Farel Air : "Iya! Edo? Mau minum Wine tak? Enak lho! Hoek... "

Fredi Tanah : "Eits! Adik kita yang paling kecil anti dengan Wine tau! Edo  hanya boleh minum Cokelat Panas! Kamu jangan kasih pengaruh yang buruk sama Adik kamu sendiri!"

Edo Armando : "Bang Air? Emang seberapa enaknya sih minum Wine tuh? Aku jadi penasaran!"

Petir Hazimi : "Edo! No! Jangan harap kamu mau minum itu! Itu tak baik untuk kamu!"

Sekar Saraswati : "Betul yang dibilang Petir, keponakanku! Kamu itu keponakan kesayangan kita! Kita gak akan biarin kamu terkena pengaruh buruk kayak Abangmu si Air!"

Farel Air : "Hoek... Pula! Hoek... "

??? : "HELLO EVERYBODY!! I'M BACK!!"

Semuanya melihat kearah belakang mereka dan datanglah seorang remaja laki-laki seumuran dengan Petir. Remaja itu memakai baju dan celana serba putih dan memakai topi berwarna putih. Tampak ia memakai kalung berbentuk "matahari" di lehernya. Keluarga Handoko menghampiri remaja serba putih itu.

Petir Hazimi : "Oh my god... Why so late, Cahaya? Kita semua menunggumu tau!"

Remaja laki-laki bernama Tristan Cahaya itu memandangi Abangnya dan tertawa kaku karena keterlambatannya datang ke pesta acara ulang Edo yang ke-17.

Tristan Cahaya : "Hahahaha..... Maaf! Tadi di jalan macet sangat! Udah gitu, aku mampir dulu ke toko susu!"

Handoko Prasetya : "Anak Ayah yang paling hensem dan putih cemerlang nih kenapa gak bagi kabar dulu? Mesti kamu penat sangat di Los Angeles ya? Mari peluk Ayah!"

Tristan Cahaya : "Ayah...!"

Cahaya memeluk Ayahnya karena sudah lama tidak berjumpa setelah beberapa tahun ia bekerja di kota Los Angeles sebagai Dokter Penyidik di kepolisian Los Angeles. Cahaya melepaskan pelukkan Ayahnya dan memandang para tamu undangan.

Fredi Tanah : "Kamu dapat cuti ya, Cahaya?"

Tristan Cahaya : "Ha'ah! Lumayan sih dapat cuti satu tahun!"

Farel Air : "Enak dong! Hoek... Nanti kita pesta miras ya? Hoek... "

Tristan Cahaya : "Pula Abang nih..! Tak habis-habis lagi dengan Wine ke? Ck.. Ck.. Ck.. Ck.. Kuat sangat candu Wine itu!"

Fredi Tanah : "Abangmu ini memang macam tuh! Sekali dia udah mabuk, pasti nambah Wine lagi!"

Farel Air : "Suka hati akulah! Hoek... "

Regina Utami : "Oh ya? Perayaan kuenya udah mau dimulai! Edo? Ayo kita kesana! Di meja itu sudah ada kue ulang tahunmu!"

Edo melihat kue ulang tahun berukuran raksasa di meja khusus yang berada dekat dengan posisi Nisa. Netra Merah Gelapnya membesar melihat keindahan kue berjenis Luxury Diamond. Angin, Api dan Daun mendorong meja khusus beroda yang telah ditaruh kue ulang tahun itu kearah Edo.

Trio Evil 2 (✔)Where stories live. Discover now